Apologize

Από Hivelovely

32.8K 6K 1.5K

Setelah meminta maaf, Anak laki-laki yang dulu membenciku sepenuh hati kini mengaku mencintaiku setulus hati... Περισσότερα

🌸 Begin 🌸
🌸 Don't promise me 🌸
🌸 A letter 🌸
🌸 Anger 🌸
🌸 Gossip 🌸
🌸 V.S 🌸
🌸 I like you 🌸
🌸 Hwayangyeonhwa 🌸
🌸 Flashback pt.1 : Jimin 🌸
🌸 Choco Mint 🌸
🌸 I'm.... sorry 🌸
🌸 Flashback pt.2 : Jungkook 🌸
🌸 Taehyung! You're sick! 🌸
🌸 Nightmare 🌸
🌸 Friendship 🌸
🌸 A Cat 🌸
🌸 A Doll 🌸
🌸 Soft Attack 🌸
🌸 Brother 🌸
🌸 D-Day 🌸
🌸 Save 🌸
🌸 A Story 🌸
🌸 Dark Place 🌸
🌸 My Fault 🌸
🌸 A Reason 🌸
🌸 Distance 🌸
🌸 Pabo ya! 🌸
🌸 Flashback pt.3 : Taehyung 🌸
🌸 Surprise 🌸 + Give Away (づ≧ω≦)づ
🌸 Reward 🌸
🌸 Between You and Friendship 🌸
🌸 Broken 🌸
🌸 Who? 🌸
🌸 The Princess 🌸
🌸 Destiny 🌸
🌸 Mianhae 🌸
🌸 Broken pt.2 🌸
🌸 Hwalin's power 🌸
🌸 Move 🌸
🌸 Gone 🌸
🌸 Paris 🌸
🌸 Autumn 🌸
🌸 The Last 🌸
🌸 Revenge? 🌸
🌸 Test 🌸
🌸 Secret 🌸
🌸 Cry 🌸
🌸 Min's Family 🌸
🌸 Little Angel 🌸
🌸 Ask 🌸
🌸 Long Time no Kiss 🌸
🌸 Chukhae 🌸
🌸 To be Happy 🌸
🌸 Your Finish 🌸

🌸 Miracle 🌸

446 85 5
Από Hivelovely

Lima hari telah berlalu sejak kepulangan Jimin ke Seoul. Hari ini Jimin menjadi satu-satunya orang yang menemani Hana di rumah sakit menjelang operasinya. Yoongi dan Taehyung tidak bisa menunda rapat penting mereka. Oleh karenanya dengan berat hati mereka meminta maaf pada Hana dan berjanji akan datang untuk menemaninya sesegera mungkin.

"Gwenchana..." Jimin mengusap kepala Hana dengan lembut.

"Ngh..." Hana terlihat ketakutan. Sejak tadi tangannya terus menggenggam tangan Jimin. "Kau akan ikut ke dalam kan?"

"Aku akan menemanimu. Jangan khawatir." Jimin mengecup keningnya. "Aku tahu kau kuat."

"Hana-ssi...," Panggil seorang dokter yang akan menangani Hana. "Kalau mengantuk, kau bisa tidur." Ucapnya sembari menyuntikkan sesuatu ke dalam lubang yang terdapat pada infusan Hana.

"Jimin...," Panggilnya takut.

"Aku di sini. Jangan khawatir." Jimin mencoba untuk terus menenangkannya.

Perlahan mata Hana mulai tertutup. Tangannya yang semula menggenggam tangan Jimin kini sudah terlepas.

"Do'aku bersamamu." Jimin mencium pipi Hana sebelum akhirnya berjalan keluar. "Aku mohon selamatkan dia." Pintanya pada dokter yang mengantarnya sampai ke pintu.

"Kami akan melakukan yang terbaik. Tetaplah berdo'a pada Tuhan."

