Oh, Her Brother!

By ashervalto

739K 70.5K 6.8K

Cute cover by @line_art Edgar itu suka perempuan manis macam Ara, dia berniat ngelakuin pendekatan sama Arani... More

Visualisasi Karakter
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Bonus Chapter (1)
27
28
29
30
31
32
33 [END]
Bonus Chapter (2)
Sequel

14

19.2K 1.9K 194
By ashervalto

Ara bengong ngeliat tampang Andrew yang senyum-senyum nggak jelas sedari tadi sore setelah pulang dari 'urusan' yang nggak Ara tahu urusan apa. Ara kira Andrew senyum-senyumnya cuma beberapa saat doang, tapi nyatanya? Enggak! Andrew sudah pulang dari tiga jam yang lalu, dan sampai sekarang Andrew masih aja cengar-cengir nggak jelas. Ara merinding disko jadinya.

"... Kak?" Ara memanggil kakaknya dengan cicitan pelan, takut-takut Andrew akan menyemprotnya seperti kemarin dan berakhir mereka akan berantem, diem-dieman sama Andrew itu nggak enak! Jangankan ngobrol, ada negur aja enggak.

"Iyaaa?"

Dan nyatanya alasan takut Ara tidak terbukti benar. Justru sekarang Andrew menyahuti panggilannya dengan senang hati, bahkan Andrew menggunakan nada panjang dengan riang sebagai balasan panggilan Ara.

Akhir-akhir ini memang Andrew sulit diprediksi. Kadang senang, kadang galau, kadang riang, kadang galak. Kayak moody-an. Ara jadi pusing lihatnya.

"Kakak kenapa?"

Andrew mengerutkan dahinya bingung, namun tak lama senyumnya kembali terbit. Bukannya kesan tampan yang didapat Ara. Ara malah semakin horor dibuatnya. "Nggak kenapa-napa kok. Kakak baik-baik aja."

"Cuma jantung Kakak aja yang lagi aneh ...." Andrew menggantungkan kalimat ini.

"Jantung Kakak kenapa?"

"Deg-degan. Hehe." Andrew memegang dadanya tepat di jantung sambil tersenyum seperti orang idiot.

Ara membulatkan matanya dan menghampiri kakaknya yang duduk di sofa seberang, "Hah? Deg-degan? Kakak sakit jantung?" Ara menempelkan telinganya di dada Andrew.

Deg-deg-deg.

Ara merasakan betapa cepat intensitas detakan jantung Andrew. Dan kecepatan detakan itu nggak normal! Ara panik, alarm tanda bahaya dalam otaknya langsung berbunyi. "AYO, KITA KE RUMAH SAKIT, KAK!"

Seketika senyuman Andrew berubah menjadi raut kebingungan, "Ngapain ke rumah sakit?"

"KAKAK ADA PENYAKIT JANTUNG! GIMANA KALO KAKAK PENYAKITNYA PARAH?! JANGAN MATI DULU, KAK!"

"Heh! Ngawur kamu, Dek! Kakak nggak sakit jantung, tau!"

"Terus?"

"Kakak lagi sakit karena ...."

"Karena?"

"Jatuh ...."

"Hah? Kok jatuh doang larinya ke jantung?"

Andrew kembali tersenyum, wajahnya menerawang seolah sedang membayangkan sesuatu. "Kakak jatuh cinta ...."

"Hah?"

"... Sama Edgar."

"Sinting!"

Seketika itu pula Andrew harus merelakan wajah tampannya dilempari bantalan-bantalan sofa secara membabi-buta dari Ara.

-

Edgar guling-gulingan nggak jelas di atas tempat tidurnya, menggelinjang tak menentu, bergerak tak terarah. Edgar lagi gabut. Biasanya kalau Edgar gabut, Edgar hanya akan diam, melamun di meja belajarnya, mengkhayalkan ia sedang berkencan dengan Selena Gomez atau Ariana Grande.

Namun, kali ini acara penggabutannya justru menjadi mimpi buruk baginya. Alih-alih mengkhayal berkencan dengan artis cantik nan seksi, ia justru mengingat-ngingat kejadian-kejadian manis dengan Andrew.

Hah? Manis katanya?

Edgar menggelengkan kepalanya, menghilangkan pikiran-pikiran nggak jelas yang timbul di otaknya. Duh, Edgar jadi semakin pemikir sekarang.

Dan berakhirlah Edgar hanya bergerak-gerak tak menentu sehingga tempat tidur yang awalnya rapi menjadi kusut tak beraturan. Tapi, sekarang Edgar bingung, kenapa seprai yang rapi berubah jadi kusut, namun otaknya tak ada perubahan sama sekali?

Tiap kali lintasan wajah Andrew muncul, Edgar akan berpindah posisi. Diam. Lalu tampang Andrew kembali ngeksis di benaknya, Edgar berpindah posisi lagi. Begitu terus sampai bayangan Andrew hilang. Dan nyatanya bayangan itu tidak hilang-hilang:)

Terpujilah Andrew dengan segala ketampanannya yang mengganggu kinerja otak Edgar.

Edgar menyerah dengan kegabutannya. Ia memilih beranjak dari tempat tidur dan memilih mengambil sebuah novel di rak bukunya. Mungkin membaca buku dapat menghilangkan bayang-bayang Andrew yang mengganggunya.

