Apologize

By Hivelovely

32.8K 6K 1.5K

Setelah meminta maaf, Anak laki-laki yang dulu membenciku sepenuh hati kini mengaku mencintaiku setulus hati... More

🌸 Begin 🌸
🌸 Don't promise me 🌸
🌸 A letter 🌸
🌸 Anger 🌸
🌸 Gossip 🌸
🌸 V.S 🌸
🌸 I like you 🌸
🌸 Hwayangyeonhwa 🌸
🌸 Flashback pt.1 : Jimin 🌸
🌸 Choco Mint 🌸
🌸 I'm.... sorry 🌸
🌸 Flashback pt.2 : Jungkook 🌸
🌸 Taehyung! You're sick! 🌸
🌸 Nightmare 🌸
🌸 Friendship 🌸
🌸 A Cat 🌸
🌸 A Doll 🌸
🌸 Soft Attack 🌸
🌸 Brother 🌸
🌸 D-Day 🌸
🌸 Save 🌸
🌸 A Story 🌸
🌸 Dark Place 🌸
🌸 My Fault 🌸
🌸 A Reason 🌸
🌸 Distance 🌸
🌸 Pabo ya! 🌸
🌸 Flashback pt.3 : Taehyung 🌸
🌸 Surprise 🌸 + Give Away (づ≧ω≦)づ
🌸 Reward 🌸
🌸 Between You and Friendship 🌸
🌸 Broken 🌸
🌸 Who? 🌸
🌸 Miracle 🌸
🌸 The Princess 🌸
🌸 Mianhae 🌸
🌸 Broken pt.2 🌸
🌸 Hwalin's power 🌸
🌸 Move 🌸
🌸 Gone 🌸
🌸 Paris 🌸
🌸 Autumn 🌸
🌸 The Last 🌸
🌸 Revenge? 🌸
🌸 Test 🌸
🌸 Secret 🌸
🌸 Cry 🌸
🌸 Min's Family 🌸
🌸 Little Angel 🌸
🌸 Ask 🌸
🌸 Long Time no Kiss 🌸
🌸 Chukhae 🌸
🌸 To be Happy 🌸
🌸 Your Finish 🌸

🌸 Destiny 🌸

443 75 5
By Hivelovely

"Kau datang ke sini hanya untuk mengatakan hal ini?"

"Hm..."

"Jangan khawatir. Aku tak akan mengatakan apapun pada Hana."

"Apa aku bisa memegang ucapanmu?"

"Hana adalah temanku yang berharga. Jadi kau bisa mempercayaiku."

"Kalau kau mengingkarinya, aku tak akan memaafkanmu."

"Apa itu sebuah ancaman?" Hwalin tidak berani untuk menatap wajah lawan bicaranya.

"Bukan. Tapi sebuah peringatan."

Taehyung sengaja datang ke perusahaan milik keluarga Hwalin hanya untuk memastikan jika Hwalin tidak akan mengatakan apapun pada Hana soal hubungan mereka.

Sebenarnya Taehyung sendiri tahu jika Hwalin adalah orang yang selalu menepati janjinya. Hanya saja sesuatu dapat berubah kapan saja. Jadi untuk berjaga-jaga ia memperingatkan Hwalin dengan cukup tegas.

Sedih?

Tentu saja perempuan cantik itu merasa sedih.

Siapapun yang berada di posisi Hwalin saat ini pasti merasa demikian.

Hwalin mengusap kedua matanya dan kembali masuk ke dalam. Ia menepuk-nepuk pipinya sendiri dan kemudian mencoba untuk kembali tersenyum.

"Gwenchana... Sesuatu yang di takdirkan untukku akan kembali padaku." Ia menasehati dirinya sendiri.

~♥~

Sementara itu Hana masih menikmati masa pemulihannya di rumah. Ia ingin cepat-cepat merasa lebih baik agar mendapatkan izin untuk pergi ke Paris. Selama kondisi kesehatan Hana belum stabil, Yoongi tidak akan mengizinkannya untuk pergi.

"Ah... Hujan..." Hana melihat ke luar jendela.

Sampai saat ini Hana masih terus bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Jungkook. Ia ingin tahu alasan mengapa pria itu terkesan seperti sengaja meninggalkannya dan kemudian bersembunyi darinya.

