ATLAS (End)

By nsall_

9M 632K 31.2K

☠️WARNING : TYPO BERTEBARAN Menceritakan kehidupan Atlas Guallin Dexter, seorang anak tunggal yang terjerumu... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 56
Part 57
Part 58
Part 59
Part 60
Part 61
Part 62
Part 63
Part 64
Part 65
Part 66
Part 67
Part 68
Information
PRESALE!!
Babak Baru
JEMPUT ATLAS!!

Part 55

68.3K 3.5K 156
By nsall_

Haii

Disini siapa yang udah ngerasain tumbuh gigi bungsu??

Huwaa aku udah ngerasain, sakit banget parah. Sampe2 aku ngga bisa tidur dan kalaupun bisa beberapa jam kemudian kebangun gegara ngerasa sakit lagi.

Udah mah lagi sakit gigi, tapi harus kuliah, ada presentasi, ngehadirin undangan dari kampus lain dan harus tetep ngumpul organisasi. Capek banget ditambah kurang tidur gegara sakit gigi. Kek Anjim banget.

Aku sampe lupa buat update Atlas. Dan aku niatnya mau double up, tapi keknya nanti aja deh 😁

Jangan lupa vote dan komen

Follow ig dan wp
@nsall_
@wattpad.nsall

Happy reading 💕

^^^

“Gua mau tanya, Nabella emang sering masuk kamarnya Atlas ya?” Tanya Jihan sambil mengaduk-aduk sayur di dalam wajan yang panas dengan api kecil.

“Ya, iyalah. Dia kan suster pribadi Atlas, masa iya sering masuk kamar Agam. Kan nggak lucu, aneh banget pertanyaan lo Han” Sahut Fika seraya terkekeh, perempuan itu juga melirik sesaat ke arah Jihan. Fika merasa pertanyaan Jihan tidak berbobot, terlalu aneh untuk ditanyakan.

Jihan menatap sinis Fika, namun dengan cepat dia kembali mengubah mimik wajahnya menjadi tersenyum “Bukan gitu, soalnya tadi itu aku lihat Nabella masuk ke kamar Atlas terus pintunya di tutup. Bukannya itu terlihat mencurigakan? Maksudnya mana boleh suster masuk ke kamar pasien tanpa membuka pintu” Jelas Jihan pada mereka semua.

Yuli mengangguk “Bukan terlihat lagi tapi emang sangat mencurigakan, mereka cewek dan cowok. Jadi nggak menutup kemungkinan mereka bisa aja melakukan hal lain, yang kita tidak tahu” Timpal Yuli seraya mengupas bawang merah, wajahnya menunujukan ketidaksukaan pada Nabella.

“Jangan ngomong sembarangan Yuli, gimana kalau dugaan kamu salah. Jatohnya kamu fitnah” Tegur Ayumi yang tidak menyukai ucapan Yuli yang memberikan stigma buruk pada Nabella, tanpa bukti.

Yuli menancapkan pisau pada tumpukkan kentang yang akan dikupas oleh Putri dan Ananta sambil menatap Ayumi yang berada di depannya “Siapa yang fitnah. Lo fikir aja sendiri cewek sama cowok dalam kamar dengan pintu tertutup, bukannya itu udah bikin kita mikir yang engga-engga. Kemungkinan mereka zinah kan kita nggak tau” Ujar Yuli sambil kembali mencabut pisau tersebut dengan kasar lalu kembali mengupas bawang.

“Kalau gitu buktiin dong. Kalau cuman ngasih opini dan stigma buruk aja nggak bikin ucapan lo bener tentang Nabella. Misalnya ternyata mereka nggak melakukan apa yang lo pikirin, bukannya lo yang nantinya menanggung malu” Lontar Fika tanpa menatap kearah Yuli.

“Orang bisa memberikan opini dan penilai mereka atas apa yang mereka lihat tanpa bukti, untuk menggiring orang-orang agar memiliki pemikiran dan penilaian yang sama. Tapi bukannya bagus kalau lo ngasih bukti juga, bukan cuman ngasih penilaian yang omong kosong. Lagian aneh aja tiba-tiba Jihan tanya soal hal kaya gitu, emangnya lo nggak inget waktu pertama kali lo diminta Pak Tino buat jadi suster Atlas, lo juga ngelakuin hal sama bahkan pagi-pagi buta yang mungkin Atlas juga belum bangun, lo udah masuk kamar Atlas dan nutup pintu. Sekedar ngetuk pintu aja lo nggak ngelakuin, bukannya lo juga harus di curigain?” Sambung Fika, dimana saat itu dia juga melihat Jihan masuk ke kamar Atlas setiap jam 5.30. Karena dijam-jam segitu Fika memang bertugas untuk memanaskan makanan untuk disajikan saat sarapan.

