Apologize

By Hivelovely

32.8K 6K 1.5K

Setelah meminta maaf, Anak laki-laki yang dulu membenciku sepenuh hati kini mengaku mencintaiku setulus hati... More

🌸 Begin 🌸
🌸 Don't promise me 🌸
🌸 A letter 🌸
🌸 Anger 🌸
🌸 Gossip 🌸
🌸 V.S 🌸
🌸 I like you 🌸
🌸 Hwayangyeonhwa 🌸
🌸 Flashback pt.1 : Jimin 🌸
🌸 Choco Mint 🌸
🌸 I'm.... sorry 🌸
🌸 Flashback pt.2 : Jungkook 🌸
🌸 Taehyung! You're sick! 🌸
🌸 Nightmare 🌸
🌸 Friendship 🌸
🌸 A Cat 🌸
🌸 A Doll 🌸
🌸 Soft Attack 🌸
🌸 Brother 🌸
🌸 D-Day 🌸
🌸 A Story 🌸
🌸 Dark Place 🌸
🌸 My Fault 🌸
🌸 A Reason 🌸
🌸 Distance 🌸
🌸 Pabo ya! 🌸
🌸 Flashback pt.3 : Taehyung 🌸
🌸 Surprise 🌸 + Give Away (づ≧ω≦)づ
🌸 Reward 🌸
🌸 Between You and Friendship 🌸
🌸 Broken 🌸
🌸 Who? 🌸
🌸 Miracle 🌸
🌸 The Princess 🌸
🌸 Destiny 🌸
🌸 Mianhae 🌸
🌸 Broken pt.2 🌸
🌸 Hwalin's power 🌸
🌸 Move 🌸
🌸 Gone 🌸
🌸 Paris 🌸
🌸 Autumn 🌸
🌸 The Last 🌸
🌸 Revenge? 🌸
🌸 Test 🌸
🌸 Secret 🌸
🌸 Cry 🌸
🌸 Min's Family 🌸
🌸 Little Angel 🌸
🌸 Ask 🌸
🌸 Long Time no Kiss 🌸
🌸 Chukhae 🌸
🌸 To be Happy 🌸
🌸 Your Finish 🌸

🌸 Save 🌸

573 113 8
By Hivelovely

Tuk...tuk...tuk...

Suara jarum jam terdengar begitu jelas di dalam ruangan hening ini.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?"

"Tak usah bersikap polos. Aku tahu kau sudah mengetahui hal apa yang seharusnya terjadi"

"Hyera... Aku... Aku benar-benar tidak bisa melakukannya" Jungkook mencengkram bahu perempuan yang kini duduk berhadap-hadapan dengannya diatas kasur berwarna putih itu.

"Karena aku bukan Hana? Begitu?" Hyera menatap lurus wajah Jungkook yang terus melihat kearah lain. "Sebegitu sukanya kau padanya?"

Jungkook terdiam.

"Lihat aku! Jeon Jungkook lihat dan tatap mataku!" ucap Hyera penuh penekanan.

Kesal karena Jungkook tak kunjung menatap kearahnya akhirnya ia memaksa dengan menyentuh kedua pipi Jungkook dan mengarahkan wajahnya ke depan, tepat kearahnya. "Hey..." panggil Hyera dengan lembut. "Coba ingat siapa orang yang selalu ada disisimu saat kau membutuhkan bahu untuk bersandar atau telinga untuk mendengarkan semua keluh kesahmu? Siapa orang yang rela pergi ke Tokyo hanya karena kau bilang kau rindu dan ingin bertemu?" suara Hyera bergetar. Ia mencoba menahan sesak dihatinya juga air mata yang terus ia tahan agar tak jatuh ke pipinya. Hyera menatap lembut wajah Jungkook. "Aku memang tak secantik atau sebaik Hana. Tapi aku tulus padamu. Aku bahkan rela melakukan apapun demi dirimu."

Jungkook masih terdiam namun matanya mulai menatap lawan bicaranya. Ia juga merasakan usapan lembut di kedua pipinya.

"4 tahun. Kita sudah menjalani hubungan ini selama 4 tahun dan itu tidak sebentar. Berapa banyak kenangan yang sudah kita lewati bersama? Berapa banyak kita tertawa bersama? Apa kau lupa? Apa kau melupakannya? Melupakan semuanya? Melupakan tentang kita?" kali ini Hyera tidak bisa menahan tangisnya. Hyera benar-benar terisak, menujukkan betapa hencurnya ia saat ini. "Saat dipertemukan denganmu aku pikir kau akan sama saja dengan yang sebelum-sebelumnya. Tapi ternyata kau berbeda. Kau memperlakukanku dengan baik. Tidak menyentuhku sejauh yang mereka lakukan. Kau begitu menghormatiku sebagai seorang perempuan. Kau bahkan tidak pernah berkata kasar padaku semarah apapun dirimu" Hyera mencoba untuk menghapus air matanya.

