30 days to be wife (new versi...

By bellaebbe

82.7K 6.6K 1.1K

[C O M P L E T E D] [Pindah di dreame] Berawal dari sebuah nasib sial, di mana Laras harus rela menjual tubuh... More

cast
prolog
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
Pemain selanjutnya
14
15
16
17
18
19
20
21
Cuplikkan
23
Kutipan cinta
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
Epiloge
*Special bonus*
*edisi rindu*
Lidipilih
kabar baik
cover
OPEN PO
How to order
Masih ada
E-book ada gak?
pindah ke dreame

22

1.1K 122 19
By bellaebbe

Dibawah salah satu sisi langit ruang kerjanya, Vero terduduk diantara cahaya matahari dan lampu ruang kerjanya. Udara siang ini terasa dingin dan menusuk kepermukaan kulitnya.

Dia menghela napasnya, saat rasa sakit dan perih yang datang bersamaan itu mulai menderanya.

Perlahan dia mulai membuka kancing lengan baju kemejanya. Setelah kancing itu terbuka, dengan hati-hati dia menarik kain katun kemejanya sampai siku. Lalu kemudian dia mengulangi langkah yang sama untuk lengan yang satunya.

Tak lama setelah, kedua lengan bajunya disingsingkan. Vero menatapnya secara bergantian, kedua lengan tangannya yang memerah menandakan jika penyakitnya sedang kambuh.

Sebuah penyakit yang belum ada obatnya. Dan sebuah penyakit yang jarang diderita oleh orang, hanya 1 banding 1 juta orang yang mungkin akan mempunyai penyakit yang sama dengannya.

Xeroderma pigmentosum merupakan suatu gangguan kulit yang membuat penderitanya menjadi sangat sensitif terhadap sinar ultraviolet (UV).

Rupanya penyakit tersebut sudah ada ditubuh Vero sejak ia masih kacil, namun tidak ada yang menyadari akan hal itu. Dan penyakit tersebut juga baru ia rasakan belakangan. Sejak kepulangnya berlibur bersama sang istri -Kristal- dari Roma, Italy.

Vero akui permukaan kulit pada tubuhnya menjadi lebih mudah terbakar, timbulnya lepuhan pada kulit, dan bercak kehitaman pada kulit yang rasanya sangat sakit dan perih.

Belum lagi, jika ini terus berlangsung. Bisa-bisa dia akan terkena penyakit kanker kulit, yang dimana dia tahu, jika orang yang mengalami penyakit ini sangat rentang terhadap penyakit kanker kulit. Belum lagi masalah pribadinya dengan sang istri.

Itu sebabnya, dia lebih memilih untuk merahasiakan ini. Agar sang istri -Kristal- kelak akan merawatnya dengan sepenuh hati. Tapi bagaimana bisa wanita itu merawatnya dengan sepenuh hati? Lihat saja sekarang, bahkan sejak kejadian dipesta pernikahan Xavier.

Sang istri kabur dari rumah, dan tidak memberikan kabar apapun. Yang vero tahu, sang istri masih saja terus mengejar sang mantan suaminya. Bukankah, itu terlalu menyedihkan untuknya.

Helaan napas panjang, kembali terdengar dari mulutnya. Hingga tak lama, suara daun pintu diketuk terdengar.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk!" serunya dari dalam.

Dengan cepat, Vero menarik kembali kain baju kemejanya yang tadi sempat dia gulung sampai siku. Namun belum selesai dia menurunkannya, Chandra sudah masuk lebih dulu.

"Vero! kemarin?" ucapnya menggantung.

Chandra tertegun, dia sangat terkejut saat melihat kondisi kulit Vero dikedua lengannya. Pria itu perlahan berjalan mendekat. Lalu kemudian dengan dengan lembut ia menyentuhnya, saat akan menyentuh permukaan kulit tangan temannya itu.

Vero meringis sesaat, "Ishh, Jangan disentuh!"

Vero menjauhkan lengannya. "Apa Kristal sudah tahu?"

Pria itu menggeleng lemah, "Kenapa? bukankah, jika ini dibiarkan telalu lama akan menjadi kanker kulit bagimu?"

"Biarkan saja. Biarkan hanya kita berdua yang tahu soal ini."

"Soal apa?" mereka berdua terkejut bersama.

