ATLAS (End)

By nsall_

9M 632K 31.2K

☠️WARNING : TYPO BERTEBARAN Menceritakan kehidupan Atlas Guallin Dexter, seorang anak tunggal yang terjerumu... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57
Part 58
Part 59
Part 60
Part 61
Part 62
Part 63
Part 64
Part 65
Part 66
Part 67
Part 68
Information
PRESALE!!
Babak Baru
JEMPUT ATLAS!!

Part 51

59.1K 3.8K 206
By nsall_

Hai gais

Aku ga tau di part ini kita cerita apa
Soalnya aku lagi ga ada cerita.

Eh tapi kalian punya ga sih temen yang aneh. Aku punya temen SMA aneh banget, masa iya dia makan mie  ditambah gula putih lebih dari satu sendok terus kl mie goreng kasih kuah. Masalahnya kuahnya tuh kaya kita makan mie kuah gitu loh, padahal itu mie goreng. Pokoknya setiap pesen mie, karena aku yang selalu bagian pesen, aku sampe hafal. Dan si mba/mas yg jual selalu bingung.

Kalau kalian sendiri gimana? Ada yang menganut sekte aneh juga kalau setiap makan?

Jangan lupa vote dan komen sebelum memasuki alur cerita

Follow ig aku juga
@nsall_
@stroyofnsall_

Tag ig kedua aku kalau kalian masukin part yang kalian suka di cerita Atlas, nanti bakal aku repost
Atau kalian mau aku bikinin cerita apa terus tag ig aku juga gpp

Oke

Happy reading 💕

^^^

“Hai Nabella” Sapa Jihan yang baru saja tiba di ruang makan, senyum manisnya membuat Nabella terpanah untuk beberapa detik hingga akhirnya tersadar.

“Hai juga Jihan” Balas Nabella lalu kembali fokus memotong buah melon lalu menaruhnya di piring putih yang terdapat buah strawberry. Beberapa piring berisikan buah sudah selesai dan siap dibagikan pada pasien rehabilitasi.

“Yang ditangan kamu buat siapa?” Tanya Jihan sambil membantu menyeka air pada piring lalu dia menumpukkan piring tersebut pada piring yang sudah kering.

“Ini buat Atlas, kalau gitu aku permisi dulu ya Jihan”

“Kamu mau nganterin itu?”

“Iya”

“Oke”

Baru beberapa langkah kaki Nabella menyentuh lantai demi lantai, dari belakang dia mendengar seseorang memanggil namanya “Nabella”
Nabella langsung membalikkan badan, tampak Mba Yuli yang berdiri dengan kedua tangan yang terbalut sarung tangan plastik. “Boleh aku minta tolong kamu nggak?” Tanya Yuli

“Tolong apa Mba?”

“Tolong bantuin aku buat adukin masakan, soalnya aku sendiri di dapur dan aku masih harus motong cabe belum selesai. Bisa nggak”

“Tapi aku mau nganterin bauh ke Atlas Mba”

Yuli menatap jengah “Ya minta tolong aja dulu sama Jihan”

“Tapi—

“Aku nggak pernah liat kamu bantu-bantu di dapur, kamu sibuk berdua sama Atlas. Kamu suster atau apa sih? kerjanya emang berduaan terus ya?. Perasaan aku yang juga suster nggak gitu-gitu banget deh, ya walaupun disini aku bukan sebagai suster pribadi kaya kamu. Atau sebenarnya kalian ada apa-apa?” Sindir Yuli dengan nada sinisnya seraya menaikkan satu alis, di dalam dirinya dia tersenyum smirk melihat raut wajah Nabella yang tegang.

“Yuli, lo apa-apaan sih ngomongnya kaya gitu” Tegur Jihan yang sedari tadi hanya diam mendengarkan keduanya “Nabella nggak usah di dengerin ucapan Yuli, dia emang kaya gitu. Mending kamu bantu dia aja, nanti aku bisa anterin buah buat Atlas. Lagi pula sekalian aku mau ke halaman depan juga, aku sama Atlas udah kenal juga kok sebelum ada kamu” Lanjut Jihan seraya tersenyum manis, perempuan itu juga menekankan perkataan terakhirnya seolah Jihan memang ingin menunjukkan kedekatannya dengan Atlas.

