Duty After School X OC [Yoora...

By LycheeMojito

89.6K 9.2K 1K

Hanya cerita iseng dari orang yang belum move on dari Duty After School Fokus ceritanya pada si OC yaa. ⚠️ T... More

1
2
3
4
5
The Cast
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
Afikaa.. Ada Yang Baru Nih..
44
45
46
47
48
49
50
Extra 1 - Quarantine
Extra 2 - Overthinking
Extra 3 - Moving On
Extra 4 - Ditto
Extra 6 - The Wedding
Extra 7 - Lifesaver
Extra 8 - Status
Extra 9 - What If

Extra 5 - Now Or Never

701 102 15
By LycheeMojito

We can't be friends, But I'd like to just pretend.

🌼🌼🌼

Setelah ibunya berangkat ke butik, Yoora yang hari ini tidak punya kegiatan apapun memilih kembali ke kamarnya untuk bermalas-malasan.

Suara bel pintu terdengar saat Yoora hampir saja tertidur saat sedang scrolling Instagram. Gadis itu melihat security monitor di dekat pintu utama.

"Jangsoo? Masuklah" Yoora berbicara dengan Jangsoo melalui intercom dan menekan tombol dari panel security monitor untuk membuka pintu pagar rumahnya.

"Ani, Bisakah kamu keluar sebentar?"

"Oh, Arraseo, tunggu sebentar" Yoora berlari ke kamarnya untuk mengganti celana pendeknya menjadi celana panjang.

Yoora keluar gerbang rumahnya di sanalah seseorang menunggunya dengan menyadarkan tubuhnya di tembok samping gerbang.

"Jangsoo? Ada apa? Ayo masuk saja"

"Disini saja, ada yang ingin aku bicarakan"

"Oh, oke. Ada apa?" Yoora berdiri menghadap Jangsoo, gadis itu dapat melihat keraguan di mata laki-laki tegap itu.

"Mau sambil berjalan ke Taman saja?" Jangsoo mengangguk, setuju dengan ajakan Yoora untuk berjalan ke Taman di dekat rumah Wootaek.

...

"Wae?" sudah lima menit mereka berdua duduk di bangku Taman, namun Jangsoo tidak juga memulai pembicaraan.

"Aku.. Ingin memberikan ini" Jangsoo mengeluarkan kotak kecil dari saku jaketnya meletakannya di tangan Yoora.

"Untukku?"

"Ya, untukmu"

"Dalam rangka apa?"

"Hmm.. Kenangan-kenangan?"

"Mwo? Wae?"

"Aku akan menjadi bagian dari ROTC"

"Hah? Maksudnya Akademi Militer? Bukannya kamu akan kuliah di Yonsei?" Yoora meremas kotak kecil pemberian Jangsoo. Gadis itu cukup terkejut.

"Ya, Korea Military University"

"Wae? Orang tuamu meminta kamu masuk militer?" mengingat ayah Jangsoo adalah seorang tentara serta ibunya yang berprofesi sebagai hakim bisa saja Jangsoo di paksa.

"Ani, setelah melalui perang, aku merasa jiwaku ada di dunia militer"

"Oh? Aku mendukung jika itu cita-citamu"

"Gomawo" Setelah itu mereka kembali terdiam.

Sejujurnya ini moment yang di tunggu oleh Yoora. Gadis itu tidak pernah melupakan janji Jangsoo di Taman Bermain saat perang waktu itu, laki-laki itu bilang ingin merubah tentang mereka.

"Cuma itu yang ingin kamu bicarakan?" Yoora memberanikan diri lebih dulu bicara.

"Jaga diri baik-baik" Jangsoo bangkit dari duduknya dan mengelus rambut Yoora. Yoora ikut bangkit. Batin gadis itu bergelut. Tinggal pilih saja Yoora, mau manis di akhir atau pahit hingga akhir, batinnya.

"Lalu kita?"

"Kita.. Kita kejar cita-cita"

"Aku pikir kamu menyukaiku" gadis itu menatap mata Jangsoo dengan berani. Hingga Jangsoo tersenyum.

"Ani"

"Oh?" jawab yang tidak Yoora sangka.