Saat suara seorang perempuan terdengar, mereka menoleh. Dan didetik selanjutnya, kedua pria itu menghela napas leganya. Ya, karena mereka sempat berpikir kalau suara tersebut adalah suara dari sang istri vero -Kristal-.

"Kenapa kalian menghela napas lega kaya gitu? emang kalian pikir siapa yang datang?"

Chandra merotasi mata jengahnya, "Bukan siapa-siapa ko? ada apa kau kemari, Gendis?"

Ya, suara yang tiba-tiba muncul tadi adalah suara dari Gendis. Wanita itu datang dengan pakaian yang cukup ketat dan minim, bahkan dihari yang cukup panas ini.

Gendis berjalan mendekati Vero, lalu tanpa permisi dia duduk dipangkuan pria itu sambil bergelayut manja.

"Vero sayang.. kapan kau akan selesai dengan rumah sakit ini?"

Vero menyeritkan kening, "memangnya ada apa?"

"Bisakah kau menemaniku siang ini? Aku ingin sekali pergi berbelanja tanpa dikawal oleh pria aneh itu. Jadi kau maukan pergi menemaniku?"

Vero berusaha mendorong jauh tubuh Gendis, "ck, kenapa kau selalu mendorong tubuhku!"

"Karena aku risih digelayuti seperti ini." bukannya menjauh, namun Gendis dengan sengaja kembali mendekap tubuh Vero.

"Gendis!!"

Gendis berdecak sebal. "Baiklah, aku akan menjauh." finalnya.

Ya, mau tidak mau dia akhirnya berdiri tegap dan sedikit menjauh dari Vero, sedangkan Vero saat dia hendak bertanya pada Chandra. Namun pria itu sudah pergi dari ruang kerjanya.

"Sayang, janjinya kau akan menemaniku pergi berbelanja?" Vero hanya membalas dengan anggukan kecil.

***

Sudah satu jam berlalu, sejak kedatangan Xavier. Wanita itu, terus menempel padanya. Sedangkan Laras, hanya dianggap sebagai sebuah pajangan yang dihiraukan oleh mereka berdua.

Laras berusaha untuk mengalihkan fokus pemikirannya dan matanya hanya pada Axel.

Namun, wanita itu seolah memang dengan sengaja ingin membuatnya cemburu karena melihat kemesraan mereka yang cukup sempurna bersama Xavier.

Apa dia merasa cemburu? tentu saja ya, tapi sebisa mungkin Laras berusaha untuk menutupinya. Dia tidak boleh terpengaruh oleh perubahan sikap Xavier tadi pagi.

Karena jika dia terjebak oleh ikatan cinta semu dari Xavier. Maka bisa dipastikan, jika dia terjebak lagi hatinya akan hancur. Cukup! sudah cukup hatinya tergores oleh luka yang pria itu buat.

Karna pasalnya perubahan sikap Xavier tidak pernah bisa ditebak olehnya.

Biarkan saja, saat ini fokusnya hanya untuk Axel bukan untuk Xavier. Hingga tak lama, suara Axel memecahkan lamunanya.

"Mama Laras.. Axel mau makan kue itu?" kata Axel sambil menunjuk salah satu toko kue kesukaanya.

Laras tersenyum, "Baiklah, tapi jangan terlalu banyak okey. Nanti gigimu bisa berlubang, kalau terlalu banyak makan yang manis-manis." kata Laras sambil berpura-pura menakuti Axel.

Axel mengangkat satu tanganya lalu ia meletakannya serjajar dengan kening, "Baik kapten!" ucapnya dengan lantang seperti sedang memberi hormat pada sang ketua pasukan.

Berbeda dengan Laras yang lebih memilih fokus pada Axel -sang putra-. Mata Xavier justru terfokus pada perempuan itu. Namun, dia merasa sangat tidak senang karena pasalnya Kristal dengan manjanya mengandeng tangan Xavier dengan mesranya.

Berulang kali Xavier mencoba untuk melepaskan tangan Kristal tapi tangan wanita itu, tetap saja kembali lagi bergelayut dan mengandeng tangannya.

"Huft.. Kristal! bisakah kau jalan dengan benar."

Kristal menggeleng dengan manja, "Tidak. Aku mau tetap seperti ini."

