Just You (Bradley Simpson)

Від itscutieoreo

5.1K 556 73

[Written in bahasa] All I have just you Більше

PROLOGUE
CHAPTER 1 - See You in New York
CHAPTER 2 - Say Goodbye
CHAPTER 3 - Arrived
CHAPTER 4 - Not as Sweet as You Are
CHAPTER 5 - Just a Lucky Girl
CHAPTER 6 - Stranger Man
CHAPTER 7 - Don't Leave Me Again
CHAPTER 8 - I Won
CHAPTER 9 - May I Have Your Eyes?
CHAPTER 10 - I'll Begin My Game
CHAPTER 11 - Hurt, But That's Okay
CHAPTER 12 - He Said I'm Beautiful
CHAPTER 13 - Night Talk
CHAPTER 14 - Who Are You?
CHAPTER 15 - Lies
CHAPTER 16 - Forgive Me
CHAPTER 17 - Fear
CHAPTER 19 - Cupcake
CHAPTER 20 - Kiss and Tell
CHAPTER 21 - Threats Haunt Me
CHAPTER 22 - Threats Haunt Me (2)
CHAPTER 23 - Bad Day
CHAPTER 24 - When You Ignore Me
CHAPTER 25 - Coming Home
CHAPTER 26 - Ask You in 443 ft
CHAPTER 27 - Jealousy
CHAPTER 28 - Desire
CHAPTER 29 - This is Insane
CHAPTER 30 - Fucked Up
CHAPTER 31 - Kindest Person
CHAPTER 32 - Appreciate
CHAPTER 33 - This Silence
CHAPTER 34 - Voices
CHAPTER 35 - Cruel
CHAPTER 36 - By Your Side
CHAPTER 37 - Puzzle
CHAPTER 38 - Violet
CHAPTER 39 - Hometown
CHAPTER 40 - Unconditionally

CHAPTER 18 - The Same Feeling

103 17 10
Від itscutieoreo

"Apa yang sebenarnya Tristan inginkan darimu?"

Wajah Brad nampak begitu resah ketika pertanyaan tersebut keluar dari mulutku. Aku tak yakin jika ia akan mengatakannya padaku.

Brad menghela nafas lalu menginstruksikanku untuk mengikutinnya berjalan menuju balkon kamarnya. Brad menyandarkan tubuhnya pada pagar balkon sedangkan aku lebih memilih berdiri menghadap pemandangan malam kota New York.

Aku sengaja tak angkat bicara terlebih dahulu karena menunggu Brad menjawabku.

"Dia menginginkan sesorang yang begitu aku cintai, dan aku tak mau Tristan mengambilnya dariku karena aku tak mau kehilangannya"

Seseorang yang begitu ia cintai? Entah mengapa pikiranku langsung tertuju pada Caitlin. Ya gadis itu, siapa lagi kalau bukan kekasihnya. Jika Tristan ingin mengambil Caitlin, berarti Caitlin selama ini sedang dalam bahaya.

"Oh Bradley, I'm so sorry to heard that. Aku yakin Caitlin akan baik-baik saja. Kau tak akan kehilangannya selama kau benar-benar menjaganya" Ujarku. Hatiku seketika mencelos setelah mengatakan kalimat itu sendiri.

Brad nampak mengernyitkan dahinya. "Caitlin?"

"Y-ya"

Brad nampak menghela nafas. "Sudah kuduga" Gumamnya yang masih terdengar di telingaku.

Aku mengernyit bingung. Apa aku salah berbicara?

Ia mengalihkan tatapannya lalu menatapku. Brad berjalan beberapa langkah kearahku. Brad berdiri tepat di hadapanku dan kini jarak di antara kami hanya tinggal beberapa inch.

"Oh Summer kenapa gadis sepertimu begitu polos?"

Aku memanyunkan bibirku. "Apa maksudmu? Kau mengejekku?" Ujarku seraya melipat kedua tanganku di depan dada.

Brad hanya terkekeh dan hal tersebut semakin membuatku kesal. Oh sungguh, aku sama sekali tak mengerti apa maksudnya.

"Kau begitu menggemaskan jika sedang marah" Ujarnya masih dengan kekehannya.

