30 days to be wife (new versi...

By bellaebbe

82.6K 6.6K 1.1K

[C O M P L E T E D] [Pindah di dreame] Berawal dari sebuah nasib sial, di mana Laras harus rela menjual tubuh... More

cast
prolog
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
12
13
Pemain selanjutnya
14
15
16
17
18
19
20
21
Cuplikkan
22
23
Kutipan cinta
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
Epiloge
*Special bonus*
*edisi rindu*
Lidipilih
kabar baik
cover
OPEN PO
How to order
Masih ada
E-book ada gak?
pindah ke dreame

11

1.4K 128 10
By bellaebbe

Mentari sudah mulai menyinari, burung pun sudah bernyanyi menyambut pagi. Tetesan air hujan mulai bergerak turun dihelaian dedaunan.

Namun, di dalam kamar yang hangat dua makhluk yang saling jatuh cinta ini. Masih enggan untuk membuka matanya. Hingga tak lama mereka dikejutkan dengan kedatangan Anak mereka.

Brak!!

"Daddy? tante? ayo bangun, ini hari minggu.. apa kalian tidak berniat untuk pergi jalan-jalan?"

Laras merentangkan tangannya, "Axel jangan menggangu, kasian daddy mu dia baru tidur."

Katanya tanpa sadar, namun tak lama sang anak berkata. "Apa daddy Xavier menyelinap masuk kedalam kamar tante? dan tidur disamping tante?"

Laras yang masih belum dapat menecernanya, hanya bisa memejamkan mata. Tapi, tidak dengan otaknya. Kata Xavier yang menyelinap masuk terus berdengung.

Menyelinap? Xavier? dipersekon selanjutnya matanya membuka lebar, dia menoleh ke sisi sampingnya lalu kemudian.

"AAAAAAAAAA APAA YANG KAU LAKUKAN!!!" jeritnya.

Xavier menggeram kesal, "Kau itu!" Laras terdiam kaku saat Xavier membentaknya.

"Memangnya kenapa? kalau aku tidur disini? ini kamarku dan ini rumahku, kau mengerti?" setelah mengatakan itu, Xavier bangkit dan pergi meninggalkan Axel dan Laras yang saling terdiam.

Setelah pintu tertutup, Xavier mengerutuki dirinya sendiri. "Bodoh, kenapa bisa sampai kepulesan."

5 jam berlalu, kini Laras dan Xavier hanya saling berdiam-diaman. Tidak ada yang mau berbicara lebih dulu, setelah kejadian tadi pagi. Hingga tak lama, deru langkah kaki Axel terdengar.

"Daddy, nenek dan kakek mengajak kita pergi berlibur kepantai. Ayo daddy kita pergi?"

Xavier yang sedang membaca koran itu, langsung menutupnya lalu dia menggeleng sambil berkata. "Tidak bisa Axel daddy harus kembali kerumah sakit."

Mendengar penolakkan sang ayah, Axel hanya bisa memajukan bibirnya. "Xavier, sehari saja kau berlibur. Tidakkah kau memikirkan anak mu, lihat dia bersedih, karena mu."

"Ibu, tapi aku--" ucapnya terjeda saat dia menatap Axel dalam.

"Huft.. baiklah, sehari saja." Finalnya.
Saat mendengar itu, wajah Axel berbuah gembira.

Lalu dia berlari menghampiri sang ayah. Memeluk kedua kaki sang ayah erat. Lalu berkata, "terima kasih daddy. Daddy yang terbaik. ... Aku sayang daddy." ucapnya sambil memberikan senyuman bahagia.

Deg!

Seketika hati Xavier menghangat, ternyata senyuman bahagia sang anak mampu membuatnya juga bahagia. Apakah ini yang semua ayah rasakan, saat melihat sang anak bahagia? jika benar, maka selama beberapa tahun silam.

Dia benar-benar sudah kehilangan kebahagia ini. Khususnya untuk dirinya dan juga sang anak. Bahkan, diotaknya kini juga berpikir, 'apa mungkin aku harus sering, mengajak Axel pergi berlibur bersama?'

Selama dalam perjalanan, hanya ada keheningan. Karena Axel sang anak, berada di mobil sang kakek. Sedangkan di mobil Xavier hanya ada Laras. Jujur saja, Laras masih kesal.

Ya, perlakuan tak menyenangkan yang dia dapatkan dari Xavier, cukup membuatnya malu setengah mati. Hingga rasanya, lebih baik dia tenggelam di dasar danau.

Flashback

"Ayo, sekarang kalian siap-siap sana, dan Laras kamu harus ikut okey?" Laras menatap tak percaya.

"Tapi Nyonya, saya masih harus bebenah rumah." mata Yuna melotot tajam, saat mendengar penolakkan Laras.

Melihat reaksi Yuna seperti itu, Laras menciut. "Ayo, tante temenin Axel.." bujuknya.

Laras membuang napas berat, "baiklah, tante ikut."

Setelahnya, Laras kembali masuk ke dalam kamar. Dia mengemas beberapa barang, yang akan dia bawa kepantai. Lalu tak lama dia mulai memilih pakaian mana yang akan dia pakai.

"Ah, aku tak punya pakaian yang bagus untuk ku pakai.." Laras menunduk lesu.

Matanya terus melirik pakaian yang tak bagus itu. Hingga sebuah ide telintas di otaknya. Ya, dia mengambil sebuah baju kotak-kotak berwarna kuning, lalu dia gunting sana-sini hingga menyerupai bikini.

Continue Reading

You'll Also Like

5.3K 1.1K 19
Anindya dan Bara adalah tetangga, sekaligus teman dari orok yang berlangsung hingga mereka SMA. Berbeda dengan Anindya yang terlihat membenci, Bara j...
843 102 14
"Aku tidak mencintai milik orang lain, aku mencintai Raga sebelum dia dimiliki orang lain."
30.5K 2.8K 45
[C O M P L E T E D] [Pindah ke Dreame] Adakah di antara kalian yang tidak mengenal sesosok Hugo Jeff? Jika ada, mari aku perkenalkan. Hugo Jeff sendi...
11/12 By Citveyy

Teen Fiction

20.2K 2.3K 50
Kau bertanya kenapa aku bisa mencintaimu?. Jawabannya adalah aku tidak tahu. Yang kutahu hanya kau gadis pemilik mulut pedas yang bisa membuatku berg...