Duty After School X OC [Yoora...

De LycheeMojito

73.7K 8.2K 970

Hanya cerita iseng dari orang yang belum move on dari Duty After School Fokus ceritanya pada si OC yaa. ⚠️ T... Mais

1
2
3
4
5
The Cast
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
Afikaa.. Ada Yang Baru Nih..
44
45
46
47
48
49
50
Extra 1 - Quarantine
Extra 2 - Overthinking
Extra 3 - Moving On
Extra 4 - Ditto
Extra 5 - Now Or Never
Extra 6 - The Wedding
Extra 7 - Lifesaver
Extra 8 - Status
Extra 9 - What If

33

1.1K 137 7
De LycheeMojito

If this is my last night with you.....

🌼🌼🌼

Pagi-pagi Sersan Kim dan satu tentara lainnya membawakan mereka baju seragam militer, sama persis seperti milik para tentara. Setelah membagikannya satu per satu, mereka di minta untuk berganti pakaian.

Setelah berganti dengan seragam militer mereka keluar dari tenda. Mereka saling mengagumi penampilan baru mereka, Kimchi merekam momen ini dengan handycam nya.

"Dia tampan!"

"Lihat dirimu"

"Kamu terlihat seperti ahjumma" ucap Taeman kepada Soyoon, seperti biasa ucapan Taeman akan dengan mudah membuat Soyoon emosi.

"Berhenti merekam" seru Ilha saat lensa kamera Kimchi menangkap Ilha yang celingukan mencari seseorang. Lalu Kimchi bergeser merekam sosok Soyeon yang sedang berkaca.

"Kamu jelas tau siang yang paling manis" ucap Soyeon kepada cermin yang sedang dipegangnya.

"Ini tidak terlalu buruk" ucap Aesol saat Kimchi menanyakan pendapatnya tentang seragam baru mereka.

"Soonyi, bagaimana penampilanku?" Haerak bergaya di hadapan Soonyi yang sedang mengobrol dengan Yeonju namun di abaikan oleh Soonyi.

"Singkirkan kamera itu dari wajahku!" saat sadar dirinya sedang di rekam, kemudian di tarik oleh Ilha menjauh dari Soonyi.

Kemudian Kimchi memutar tubuhnya, lensa ya menangkap Soocheol dan Nara yang sedang mengobrol berdua.

"Lihat mereka seperti pasangan" ujar Junhae kepada Soyoon yang dapat di dengar oleh Kimchi.

"Mau aku bantu?" senggolan kecil di lengannya membuat Kimchi terkejut.

"Hah? Bantu apa?" Yoora menjawab dengan mata yang melirik Soocheol dan Nara.

"Oh, Ani, itu, kenapa di bantu? Haha Untuk apa? Aku tidak mengerti maksudmu" Yoora tertawa melihat Kimchi yang gugup membenarkan letak kacamatanya.

"Aku tidak buta Kimchi, tenang saja aku mendukungmu, aku pikir Nara lebih nyaman denganmu" Yoora tertawa lagi melihat Kimchi yang kelabakan.

"Soocheol!" tiba-tiba Yoora berseru, membuat Kimchi tersadar dan kembali merekam. Soocheol dan Nara menoleh. Dan beberapa pasang mata ikut menoleh mendengar suara Yoora yang baru keluar dari tenda.

"Bagaimana penampilanku?"

"Oh? Yep..Yeppeo, jinjja yeppeo.. Eh? Maksudku kamu cocok" Yoora tersenyum, bukan karena jawaban Soocheol namun karena netra Nara yang malah memandang Kimchi.

"Ayo, kita kan di suruh berkumpul" Yoora menarik tangan Soocheol yang pasrah menjauh dari Kimchi dan Nara.

"Apa aku tetap cantik walau dahiku di perban?"

"Ho. Cantik" Soocheol mengubah tarikan di tangannya menjadi menggandeng tangan Yoora.

Wooteak, Yeonju, Soonyi, Soyoon dan Junhae mengekori Soocheol dan Yoora. Menyusul Jangsoo, Youngshin dan Youngsoo yang sudah menunggu lebih dulu di titik kumpul.

"Mwoya? Tadinya aku pikir Soocheol tidak masuk bursa sainganmu, sepertinya akan sulit, Bro" Bora meledek Ilha yang memandang Soocheol dan Yoora bergandengan tangan ke tempat mereka seharusnya berkumpul. Bahkan gadis itu menggoyangkan tautan mereka dan melompat seperti kelinci. Menyebalkan.