Nabella dengan berat hati meletakkan piring buah yang dia siapkan untuk Atlas di depan Jihan, dia bukan tidak ingin. Hanya saja ada sesuatu yang mengganjal di hatinya, yang entah dia pun tidak mengerti “Maaf ngerepotin, Terima kasih Jihan”

“Sama-sama, Nabella” Balasnya tidak senyum andalannya

Nabella berjalan ke dapur kotor dengan perasaan gundah, dia akan menyelesaikan pekerjaanya depan cepat. Pasalnya Atlas pasti sudah menunggunya dan Nabella tidak ingin membuat Atlas menunggu terlalu lama.

Sebelumnya Nabella dari kamar Atlas, tetapi saat tiba Atlas tidak berada dikamar melainkan sedang menyelesaikan masa hukuman yang belum usai. Akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke dapur menyiapkan buah-buahan untuk para pasien, namun di pertengahan jalan Nabella nerpapasan dengan Atlas, Biru dan Agam. Saat itu Nabella mengatakan akan membawakan buah ke kamar Atlas dan meminta Atlas menunggu di kamar saja. Mendengar ucapan Nabella, Atlas senang akhirnya bisa berduaan dengan Nabella setelah beberapa jam tidak bertemu Nabella. Itu sebabnya dia ragu saat menyerahkan buah khusus Atlas pada Jihan.

Sedangkan Jihan tersenyum senang, dia dengan cepat menyelesaikan tugasnya. Usai mengelap piring, kini Jihan merapihkan piring kedalam rak piring yang ada di sebelah kirinya, piring demi piring dia susun dengan sangat rapi. Setelah selesai, Jihan mengambil piring buah yang akan dia antar ke kamar Atlas, senyum Jihan tercetak pada bibir mungilnya yang merona. Jihan juga merapikan rambutnya serta pakaian yang sedikit berantakkan. 
Tangan mungilnya mengetuk pintu Atlas, baru ketukan sekali pintu sudah terbuka lebar. Jihan dengan cepat mengubah ekspresinya menjadi tersenyum manis sambil menyodorkan piring buah “Taaraa, aku bawa buah buat kamu”

Atlas tersentak hingga membuat sekujur tubuhnya terdiam kaku, senyum manisnya menghilang saat wajah Jihan yang muncul di depan pintu. Atlas tidak menduga bahwa Jihan yang datang, sebab sedari awal Nabella yang akan mengantarkan buah untuknya.

“Atlas, ayo ambil. Aku udah siapin buah buat kamu, masa dianggurin aja sih” Rajuk Jihan seraya mengubah mimik wajah menjadi sedih dan cemberut. Jihan berbohong saat mengatakan bahwa dia yang menyiapkan buah tersebut.

“Dimana Nabella” Tanya Atlas dengan intonasi datar, wajahnya langsung menunjukkan ketidak sukaan dirinya terhadap Jihan.

“Kok malah nanyain Nabella sih, emangnya kamu nggak kangen aku?”

“Aku kangen kamu banget Atlas, kalau kamu pikir aku marah karena kamu nyiram aku pake kuah panas. Kamu salah, aku nggak marah sama sekali” Lanjut Jihan yang tidak dipedulikkan oleh Atlas, pria itu sibuk menatap kanan kiri mencari Nabella.

Saat Atlas menoleh ke arah kanan, Jihan langsung memeluk Atlas. Melingkarkan tangan putihnya di pinggang Atlas “Aku kangen kamu” Gumam Jihan sambil mendusel di dada bidang Atlas “Jantung kamu berdetak cepat, ternyata kita sama. Aku juga, detak jantung aku cepet banget, mungkin karena aku terlalu rindu kamu” Lanjutnya

Atlas terdiam kaku atas pelukan Jihan yang tiba-tiba “Kakak, Jihan kangen” Gumam Jihan terasa deja vu, sebuah ucapan yang hampir sama teringang-ingang di pendengaran Atlas. Tanpa sadar kedua tangannya membalas pelukan Jihan sangat erat, kepala Atlas menyelusup di leher Jihan. Hal itu membuat Jihan tersenyum penuh kemenangan, sebab sebelum dia memeluk Atlas, dia sudah melihat dari ujung matanya dimana Nabella berjalan dari arah kanan menuju kearah mereka. Maka dari itu Jihan langsung memeluk Atlas, dia tidak menduga dengan mengucapkan perkataan tersebut akan membuat Atlas membalas pelukannya.