~♥~

Waktu terus berjalan dan Jimin terus berdo'a di depan ruang operasi. Bukan hanya berdo'a untuk kesembuhan Hana, tapi juga untuk Jungkook.

"Jimin-ah...," Panggil seorang pria yang baru saja sampai. Napasnya bahkan masih tersengal-sengal.

"A-ah... Hyung...," Jimin mengangkat wajahnya dan tersenyum dengan tangan yang masih gemetar.

Yoongi menyadari jika kekhawatiran yang di rasakan Jimin jauh lebih besar dari pada yang sedang ia rasakannya. Yoongi mengusap kepala Jimin dan berterimakasih karena sudah selalu menjaga Hana dengan sepenuh hatinya.

Di mata Yoongi, Jimin sudah berkorban banyak untuk Hana. Di bandingkan kedua sahabatnya, Jimin lah yang paling sering mengorbankan dirinya. Ntah itu dari segi fisik maupun perasaan.

Jimin selalu mengalah.

Ia mempunyai hati selembut malaikat.

Bagi Yoongi, Jimin adalah pria yang baik. Sangat baik. Oleh karenanya dia lebih ingin jika Hana akan bersanding dengan Jimin. Yoongi yakin bersama Jimin, Hana akan selalu di selimuti kebahagiaan.

"Jimin-ah...,"

"Hm?"

"Aku percayakan Hana padamu." Yoongi berdiri dan tersenyum.

Jimin hanya terdiam dan menatap bingung pada sosok hyung yang ada di hadapannya ini.


~♥~

Dan akhirnya setelah penantian yang cukup panjang dan mendebarkan. Yoongi dan Jimin berhasil melalui waktu-waktu penuh kecemasan dalam hidup mereka. Mereka berdua bisa sedikit bernapas lega.

Operasi Hana berjalan dengan lancar.

Jimin menjadi orang yang paling bersyukur saat itu. Ia bahkan langsung menghampiri Hana dan menggenggam tangannya erat-erat. Jimin juga tak kuasa untuk menahan air mata harunya.

Jimin terlihat begitu lega.

Yoongi pergi meninggalkan mereka berdua untuk menemui dokter dan juga ada banyak hal yang harus ia urus mengenai kelanjutan tindakan medis yang harus Hana jalani nantinya.

"Sudah ku bilang...kau kuat..." Jimin menempelkan tangan Hana ke pipinya. "Cepat sembuh dan kita temui si bajingan itu bersama-sama."

Tak lupa Jimin juga mengabari Taehyung yang saat ini masih tertahan di kantornya. Dari cara bicaranya di telpon, Taehyung terdengar begitu lega. Dia juga mengungkapkan betapa gelisahnya ia menanti kabar tentang Hana.

"Cepat datang. Aku harus segera pergi. Pekerjaanku juga tidak bisa selalu aku tinggal atau Yongsun akan mati kelelahan karena terus menerus menggantikanku." Ucap Jimin sedikit bercanda.

"Aku akan segera datang. Kau bisa pergi sekarang."

~♥~

Taehyung sampai di rumah sakit 20 menit kemudian. Ia berjalan memasuki lift dengan seikat bunga mawar merah di tangannya. Rasanya ia tak sabar untuk melihat kondisi Hana. Ia harap Hana sudah dalam keadaan terbangun ketika ia datang.

". . ." Taehyung menghentikan langkah kakinya sesaat. Ia berdiri di sebuah kamar yang memang sudah tak asing baginya. Ada sedikit dorongan dalam dirinya untuk masuk ke dalam. Tapi ia berhasil melawannya dan memilih melanjutkan langkah kakinya menuju kamar tujuannya.

Taehyung masuk dan mendekati Hana yang masih menutup matanya. Ia membelai lembut wajahnya dan tersenyum penuh syukur.

Satu kekhawatirannya telah pergi.

"Cepat bangun. Nanti aku akan membelikanmu banyak makanan enak."

Drrrttt... Drrrtt...