"Tapi aku mencintaimu"

"Cinta?"

"Jangan tunggu aku, Yoora"

"Apa?"

"Kamu masih muda, bersenang-senang lah dengan teman-teman barumu nanti, buatlah kenangan manis saat masa kuliah. Carilah pacar. Tapi tetaplah jaga diri"

"Apa?" Ani, bukan ini yang Yoora harapkan. Bagaimana mungkin orang yang di inginkannya untuk menjadi kekasih malah memintanya mencari orang lain sebagai kekasih.

"Aku mencintaimu, tapi aku akan melepaskanmu"

"Kenapa?"

"Aku tidak mau kamu lelah sendiri, bosan dan sepi dengan hubungan kita jika aku nekat maju"

"Kenapa kamu memutuskan sendiri? Aku bisa menunggu. Lagipula kenapa tidak kita gapai cita-cita kita bersama-sama?"

Tanpa menjawab Jangsoo memeluk Yoora dengan erat. Meletakkan kepalanya di atas kepala Yoora, menghirup wangi bunga bercampur strawberry dari rambut gadis cantik itu. 

Cita-cita hanya alasannya saja, yang sebenarnya terjadi adalah ketakutan pada diri laki-laki itu, Jangsoo yang tidak bisa mendampuingi orang yang dia cintai. Jangsoo hanya tidak ingin membebani Yoora dengan hubungan jarak jauh, walaupun sama-sama masih di Seoul. Mereka akan sulit bertemu, sulit berkomunikasi.

"Aku berangkat lusa"

Takdir apa ini? Kenapa Ilha, Wootaek dan Jangsoo pergi di hari yang sama?

...

Yoora berjalan lesu dari Taman ke rumah Wootaek, di depan paman dan bibinya sudah siap menaiki mobil untuk pergi ke pernikahan koleganya.

"Imo.. Oppa ada kan?"

"Oh, dia tidur, bangunkan saja. Kenapa kamu dari arah sana?"

"Aku dari Taman. Aku masuk ya.. Imo dan Samchon hati-hati ya"

Setelah memasukan security pin Yoora berlari ke lantai dua, gadis itu membuka pintu kamar kakaknya, di dalam masih remang terlihat kakaknya masih bermain di alam mimpi.

"OPPA!!"

"Hmm. Jangan ganggu, aku habis begadang"

"OPPA!"

Wootaek membuka matanya siap untuk memarahi adiknya yang mengganggu tidurnya dan langsung terbangun duduk melihat wajah Yoora yang sudah banjir dengan air mata.

"Wae? Kamu kenapa? Sakit?" bukan menjawab gadis itu merosot terduduk di lantai dengan tangisan yang semakin kencang.

"YA! ADA APA?" Wootaek menghampiri adiknya. Namun Yoora malah memukul lengan Wootaek kencang.

"Yak!"

"Jangsoo juga pergi.. Kenapa oppa tidak cerita? kamu pasti tau kan?"

"Oh dia sudah menemui kamu" Wootaek bersandar di dinding di samping adiknya yang masih menangis dan menyembunyikan wajahnya di kedua lututnya.

"Dia.. Bilang apa?" lanjut Wootaek.

"Katanya di cinta padaku, tapi kenapa tidak mau menjalin hubungan denganku? Alasannya cita-cita.. Memangnya saat menggapai cita-cita tidak bisa di barengi oleh cinta? kenapa dia tidak bertanya tentang perasaanku?"

Wootaek menepuk nepuk punggung adiknya.

"Aku.. Juga menyatakan perasaanku kepada Yeonju" Yoora mengangkat kepalanya lalu menoleh melihat kakaknya yang sekarang sedang menatap langit-langit kamarnya yang masih redup.

"Sejujurnya aku memang akan melakukan apa yang Jangsoo lakukan, aku hanya ingin fokus pada cita-cita tapi juga lega dengan perasaanku. Kamu tau? Yeonju bahkan lebih dulu mengatakan dia memintaku fokus mengejar cita-cita, menurutnya dan juga menurutku saat ini bukan waktu yang tepat, jika berjodoh kami pasti dipertemukan dalam waktu terbaik dan perasaan yang pasti. Jika bukan jodoh, ya sudah"

Yoora menyerap kata-kata yang keluar dari mulut kakaknya. Sambil memandangi kotak kecil yabg belum sempat dia buka.