Secangkir cokelat panas dan sepotong lemon cake menjadi teman Hana di siang hari yang dingin ini.

"Jungkookie... Setiap kali hujan turun pikiranku selalu tertuju padamu."

~♥~

Di saat yang bersamaan kota Paris pun di selimuti hujan. Namun tak sederas hujan di kota Seoul.

Seseorang yang sedang Hana pikirkan saat ini juga sedang memandang ke luar jendela.

"Apa ada yang menarik di luar sana?" Tanya Namjoon yang selalu berada di dekatnya.

"Ntah mengapa perasaanku rasanya jauh lebih tenang saat melihatnya. Aku merasa jika butiran air itu bukan hanya menyejukkan tanah di luar sana, tapi juga sesuatu yang ada di dalam sini." Jungkook menepuk-nepuk pelan dadanya.

Kelihatannya Jungkook sudah jauh lebih baik secara fisik. Namun sepertinya ia masih belum mendapatkan ingatannya yang lain.

Namjoon terus menatap wajah Jungkook. Di matanya Jungkook terlihat seperti seseorang yang tersesat. Jungkook tidak punya banyak memori di Paris.

"Jungkook-ah...,"

"Hn?"

"Mau pulang bersamaku? Ke Seoul."

Namjoon rasa itu adalah jalan terbaik. Di tempat itu Jungkook pasti akan lebih mudah untuk mendapatkan kepingan memorinya yang hilang.

"Ngh..." Jungkook menggelengkan kepalanya.

"W-wae?" Namjoon terkejut dengan penolakan Jungkook.

"Jika aku kembali ke sana lalu bertemu dengan perempuan itu, lalu dia menagih janji dan kemudian tahu jika aku tak mengingat apapun soal itu, bukankah itu akan melukai perasaannya?"

Perempuan yang Jungkook maksud adalah Hana.

Namjoon tidak mengira jika anak kelinci di hadapannya sudah memikirkannya sejauh itu.

"Jika kau memang membuat janji padanya, bukankah itu artinya dia adalah seseorang yang penting bagimu?" Namjoon berhasil membuat Jungkook tersentak. "Jadi--"

"Lebih baik jika aku bertemu dengannya? Begitu?" Jungkook menatap Namjoon dengan mata bulatnya.

"Hm... Jangan khawatir. Jimin dan Taehyung pasti akan membantumu di sana."

"Jimin... Taehyung?"

"Ya. Mereka adalah dua anak tengil yang selalu bermain denganmu. Bukankah kau sudah bertemu Jimin waktu itu?"

"A-ah... Ya..."

Dan pada akhirnya Namjoon berhasil membujuk Jungkook untuk ikut dengannya kembali ke Seoul. Namjoon bahkan sudah menghubungi Yoongi untuk menjadwalkan pertemuan antara Jungkook dan Hana. Tapi Yoongi bilang jika Hana baru saja menjalani operasi besar. Jadi rasanya kurang tepat jika mempertemukan mereka dengan sengaja.

Dan akhirnya mereka berdua akan menyusun rencana agar pertemuan Jungkook dan Hana terkesan lebih natural.

Saat Namjoon mengusulkan untuk meminta bantuan Jimin dan Taehyung, Yoongi langsung menolaknya. Ia memberitahu Namjoon jika Jungkook, Jimin dan Taehyung terjebak dalam hubungan cinta yang rumit.

"Apa maksudmu, hyung?"

Saat ini mereka berdua sedang berbicara melalui sambungan telpon.

"Ketiga bocah itu mencintai perempuan yang sama dan perempuan itu adalah Hana. Adik sepupuku."

Namjoon menepuk jidatnya dan tertawa cukup kencang. "Apa-apaan ini. Aku kira hal seperti ini hanya terjadi di dalam drama. Astaga... Aku benar-benar tidak habis pikir."

"Hubungi aku jika kau sudah di Seoul."

"Baiklah. Sampai jumpa hyung."

~♥~

Yoongi berharap jika keputusannya tidak akan mempengaruhi kondisi Hana. Yoongi selalu berada di pihak Jimin. Ia pikir dengan mempertemukan Hana dan Jungkook yang sekarang mungkin akan membuat Hana menyerah padanya. Dengan begitu mungkin Hana akan membuka hatinya untuk yang lain dan kesempatan Jimin untuk memenangkan hatinya semakin besar.