Jihan yang sedang memindahkan sayuran ke wadah langsung menoleh dengan cepat ke arah Fika “Tapi gua memang nggak ngapa-ngapain kok, gua nutup karena takut Atlas keganggu. Gua datang jam segitu biar Atlas bisa lebih disiplin dan terbiasa bangun pagi” Terang Jihan dengan memberikan pembelaan

“Kalau gitu Nabella juga bisa ngomong hal yang sama kaya lo dong, secara lo juga nggak ngasih bukti yang bikin kita percaya” Celetuk Putri

“Ngapain sih ngomongin yang udah lalu, bukannya niat Jihan baik ya. Dengan dia bertanya kaya gitu, kita bisa jaga-jaga dan tegur Nabella untuk nggak nutup pintu ketika masuk kedalam kamar Atlas. mencegah adanya hal yang tidak diinginkan” Sahut Dara

“Maaf pertanyaan gua malah terkesan menyudutkan Nabella, gua cuman pengen peduli sama Nabella. Mengingat Nabella kan baru disini” Ujar Jihan nada suara yang sedih dan bersalah

“Selow aja sih Han, lo bener kok” Ucap Putri yang sedari tadi hanya sebagai pendengar, dia juga memikirkan hal yang sama seperti Jihan, Dara dan Yuli. Kemungkinan setan lewat di tengah mereka kan bisa saja terjadi.

Ketika suster-suster sedang membicarakan dirinya, Nabella justru sibuk membujuk Atlas yang sangat uring-uringan, saat Nabella masuk Atlas meringkuk di atas kasur dengan selimut menutupinya hingga sebatas leher. Nabella menempelkan telapak tangannya pada dahi Atlas untuk mengecek suhu tubuh Atlas, karena pria itu juga terlihat menggigil. Panas, rasa panas yang menyentuh kulit tangannya membuat Nabella terkejut.

Nabella mencoba membangunkan Atlas, pria itu membuka mata dan memanggilkan dengan sangat lirih. Melihat Atlas menggigil, dia memutuskan untuk menutup pintu kamar Atlas agar hawa dingin dari luar tidak masuk ke dalam kamar Atlas yang malah membuat Atlas semakin kedinginan.

Atlas kini sedang memeluk erta Nabella yang duduk menyender pada tembok “Aku panggil dokter Paul ya, buat periksa kamu. Kalau kaya gini terus kamu bisa makin parah demamnya” Bujuk Nabella seraya mengelus rambut Atlas

“Nggak mau Bella, aku nggak mau” Tolak Atlas yang semakin mengeratkan pelukannya “Kepala aku pusing Bella” Rengeknya

“Jangan nangis makanya, biar nggak pusing”

“Tapi kepala aku kaya nyut-nyut gitu, sakit”

Nabella membelai rambut Atlas seraya memijat perlahan untuk sedikit mengurangi rasa pusing “Aku pijat ya kepalanya”

“Bella jangan pergi ya” Gumam Atlas

“Aku disini kok nemenin kamu”

“Mau makan dulu terus minum obat, biar tidurnya lebih enakkan?” Tanya Nabella

Atlas menggeleng “Nggak mau, perut aku nggak enak. Pengen kaya gini aja” Tolaknya seraya mengdusel di perut rata Nabella.

“Oke, kalau gitu sekarang mejamkan mata dan tidur” Titah Nabella

“Sambil di usap ya Bella”

“Iya sayang”

Nabella mengecup singkat puncak kepala Atlas “Tidur, jangan ngomong lagi. Nanti nggak sembuh-sembuh”

“Iya”

^^^

“Ya Allah kapan hukuman ini berakhir” Teriak keluh Biru seraya merentakan kedua tangannya ke atas.

Sebuah batu melayang mengenai kepala Biru hingga menimbulkan bunyi sedikit nyaring, Biru meringis sakit lalu membalikkan badan mengikuti arah batu yang datang dari belakang. Terlihat Yono yang sedang mengelap jendela ruang makan, Biru langsung menetapkan Yono sebagai pelaku.

Biru yang tidak terima ditimpuk, lantas membalas dengan hal yang sama pada Yono. “Mampus lo dower” Gumam Biru merasa puas

“Anjing!” Umpat Yono yang terkejut sekaligus merasa sakit pada kepalanya, karena batu berukuran sedang membentur kepalanya cukup kencang. “Biru anjing! Lu punya masalah apa sama gua bangsat!” Teriak Yono marah

“Lo duluan yang lempar batu ke gua, yakali gua diem aja” Tuduh Biru dengan gaya menantang, apalagi kedua tangannya yang menyilang di dada memperlihatkan bahwa dia tidak takut pada Yono.