Jungkook masih diam dan memperhatikan perempuan di hadapannya yang biasanya terlihat kuat kini terlihat begitu lemah.

"Aku menjadi begitu egois, kasar dan mudah marah jika seseorang berada di dekatmu. Itu karena aku takut!" Hyera membuka matanya dan menatap Jungkook. "Aku takut kehilanganmu! Kalau kau pergi aku akan kehilangan semuanya. Aku akan kehilangan satu-satunya orang yang selalu berada disisiku, satu-satunya orang yang mau berbagi cerita denganku, satu-satunya orang yang mau tersenyum padaku dengan tulus dan satu-satunya orang. . .yang aku jadikan sebagai tempat bersandar" Hyera mengatakan kalimat terakhirnya dengan suara berbisik karena isakan tangisnya.

Tangan Jungkook kini menyentuh pipi kanan Hyera dan mengusap air matanya.

"Aku tahu kau pasti kecewa dengan sikapku yang selama ini tidak kau ketahui kan? Aku... Aku benar-benar minta maaf untuk hal itu tapi aku punya alasan... Aku punya alasan..." Hyera kembali menangis. "Seharusnya aku lebih terbuka padamu, seharusnya aku tak menutupi apapun darimu dengan begitu kau mungkin tidak akan kehilangan perasaanmu padaku" Hyera mengambil sebuah bantal dan menenggelamkan wajahnya disana. Dia berteriak sekencang-kencangnya, ia mencoba melepas semua emosinya.

"Hyera. . ." panggil Jungkook pelan. Hyera masih menyembunyikan wajahnya dibalik bantal putih itu.

"Cepat akhiri semua ini dan agar kau bisa bersama Hana" Hyera mengangkat wajahnya dan tersenyum pada Jungkook. Ia juga melepas kimono berwarna putihnya dan membiarkan Jungkook melihat bagian pakaian dalamnya. Hyera bahkan mendorong tubuh Jungkook hingga berbaring diatas kasur.

Jungkook dan Hyera saling menatap satu sama lain. Hyera menduduki bagian perut Jungkook dan melepas ikatan rambutnya. Mata Jungkook melebar. Bukan karena melihat keindahan tubuh Hyera atau kecantikan wajahnya tapi Jungkook terkejut pada sebuah luka lebam keunguan yang ada disekitar lengan Hyera.

"Ini... Kenapa?" Jungkook menyentuh bagian luka itu. Hyera tidak menjawab dan hanya mengalihkan pandangannya. "Jawab aku"

"Jangan dipikirkan. Ini bukan apa-apa" jawabnya.

"Jang--"

Dugh. . .

Seseorang tiba-tiba mendobrak pintu kamar mereka.

"Aigoo..." ucapnya saat melihat pemandangan dihadapannya. "Kau menyiapkan semua dekorasi ini hanya untuk memperkosa seorang laki-laki? Pfftt... Kau memang seorang jalang yang profesional"

Tak lama kemudian beberapa orang masuk kedalam ruangan itu dan pergi ke setiap sudut untuk mencari sesuatu. Mereka adalah orang-orang suruhan Taehyung. Mereka menemukan beberapa kamera tersembunyi dan segera menyerahkannya pada Taehyung.

"Kau mau merekam perbuatan bejatmu sendiri? Mau dipakai untuk kenang-kenangan atau untuk mengancamnya?" Taehyung menginjak kamera-kamera itu dengan kaki kanannya.

"Aku sudah memeriksa semuanya. Tak ada orang yang mencurigakan diluar sana" Jimin menghampiri Taehyung.

Taehyung mengangkat salah satu alisnya dan berjalan mendekati mereka berdua yang kini sudah sama-sama dalam keadaan duduk. "Jungkook terlalu bersih untuk dirimu yang begitu kotor" Taehyung segera menarik Jungkook dan mendorongnya kearah Jimin.

Hyera menatap kebawah. Ia yang biasanya melawan perkataan Taehyung kini hanya diam.

Kini ia hanya seorang diri di ruangan itu setelah Taehyung membawa Jungkook pergi dari sana. Hyera memeluk dirinya sendiri erat-erat, membiarkan air mata kembali membasahi wajahnya.

~♥~

Jungkook masih dalam keadaan diam saat berada di dalam mobil Taehyung.

"Si brengsek ini masih syok karena hampir di perkosa atau bagaimana?" Taehyung yang sedang fokus mengemudi terlihat bingung.

"Hey apa kau baik-baik saja? Apa dia melukaimu?" tanya Jimin yang berada di sampingnya.

"Tidak. Aku baik-baik saja..." jawab Jungkook yang fokus melihat keluar jendela. "Ngomong-ngomong kenapa kalian bisa tahu aku disana?"

