Duty After School X OC [Yoora...

By LycheeMojito

73.9K 8.2K 970

Hanya cerita iseng dari orang yang belum move on dari Duty After School Fokus ceritanya pada si OC yaa. ⚠️ T... More

1
2
3
4
5
The Cast
6
7
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
Afikaa.. Ada Yang Baru Nih..
44
45
46
47
48
49
50
Extra 1 - Quarantine
Extra 2 - Overthinking
Extra 3 - Moving On
Extra 4 - Ditto
Extra 5 - Now Or Never
Extra 6 - The Wedding
Extra 7 - Lifesaver
Extra 8 - Status
Extra 9 - What If

8

1.4K 154 4
By LycheeMojito

Feeling hypnotized by the words that you said.
Don't lie to me, I just get in my head.

🌼🌼🌼

Sejujurnya selama sebulan ini Yoora masih kepikiran dengan ucapan wanita tua itu. Kepalanya berisik, banyak pertanyaan yang menjadi perdebatan antara isi kepalanya dengan hatinya.

Akhirnya gadis itu menyerah, ia harus berbicara dengan seseorang kalau tidak mau menjadi gila. Tapi siapa, dilanda dilema sampai gadis itu mengingat sosok yang baru pertama kali ditemuinya.

Apa aku harus menemui ayahku?

Tak lama Dia membalas.

Tidak harus, apa yang mengganggu pikiran mu?

Banyak

Aku tau kamu terkejut, sedih, bingung. Tapi, Yooraa, ini semua bukan tanggung jawab mu.

Iyakah?

Yooraa, kamu tidak berhutang apapun dengannya. Dia bahkan tidak pernah menganggap kau ada.

Kau membenci ayahku?

Bohong jika ku bilang tidak, tapi aku jauh membenci ibuku.

Maaf, aku harus kembali bekerja. Tolong jangan pikir macam-macam. Nantiku hubungi lagi.

"Yooraa?" gadis itu berpindah atensi dari handphone ke Yoojung yang berdiri di depannya membawa box untuk penyimpan handphone.

"Eoh, iya eonni" gadis itu menonaktifkan handphonenya lalu memasukkan ke dalam box.

Sepulang sekolah anak anak kelas 3-2 berkumpul di kelas membicarakan kado apa yang akan mereka berikan kepada wali kelas mereka. Bu Park mengundang anak kelas ini ke pernikahannya sebulan lagi.

"Lukisan wajah kita saja" ujar Taeman.

"Orang gila, suaminya akan muntah tiap hari melihat wajahmu." Junhae menimpali

"Padahal kan aku bilang kita bukan aku doang"

"Piyama Couple" kata Soyoon, namun tidak ada yang setuju.

"Vacuum cleaner?" Ujar Bora

"Kemahalan dong, mau patungan berapa kita"

"Jam tangan?" Ujar Jangsoo

"Dan di belakangnya bisa kita deboss, aku tau tempat membuatnya." Yoora menanggapi

Setelah berdebat panjang akhirnya mereka memutuskan memberi bu Park jam tangan. Bora dan Yoora yang akan membeli dan membawanya untuk di deboss, dengan uang patungan sekelas.

...

Pada hari pernikahan bu Park mereka sekelas berkumpul di depan wedding venue untuk menemui bu park bersama-sama.

"Heol, suami bu Park tampan sekalii" seru Yoora memandang lelaki di samping wali kelasnya.

"Daebak! Ini sih top tier, dewasa, badannya bagus, tampan pula" Soonyi menimpali

"Dan mapan" Junhe menambahkan.

"Ku dengar dia polisi, Unit narkoba" Soyeon ikut bergabung.

"Heol!" para gadis berseru.

Bu Park sangat senang dengan kehadiran anak muridnya, dan mengenalkan mereka kepada suaminya yang bernama Kang Joon Mo. Yoora memandangnya sampai tidak berkedip, Ilha yang kesal menarik gadis itu untuk kembali ke kursi tamu.

"Aduh-"

"Memang harus melihatnya sampai seperti itu?"

"Seperti apa?"

"Matamu sampai hampir keluar, mulutmu terbuka lebar"

"Cih, berlebihan"

...

Berbulan-bulan berlalu, meningkatnya mutu mata pelajaran membuat Yoora lupa akan masalahnya, si Dia juga tidak pernah menghubunginya, Yoora pun sama.

