Duty After School X OC [Yoora...

By LycheeMojito

89.6K 9.2K 1K

Hanya cerita iseng dari orang yang belum move on dari Duty After School Fokus ceritanya pada si OC yaa. ⚠️ T... More

1
2
3
4
5
The Cast
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
Afikaa.. Ada Yang Baru Nih..
44
45
46
48
49
50
Extra 1 - Quarantine
Extra 2 - Overthinking
Extra 3 - Moving On
Extra 4 - Ditto
Extra 5 - Now Or Never
Extra 6 - The Wedding
Extra 7 - Lifesaver
Extra 8 - Status
Extra 9 - What If

47

929 131 54
By LycheeMojito

I think that you'll be happier, I want you to be happier

🌼🌼🌼

"Mari istirahat sebentar, lalu cari makanan di sini" ucap Youngshin.

Yoora dan Wootaek bangkit dari rebahannya. Yoora membuka ranselnya dan mengeluarkan empat makanan instan terakhir yabg dia miliki.

"Kau masih punya? Yaa! berapa banyak yang kau bawa?" seru Junhae saat melihat apa yang dilakukan Yoora.

"Pantas ranselmu seberat beban hidup"

"Itu yang terakhir"

"Gomawo sudah membantu saat kita kekurangan" ucap Yeonju

Tadinya a Yoora membawa makan itu karena takut dirinya dan Wootaek kelaparan, nyatanya dua hari berjalan membuat mereka cepat lapar karena energi yang keluar cukup banyak. Maka dari itu setiap berhenti untuk makan, Yoora selalu mengeluarkan makanan lebih untuk berbagi dengan yang lain.

"Bukan masalah, tapi aku rasa kita harus cari makanan lagi, mungkin di tenant sekitar sini. Karena empat kaleng tak akan cukup"

"Itu yang ku pikirkan, mari berpencar saja" ucap Wootaek menarik tangan Yeonju untuk pergi bersama saat meraka sudah setuju untuk mencari makanan.

"Aku disini saja ya.. Aku sangat lelah" Yoora kembali merebahkan tubuhnya. Memejamkan matanya dan tertidur pulas.

Beberapa orang berpencar, beberapa lagi terlalu lelah untuk ikut mencari.

"Aku juga terlalu lelah"

...

Malam ini mereka punya banyak makanan bahkan ada soda juga, Yoora merasa sia-sia mengeluarkan sisa makanan terakhirnya, meski begitu tetap saja tidak ada makanan yang tersisa. Semua orang makan dengan hening mungkin karena semuanya sangat kelaparan. Yoora tak sengaja melihat empat orang yang di asingkan itu hanya bisa menonton mereka makan dari jauh, tidak ada yang membagi makanan serta soda karena sepertinya mereka berempat kehabisan perbekalan. Ingin menawari tapi Yoora ragu.

"Astaga, ini akan lezat sekali jika hangat" ucap Doekjoong dengan mulut penuh makanan.

"Iya, kan? Aku melihat microwave di dalam, haruskah aku panaskan?" ucap Taeman.

"Ini sudah cukup bagus, makan saja"

"Akan aku lihat apa ada generator di sana" Soyoon berdiri lalu Youngshin mengikuti.

"Hati-hati, eonnie"

"Padaku tidak?"

"Hati-hati, Youngshin"

"Apa itu tadi" Bora memandang kesal punggung Youngshin yang menjauh.

"Mereka juga pasti lapar" akhirnya kalimat kekhawatiran itu keluar dari mulut Yoora saat netranya lagi lagi melihat empat temannya yang hanya duduk menonton.

"Mau tanya apa mereka menginginkan ini?" tawar Nara menanggapi ucapan Yoora

"Ya" Aesol cepat menjawab ajakan Nara

"Tidak" Yeonju juga sama cepatnya.

"Eonnie.."

"Aku masih marah kepada mereka, aku tidak bisa memaafkan mereka karena membohongi kita"

"Omong-omong, para murid dari SMA Sains itu.. Mereka berbeda pendapat dan hanya delapan orang yang pergi ke Seoul. Saat melihat jasad meraka, kupikir itu bisa menjadi nasib kita jika kita terpisah. Lagipula.. Yoojung dan Jangsoo tidak bersalah" ucap Doekjoong.

Itu juga yang di rasakan Yoora, sebenarnya bisa saja jika dia ingin menetap di Yongdo walaupun sendiri, dia sudah apal medan, di sana sangat sedikit bola, makanan juga cukup banyak, amunisi lebih dari delapan ratus pisces. Walaupunn begitu Yoora tetap ikut pulang ke Seoul bersama-sama temannya. Mungkin yang di rasakan Yoora juga di rasakan oleh empat orang itu.