"Berterimakasihlah terlebih dahulu" sahut Taehyung.

"Gomawo" Jungkook menurut.

"Aku melacaknya" Jimin memperlihatkan layar ponselnya.

"Ah... Begitu" Jungkook menghela napasnya sebelum akhirnya kembali memanggil nama orang yang sedang fokus mengemudi itu. "Taehyung-ah..."

Taehyung tidak menjawab.

"Taehyung-ah..." panggilnya lagi. "Yak Kim Taehyung!"

"Aku dengar bajingan. Bicara saja aku tidak tuli" balasnya.

"Kau berteman dengan Hyera sejak kecil kan?"

"Berteman? Tidak. Aku hanya mengenalnya"

"Apa kau tahu bagaimana dia dulu? Maksudku--"

"Kau ingin aku menceritakan tentang masa kecil si jalang itu? Lupakan"

Mendengar jawaban Taehyung, Jungkook yakin kalau dia tahu sesuatu. Bukan Taehyung namanya jika dia akan mengatakannya begitu saja.

Jimin yang ada di sebelahnya menyadari jika ada hal penting yang ingin Jungkook ketahui. Jimin terus bermain dengan ponselnya berharap bisa melakukan sesuatu untuk menolongnya.

Taehyung mengantarkan Jungkook ke rumahnya. Sebelum ia pergi, Taehyung sempat berkata jika dia tidak mau lagi menolong Jungkook kalau dia akan diperkosa untuk kedua kalinya. Taehyung bilang itu tadi pemandangan yang mengerikan.

~♥~

"Simjangi ttwiji anneundae

Deoneun eumageul deureul ttae

Tryna pull up

Sigani meomchun deuthae

Oh that would be my first death

I been always afraid of"

Seorang perempuan bernyanyi sambil berjalan tepat diatas pagar pembatas jembatan Mapo. Dia terlihat tak takut padahal angin bisa saja menghilangkan keseimbangannya dan membuat tubuhnya jatuh kebawah sana.

"Huh..." ia menghela napasnya. Kini ia duduk di tempat berbahaya itu. Hembusan angin menerpa tubuhnya yang tak terselimuti pakaian hangat. "Aku hanyalah beban" ia menutup matanya dan melepaskan tangannya dari besi pembatas itu. Perlahan ia mulai merasa tubuhnya terdorong ke depan tapi. . .

"Tertangkap" ucap seseorang yang berhasil menghentikan aksi nekadnya.

Perempuan itu melihat kearah tangan yang melingkar di tubuhnya sebelum matanya melihat kearah sosok pria manis itu.

"P-Park Jimin?"

"Aku hampir terlambat"

"Apa yang kau lakukan? Lepaskan tanganmu"

"Jangan gila, Hyera..." Jimin menarik tubuh perempuan itu ke tempat yang lebih aman.

Hyera mengalihkan pandangannya dari Jimin. Ia duduk di pinggir trotoar dan begitu juga Jimin.

"Hm.." Jimin memberikan sebotol minuman rasa buah pada Hyera. "Tenangkan dirimu dan--"

"Mari bicara. Itu kan yang ingin kau katakan?" Hyera sudah bisa menebak. "Apa yang ingin kau bicarakan? Soal Jungkook? Aku minta maaf atas tindakanku. Aku tidak akan mendekati sahabatmu lagi" Hyera mengusap-ngusap lengannya untuk membuatnya merasa lebih hangat.

Sadar perempuan yang ada di sampingnya kedinginan Jimin langsung melepas jaketnya dan menyelimutkannya pada Hyera.

"Bukan. Bukan itu yang ingin aku bicarakan"

"Lalu?"

"Katakan semua tentangmu padaku dan aku akan melindungimu, bahkan dari Taehyung sekalipun"

Hyera mencoba menahan tawanya. "Omong kosong" ia berdiri dan mencoba untuk meninggalkan Jimin.

"Aku akan melindungimu dari ayahmu.."

Ucapan Jimin ini berhasil membuat langkah Hyera terhenti.

"Ikut denganku dan kau akan selamat" Jimin mengulurkan tangannya. Hyera menoleh kearah Jimin dengan tatapan putus asa.

"Benarkah?"

~♥~

Uhuk...

Tunggu kelanjutannya ya yeorobun (。’▽’。)♡

Aku baru isi kuota WKWKWKWKWK baru bisa UP っ╥╯﹏╰╥) xo xad

Continue Reading

You'll Also Like

266K 22.8K 34
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
Abang! ✓ By Ran

Fanfiction

41K 4K 12
Haechan kedatangan tetangga baru, tidak terpikir olehnya akan ketempelan bayi seperti ini, insiden konyol yang terjadi malah membuatnya sedikit penas...
772K 78K 54
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
192K 29.8K 54
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...