Sang ibu sepertinya tidak menceritakan kejadian tentang sang pelakor yang menemui putrinya meminta lebih tepatnya memaksa melakukan transplantasi hati kepada sang kakak.

Terbukti pamannya tampak adem ayem, Wootaek juga sudah tidak pernah menanyakan tentang keanehan yang menurutnya terjadi pada gadis itu.

"Tunggu sebentar ya, aku cepat kok gantinya" Ujar Wootaek lalu berlari meninggalkan Yoora.

Sore ini Yoora sedang menunggu Wootaek dan team basketnya berlatih di gedung gymnasium. Wootaek yang berlalu ke ruang ganti membuat atensi Yoora perpindahan ke pinggir lapangan, memandang dua sosok lelaki yang sedang mengobrol.

Wootaek datang dalam hitungan menit, lalu menggandeng tangan sang adik.

"Aku duluan ya" seru Wootaek mengintrupsi obrolan Jangsoo dan Soocheol.

"Ho, hati hati" ujar Soocheol seraya menepuk pelan kepala Yoora, sementara Jangsoo hanya memandangi mereka tanpa ada yang diucapkan, tapi kemudian tersenyum tipis ketika matanya bertemu dengan mata Yoora.

Dalam perjalanan mereka berdua dari gymnasium sampai gerbang sekolah, mereka berdebat tentang makan malam mereka nanti, apakah harus mampir dulu atau pesan delivery saja, mengingat bibinya ada urusan di salon kukunya.

Sampai seratus meter sebelum mencapai gerbang sekolah langkah kaki Yoora terhenti,

"Wea?" tanya Wootaek yang bingung karena yang di gandeng tiba-tiba berhenti.

Gadis itu tidak menjawab, namun melanjutkan perjalanannya mencapai gerbang sekolah lalu berhenti di depan sosok yang sudah menunggunya dari tadi. Pria itu menggunakan celana cargo khaki dan jaket kulit hitam serta topi hitam.

"Yooraa, bisa kita bicara sebentar?"

"Anda siapa?" Wootaek menimpali dan menarik tubuh Yoora untuk berdiri di belakangnya. Pria itu memandang mata Yoora lalu berpindah ke mata Wootaek.

"Dia sepupuku, dia akan ikut denganku." Ujar sang gadis tanpa mempedulikan pria itu tidak menjawab pertanyaan Wootaek.

"Baiklah, kita bicara di cafe itu saja" Pria itu menunjuk cafe di ujung jalan sekolah dekat perempatan lampu lalu lintas.

"Oke" Gadis itu merjalan lebih dulu seraya menarik Wootaek yang masih menggenggam tangannya.

"Siapa sih dia? Kamu punya sugar daddy?" tanya Wootaek lagi, kali ini berbisik di kuping Yoora, mencoba untuk sedikit bercanda. Namum sang adik masih mengabaikannya sampai mereka duduk di cafe dengan satu milkshake coklat dan dua ice americano di atas meja mereka.

"Aku sudah memperingatkan ibuku, kali ini cukup keras" ujur pria yang bernama Dia di phonebook ponselnya.

Yoora tidak menjawab, sejujurnya dia tidak tau harus jawab apa, Wootaek kali ini diam hanya memperhatikan saja.

"Aku akan bekerja di luar kota untuk waktu yang mungkin lama-"

"-Tolong tepat menghubungi ku jika ibuku menemui mu atau ibumu-"

"Meski jauh aku akan melakukan sesuatu-"

"Wea?" Akhirnya gadis itu dapat menemukan suaranya.

Pria itu diam sejenak, menatap mata Yoora dalam.

"Dulu umurku delapan tahun saat ibuku membawa ku pergi dari rumah kami, menemui lelaki yang ia sebut kekasihnya -"

"Ayahku sangat mencintai ibuku, ketika tau ibuku selingkuh, ia mau memaafkan perselingkuhannya, demi kami kembali bersama - "

"Tapi ibuku memilih selingkuhannya, mereka bercerai. Ibu membawaku dengan paksa-"

"Setahun tinggal dengan mereka sangat menyiksa ku. Sejak selingkuh, Ibu tidak pernah menyayangi ku. Ia membawaku karena uang yang akan di dapat dari ayahku tiap bulannya-