"Aku pikir Soocheol menyukai Nara, tapi Nara menyukai Kimchi, nah Yoora menyukai Soocheol" ujar Taeman dengan penuh semangat.

"Mwo?"

"Ah benar juga! Saat kita kecelakaan, kau lihat kan? Yoora lebih memilih di gendong Soocheol padahal Jangsoo juga mau menggendongnya" Haerak dan Taeman lanjut berteori sambil berjalan ke titik kumpul.

"Sial" umpat Ilha, di sampingnya Bora tertawa terbahak-bahak.

...

Pagi ini mereka di sah kan menjadi tentara cadangan bukan lagi seorang kadet.

Sudah dua hari Yoora belum bertemu dengan Letnan Lee, Sersan Kim pun jika di tanya hanya menjawab bahwa komandannya sedang sibuk. Sibuk apa sampai tidak mengunjungi anggota peletonnya?

Sampai saat ini semua terasa membaik, walau mereka kehilangan salah satu sahabat, Kim Inhye. Atau mungkin Shin Minah yang tidak ikut pelatihan militer. Mereka berharap segera dipulangkan ke orang tua masing-masing. Berkumpul di penampungan pun tak masalah.

...

Satu minggu mereka terbiasa dengan tugas-tugas yang di berikan tentara senior, entah itu menggali saluran air, menggali tempat berlindung atau membuat tembok pertahanan menggunakan tanah yang di masukan ke dalam karung.

Yoora tidak banyak membantu, walaupun perban di dahi dan kakinya sudah di lepas ketika berjalan kakinya masih terasa sedikit sakit, maka itu menyebabkan Yoora berjalan sedikit pincang. Teman-teman banyak melarangnya ini dan itu membuat Yoora kesal.

"Aku akan membantumu" Yoora menghampiri Jangsoo yang sedang menggali tanah dengan sekop besar.

"Tidak perlu, tunggulah saja disitu, sedikit lagi aku selesai"

"Ayo lah, semua orang mengusirku" Yoora menatap Jangsoo dengan mata yang berkaca-kaca

"Bukan begitu.. Baiklah masukan tanah ini ke karung"

"Assa!"

"Kamu tidak apa-apa berjongkok?"

"Tentu, Jangsoo. Aku sehat"

...

"Duduklah"

"Astaga eonnie, aku bisa membantu"

Hari ini mereka sedang berlatih memasang tenda. Tenda yang hanya cukup untuk tiga sampai empat orang. Bukan tenda camping biasa yang sudah ada frame nya dan berbahan polyester sehingga tinggal mengikuti alur lipatannya saja. Tenda ini hanya kain kanvas tebal dan berat, penyangganya tiang-tiang besi terpisah, serta pasak tenda yang terbuat dari besi tebal. Mereka harus memasangnya manual.

"Ngomong-ngomong, anak laki-laki dari sekolah lain cukup manis, dia meminta nomorku" ucap Hana yang sedang tiduran di dalaam tenda yanh berhasil di dirikan oleh Bora dan Nara, walau belum selesai memasang pasaknya.

"Kita bahkan tidak punya ponsel" sahut Bora yang sedang memukul pasak dengan sekop, Yoora tertawa.

"Bukannya eonnie sedang pendekatan dengan anak kelas satu?"

"Aku sudah mengakhiri hubunganku dengannya"

"Hah? Kapan? Kita bahkan tidak memegang ponsel saat mulai pelatihan militer"

"Nah, dia tidak mendapatkan pelatihan. Aku tidak bisa mengencani laki-laki yang belum pernah menembakkan senapan"

"Oh ya ampun"

"Laki-laki yang belum menyelesaikan wajib militernya kini seperti anak kecil bagiku"

"Terserah kamu saja" Bora melempar sekop untuk memukul pasak kepada Hana.

"Lakukanlah, aku sudah selesai"

"Aku saja" Yoora yang ingin mengambil sekop berhenti saat Bora kembali melarangnya.

"Berhenti di situ Im Yoora, Hana cepat lanjutkan"

"Tapi aku tidak bisa melakukannya jika kamu saja tidak bisa" Hana mulai merengek.

"Astaga, coba dulu"

"Biar aku saja" Nara datang setelah selesai dengan pasak di belakang tenda. Dengan tiga kali pukulan pasak itu berhasil masuk.

"Daebak"

...

Malam ini Yoora terbangun karena ingin buang air kecil. Entah jam berapa saat ini, karena tidak punya jam tangan mereka buta waktu. Mereka hanya mengikuti perintah, saat di panggil makan mereka anak ke tempat makan, saat di suruh tidur mereka akan tidur.