"Terus saja mengejekku Brad" Ucapku kesal.

Aku terkejut ketika ia tiba-tiba saja memegang kedua bahuku. Spontan aku mendongak lalu tatapan kami saling bertemu. Ada apa sih dengannya?

"Kau tak menyadari jika ada seseorang yang menyukaimu?"

Aku mengerutkan dahiku. Semakin tak mengerti arah pembicaraannya. "Oh sungguh Brad, katakan pada intinya saja. Aku bersumpah, aku tidak mengerti kemana arah pembicaraanmu"

"Oh Summer kau sungguh membuatku frustasi" Ucap Brad lalu mulai mengacak rambutnya nampak frustasi. Kenapa sih dia? "Bagaimana kalau aku mengatakan jika aku menyukaimu?" Sambungnya.

Seketika mulutku menganga. Apa yang ia katakan barusan? Kau bercanda? Itu tidak mungkin bodoh.

"Berhenti bermain-main denganku Brad"

"No. I'm seriously, aku menyukaimu Summer Traver" Aku menatap mata coklatnya. Sorot matanya tak menunjukkan jika ia sedang bermain-main. Ia tidak sedang bercanda.

"T-tapi bagaimana bisa?"

Brad menarik kedua tanganku lalu menggengamnya. "Aku menyukaimu sejak kita masih kecil, tapi aku mulai merasakkan yang benar-benar cinta ketika kita SMA. Sebut saja aku ini pengecut, ya karena aku tak berani mengungkapkanya padamu. Aku terlalu takut pada saat itu, aku takut jika perasaanku ini tak terbalaskan"

Jujur, aku sangat senang mendengar pengakuannya, tapi bagaimana bisa? Bukankah Brad masih berstatus sebagai kekasih Caitlin.

"Bagaimana dengan Caitlin?"

"Aku tidak mencintainya Summer. Aku begitu frustasi saat kembali ke New York. Aku hanya bisa merutuki kebodohanku sendiri kenapa aku tak mengungkapkannya padamu. Lalu aku mencoba untuk berpindah ke lain hati. Ya Caitlin. Tapi anehnya aku tak bisa merasakan sama halnya ketika aku menyukaimu. Dari situ aku baru menyadari jika aku hanya mencintaimu Summer "

Aku hanya menganga mendengar pengakuannya. Tubuhku membeku dengan seketika. Mulutku tak bisa mengucapkan kata-kata lagi. Brad merasakan hal yang sama sepertimu Summer. Aku masih tak percaya dengan semua ini.

"Summer jangan diam saja, kumohon katakan sesuatu, jangan membuatku semakin takut"

Aku masih membeku diposisiku. Brad, kau sungguh membuatku bisa-bisa terkena serangan jantung. Jantungku serasa berdebar-debar dan kini aku tak berani mendongak dan menatap matanya.

Tiba-tiba saja Brad menarik daguku yang otomatis membuatku mendongak menatapnya.

"Summer, aku tak memaksamu untuk membalas perasaanku. Aku mengungkapkan ini sudah cukup membuatku dapat bernafas lega. So I'm not a loser anymore eh?" Ujarnya dibarengi dengan kekehannya. "Aku ingin kau tahu jika aku tidak mencintai siapapun, aku hanya mencintaimu" Lanjutnya dengan suaranya yang begitu lirih.

Aku tak tahu apa yang harus kulakukan. Mengatakan jika aku juga mencintainya atau berpura-pura jika aku tak menyimpan rasa cinta sedikitpun padanya? Oh sungguh kau membuatku frustasi Brad. Aku bersumpah, kali ini aku tak bisa lagi membohongi diriku sendiri.

"Aku juga mencintaimu Brad" Kalimat itu keluar dengan begitu saja dari mulutku sementara tubuhku masih membeku.

Tanpa aba-aba Brad langsung menarikku kedalam pelukannya. Sementara tubuhku masih membeku tetapi aku benar-benar tak bisa menutupi rasa bahagiaku saat ini.