Yono merasa dituduh tidak terima “Siapa yang ngelempar lo pake batu anak monyet” Ujar tidak terima atas tuduhan tidak mendasar dari Biru.

“Anak monyet, berarti ibu bapak gua monyet. Ada benernya juga sih” Gumam Biru, namun dia tidak terima Yono mengatai sebagai monyet. Karena cukup ibu dan bapaknya saja yang monyet “Dasar dower, jelas-jelas batu yang kena kepala gua arahnya dari lo. Pake ngelak lagi lo” Tuduh Biru kembali.

“Lo liat dong Biru butek, gua lagi ngelap kaca. Gimana caranya gua ambil batu, yang bahkan disekitar gua kaga ada batu” Ujar Yono masih tidak terima terus dituduh, wajahnya memang mencurigakan tapi mana mungkin dia melempar batu yang dia sendiri tau bahayanya.

Dari kejauhan Agam sedari tadi menatap kedua pria yang sibuk saling menyalahkan perilah batu. Agam benar-benar mengelus dada memiliki teman sebego Biru, walaupun dia tidak pintar, tapi tidak separah Biru juga. Bagaimana bisa Biru menyalagkan orang lain atas kesalahanya sendiri.

Agam memang sedang bengong menatap tingkah absurd Biru yang menyusun batu-batu hingga seperti menara. Biru mengeluh tanpa henti, hingga akhirnya menyusun batu. Mungkin karena lelah dengan keanehannya sendiri, Biru berdiri dan merentangakan tangan keatas ketikan tanpa sadar jika tangan kanan masih mengepal batu dan saat membuka kepalan tangannya ketika dia berteriak, otomatis batu tersebut mengenai kepalanya. Kemudian dia mulai menyalahkan Yono karena posisinya dia memang membelakangi Yono.

Agam tertawa melihat Biru yang melewati batas ketololannya, tidak ingin ikut campur Agam lantas kembali menyelesaikan tugasnya menyiram bunga dan menata bunga agar terlihat rapi dan bertugas mengganti lampu-lampu taman agar lebih terang.

Sedangkan disisi lain, Biru dan Yono masih berdebat tentang batu. Entah perdebatan itu akan berkahir kapan, semoga berakhir cepat. Atau pekerjaan mereka tidak akan selesai, karena perdebatan yang sepertinya tidak akan ada ujungnya. Biru kekeh bahwa Yoo salah dan dia tidak salah, Yono kekeh bahwa dia tidak salah melainkan Biru yang salah.

^^^

Doni menatap sendu pintu coklat yang ada dihadapannya, hari dimana untuk pertama kalinya dia kembali menatap Luna dengan jarak sedekat itu, Luna kembali histeris dan berteriak hal yang sama seperti yang wanita itu katakan pada Doni.

Dokter bilang, kemungkinan bahwa Luna mendapatkan mimpi dan bayangan yang terlihat nyata. Namun karena ketidaksiapan untuk melihat hal tersebut, Luna mencoba untuk membuat bayangan dan mimpi itu pergi darinya. Maka dari itu Doni diminta untuk tidak mendekati Luna secara tiba-tiba, butuh tahapan untuk bisa dekat dengan Luna. Mengingat bahwa dia sebagai sumber Luna mengalami seperti itu.

Dokter bilang untuk mendekati Luna dengan cara hal-hal yang mengingatkan Luna pada apa yang wanita itu suka. Mendekati Luna dengan hal-hal yang mengingatkan Luna pada hal yang manis dan dapat membuat Luna lupa pada mimpi dan bayangan tersebut.

Doni mengusap air matanya menetes lalu mimik wajahnya menjadi tersenyum lebar. Tangannya yang gemetar memegang cake kesukaan Luna, berusaha ditutupi dengan gestrus tubuhnya yang terlihat bahagia.
Pria itu melangkah masuk kedalam kamar Luna, terlihat Luna sedang menatap keluar jendela dengan pandangan kosong. Sial, itu membuat Doni ingin menangis kembali, Doni benar-benar tidak kuat melihat keadaan Luna seperti ini.

“Hai Luna” Sapa riang seraya melangkah mendekati Luna.

Luna menatap Doni dengan tatapan yang kosong, tidak ada tatapan cinta dan kehangatan seperti dulu. Luna memundurkan tubuhnya mejauh, terlihat wajah takut. Doni langsung membuka tutup aluminium yang menutupi cake.