"Mereka, ibuku dan ayahmu. Benar-benar seperti remaja yang sedang jatuh cinta. Benar-benar memuakkan, aku, anak umur sembilan tahun saat itu diperlakukan seperti orang lain di rumah itu. Semua yang untuk diriku aku lakukan sendiri-"

"Setahun dengan batin tersiksa, aku memberanikan diri kabur dari rumah mereka, saat itu aku tidak tau dimana rumah ayahku. Aku hanya berlari mencari markas tentara yang sering dilalui bus sekolahku dan minta pertolongan untuk bisa bertemu ayahku, yang saat itu aku juga tidak tau ayah bertugas dimana, yang aku ingat aku hanya menangis sambil menyebutkan nama ayahku dan tidak mau bertemu ibuku"

" Lima jam aku menunggu ayahku tiba, saat ayahku tiba ia tidak pernah lagi melepaskanku untuk bertemu dengan ibuku, dan aku bersyukur-"

"Sampai aku dewasa aku hanya beberapa kali bertemu ibuku, sampai beberapa bulan yang lalu aku tidak sengaja melihatnya di Yulje, setelah mencari tau apa yang sedang dialami mereka, pikiran ku tertuju padamu, anak laki-laki itu"

"Saat aku tinggal dengan mereka, aku mendengar ibuku meminta ayahmu untuk menceraikan ibumu walaupun sedang hamil, maka dari itu aku ingat bahwa laki-laki itu punya anak kandung-"

"jadi aku mengutus seseorang untuk mengikuti ibuku, perasaanku bilang kalau ibuku akan menemui anak laki-laki itu, dan benar saja malam itu terjadi-"

"Aku merasa jiwa sakit harus melalui semua kegilaan ibuku, aku tidak mau kau juga merasakannya" akhirnya lelaki itu berhenti berbicara dan memutuskan kontak mata dengan Yoora, lalu menunduk mengaduk Es kopinya.

"Terima kasih" ucap gadis itu lirih, kemudian ia menambahkan.

"Ku harap aku tidak harus menghubungi mu lagi" lelaki itu menatap Yoora lagi dan tersenyum, bukan senyum senang menurutnya.

Dering ponsel memutus kontak mata mereka, lelaki itu berbicara sebentar dengan sang penelepon.

"Aku harus berangkat sekarang, jaga dirimu Im Yoora" lelaki itu bangkit berlalu begitu saja.

"Aku sudah boleh bicara?" Mendengar suara di sebelahnya gadis itu menoleh.

"Mianhae oppa-" Wootaek langsung memeluk sang adik.

"Akhirnya aku mengerti kenapa kau jadi aneh, gwenchana, aku disini, sekarang kamu bisa keluarkan semua yang mengganjal hatimu" lelaki itu mengeratkan pelukannya.

⋆⭒˚。⋆

The Unlocked Character
Kang Joon Mo

🌼🌼🌼🌼

Btw Abang Icang ada drama baru bareng mas wiwi 😊 judulnya The Worst of Evil, bu Park bener jadi bininya di drama ituu. so excited walau masih coming soon

Continue Reading

You'll Also Like

30.9K 3K 27
Jo Young Shin × OC ... "𝐀𝐩𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢 𝐤𝐞 𝐤𝐞𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐚𝐧 𝐧𝐨𝐫𝐦𝐚𝐥 𝐤𝐢𝐭𝐚?" ... Adapted from the original webtoon...
47.2K 5.5K 25
𝐁𝐨𝐨𝐤 𝐈 : 𝐂𝐇𝐀𝐍𝐆𝐄 "𝑫𝒖𝒕𝒚 𝑨𝒇𝒕𝒆𝒓 𝑺𝒄𝒉𝒐𝒐𝒍 𝒘𝒊𝒕𝒉 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓„ "𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘪𝘯𝘥𝘪𝘷𝘪𝘥𝘶 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘴𝘢𝘺𝘢. 𝘏𝘢𝘯𝘺�...
11.6K 1.7K 37
Selalu ada konsekuensi dalam setiap perubahan yang Ia lakukan. Jina selalu mengingat itu, menanamkannya dalam pikiran agar ia selalu waspada. Berhati...
7.5K 987 21
Hidup di antara dua pilihan memang sangatlah sulit, apalagi jika pilihan yang ada adalah mati sebagai manusia atau hidup sebagai monster. Tentu saja...