Ponsel Taehyung terus bergetar. Mulai dari panggilan masuk dan pesan teks terus menerus menghujani ponselnya. Tapi apa yang di lakukan Taehyung? Dia sama sekali tidak memperdulikannya. Alih-alih melihatnya ia justru memilih untuk mematikan ponselnya.

Taehyung terus menemani Hana sembari menunggu kedatangan Yoongi dan itu membuatnya sedikit bosan.

"Hana, aku beli minum sebentar ya." Ucapnya pada Hana yang masih belum membuka matanya. "Aku akan segera kembali."

Taehyung berjalan keluar menuju sebuah vending machine. Karena hari ini turun hujan jadi ia memutuskan untuk membeli sekaleng cokelat panas. Ia duduk sebentar di sebuah kursi yang berada tepat di samping mesin itu. Ia juga mengambil ponselnya dan mulai memeriksa notifikasi yang masuk. Taehyung mendapatkan 47 panggilan tidak terjawab dan 26 pesan yang belum terbaca dan semua itu berasal dari satu nomor yang sama.

"Mengganggu sekali." Ucapnya.

Taehyung mulai membuka pesannya. Wajahnya yang semula tenang seketika berubah saat itu juga.

Saat ini Taehyung terlihat sangat terkejut. Terlebih ketika mendapatkan kabar tentang. . .

"Tuan... Nona Lin bangun."

"Tuan bisa kah anda datang ke rumah sakit?"

Pesan-pesan itu Taehyung terima sekitar 5 jam yang lalu.

"Mustahil. Apakah ini sebuah keajaiban?" Batinnya.

Dan ini adalah pesan yang baru ia terima 10 menit yang lalu.

"Tuan, nona Lin tidak ada di kamarnya."

Taehyung melempar kaleng minumannya ke dalam tempat sampah dan berlari dengan cepat menuju suatu tempat yang tak lain adalah kamar Hwalin.

~♥~

Di saat yang bersamaan. Perlahan Hana mulai tersadar. Ia membuka matanya sedikit demi sedikit.

"Op...pa?" Menjadi kata pertama yang ia ucapkan ketika melihat seseorang yang sedang menaruh bunga di dalam vas. "Eh..." Hana terdiam ketika menyadari jika seseorang yang sedang berada di kamarnya saat ini adalah seorang perempuan.

Mendengar suara Hana, perempuan itu pun menoleh dan tersenyum lembut padanya.

"S-siapa?" Tanya Hana yang masih lemah.

Perempuan itu berjalan menuju sebuah meja di samping tempat tidur Hana dengan perlahan. Ia mengambil sebuah kertas dan mulai menulis di sana.

"Annyeong, ini aku...Hwalin."

"Hwa...lin?" Hana membaca nama yang tertulis di sana.

Perempuan bernama Hwalin itu kembali menuliskan sesuatu.

"Terimakasih sudah selalu datang ke kamarku dan memberiku setangkai bunga mawar putih yang cantik."

Hana terkejut. Karena ternyata dia adalah seorang pasien yang tubuhnya selalu di penuhi oleh peralatan medis. Hana nyaris tak mengenalinya karena peralatan medis tak hanya menempel di tubuhnya, tapi juga hingga ke bagian wajahnya.

"Aku ke sini karena perawatku bilang seseorang yang selalu datang untuk mengunjungiku juga sedang dalam perawatan."

Hana mengangkat satu tangannya dan Hwalin memeganginya.

"Syukurlah... Selamat atas kesembuhanmu." Ucap Hana.

Hwalin menggelengkan kepalanya.

"Aku belum benar-benar sembuh. Tubuhku masih sakit dan kemampuan bicaraku belum kembali."

"Maafkan aku karena harus berkomunikasi dengan cara yang seperti ini."

"Senang bisa bertemu denganmu." Hana mengeratkan genggamannya.

Hwalin menganggukkan kepalanya dan kembali tersenyum pada Hana.

Cklek...