"Siapa lagi yang akan meninggalkan aku? Apa Soocheol juga akan pergi?"

...

Yoora berlari dari rumahnya ke rumah Wootaek, hari ini keluarga mereka akan mengantar Wootaek masuk ke Asrama Penerbangan. Gadis itu telat bangun karena semalaman sulit tidur, Yoora memikirkan pertanyaan kakaknya tentang siapa yang akan dia antar hari ini.

"Aku datang"

"Selamat pagi sayang, ayo sarapan dulu" ibu Wootaek meletakkan lima piring nasi goreng di atas meja makan. Sedang ibunya membuat kopi untuk pamannya dan Lee Chunho yang belum sampai.

"Sedang apa kamu disini?" tanya Wootaek kepada Yoora.

"Tentu saja ikut mengantar kamu" namun sang ibu yang menjawab pertanyaan anaknya.

"Kalungmu baru? Yeppeo" ucap bibinya lagi.

Kotak kecil dari Jangsoo ternyata berisikan kalung emas dengan liontin resin bunga. Kalung itu memang cantik. Yoora sangat menyukainya terlepas dari kisahnya.

"Kamu membelinya atau ada yang memberikan?" sekarang ibunya ikut bertanya.

"Kenapa memangnya?"

"Jika membeli sepertinya mahal, memangnya uang jajan dari eomma ada sisanya untuk kamu tabung?"

"Jika di berikan, orangnya pasti romantis" belum sempat Yoora menjawab penyataan sang ibu, bibinya menyela.

"Tau romantis dari mananya?" kali ini Wootaek yang bertanya sambil menyuap nasi goreng ke mulutnya.

"Itu bunga Astilbe, maknanya adalah kesabaran dan dedikasi untuk seseorang yang di cintai" jawab ibu Yoora menunjuk liontin dari kalung yang digunakan anaknya.

"Atau biasanya orang yang berjanji akan menunggu" tambah bibinya.

"Mwo?" tanya Yoora, memastikan pendengarannya.

"Orang yang memberi bunga astilbe biasanya sebagai pengungkapan "Aku menunggumu" "

"Shibal" desis Yoora. Lalu bangkit dari duduknya.

"Kamu mengumpat?" ibunya terkejut.

"Ya! Im Yoora. Mau kemana?" ibu Yoora kembali berteriak melihat putrinya yang malah berlari keluar rumah.

"Biarkan saja gomo. Biar dia mengeluarkan perasaannya"

...

"Oppa, antar aku ke KMA" Yoora berlari ke mobil kakaknya yanh baru saja tiba di depan rumah Wootaek.

"Wae?"

"Cepat, oppa" Yoora memasang seat belt lalu kakaknya itu melajukan mobilnya dengan kecepatan medium.

"Arraseo" Yoora memberikan pesan pada Wootaek kalau dirinya bersama Chunho. Yoora juga membaca group chat, hari ini mereka berpencar untuk melepas teman-teman yang akan masuk Asrama.

Haerak, Bora, Hana, Soonyi dan Aesol akan ke Asan untuk mengantar Ilha.

Yeonju, Soocheol, Junhae, Soonyi dan Taeman ke Goyang untuk mengantar Wootaek.

Soyeon, Kimchi, Doekjoong, Youngshin, dan Yoojung akan melepas Jangsoo dan Nara yang akan mengikuti ROTC.

"Tidak biasakan lebih cepat, oppa?"

"Aku akan di tilang, dan masih ada cukup waktu sebelum dia masuk" Lee Chunho paham kenapa Yoora minta di antar ke Nowon alih-alih ke Goyang.

...

"Im Yoora, jangan lari!" Yoora keluar dari mobil kakaknya bahkan sebelum mobil itu berhenti sempurna. Gadis itu berlari memecah kerumunan keluarga yang mengantar anak-anaknya.

"JO JANGSOO!" Teriak Yoora saat melihat Jangsoo dan Nara di dekat gerbang Asrama bersama teman-teman mereka.