"Awalnya aku marah dan merasa dikhianati. Namun, kita semua tau mereka berusaha keras dengan cara mereka yang begitu untuk kita" Junhae menambahkan.

Akhirnya Yeonju bangkit dari duduknya dan menghampiri empat orang yang hanya menatap mereka dari jauh. Yoora mengekor pada Yeonju.

"Ya! Kalian! Berhenti menatap dan bergabunglah dengan kami"

Yoojung, Ilha, Jangsoo dan Soocheol menatap mereka seolah tak percaya aoa yang di katakan Yeonju. Yoora mengulurkan tangannya di depan Soocheol. Laki-laki menatap mata Yoora beberapa detik lalu tersenyum kecil kemudian menyambut uluran tangan itu. Kemudian menarik Yoora ke pelukannya.

"Ya! Siapa yang mengizinkanmu memeluk adikku!" seru Wootaek dari duduknya namun tidak beranjak malah melanjutkan makannya.

Yoora membalas pelukan erat Soocheol. Yoora dapat merasakan lelaki itu membuang napasnya dengan panjang seolah merasakan kelegaan pada dirinya.

"Mianhae"

"Pabo!" Yoora mencubit kecil pinggang Soocheol. Lalu melepaskan pelukannya dan menggandeng tangan Soocheol untuk mengikutinya.

"Aak- Arra"

"Tunggu apalagi? Cepatlah" ucapan Yeonju membangkitkan Jangsoo dan Ilha dari duduknya.

Taeman juga menghampiri lalu merangkul Yoojung untuk duduk bersamanya, Haerak melakukan hal yang sama kepada Jangsoo dan Ilha.

"Ayo bergeser"

"Ayo makanlah"

"Maafkan aku" ucap Ilha lalu Soonyi di sampingnya menutup mulut Ilha dengan memasukan Spam berbumbu ke dalam mulutnya.

"Maafkan aku" ucap Jangsoo juga

"Nado" jawab Yoora, gadis itu tersenyum saat melihat Jangsoo juga tersenyum. kemudian gadis itu memberikan satu kaleng soda miliknya untuk Jangsoo.

"Pukulanmu tidak main-main" ucap Soocheol pada Wootaek.

"Itu belum seberapa" jawaban Wootaek seraya memberikan beberapa makanan kepada Soocheol dan Jangsoo yang duduk bersebelahan.

"Mianhae"

"Berisik, makan saja" Wootaek memberikan soda, satu kepada Soocheol dan satu lagi kepada Yoora. Tapi tak lama soda di depan Yoora di ambil oleh Ilha.

"Apakah selezat itu?" ucap Taeman saat melihat Yoojung makan.

"Ini enak" jawaban Yoojung membuat semua orang tertawa haru.

"Sudah lama aku tidak ke taman hiburan, menyenangkan saat aku pergi bersama para pria kelas satu"

"Kamu tidak ingat mantan pacarmu yang muntah setelah naik kora-kora?" ucap Bora setelah mendengar penyataan Hana. Semua orang kembali tertawa lagi

"Benar juga, si berengsek itu"

"Soocheol, bukankan kau ingin pergi ke taman hiburan di awal semester? Kita tidak dekat saat itu, jadi, rencananya gagal" ucap Doekjoong seperti mengingat masa awal-awal kelas satu.

"Kami jadi pergi" jawab Soocheol membuat semuanya menoleh.

"Kami? Siapa saja?"

"Aku, Wootaek, Yeonju dan Yoora"

"Wah, bisa-bisanya kalian jadi pergi tanpa kami?"

"Seperti kata Doekjoong, kita belum terlalu dekat saat itu. Aku lebih dekat dengan Wootaek, kemudian dia mengajak Yeonju dan Yoora. Bahkan saat itu aku belum tau Yoora adik sepupunya. Ku pikir dia sedang pendekatan dengan dua gadis sekaligus"

"Pendekatan apanya? kau bahkan selalu memisahkan Yoora denganku"

"Karena dia anak kecil, ku pikir bisa saja kau menipunya. Lagipula kau tidak benar-benar menjaganya saat itu, kau meninggalkannya dari awal wahana sampai kita mau pulang"

Yoora jadi teringat saat itu, di depan sebuah wahana Wootaek menarik tangan Yeonju meninggalkan Yoora sendirian seperti anak hilang, seolah lupa bahwa laki-laki itu juga mengajak Yoora. Sejak dari wahana itu Soocheol selalu bersama Yoora sampai Wootaek selesai bersenang-senang dengan Yeonju.

"Lagian pula mereka berdua asik sendiri. Tau begitu aku tidak mau ikut" Yoora menimpali ucapan Soocheol.

"Wah, Wootaek kau tidak bener-bener menyayangi Yoora ya?" seru Haerak.