Seseorang membuka pintu kamar Hana.

"Hana... Aku kem--"

"Uh? Taehyungie." Hana tersenyum. Tapi tidak dengan Taehyung.

Saat ini tatapan Taehyung secara otomatis tertuju pada perempuan yang kini berdiri si samping Hana.

Hwalin sempat mengalihkan pandangannya dari Taehyung. Tapi kemudian matanya kembali tertuju pada pria itu.

Hwalin mengusap punggung tangan Hana dan memberikan isyarat jika ia harus pergi.

Melihat kondisi Hwalin yang masih begitu lemah. Hana meminta Taehyung untuk mengantarkannya.

Ntah apa yang ada di pikiran dan hati Taehyung saat ini.

Ia memapah Hwalin hingga keluar kamar Hana dan kemudian menggendong tubuh lemahnya kembali ke dalam kamarnya sendiri.

Hwalin mengalungkan kedua tangannya ke leher Taehyung. Ketika pria itu hendak menurunkannya, Hwalin semakin mengeratkan pelukannya. Ia bahkan menangis di sana seakan tak membiarkan Taehyung untuk kembali ke tempat Hana.

Untuk menenangkan Hwalin yang masih menangis, Taehyung mencoba untuk balik memeluknya dan mengusap kepalanya dengan lembut.

"Aku...senang kau bangun."

Tapi Hwalin sama sekali tidak merasa senang dengan apa yang baru saja ia dengar. Karena Hwalin tahu jika sesuatu yang sebenarnya ingin Taehyung katakan adalah 'kenapa kau bangun?'

"Cepat pulih agar kita bisa mengakhiri semua ini dengan baik." Lanjut Taehyung yang mulai melonggarkan pelukannya.

Hwalin mengangkat wajahnya dan menatap Taehyung dengan tatapan sayunya. Ia tidak percaya jika Taehyung mengatakan hal seperti itu di hari pertama ia membuka matanya.

Taehyung tahu jika Hwalin mempunyai perasaan yang tulus padanya. Tapi bersama Hwalin, ia merasa tidak bisa menjadi dirinya sendiri. Ia merasa sedikit terkekang.

"Aku harus pergi." Taehyung melepaskan pelukan Hwalin dan pergi.

Tidak ada yang bisa Hwalin lakukan selain menatap pujaan hatinya pergi untuk menemui perempuan lain.

"Aku tidak boleh membenci Hana. Dia tidak bersalah atas apapun. Aku tidak boleh menyalahkannya." Batin perempuan cantik itu.

Hwalin sudah mengetahui tentang Hana sejak pertama ia mengenal Taehyung. Ia tidak pernah bertemu dengan Hana sebelumnya. Jadi yang tadi itu adalah pertama kalinya ia melihat sosok Hana. Hwalin juga tidak menyangka jika seseorang yang selalu datang mengunjunginya adalah Hana.

Waktu telah berlalu sejak Hwalin jatuh sakit. Ia kira Taehyung akan mengubah keputusannya untuk berpisah, ternyata ia masih memegang teguh keputusannya.

"Sebesar itu kah perasaannya untuk Hana?"

"Apa seharusnya aku tetap tidur dan tak usah bangun lagi?"

~♥~

Hana masih harus menginap di rumah sakit sampai beberapa hari ke depan. Tadinya ia pikir ia akan merasa kesepian karena ketiga pria yang biasanya menjaganya seharian penuh sedang tidak ada. Yoongi sedang memimpin rapat penting, Jimin sedang menghadiri sebuah acara penting di Busan dan Taehyung pergi untuk meresmikan bangunan baru anak perusahaannya. Untungnya ada Hwalin.

Hwalin datang ke kamar Hana untuk mengunjunginya. Kali ini ia tidak berjalan sendirian. Melainkan di antar oleh perawatnya. Ia datang dengan menaiki sebuah kursi roda. Ia juga membawa buku catatan dan pulpennya sendiri untuk berkomunikasi.