Langkah kaki Nabella terhenti melihat Jihan memeluk Atlas, dia pikir Atlas akan marah karena ada seseorang yang dengan lancang memeluk tubuhnya. Ternyata dugaannya salah, Atlas justru membalas pelukan Jihan, hal itu membuat Nabella tidak percaya. Apa mungkin yang dikatakan Jihan memang benar, bahwa keduanya memang dekat. Bukankah sudah terlihat dari pelukan mereka, kenapa harus bertanya lagi pada diri sendiri Nana, pikir Nabella. Karena tidak ingin mengganggu Nabella berjalan meninggalkan Atlas dan Jihan yang masih berpelukan.

Kembali pada Atlas, dia menghirup wangi tubuh Jihan. Wangi mereka berbeda, ini bukan dia, ini bukan dia, ini bukan miliknya. Atlas langsung melepas pelukan dengan kasar hingga membuat Jihan tersungkur kebelakang, piring buah tersbeut juga terbelah berkeping-keping.

“Sialan!” Umpat Atlas, dengan kasar dia menutup pintu kamarnya meninggalkan Jihan yang terduduk di lantai.

Jihan tersenyum “Setidaknya Nabella sudah melihat kita pelukan Atlas” Ujar Jihan seraya bangkit dan meninggalkan kamar Atlas, tanpa memperdulikkan kepingan piring yang berceceran di lantai.

^^^

‘Jika suatu saat kamu kembali jatuh cinta, jangan menaruh harapan dan membalas cinta itu dengan sepenuh hati kamu. Cintai laki-laki sewajarnya, biarkan laki-laki itu yang mencintai kamu melebihi apapun. Karena jika kamu menaruh harapan dan membalas cinta itu begitu besar, jika suatu saat dia menyakiti kamu, kamu bisa merasakan sakit hati begitu dalam dan membekas dan aku nggak mau itu terjadi sama kamu. Jadi saat ini biarin aku yang jatuh cinta sedalam itu sama kamu dan kamu cukup balas cinta aku sewajarnya. Karena kita tahu akhirnya akan seperti apa Nana’

Nabella menatap figur foto dirinya dan Ezza, ingatan perkata Ezza hari itu kembali muncul. Dibawah langit senja di perkotaan Solo, diatas motor pespa lapuk di pinggir jalan, Ezza memberikan pesan padanya. Untuk mencintai laki-laki sewajarnya, dimana saat itu merupakan hari kedua mereka resmi pacaran. Ezza selalu wanti-wanti Nabella untuk tidak jatuh cinta sedalam itu padanya, tapi bagaimana bisa dia tidak jatuh cinta sedalam itu pada pria yang bener-bener sempurna.

Pada perkataan terakhir Ezza, laki-laki itu benar-benar membuktikan bagaimana pria itu begitu mencintai Nabella dengan caranya. Ezza jatuh cinta berkali-kali pada perempuan yang sama, Nabella. Tapi akhirnya Nabella sadari ketika dia kehilangan Ezza, ucapan Ezza sore itu benar. Nabella merasakan sakit luar biasa di hatinya karena kehilangan Ezza, dan rasa sakit akan kehilangan Ezza begitu membekas di hatinya.

Maka dari itu, saat melihat Atlas berpelukan dengan Jihan. Nabella merasakan sakit, namun dia berusaha melupakannya, bukan karena dia tidak mencintai Atlas, tapi karena dia tahu rasa sakitnya. Maka dari itu sejak jatuh cinta lagi pada pria lain dan itu adalah Atlas, Nabella sudah siap akan hal-hal yang mungkin tidak terduga, siap pada hal yang pasti akan terjadi. Nabella tidak berharap besar bahwa Atlas adalah jodohnya, tapi dia berharap Atlas yang terakhir yang menetap di hatinya dan terakhir yang membuatnya jatuh cinta.

“Gimana kabar kamu mas?”