Edgar kembali menaiki tempat tidurnya, mengatur posisi senyaman mungkin agar membacanya lebih fokus.

.... Perlahan Jason mendekati Eleanna, matanya tak sekali pun berkedip menatap pahatan sempurna yang Tuhan berikan untuk wanita secantik Eleanna. Jason mengamati tubuh sintal milik Eleanna, menahan diri agar tidak terlalu terburu merasuki tubuh molek itu. Secara lembut Jason menyesap bibir yang sedari tadi menggodanya, memagutnya dengan panas ....

Edgar membaca buku itu dengan pikiran mengawang, membayangkan tiap adegan itu untuk menyelami jalannya alur cerita.

... Perlahan Andrew mendekati Edgar, matanya tak sekali pun berkedip menatap pahatan sempurna yang Tuhan berikan untuk pria semanis Edgar. Andrew mengamati tubuh berisi milik Edgar, menahan diri agar tidak terlalu terburu merasuki tubuh molek itu. Secara lembut Andrew menyesap bibir yang sedari tadi menggodanya, memagutnya dengan panas ....

'Oh, jadi ini Kak Andrew sama gue mau enaena,' pikir Edgar saat otaknya membayangkan adegan dalam novel tanpa sadar bahwa otaknya membayangkan 'cerita lain'.

'Kak Andrew buka baju? LHO! SEJAK KAPAN JASON JADI ANDREW!? NGAPAIN JUGA GUE NGAYAL JADI ELEANNA!?' Edgar memekik dalam hati saat menyadari bisikan adegan tidak senonoh dalam cerita ini. Edgar menutup bukunya kasar dan melemparnya ke lantai.

"BUKU APAAN NIH?" pekik Edgar menatap novel itu horor, ia tak pernah membaca buku dewasa sebelumnya, buku ini ia beli atas rekomendasi Farlan, teman sekelasnya. Dan sekarang ia justru membaca cerita erotis dengan bayangan ia dan Andrew. EDGAR RASA DIRINYA SUDAH TIDAK WARAS!

Edgar mengacak rambutnya frustrasi, kemudian berjalan memasuki kamar mandi, membasuh wajahnya untuk setidaknya mendinginkan kepalanya yang sudah mulai gila. Gila akan Andrew.

Hm:)

Berterimakasihlah dengan Farlan yang memberikan rekomendasi buku tidak senonoh ini. Baik, Edgar membulatkan tekad untuk berterima kasih dengan Farlan esok hari. Mungkin ciuman pada pipi Farlan cukup.

Maksudnya ciuman pake bogem mentah Edgar di pipi Farlan.

Edgar kecil-kecil gini pernah ngikut karate, tahu! Ya walaupun cuma ngikutin gerakan dari TV doang sih, tapi lumayanlah. Sekedar mukul juga Edgar pasti bisalah.

Uke kita makin manly aja, ya. Jadi terharu. Hehe:)

Setelah mendinginkan kepalanya, Edgar keluar dari kamar mandi dan betapa terkejutnya Edgar saat melihat Mamanya menggenggam buku Edgar, membacanya dengan teliti.

"... Ma?"

"Wah Edgar, masih kecil udah berani baca ginian, ya!"

"Itu nggak yang kayak mama pikir. E-Edgar bisa jelasin ...."

"Terus?"

"Itu ... Edgar diboongin temen. Ini mau dibuang kok, serius! Edgar belum baca sampe akhir kok, Ma! Edgar buang kok, janji! Atau mau dibakar? Ba-bakar aja, Ma!"

"Ngapain di bakar? Buku kan dibeli buat dibaca."

"Tapi, kan Edgar belum cukup umur! E-Edgar juga nggak berani baca itu."

"Kalo gitu kasih aja sama Andrew!" Hm, lagi-lagi Mama Edgar bawa-bawa nama Andrew. Sepertinya peran Andrew sudah terbentuk sempurna di mata Mama.

"Kok kasih ke Andrew?"

"Ya biar ada pengalamanlah! Jadi, nanti pas nusuk kamu nggak bakal lecet."

"Ngawur!!!"

Edgar menjerit histeris, diambilnya novel dari tangan mamanya yang kebingungan melihat Edgar keranjingan seperti itu, dimasukkannya novel dewasanya ke dalam plastik lapis tiga, dilakbannya bungkusan buku tersebut hingga tertutup rapat, lalu Edgar berlari keluar rumah, ia buang ke tempat sampah depan komplek rumahnya.

'Aman!' pikir Edgar lega.

Tak akan Edgar biarkan otaknya yang polos dijamah oleh buku mesum seperti itu, nggak akan pernah!






—Bersambung—

Continue Reading

You'll Also Like

64.3K 3.2K 16
apa jadi ny ketika kamu seorang dominan menjadi sub karna itu lah yang terjadi pada Dion devano valinca seorang CEO muda yang baru menginjak 29 tahun...
480K 59.1K 62
[BL STORY] Ben Jordan & Genang Arfito. WARNING: Mengandung kata-kata kasar.
40K 2.4K 24
Ned tidak pernah merayakan ulang tahun nya Ned ingin merayakan ulang tahun nya Tapi tuhan berkata lain. Mungkin saja tuhan sudah ingin membawa Ned...
1.5M 117K 46
Levin, dia yang terobsesi pada Seynara. -Levin's Favorite- Demi berusaha tak terkena lebih banyak masalah, Seyna harus berurusan dengan salah satu or...