Hana dan Hwalin adalah teman seumuran. Itulah mengapa mereka jadi begitu cepat untuk akrab.

Sampai saat ini Hana masih belum mengetahui jika perempuan yang sedang menghabiskan waktu bersamanya ini adalah tunangan Taehyung.

Di mata Hana, Hwalin terlihat seperti seorang tuan putri. Caranya duduk, menatap dan tertawa semuanya terlihat begitu anggun. Kulitnya yang putih, rambutnya yang cantik ia biarkan tergerai dan juga iris matanya yang kecokelatan membuatnya terlihat begitu sempurna di mata Hana.

"Kau terlihat seperti putri dari cerita dongeng." Hana menyentuh poni lawan bicaranya.

Hwalin terlihat tersipu malu. Ia menundukkan kepalanya dan wajahnya sedikit memerah.

"Sejak kecil aku tidak punya teman perempuan yang bisa aku ajak bicara" Hana menundukkan kepalanya. "Karena itulah aku sangat bahagia saat kau datang dan mengajakku mengobrol. Gomawo."

Hwalin menarik senyum dan menuliskan sesuatu.

"Aku juga. Sejak kecil aku kesulitan untuk mendapatkan teman. Saat aku tahu jika ada seorang perempuan yang datang untuk mengunjungiku, keinginanku untuk sembuh semakin kuat. Karena ku pikir aku bisa mengajaknya untuk berteman."

Hwalin membuka lembar selanjutnya dan kembali menulis.

"Hana, kalau tidak keberatan... Apa kau mau jadi temanku?"

Hana sedikit tertawa saat membacanya. "Bukankah saat ini kita sudah berteman?"

Hwalin terlihat cukup terkejut.

"Saat kita sudah sama-sama pulih. Ayo pergi ke suatu tempat bersama-sama." Hana menatap Hwalin dengan tatapan berbinar. Sepertinya ia benar-benar sudah tidak tahan berada di rumah sakit.

Hwalin hanya mengangguk.

"Kau sudah tertidur cukup lama. Apa ada tempat yang ingin kau kunjungi?" Tanya Hana.

Hwalin kembali menulis.

"Aku ingin jalan-jalan naik kereta."

Hwalin terlihat malu-malu saat menunjukkan jawabannya.

Mungkin keinginan Hwalin terdengar biasa saja bagi orang lain. Tapi baginya sendiri itu adalah salah satu keinginan terbesarnya.

Sejak kecil Hwalin selalu terkurung dalam sangkar. Maksudnya ia terus berada di dalam rumah dengan penjagaan super ketat. Hwalin nyaris tidak bisa keluar dari rumahnya kecuali pergi dengan penjagaan body guard-nya.

Hwalin mengambil homeschooling itulah mengapa ia sama sekali tidak mempunyai seorang teman.

Dan ketika ia di kenalkan pada Taehyung, sesuatu yang manis tumbuh dalam hatinya.

~♥~

Tadaaa...

Akhirnya setelah lewat 30 chapter sosok Hwalin muncul juga gaiseu ㅠㅠ

Menurut kalian dia antagonis atau protagonis niy? (。'▽'。)

Penasaran kelanjutannya?

See u di next chapter...

Spoiler :

Sesuatu bakal terjadi di antara Hwalin dan Taehyung 🤓

Συνέχεια Ανάγνωσης

Θα σας αρέσει επίσης

1M 10K 19
Sebelum membaca, alangkah baiknya kalian untuk follow akun wp gw ya. WARNING!!!🔞 YANG GAK SUKA CERITA BOYPUSSY SILAHKAN TINGGALKAN LAPAK INI! CAST N...
763K 47K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
682K 42.5K 31
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
183K 18.6K 40
Seorang ibu yang kehilangan anak semata wayang nya dan sangat rindu dengan panggilan "bunda" untuk dirinya Selengkapnya bisa kalian baca aja ya luuvv...