Suasana sudah sepi di belakang kamp, namun sayup sayup terdengar suara. Di kamp depan tidak pernah sepi, karena para tentara bergantian berjaga.

"Yoora" gadis itu tersentak saat keluar dari toilet umum ada yang memanggil namanya.

"Ya?" gadis itu menghampiri sosok yang memanggil namanya, karena keadaan remang Yoora tidak dapat mengenalinya dari jauh saat sedikit mendekat gadis itu baru dapat mengenalinya

"Letnan Lee?" Yoora berlari, menabrakan tubuhnya ke tubuh tinggi itu. Dapat di rasa tubuh Letnan Lee menegang. Namun kemudian melemas dan membalas pelukan Yoora.

"Kemana saja? Apa terjadi sesuatu? Apa Letnan baik-baik saja? Apa Letnan mendapat masalah? Hampir dua minggu Letnan tidak menemui kami!" Letnan Lee tertawa pelan. Lalu melepaskan diri dari pelukan Yoora.

"Satu-satu"

"Aku mencemaskanmu"

"Aku baik-baik saja" Yoora mengamati wajah laki-laki di depannya.

"Letnan di pukuli ya?" netra Yoora menemukan bekas memar samar di tulang pipi, laki-laki itu pikir Yoora tidak akan menyadarinya karena memar di tubuhnya sudah mulai menghilang setelah di pukulin sebagai ganti hukuman eksekusi yang seharusnya dia dapatkan.

Seminggu Letnan Lee hanya mengamati dari jauh peletonnya, dan semua perintah-perintah untuk peletonnya di sampaikan melalui Sersan Kim.

"Aku baik-baik saja"

"Letnan pasti kesakitan" netra gadis itu mulai berair, bibirnya di turunkan siap itu menangis.

"Uljima" Letnan Lee memeluk Yoora kembali mengelus kepala gadis itu. Lama sampai letnan Lee melepaskan Yoora.

"Im Yoora"

"Ya, Letnan?"

"Selamat ulang tahun"

"Eh? Aku?"

Letnan Lee mendekatkan pergelangan tangannya kepada Yoora, memperlihatkan Jam tangan digitalnya. Benar hari ini dirinya berulang tahun.

Letnan Lee merogoh saku celananya.

"Hadiah untukmu" Letnan Lee memberikan bungkusan bludru kecil berwarna navy. Yoora membukanya.

"Wah, yeppeo" isinya sebuah kalung berwarna gold dengan liontin sederhana berbentuk segi panjang yang sedikit tebal, polos namun elegan dan berkilau. Ada sedikit retakan di ujung salah satu sisi.

"Aku tidak bisa membawa dengan kotaknya, kalung itu selalu ada di sakuku, mungkin itu terbentur saat di sekolah" ucap Letnan Lee yang melihat Yoora meneliti liontin itu.

"Gomawo, aku suka"

"Yoora?"

"Hm?"

"Berjanjilah padaku, apapun yang terjadi, jangan pisahkan kalung ini dari dirimu"

"Aku janji, tolong pakaikan?" Yoora memberikan kalung di tangannya kepada Letnan Lee, memutar tubuhnya, menyikap rambutnya agar Letnan Lee bisa memakaikan hadiah yang dia siapkan. Kalung itu melingkar cantik di leher putih Yoora.

"Yeppeo"

"Ya, Yoppeo, jeongmal gomawo" Yoora kembali memeluk Letnan Lee. Gadis itu merasa terharu, laki-laki yang baru di kenalnya ingat ulang tahunnya bahkan menyiapkan hadiah dari jauh-jauh hari untuknya.

🌼🌼🌼🌼

Continue lendo

Você também vai gostar

22.1K 2.1K 26
"apa kita semua bisa selamat sampai akhir?" Hana "kamu jangan khawatir, aku akan selalu di sisimu" kyungjun "jangan terlalu cemas kita semua akan sel...
1.4M 81.6K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
23.4K 2.2K 21
SMA SUNGJIN sebuah sekolah yang termasuk akan melaksanakan CSAT untuk kelas 12, tetapi semua itu harus terhenti dikarenakan mereka semua harus melawa...
6K 384 10
Han seo ha, gadis yang berumur 17 tahun, dan sekarang sedang duduk di bangku SMA kelas 12. kelas seo ha, merupakan kelas yang kompak dan ceria. namun...