30 days to be wife (new versi...

By bellaebbe

82.7K 6.6K 1.1K

[C O M P L E T E D] [Pindah di dreame] Berawal dari sebuah nasib sial, di mana Laras harus rela menjual tubuh... More

cast
prolog
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
Pemain selanjutnya
14
15
16
17
18
19
20
21
Cuplikkan
22
23
Kutipan cinta
24
25
26
27
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
Epiloge
*Special bonus*
*edisi rindu*
Lidipilih
kabar baik
cover
OPEN PO
How to order
Masih ada
E-book ada gak?
pindah ke dreame

28

1K 113 18
By bellaebbe

Sepulang dari kediaman Haritama, Kristal membanting kencang pintu apartemennya. Dengan emosi yang menggebu-gebu dia berjalan mendekati meja.

Lalu tak lama dia berteriak sambil menyingkirkan seluruh prabotan rumah yang berada di atas meja secara kasar hingga barang-barang tersebut hancur berkeping.

"Arghh!! dasar wanita sialan!!"

Prank!!

Setelah puas menghancurkan seluruh isi rumah. Kristal terjatuh duduk, lalu kemudian dia meremat rambutnya kuat. "Why? Why?!" katanya dalam amarah.

Hosh.. Hosh..

"Wanita sialan!! kenapa harus kau yang dipilih oleh Axel!"

Hosh.. Hosh..

Sedangkan Xavier yang baru saja tiba dari parkiran basemen apartemen Kristal terkejut, saat mendengar suara gaduh yang timbul dari dalam apartemen mantan istrinya.

Dengan cepat dia menggedor pintu itu, namun sayang tak mendapatkan jawaban dari dalam. Sehingga dia terpaksa menekan kata sandi pintu apartemen Kristal, dan berharap bahwa kata sandinya belum diubah oleh wanita itu.

Tet.. tet.. tet.. tet.. tet..

Beep beep..

Ceklek!

Pintu apartemen Kristal terbuka otomatis, saat kata sandi yang benar tersebut ditekan oleh Xavier.

"Apa? jadi selama ini wanita itu masih belum menggantinya?" gumamnya.

Ya, sebuah kata sandi yang terbuat dari hari jadi persahabatan mereka saat masih duduk dibangku sekolah.

Sebuah kenangan dari ikatan persahabatan mereka bertiga yang tulus, dan belum adanya sifat keserakahan diantara satu sama lain.

Namun saat masih sedang termenung, suara jeritan Kristal dari dalam menyadarkannya kembali. Xavier berlari masuk ke dalam apartemen Kristal, tak lama langkahnya terhenti dia terkejut saat melihat kondisi dalam apartemen wanita itu.

"Astaga!!" sangat kacau, seperti habis dilanda angin topan.

Semua benda pecah dan hancur berserakan dilantai. Xavier kembali melangkah masuk mencari sosok wanita itu.

Saat tiba di dalam kamar Kristal dia menemukan wanita itu sedang terduduk di lantai dengan telapak kaki yang berdarah. Dan tangan yang terus menyiksa rambutnya.

"Kristal!!" Xavier menahan tangan Kristal.

Saat wanita itu berusaha untuk menyakiti dirinya kembali. "Kristal hentikan. Ku mohon.."

Kristal mendongak, "Xavier..."
panggilnya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Melihat kondisi mantan istrinya seperti itu, Xavier menarik tubuh Kristal dan merengkuhnya ke dalam pelukkannya.

Namun di hati kecilnya dia berkata. "Tidak, ini bukan seperti yang ku harapkan. Kenapa jantungku tak berdebar sedikitpun saat memeluk Kristal? Tapi berbeda rasanya, saat aku tengah memeluk tubuh Laras jantungku rasanya berdebar jauh lebih cepat? Ada apa denganku sebenarnya?"

***


Kemudian Laras berlari, dan pergi menjauh meninggalkan kantung belanjaan yang berserakan dibawah. Dan mengabaikan panggilan Xavier, yang terus menyebut namanya. Saat tiba dilantai dasar.

Erlangga yang baru saja kembali, dari minimarket terheran melihat Laras yang berlari keluar dari pintu lift apartemen sambil menangis sesegukan.

"Eoh, Laras kau--" ucapnya terhenti.

Namun setelah kepergian Laras, tak lama di belakangnya ada Xavier yang tengah mengejar. Erlangga yang menyadari apa yang sedang terjadi, mencegah pria itu.

"Menyingkir kau!"

"Kau tidak dengar aku! aku bilang--" ucapnya terhenti karena sebuah pukulan mendarat hebat diwajah Xavier.

Bugh!!

Erlangga mengepal sempurna, "Sudah kuperingatkan kau! berani menyakiti Laras maka aku tak akan tinggal diam! Brengsek!"

Bugh!

Bugh!

Erlangga memberikan pukulan secara membabi buta, sedangkan Xavier dia hanya pasrah menerima pukulan yang diberikan Erlangga padanya.

Dia menyadari apa kesalahannya saat ini, hingga tak lama jeritan Kristal terdengar.

"HENTIKAN!!" tangan Erlangga terhenti.

Dia menatap tajam ke arah Kristal, "Jadi hanya karenanya kau berani menyakiti Laras!!"

Cuh!!

Erlangga membuang ludahnya asal, saat setelah mengerti akan keadaan ini. "Hanya demi wanita murahan seperti itu kau berani menyakit wanita berhati malaikat seperti Laras. Kau itu bodoh, Xavier!! Dan kau, bukankah suami sedang sekarat karena menderita penyakit kulit? kenapa? apa karena dia sudah bangkrut jadi kau pergi mencari yang lebih kaya?!"

Kristal menghiraukannya, "Kalian berdua sama saja! matilah kalian membusuk di sini!"

Setelahnya Erlangga bangkit dan pergi meninggalkan kedua orang itu.

Sudah puas akan klimaksnya?
next adalah pembalasannya bagi mereka berdua.. hahaha.. 😈😈 (gak cocok loh bel tawa jahat)

Oia chapter ini diputar dengan lagu BCL yang di atas sangat pas dengan kondisi Laras.

See you bye.. bye 😉 (emotnya erlangga)

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 44.9K 20
Maaf... Aku tidak pantas menyebutkan kata itu sebenarnya...
950K 77.7K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
6.4K 1.1K 20
Anindya dan Bara adalah tetangga, sekaligus teman dari orok yang berlangsung hingga mereka SMA. Berbeda dengan Anindya yang terlihat membenci, Bara j...
754K 75.6K 53
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...