“Lihat aku bawa apa buat Luna, strawberry cake kesukaan Luna kan?” Tanya Doni dengan antusias
Luna mengangguk samar, matanya terpusat pada strawberry cake yang terlihat enak “Luna mau?” Tanya Doni, Luna lagi-lagi mengangguk

Doni langsung memotong sedikit cake tersebut lalu meletakkan cake yang besar di atas meja. Dia menyendokan cake tersebut dan menyuapi Luna. Namun sayangnya Luna memundurkan tubuhnya menjauh lalu menunduk.

“Mas Doni ngasih ini juga ke Luna dulu”

“Tapi sekarang udah nggak bisa”

“Mas Doni ninggalin Luna, apa karena Luna banyak meminta? Apa Luna menyusahkan Mas Doni, seperti Luna menyusahkan ibu dan kembali di buang”

Doni langsung beranjak mendekati Luna “Tidak ada yang membuang Luna, tidak ada yang merasa disusahkan oleh Luna, tidak sama sekali sayang. Mas Doni tetap disini sama Luna, masih disamping Luna” Ujar Doni dengan mata berkaca-kaca, dia sama sekali tidak pernah memikirkan hal seperti apa yang Luna pikirkan, sedikitpu tidak pernah.

Luna mendongak dengan mata yang memerah, pipi yang basah. Tangan kanannya terangkat menyentuh wajah Doni, Doni memejamkan mata ketika tangan begitu halus menyentuh kulit wajahnya. “Kenapa sangat mirip dengan Mas Doni?” Doni seketika langsung membuka mata “Wanginya juga sama, suaranya juga sama”

Luna langsung menarik kembali tanangannya dan menjauh dari Doni “Ini mas Doni” Ujar Luna, wanita itu menujukan raut wajah bersalah dan ketakutan secara bersamaan.

“Ini Mas sayang, Luna tidak ingin memeluk Mas? Apa Luna tidak merindukan Mas Doni?” Kata Doni
Luna mengangguk namun sedetik kemudian wanita itu menggeleng “Mas Doni sudah sama wanita lain, dia istrinya sekarang. Ya Luna harus pergi, Luna harus pergi, semua salah Luna, semua salah Luna” lirih Luna seraya menggeleng berulang kali

Doni yang benar-benar tidak tahan, langsung mendekati Luna dan memeluk istrinya “Bukan salah Luna, Mas Doni masih disini sama Luna. Mas Doni masih disini sayang, ini bukan salah Luna, ini salah Mas Doni” Bisik Doni pada Luna yang hanya diam sambil terisak pedih.

^^^

Terkadang orang-orang gampang banget terhasut omongan orang tanpa bukti. Kaya percaya-percaya aja gitu, tanpa cross check suatu kebenaran terlebih dahulu.

Padahal baik yang ngasih informasi sama yang dengerin belum tentu mengetahui hal yang sebenarnya.

Kaya pemberitaan artis Hamish Daud. Kita harus cari tahu dulu, ada buktinya apa ngga, baru kita bisa komen dan kasih opini kita tentang hal itu. Tapi tidak sedikit netizen langsung membenarkan dan menyangkut pautkan hal tersebut sama hal lain biar terlihat nyambung.

Bukan ikut2an atau mendukung pihak artis tersebut. Tapi jika disangkut pautkan sama topik Jihan hari ini hampir sama. Beberapa suster langsung membenarkan tanpa tahu dan tanpa bukti mengenai Nabella masuk ke kamar Atlas. Seolah mereka melihat langsung apa yang dilakukan Nabella dan Atlas di dalam kamar.

Kita sebagai netizen yang maha tahu juga harus pinter. Jangan menerima opini seseorang atau informasi dari satu pihak secara mentah-mentah, cari dulu kebenarannya baru kita ikut bersuara tentang hal tersebut.

Jangan kaya Jihan dkk ya hehehehe

Btw Atlas manja kalau sakit 🤭

Jangan lupa vote dan komen

Follow ig dan wp
@nsall_
@wattpad.nsall

Sampai bertemu di part selanjutnya

Bye

Next


Ilustrasi

Continue Reading

You'll Also Like

59.7K 2K 17
Entah sampai kapan Danial masih berharap hubungannya dengan Adara baik-baik saja. Danial harap, jika ia kembali keadaan harus seperti semula sebelum...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

858K 46K 52
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
1M 70.5K 54
Hidup Alif syegaf hancur berantakan ketika ayahnya dinyatakan meninggal akibat serangan jantung ketika mengetahui istrinya kabur membawa semua aset b...
1.3M 99.3K 45
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, KARENA SEBAGIAN PART PRIVATE SECARA ACAK] PRINCEKANIA XAV SERIES KE-04 SEQUEL OF AMETTA. Regita Kania. Sosok gadis yang di p...