“Disana pasti banyak bidadari ya, Mas Ezza lagi diapain? Dicium, dipeluk atau lagi dimanja? Nana nggak akan cemburu, soal Nana udah ngelakuin itu duluan ke Mas Ezza sebelum bidadari” Nabella terkekeh walau air matanya menetes. Ia ingat bagaimana Ezza menggodanya kala itu, Ezza bilang ‘Biarin kalau kamu ngambek terus, aku akan pergi ketemu bidadari surga yang cantik melebihi Nana. Nanti disana Mas pasti dimanja, disayang, dipeluk, dicium, nggak kaya disini bidadari samping Mas cemberut terus, padahal bidadari samping Mas cantik banget kalau senyum’

“Mas nggak ngerasain sakit lagi kan? Kalau iya kasih tau Nana gimana caranya menghilangkan rasa sakit itu dengan jarak kita yang sangat jauh?”
Ibu jari Nabella mengusap-usap wajah Ezza pada figur foto, senyum manis Ezza adalah hal yang paling dia suka. Senyum manisnya membuat dia juga ikut tersenyum, bahkan Nabella pernah meminta Ezza untuk mengirim foto sambil tersenyum lebar. Ezza yang bucin akut, langsung mengirim foto wajahnya, dengan pesan dibawahnya ‘Untuk permintaan Nana, sudah dilaksanakan’ tidak lupa emot love yang tidak hanya satu.

Dari hari dimana dia meminta foto, Ezza mulai inisiatif mengirim ketika pria itu sedang berada diluar atau bahkan ketika berada di kamarnya sendiri. Ezza mengirim foto atau video sambil menjelaskan bahwa dia sedang dimana, sama siapa, lagi ngapain dan hal itu sama sekali tidak Nabella minta. Ezza berhasil membuat Nabella tersenyum dengan tingkah romantisnya yang sederhana.

Senyum Nabella timbul mengingat semua yang terjadi bersama Ezza, hingga dia tidak sadar jika suara ketukan pintu kamarnya terdengar berkali-kali. Nabella bangkit, namun dia langsung meletakkan foto tersebut ketempatnya kembali, kemudia berjalan membuka pintu.

“At-“

“Kamu sakit?” Tanya Atlas terlihat khawatir “Kenapa nggak kekamar aku, katanya kamu mau nganterin buah. Aku tungguin kamu loh, tapi yang dateng malah orang lain. Kamu kenapa? Kamu sakit?” Cecer Atlas tanpa menunggu jawaban Nabella

“Aku tadi sedikit pusing, jadi aku kekamar. Maaf aku ingkar janji, dan nyuruh Jihan buat nganterin buah ke kamar kamu” Jawab Nabella berbohong, dia tidak ingin meributkan hal-hal yang tidak terlalu penting hingga berlarut-larut.

Kedua tangan Atlas yang terasa dingin menyentuh kedua pipinya “Pusing banget? Mau aku pijitin? Kamu udah minum obat?” Tanya Atlas tanpa henti, raut wajahnya terlihat begitu mengkhawatirkannya, membuat Nabella jadi merasa bersalah.

“Aku baik-baik aja sayang, pusingnya cuman sebentar doang kok. Sekarang udah nggak pusing lagi” Ujar Nabella yang berusaha menenangkan Atlas
“Kalau ada apa-apa kasih tau aku Bella, jangan coba-coba bohong dan nutupin apapun dari aku” Nabella mengangguk lalu menggengam kedua tangan Atlas yang masih bertengger di pipinya “Tangan kamu dingin banget”

“Bella boleh aku peluk kamu?” Nabella mengangguk seraya tersenyum manis, Atlas seketika langsung memeluk Nabella dengan sangat erat. Dia menghirup wangi tubuh Nabella “Maafin aku karena udah memeluk perempuan lain” Gumam lirih Atlas, berhasil membuat Nabella tertegun.

^^^

Satu kata yang menggambarkan

Jihan

Apa yang mau kamu bilang ke

Atlas

Nabella

Atlas tahu dia udah melakukan kesalahan jadi dia cepat2 pergi mencari Nabella

Disini ketika inget Ezza dan masih menyimpan foto Ezza bukan berarti Nabella masih mencintai Ezza ya, karena cintanya sekarang bener2 hanya tertuju sama Atlas doang kok


Ilustrasi

Continue Reading

You'll Also Like

1.7K 92 13
Mencintai tanpa dihargai... itulah yang di rasakan seorang gadis SMA─Mauri Primadanti. Gadis lugu sedikit cupu yang tiba-tiba menerima pernyataan cin...
1M 52K 73
⚠🔞 Area 17+ ke atasss Anindya Kayla Putri. Kalo kata orang orang dia adalah anak seorang pelacur, tidak mempunyai Ayah. Pekerjaan ibu nya juga mempe...
60.1K 2.5K 36
"Karena cinta bukan hanya sebuah rasa." Scarletta Queenara Gadis angkuh dan arogan dengan sejuta pesonanya. Tidak ada yang berani mendekati gadis itu...
798K 29.2K 50
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...