"Sial. Mana mungkin! Tidak ada laki-laki yang menyayanginya melebihi sayangku padanya!"

"Kau bahkan lupa mengajaknya saat itu" jawab Soocheol tak mau kalah.

"Mwoya? Ada apa antara kalian berdua?" Soyeon menyenggol lengan Yeonju

"Sudahlah itu cerita lama" Yeonju mencoba mengalihkan pembicaraan. Yoora tertawa melihat pipi Yeonju yang bersemu merah.

"Mwoya?" tiba-tiba tempat itu menjadi terang benderang, sepertinya Soyoon dan Youngshin berhasil menemukan generator nya.

"Wah. Lampunya menyala"

Bahkan lampu-lampu yang menempel pada setiap wahana juga menyala dengan warnanya yang beragam.

"Itu akuu!" Soyoon berlari ke arah teman-temannya.

"Wah hebat Soyoon" seru Bora

"Itu aku!?" Youngshin bicara dengan wajah seperti orang yang sedang di khianati. Yoora tertawa melihatnya

"Arraseo. Kau hebat Youngshin.. oppa.. "

"Ya!" Siapa sangka seruan itu berasal dari Bora.

"Wae? Aku memang oppa memang hanya kau yang boleh di panggil eonnie?"

"Cukup cukup, aku hanya bercanda. Oppaku cuma buat Wootaek"

"Lalu kalau kau punya pacar, tidak mau memanggilnya oppa?" tanya Youngshin. Wajahnya jelas-jelas meledek seseorang.

"Alah. Itu urusan nanti. Bagaimana kita coba wahananya?" usul Wootaek merangkul Youngshin, minta persetujuan.

"Ayo kita naiki" seru Taeman

"Sungguh?" "Ya, Ayoo"

"Mari kits naiki"

"Tapi aku takut"

"Jangan, bagaimana jika bolanya muncul?" ucapan Junhae disetujui sebagian orang termasuk Yoora.

"Tidak ada bola di sekitar sini" Youngshin memeriksa detektor yang di simpannya.

"Bukankah tidak masalah selama kita tidak teriak?" ucapan Doekjoong disetujui semua orang pada akhirnya.

"Majja" "Kajja"

"Omong - omong, indah bukan?" sejak tadi Aesol mengadahkan kepala nya melihat bianglala dengan lampu warna warni yang indah.

"Mari kita coba"

Akhirnya semua orang setuju mencoba semua wahana bermain. Yoora sebenarnya bukan orang yang antusias saat ke tempat bermain seperti ini mungkin lebih tepatnya tidak berani. Namun tidak ada salahnya mencoba, toh apa lagi yang lebih menakutkan saat perang ini kecuali mati di makan bola.

Soocheol menarik tangan Yoora lebih dulu di banding Ilha, lalu membawanya ke salah satu wahana seperti kapal bajak laut besar yang akan di ayun ke depan dan ke belakang.

"Dulu kamu ketakutan naik kora-kora"

"Tapi sekarang aku berani"

Yoora tertawa melihat Jangsoo yang berteriak kencang saat wahana itu mengayun semakin kencang. Lalu Kimchi yang memeluk lengan Nara karena ketakutan. Yoora menoleh pada lelaki di sebelahnya. Yang tampak sedih menatap dua orang di seberang mereka.

"Gwenchana?"

"Aku di tolak"

"Mwo? Kapan?"

"Di Rumah Sakit"

"Secepat itu"

"Dia tidak punya perasaan lebih untukku"

"Gwenchana?"

"Molla, kamu saja yang jadi pacarku ya?"

"Sialan. Memangnya aku cadangan?"

Yoora menendang tulang kering Soocheol, membuat lelaki itu kesakitan lalu membalas Yoora dengan menggigit kencang lengan Yoora. Mereka berdua jadi ribut sendiri sampai di pisahkan oleh Wootaek.

Mereka juga bermain boom boom car. Doekjoong bersedia menjadi operator nya kali ini. Yoora yang satu mobil dengan Soyoon terus di tabrak oleh Haerak dan Ilha tentu saja Soyoon menjadi kesal dan gantian menabrak mobil Haerak dan Ilha sampai terpojok.

"Aku rasa yang ini aku tidak bisa ikut" di depan wahana hysteria Yoora mundur teratur. Dia memang sudah mencoba untuk berani tapi jika dengan wahana ini. Gadis itu harus pikir dua kali untuk merasakan jantungnya yang seperti akan di lepas lalu di pasang lagi saat wahana itu melempar dirinya ke bawahan dengan kecepatan tinggi.

"Ayolah, hidup cuma sekali"

"Karena itu, cukup sekali saja aku mencobanya"

Soocheol mengangkat tubuh Yoora seperti mengangkat karung beras.