"Oppa...,"

"Yoongi oppa...," Hana memanggil-manggil Yoongi yang terus melamun di depan pintu dengan kemejanya yang basah. "Kalau kau terus berdiam diri di sana kau akan sakit."

"Huh? A-ah iya." Yoongi melepas sepatu dan kaos kakinya. Ia bergegas pergi menuju kamarnya untuk berganti pakaian.

Yoongi menghampiri Hana yang tengah menonton tv di ruang tengah. Ia bahkan membukakan sebungkus keripik kentang untuk Hana.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Yoongi yang menyandarkan punggungnya ke sofa.

"Jauh lebih baik dari kemarin." Hana tersenyum.

"Oh syukurlah."

"Oppa...,"

"Hm?"

"Apa besok kau akan pergi ke sini?" Hana memperlihatkan sebuah alamat pada Yoongi. "Boleh aku ikut?"

"Kenapa kau tiba-tiba mau ikut?"

"Karena aku sudah berjanji untuk bertemu dengan seseorang." Hana terlihat senang.

Yoongi rasa tidak ada salahnya membawa Hana bersamanya besok.

~♥~

Untuk pertama kalinya Yoongi mengajak Hana ke sebuah tempat yang tak biasa. Yoongi mengajaknya ke gedung perusahaan milik pesaingnya.

"Kau yakin akan baik-baik saja sendirian?" Yoongi khawatir.

"Hm. Lagi pula aku tidak akan sendirian."

"Hana~" Panggil seorang perempuan yang baru saja keluar dari lift.

Hana melambaikan tangannya.

"Oppa, kau bisa pergi sekarang."

Yoongi masih menatap Hwalin. Sepertinya ia sedang menganalisa calon pesaing barunya ini.

"Oppa?" Panggil Hana lagi.

"Hm. Aku pergi." Yoongi berjalan menuju lift bersama sekretarisnya.

Hwalin membukukkan badannya saat Yoongi melintas di hadapannya.

"Dia terlihat...imut dan menyeramkan di waktu yang bersamaan." Batin Hwalin.

Perempuan cantik yang akan segera naik tahta itu pun mengajak Hana ke sebuah ruangan di mana hanya akan ada mereka berdua saja di sana.

Mereka menghabiskan banyak waktu bersama. Mulai dari membicarakan hobi, makanan kesukaan, hingga selera fashion.

Hana terkejut karena seseorang seperti Hwalin nyatanya sangat menyukai gaya fashion yang sederhana dan Hwalin juga sangat menyukai kimbab.

"Hana... Kau akan datang kan?" Hwalin menyerahkan sebuah undangan padanya.

"E-eh?!" Hana terkejut. "K-kau akan menikah?!"

Seketika ruangan itu pun menjadi hening.

"K-kenapa kau berpikiran sampai ke sana?" Hwalin ikut terkejut.

"Bukankah ini--ah..." Hana membaca isi undangannya. "Aku belum pernah mendapatkan undangan pesta seperti ini. Jadi ku pikir ini adalah undangan pernikahan."

Hwalin tertawa kecil. "Kau benar-benar menyenangkan."

"Aku akan datang. Aku akan datang bersama Yoongi oppa." Hana memasukan undangan berwarna rose gold itu ke dalam tasnya.

3 jam telah berlalu. Yoongi sudah menelpon Hana karena rapatnya sudah selesai dan sekarang ia sudah menunggu di luar.

Hwalin mengantar Hana sampai ke tempat Yoongi. Dan ternyata di sana bukan hanya ada Yoongi, tapi juga Jimin.

"Jiminie~" Hana melambaikan tangannya.

Jimin menghampiri Hana dan membawakan tasnya. "Apa kau baik-baik saja?"

"S-suara ini...," Hwalin terfokus pada suara Jimin. Ia teringat pada suara seorang pria yang pernah mengatakan sesuatu yang membuatnya sedih.

'...Jika kau tetap memilih untuk bertahan pada Taehyung, bukankah itu akan lebih menyakitimu?'

Sadar dirinya tengah di perhatikan. Jimin menoleh pada Hwalin dan tersenyum padanya.

"Jiminie, ini Hwalin. Yang pernah aku ceritakan padamu." Hana memperkenalkan teman barunya pada Jimin.