"Aku masih tidak mempercayai ini, aku berjanji setelah ini aku akan menyelesaikan semuanya dengan Caitlin"

"No, don't Brad. Berjanjilah padaku untuk tidak menyakiti hatinya. Aku benci ketika seorang pria yang hanya bisa menyakiti hati seorang wanita. Aku percaya jika kau bukan pria semacam itu"

"Tapi--"

"Brad, untuk sementara kita jalani saja seperti ini. Yang terpenting adalah kita sama-sama perlu memperjuangkannya"

Brad terdiam, nampak berfikir dalam setelah kalimat yang kuucapkan tadi. Aku sedikit ragu dia akan mendengarkan ucapanku. Tapi aku bisa bernafas lega ketika ia mengangguk padaku.

***


Aku membuka mataku ketika kurasakan sinar matahari mulai menghujami wajahku. Melihat ke sekelilingku, kenapa semuanya begitu cepat berubah? Tunggu. Ini bukan kamarku bodoh, ini kamar Brad.

Ah ya, kurasa aku tidak sadar semalam jika aku tertidur di kamar Brad. Hei kau jangan berfikir macam-macam dulu, aku tidak melakukan hal macam-macam dengan Brad. Aku hanya tertidur di kamarnya. Hanya itu.

Aku melirik ke sampingku. Kemana Brad? Menyibahkan selimutku, aku berjalan menuju kamar mandi milik Brad.

Tidak ada. Kamar mandinya kosong. Lantas aku berjalan keluar kamar.

"Brad?" Tak ada yang menyahut. Kemana dia? Apa ia sudah pergi terlebih dahulu?

Langkahku terhenti ketika mendapati sebuah nampan di mini bar berisi dua potong sandwich, segelas susu dan dua buah benda menjijikan yang ia taruh di piring kecil. Ya, apalagi jika bukan obat.

Aku mengambil secarik kertas yang tergeletak di atas nampan lalu membacanya.

Good morning my cutie pie,

Maafkan aku, pagi ini aku harus berangkat kuliah lebih awal. Tadinya aku ingin membangunkanmu. Tapi aku tidak tega setelah melihatmu tertidur begitu pulas. Jadi aku mengurungkan niatku.

Ini sarapanmu, harus di habiskan! Dan jangan lupa setelah itu kau minum obatnya. Hari ini kau tak perlu masuk kuliah dulu. Kau masih butuh istirahat. Tak perlu khawatir, aku akan bilang pada dosenmu.

I love u xx -B-

Ohh betapa manisnya pria ini. Seketika aku teringat akan semalam ketika Brad mengatakan jika ia menyukaiku. Kuakui ini memang kisah klasik. Dua sahabat yang berujung pada cinta. Kurasa itu sudah tak asing lagi di telinga kalian. Begitupun denganku.

***


Bradley's POV

Hari ini aku sengaja untuk pergi ke kampus lebih pagi. Sebenarnya aku tidak langsung pergi ke kampus, melainkan aku pergi untuk menemui Caitlin terlebih dahulu. Ada hal yang perlu aku bicarakan dengannya.

Aku hanya mengatakan pada Summer jika aku harus berangkat kuliah lebih awal. Tapi setelah ini aku benar-benar akan pergi ke kampus. Jadi aku tidak berbohong padanya kan?

Aku memarkirkan mobilku tepat di depan kafe yang kutuju. Melepas seatbelt ku aku berangsur turun dari mobil dan berjalan masuk ke kafe tersebut.

Kulihat Caitlin sudah datang lebih awal di kafe. Ia melambaikan tangannya kearahku. Aku lalu berjalan menghampirinya.

"Kau ingin memesan apa babe?" Tanyanya setelah kududukan diriku tepat di kursi yang berada di depannya.

"Oh tidak usah, aku hanya ingin membicarakan sesuatu denganmu" Jawabku sementara ia kembali meletakkan buku menu yang sedang ia pegang.

"Oh oke. So apa yang ingin kau bicarakan dengaku? Apa masalah rencana ayah mengenai pertunangan kita?"

Aku menggeleng lalu menghela nafas. Sialan, kenapa aku menjadi ragu untuk mengatakannya. Aku hanya takut jika aku menyakiti hatinya.

"Aku ingin hubungan kita selesai sampai disini saja" Akhirnya kalimat itu keluar dari mulutku.

