at: 12am

By nambyull

3.8M 361K 48.2K

Dia menolak ku. Satu-satunya pria yang pernah menolakku, satu-satunya pria yang berani mendorongku menjauh... More

Prolog
• T R A I L E R •
am
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13 A
Chapter 13 B
Chapter 14 A
Chapter 14 B
Chapter 14 (Private vers.)
Chapter 15 (Private)
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28 (Private)
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 35 (Private+ vers.)
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 40 - the wedding.
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Chapter 60
Chapter 61
Chapter 62
Chapter 63
Chapter 64
Chapter 65
Chapter 66
Chapter 67
Chapter 68
Chapter 69
Chapter 70 [ END ]
Epilogue
Epilogue (Private vers.)
Special Chapter

Chapter 39

35K 3.8K 283
By nambyull

Vote and comment please.
***

Hera memegang tangan ayahnya dengan gugup.

Dia sudah keringat dingin sejak ayahnya datang ke ruangan riasnya dan mengatakan bahwa upacara penikahan akan dimulai dalam dua puluh menit lagi.

Para stylish dan MUA (*Make-up artist) sudah memperbaiki penampilannya lagi setelah pertengkaran kecilnya dengan Yuna, meski tidak ada kekacauan besar yang benar-benar terjadi pada penampilannya.

Hera yang didampingi Aldebaran tengah menunggu di ruangan samping kediaman Aldarict untuk dipersilahkan memasuki altar oleh pemimpin upacara pernikahan.

Hari ini ayahnya tampan sekali, mengenakan jas daerah berwarna hitam dengan detail biru navy yang serasi dengan kebaya cantik ibunya.

Wajah berkarisma miliknya yang selalu menjadi kesukaan Hera itu terlihat bahkan sepuluh kali lebih mempesona dan muda karena hari ini bercukur.

Hera jadi mengerti kenapa ibunya bisa menikahi ayahnya dan sangat tergila-gila pada ayahnya waktu dulu.

"Jangan lepaskan aku Ayah." Kata Hera.

Dia mengeratkan rangkulan tangannnya pada Aldebaran.

Aldebaran lantas menatap putrinya dan tersenyum.

"Gugup?"

Hera mengangguk, "Hum."

Aldebaran mengusap tangan Hera dalam rangkulannya dengan pelan.

"Tenang saja, apapun yang akan terjadi Ayah tidak akan pernah melepasmu."

Aldebaran lalu mengarahkan tubuhnya menghadap Hera.

Dia menarik veil dari balik punggung putrinya, menutup kepala dan wajah Hera perlahan-lahan, kemudian memberikan ciuman pelan pada puncak kepala anaknya yang telah terhalangi veil.

Tanpa dia sadari, rangkulan tangannya pada Hera sudah sangat gemetaran.

Hera tersenyum simpul, "Ayah juga gugup?"

Aldebaran mendesah, "Sangat, ini pertama kalinya Ayah mendampingi anak Ayah ke altar pernikahan."

"Pertama dan satu-satunya." Kata Hera memperbaiki.

Aldebaran mengangguk, kembali mensejajarkan tubuhnya dengan Hera dan mengahadap pintu keluar bagian samping kediaman Aldarict yang memisahkan mereka dari halaman tempat upacara pernikahan dilangsungkan.

"Benar, karena itu Ayah semakin gugup." Jawab Aldebaran.

Hera menyandarkan sedikit tubuhnya pada Aldebaran dan mengeratkan pegangan tangannya.

"Aku mencintai Ayah." Bisik Hera.

"Terima kasih sudah mempercayai dan melindungiku selama ini."

"Maaf karena aku bukan putri yang baik, penurut, dan selalu membuat Ayah khawatir. Tapi mohon untuk terus cemaskan aku ya Yah, juga tetap sayangi aku bahkan hingga aku punya anak, anakku punya anak, dan anaknya anakku punya anak lagi. Pikirkan aku saja, jangan yang lain."

Aldebaran menoleh dan tertawa kecil.

"Berarti selamanya Ayah tidak boleh tenang karena harus terus mengkhawatirkanmu?" tanyanya.

Hera mengangguk, "Benar."

"Baiklah."

Mereka kembali berdiam.

Hera masih menyendarkan tubuhnya pada Aldebaran untuk menikmati suasana yang mengharukan ini, sekaligus menunggu arahan dari pemimpin upacara pernikahan yang masih terdengar memberi kata pengantar, dengan debaran di jantung yang semakin kencang karena gugup.

"Semoga kamu bahagia Hera." Ujar Aldebaran lagi.

Hera merasakan kecupan ayahnya di puncak kepalanya sekali lagi.

"Ayah akan selalu mendoakan kebahagiaannkamu."

Suara Aldebaran tahu-tahu bergetar, namun saat Hera hendak menoleh padanya tiba-tiba suara pemimpin upacara pernikahan terdengar.

"Mempelai wanita di persilahkan berjalan memasuki altar."

Aldebaran segera menegakan tubuh Hera, para pelayan diruangan ini dengan perlahan membuka pintu dan suara musik serenade pernikahan mulai terdengar memenuhi kediaman Aldarict.

Upacara pernikahan akan dimulai.

***
Enjoy!

Follow Sean & Hera on istagram!
@/Heratravoltraa
@/Seanaldarict

With love.
nambyull

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 164K 40
(TAMAT) Tidur berdua sama sahabat cowok? Why not? Tapi beneran tidur loh ya, bukan tidur abal-abal. Cium temen sendiri? Why not? Vezia dan Keanu, sep...
504K 3.8K 4
~ Sally Widya ~ Aku tidak perlu kehidupan yang harmonis dan bahagia. Karena aku sudah yakin bahwa Tuhan tidak akan pernah memberikannya kepadaku. Tap...
308K 17.2K 27
Should I Say That I Love You again? (Elang Dan Dara series 2 ) 11 years passed... Kadang, tak sepenuhnya kisah berakhir disatu masa. Ada yang ingin...
4.1M 233K 45
Di dunia ini kita hanyalah boneka bagi yang berkuasa. Banyak hal yang tak terduga yang dapat mengubah semua ekpektasi dan rencana hidup kita. Akan t...