"YA! ANI! SHIREO! OPPAA! TOLONG "

"Jangan di paksa" Jangsoo menghalangi jalan Soocheol.

"Arraso" Soocheol menurunkan Yoora lalu mendorong gadis itu sampai menabrak tubuh Jangsoo.

"Dasar kaku" kemudian Soocheol melewati dua orang itu.

"Ayo cepat, kalian tidak mau naik?" tanya Taeman yang bertindak sebagai operator, Jangsoo dan Yoora menggeleng bersama.

"Mau menunggu disana?" Yoora sekali lagi mengangguk untuk menjawab ajakan Jangsoo.

"Aku minta maaf"

"Sudah aku maafkan"

"Gomawo. Apa kamu bisa percaya lagi padaku?"

"Akan aku coba. Kuharap kamu bisa terbuka pada kita semua. Aku rasa 'perjalanan' kita masih panjang"

"Aku harap perang ini segera berakhir, aku ingin mengubah tentang kita di saat kita tidak lagi harus memikirkan untuk bertahan hidup"

"Kita?"

"Aku dan kamu"

"Mem-"

"YA KALIAN BERDUA! AYO LOMBA TEMBAK!" Teriak Wootaek menghampiri lalu merangkul Jangsoo dan Yoora untuk ikut yang lain berkumpul di depan booth tembak yang sedang di ikuti Nara dan Bora. Berakhir di menangkan oleh Nara.

"Jangsoo kau mau coba?" tanya Doekjoong.

"Aku?"

"Ilha juga akan mencoba" seru Wootaek mendorong Ilha sampai maju kedepan.

"Wow" semua orang berseru.

"Get ready? Fire!" seru Doekjoong sang pemandu saat Jangsoo dan Ilha sudah siap.

Masing-masing pendukung bersorak meneriaki nama Ilha ataupun Jangsoo. Pertandingan berlangsung sengit tidak satupun dari keduanya yang meleset dari target dengan tembakan yang sama cepatnya. Hingga pada target yang terakhir Jangsoo hanya mampu membuatnya miring sedangkan Ilha berhasil menjatuhkannya.

"Mau pilih hadiah apa?" tanya Doekjoong.

Ilha mengambil sebuah gantungan kunci lucu berbentuk beruang.

"YAA! AYO PHOTOBOX!" seru Junhae saat melihat booth photobox.

"Kajja"

"Buatmu" Ilha memberikan gantungan kunci nya kepada Yoora.

"Buatku? Wae?"

"Aku tidak suka beruang"

"Padahal tadi ada yang bentuk lain"

"Ambil atau buang saja"

"Ya kalian berdua! Cepatlah!"

Semua orang di dandanin olwh Soonyi dengan beberapa hari aksesoris yang disediakan. Mereka berfoto dengan berbagai gaya karena tidak cukup foto beramai-ramai sekaligus, Meraka harus bergantian.

Merasa lelah Yoora memisahkan diri dari teman-temannya yang asik berfoto. Gadis itu duduk di bangku tak jauh dari booth photobox.

"Yoora, ada yang ingin aku bicarakan"

"Ada apa?" tanya Yoora saat ilha menghampirinya.

"Bicara di pantai, otte?"

"Pantai? Di mana itu?"

"Di belalang tenant souvenir itu ada pantai"

"Arraso" Ilha menggandeng tangan Yoora untuk berjalan ke pantai.

🌼🌼🌼🌼

Aku biarkan dulu mereka senang² sebelum..

Kira-kira Ilham mau ngomong apa?

Btw, aku seneng banget baca komen kalian. Makasih yaaa mood booster bangett

Yuk. Vote dan hujan comment yang buanyakk









Continue Reading

You'll Also Like

24.2K 2.9K 16
𝒀𝒐𝒖𝒏𝒈 𝑴𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒌𝒆𝒍𝒂𝒔𝒏𝒚𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒋𝒆𝒃𝒂𝒌 𝒌𝒆 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒔𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒈𝒂𝒎𝒆 𝒎𝒆𝒎𝒂𝒕𝒊𝒌𝒂𝒏. 𝑨𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒉 𝒔�...
26.8K 2.4K 21
SMA SUNGJIN sebuah sekolah yang termasuk akan melaksanakan CSAT untuk kelas 12, tetapi semua itu harus terhenti dikarenakan mereka semua harus melawa...
100K 12.4K 37
Jake, dia adalah seorang profesional player mendadak melemah ketika mengetahui jika dirinya adalah seorang omega. Demi membuatnya bangkit, Jake harus...
23.8K 2.8K 28
Kembalinya Han Na young ke masa lalu bersama dengan teman satu kelasnya, Jang Young Hoon memiliki tekat untuk merubah masa depan. Akan kah mereka ber...