"Yoora? Kenapa di sini? Bukannya kamu mengantar Wootaek?" agaknya lelaki itu terkejut melihat gadis cantik yang pipi dan matanya tampak merah.

"Jahat"

"Mwo?"

Mengerti situasi, Youngshin mengajak yang lainnya untuk memberikan mereka berdua privasi.

"Apa artinya ini?" Yoora menunjuk liontin kalung yang melingkar di lehernya. Jangsoo tampak ingin menjawab tapi mulutnya susah untuk berucap.

"Aku menunggumu, majjayo? Lalu kenapa kamu melepaskan aku?" Jangsoo masih tak juga menjawab.

"Bukan kan kamu hanya mementingkan dirimu saja? Kamu melakukan ini untuk ketenangan hati mu? Lalu aku? Aku bagaimana? apa kamu tidak tau kalau aku juga mencintaimu?" gadis mencoba menahan bulir air yang siap keluar dari pelupuk matanya.

"Tidak bisakah kita bersama? Apa sih yang kamu takuti? Harusnya kamu tau, cinta itu tidak mengenal jarak. Jarak harusnya tidak berarti apa-apa kalau kamu benar-benar mencintaiku"

"Mianhae" cuma itu yang di katakan Jangsoo.

"Arraseo! aku tidak mau terlihat menyedihkan begini. aku akan berhenti memaksa. akan aku lakukan yang kamu minta, bersenang-senang, making friends, finding a good boyfriend.  akan aku buat memori indah tanpa kamu"

Dari dalam mobil Lee Chunho bertukar pesan dengan Wootaek, dirinya bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Lelaki itu melihat adiknya yang bicara serius dengan Jangsoo. Chunho dapat mengerti tatapan Jangsoo. lebih dulu masuk akademi militer, walaupun Chunho tidak relate dengan yang di alami Jangsoo karena pemilik hatinya saat itu juga masuk akademi militer tapi dia melihat banyak temannya yang seperti Jangsoo.

Yoora berbalik meninggalkan Jangsoo di depan gerbang Asrama tanpa bergeming, gadis itu terlihat menghampiri Nara dan kawan-kawannya sebentar, kemudian berjalan cepat ke mobilnya.

"Gwenchana?" tanya Chunho saat Yoora masuk ke dalam mobilnya.

"Jalan, oppa" suara Yoora bergetar, tak lama gadis itu terisak.

Tanpa bertanya lagi laki-laki itu menjalankan mobilnya, dapat di lihat Jangsoo yang masih berdiri di tempat Yoora meninggalkan nya. Tatapannya tidak bisa bohong, ada kesedihan yang sama, ada kekecewaan, ada patah hati yang sama dengan Yoora. Chunho merasa pihak ketiga dalam hubungan adiknya dan Jangsoo bukan orang lain tapi ketakutan pada diri Jangsoo. 

"Berhenti menangis, air mata hanya akan menyulitkan kakimu untuk melangkah ke depan"

🌼🌼🌼🌼

Hehe (2) 🙏


So sorry kalau susah di pahami, intinya mereka putus padahal belom jadian 😂

Continue Reading

You'll Also Like

23.8K 2.8K 28
Kembalinya Han Na young ke masa lalu bersama dengan teman satu kelasnya, Jang Young Hoon memiliki tekat untuk merubah masa depan. Akan kah mereka ber...
78.6K 10.7K 28
Merasuki tubuh seseorang dan ternyata itu dalam sebuah drama? Drama yang baru kau tonton. Bagaimana kehidupanmu disana?
100K 12.5K 37
Jake, dia adalah seorang profesional player mendadak melemah ketika mengetahui jika dirinya adalah seorang omega. Demi membuatnya bangkit, Jake harus...
11.6K 1.5K 18
𝘈𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘳𝘦𝘵𝘳𝘦𝘵 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘤𝘦𝘱𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘪𝘮𝘱𝘪 𝘣𝘶𝘳𝘶𝘬 𝘣𝘢𝘨𝘪 𝘴𝘦𝘬𝘦𝘭𝘰𝘮𝘱𝘰𝘬 𝘴𝘪𝘴𝘸𝘢 𝘬𝘦𝘵𝘪...