"Ck, menjauh aku bilang." saat Xavier tengah berusaha menyingkirkan tangan Kristal, tiba-tiba saja Axel berlari ke arah mereka.

"Mami, daddy.. ayo kita main kesana?" ajak Axel dengan tangan yang sibuk memengang cookies.

Xavier tersenyum, lalu dengan cepat dia menarik tangannya menjauh dari Kristal. Ya, kedatangan Axel sang anak, menjadi peluang untuknya agar wanita itu melepaskan gengamannya.

Xavier melirik Laras sekilas, "ayo, kau juga ikut bersamaku."

Tanpa memikirkan Kristal, Xavier dengan cepat menarik tangan Laras sambil menggendong Axel sang anak yang berada di tangan satunya.

Sedangkan Kristal, wanita itu kesal bukan main saat dia diabaikan bahkan diacuhkan oleh Xavier. Berbeda dengan Kristal yang sedang mengamuk seorang diri karena diacuhkan oleh Xavier.

Namun justru semburat merah timbul diwajahnya, karena pasalnya ini pertama kalinya Xavier mengenggam tangannya dengan sangat lembut dan hangat.

"Suara apa ini? tidak mungkin kan jika ini suara detak jantungku? tapi, kenapa rasanya itu benar? kenapa bisa, aku mendengar suara detak jantungku menderu di dada? tidak, kau sudah berjanji akan menghampus dia didalam pikiranmu." monolognya dalam hati.

Laras menggeleng seraya menghilangkan pemikiran yang tidak masuk akal tersebut. Setelah dia kembali tersadar, Laras menghentikan langkah kakinya.

Berhentinya Laras dengan tiba-tiba membuat Xavier juga ikut terhenti. Xavier menoleh dengan kening yang berkerut.

"Ada apa? kenapa kau berhenti?"

Perlahan Laras mulai menarik tangannya yang digenggam erat oleh Xavier. Lalu berkata, "Tidak ini tidak benar."

Satu alis mata Xavier terangkat, "Apanya yang tidak benar?"

"Kau dan aku, kita tidak bisa bergandengan seperti ini. Maafkan aku, karena telah melanggar perjanjian kontrak pra pernikahan kita." ucapnya tulus.

Saat perkataa itu terucap, tangan Xavier mengepal. Tak lama dia berjalan mendekat, lalu kemudian dia merangkul tubuh mungilnya sangat erat.

Xavier mendekatkan wajahnya, dan Axel sang anak yang berada ditengah-tengah mereka tak lupa dia tutup matanya dengan telapak tangannya.

Chup~

Kecupan singkat itu berlangsung, ditengah keramaian orang yang berlalu lalang dan dalam pelukan bersama sang anak.

"Tak ada yang bisa melepaskan gengaman tanganku selain diriku. Bahkan sekalipun itu dirimu. Aku takkan membiarkan mu pergi."

Setelah mengatakan itu, Xavier mencium kening Laras. "Aku menyanyangimu." ucapnya ditengah kecupan itu.

Disudut sana, rahang Kristal mengeras dengan tangan terkepal. Hingga tiba-tiba, seorang pria mendekatkan wajahnya tepat disamping Kristal lalu berkata.

"Kau tak akan bisa mendapatkannya kembali. Lihatlah! sepertinya dia sudah jatuh hati pada wanita lain." bisiknya.

Saat mendengar itu dengan cepat Kristal berbalik, namun saat hendak memaki pria tersebut alangkah terkejutnya dia saat melihat siapa pria itu. "Vero?!"

sampai jumpa tengah malam nanti ya..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

kalau aku tidak lupa untuk double update bye.. 😂😍

Continue Reading

You'll Also Like

18.1K 1.4K 53
SEDIAKAN TISU SEBELUM MEMBACA! (Follow terlebih dahulu sebelum lanjut membaca.) *** "Kini, mungkin saatnya kita menjadi asing satu sama lain." ~Lak...
CRUSH By 📝

Fanfiction

9.7K 2.2K 24
Kisah klasik Biru dan Chanka.
KKN ✓ By syifa

Fanfiction

134K 14.9K 42
Kuliah Kerja Nikah. ©2019, hanwin_
1.6K 203 7
Semoga suka yahh and janlup vote makasihh kalo rame lanjutt