"Ah... Annyeonghaseyo." Jimin menyapanya.

"A-annyeonghaseyo President Park." Balas Hwalin.

"Hana...," Panggil Yoongi yang sudah berada di dalam mobil.

"Ah... Aku harus pulang. Sampai nanti." Hana melepaskan tangannya dari Hwalin. "Jiminie bye bye."

"Aku akan ke rumah nanti malam." Jimin melambaikan tangannya.

"Bawakan aku mandu." Balas Hana dari dalam mobil.

Jimin hanya tersenyum sambil terus melambaikan tangannya.

"Kalian terlihat sangat dekat." Hwalin merasa iri dengan interaksi hangat mereka.

"Apa Taehyung tidak pernah memperlakukanmu seperti ini?" Jimin menoleh pada Hwalin.

". . .Ternyata memang kau ya? Yang datang ke kamarku saat itu. Aku menghargai kecemasanmu atas diriku. Tapi tak peduli seberapa sakitnya itu, aku akan tetap memilih untuk berada di sisinya sampai akhir."

"Karena aku percaya, sesuatu yang di takdirkan untukku akan selalu kembali padaku."

Jimin mengangkat satu alisnya. "Jika Taehyung pergi dan tak kembali padamu?"

"Berarti dia tidak di takdirkan untukku." Hwalin tersenyum. "Seberapa kerasnya aku mencoba untuk mendapatkan hatinya, jika takdir berkata lain. Maka hatinya tidak akan pernah jadi milikku."

Jimin terdiam.

"Tapi...beberapa hal dapat berubah karena sebuah usaha. Jadi aku akan terus berjuang sampai akhir. Jika pada akhirnya kami memang harus berpisah, aku tidak akan menyesalinya. Yang harus aku lakukan saat ini adalah melakukan yang terbaik. Aku tidak akan pernah menyesalinya. Karena bagiku bisa mencintai dan menghabiskan sedikit waktu bersamanya sudah merupakan sebuah kebahagiaan dan kenangan yang tak terlupakan."

Ntah mengapa Jimin merasa jika apa yang baru saja Hwalin katakan cukup menyentuh perasaannya. Di saat yang bersamaan, Jimin juga merasa kasihan padanya.

~♥~

Jimin terus menerus memikirkan perkataan Hwalin. Bahkan saat ia sedang makan malam bersama Hana dan Yoongi, pikirannya terus tertuju pada ucapan Hwalin.

". . .takdir ya. . ."

"Jiminie?" Panggil Hana.

Jimin tidak merespon.

"Jiminie...," Panggil Hana lagi sembari menyentuh pipinya dengan jari telunjuknya.

"A-ah... Maaf." Jimin tersadar.

"Kau yakin baik-baik saja? Apa kau sakit?" Hana menyentuh kening Jimin.

"Aku baik-baik saja." Jimin mengusap kepala Hana. "Jangan khawatir."

Yoongi mencoba untuk fokus pada makan malamnya dan mengabaikan adegan romantis di hadapannya.

Drrtt...

Ponsel Yoongi bergetar. Ia segera mengambilnya dan berjalan ke teras.

"Ya?"

"Hyung, kami sudah sampai di Seoul."

~♥~

Tadaaa...

Jungkookie is Back ♪ ♬ ヾ(´︶'♡)ノ ♬ ♪

Apakah Hana, Jungkookie akan segera bertemu?

Apakah mereka akan kembali bersatu?

Apakah semudah itu? 👀

Tunggu kelanjutannya di next chapter ya 💜

Continue Reading

You'll Also Like

995K 9.9K 19
Sebelum membaca, alangkah baiknya kalian untuk follow akun wp gw ya. WARNING!!!🔞 YANG GAK SUKA CERITA BOYPUSSY SILAHKAN TINGGALKAN LAPAK INI! CAST N...
904K 75.4K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
75.9K 6.5K 16
[ RION KENZO MIKAZUKI ] adalah ketua mafia dari Mikazuki AV Rion kenzo Mikazuki mafia Italia, ia terkenal dengan kekejamannya terhadap musuh maupun...
61.6K 6.8K 56
Chris adalah seorang duda yang memiliki empat anak,anak nakal yang selalu sulit diurus semenjak cerai dengan istri. suatu saat ia bertemu dengan hyun...