Aku mengamati perubahan mimik pada wajahnya. Aku tahu ia pasti akan marah. Tapi bagaimanapun juga aku harus melakukannya demi Summer.

"Kau bercanda?" Ucapnya. Aku hanya menggeleng sebagai responnya. "Kau ingin kita putus?"

Aku mengangguk. "Caitlin maafkan aku, selama ini aku mencoba untuk mencintaimu tapi aku tidak bisa. Maka dari itu aku ingin kita mengakhirinya saja, aku tak mau menyakitimu semakin dalam"

"Tapi aku mencintaimu Brad. Kau tak bisa memutuskanku dengan begitu saja. Bagaimana dengan rencana pertunangan kita?"

"Aku akan membicarakannya dengan ayahmu"

"Tidak, aku tidak mau kita putus. Oh ini pasti karena Summer kan? Apa gadis itu baru saja mencuci otakmu eh?"

"Hentikan Caitlin, aku tak suka jika kau membawa-bawa Summer ke masalah kita"

"Oh astaga Brad, aku benar kan? Pasti ini gara-gara gadis itu"

"Dengar Caitlin, aku sudah mencoba berkata dengan baik-baik padamu, tapi kau malah sebaliknya. Kumohon berfikirlah dewasa. Aku tidak bisa memaksakan diriku untuk bisa mencintaimu jadi lebih baik kita mengakhirinya daripada aku semakin dalam menyakitimu"

"TIDAK" Sentaknya seraya mengebrak meja. Sontak seluruh sorot mata di kafe ini mengarah pada kami. Sedangan Caitlin tak menghiraukannya sama sekali.

Aku bisa membaca raut wajahnya. Aku tahu ia akan semakin marah padaku. Sedangkan kulihat air matanya sudah menggenang di pelupuk matanya.

"Aku tidak mau putus" Geramnya.

"Caitlin aku benar-benar minta maaf, aku tidak bisa melanjutkannya lagi" Ujarku lalu sedetik kemudian aku bangkit dari kursiku. "I'm sorry, I have to go now " Sejurus kemudian aku memutar tumitku. Tapi belum sempat melangkah, kurasakan Caitlin menahan tanganku.

"Kau tak bisa meninggalkanku Brad"

"I'm so sorry Cait, but I can't " Aku kembali memutar tumitku lalu melangkah keluar kafe.

Aku dapat melihat guratan emosi di wajah Caitlin sebelum aku benar-benar berbalik dan berjalan keluar kafe. Ada sedikit rasa bersalah padanya di dalam lubuk hatiku. Tapi aku tak menyesalinya. Aku berfikir apa yang kulakukan ini sudah keputusan yang tepat.

Setelah semua ini, aku bisa melindungi Summer sepenuhnya. Tristan tak akan bisa menyentuhnya lagi.

To be continue...


Hellooo it's chapter 18 !!!!  Maaf kmrn minggu nggak bisa update :(

Brad kok buru-buru yakk? Langsung di putusin tuh si Caitlin. So bagaimana kelanjutan kisah Brad dan Summer? Tunggu terus yaa updatean dari Just You.

Jangan lupa vomment yaa. dipencet BINTANGnya tinggalkan COMMENTnya, oke?? Hayoo yg silent readers jgn mager lagi ya buat mencet BINTANGnya.

Thanks xx


Продовжити читання

Вам також сподобається

553K 33.8K 27
LAPAK BROTHERSHIP ✔️ NOT BOYS LOVE...❌ SUDAH END TAPI TETEP VOTE + FOLLOW PROSES REVISI Kamu tahu obsessi? Ya apa saja bisa dilakukan bahkan bisa m...
352K 26.5K 54
Renner dan Sabila, dua orang dengan profesi berbeda yang menguras tenaga- seorang kapten polisi dan dokter emergensi, bertemu dalam sebuah keadaan ya...
1.1M 43.6K 37
(CERITA YTH. BAPAK DOSEN DAN SELURUH ISINYA HANYA TERSEDIA DI WATTPAD @eestehpanas , SELAIN DI WATTPAD SAYA KLAIM PLAGIAT) ...... "kok bapak si yang...
150K 13.8K 26
[Update: Senin-Selasa] "I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian...