ATLAS (End)

By nsall_

9M 632K 31.2K

☠️WARNING : TYPO BERTEBARAN Menceritakan kehidupan Atlas Guallin Dexter, seorang anak tunggal yang terjerumu... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57
Part 58
Part 59
Part 60
Part 61
Part 62
Part 63
Part 64
Part 65
Part 66
Part 67
Part 68
Information
PRESALE!!
Babak Baru
JEMPUT ATLAS!!

Part 49

76.2K 4.7K 270
By nsall_

Hai gais 🤗

Apa kabar kalian??



Jangan lupa vote dan komen

Follow ig aku juga
@nsall_
@storyofnsall_

Happy reading 💕

^^^

Jihan turun dari taxi online, dia kini sedang berdiri menatap rehabilitasi dengan senyum manisnya. Kaki jenjangnya mulai melangkah memasuki rehabilitasi, senyumnya semakin terangkat ketika Pak Tino terlihat berdiri di depan pintu.

“Selamat pagi Pak Tino” Sapa Jihan seraya tersenyum.

Pak Tino sedikit mengernyitkan dahi “Kamu Jihan?” Tanya Pak Tino, pasalnya wajah Jihan terlihat asing. Jihan terkekeh kecil “Iya pak, saya Jihan. Memangnya siapa lagi” Canda Jihan sedikit tertawa kecil.

“Ah, saya hanya merasa bingung. Wajah kamu terlihat beda”

“Wajah saya terlihat lebih cantikkan pak?”

Pak Tino tidak menjawab, pria paruh baya itu langsung masuk ke dalam. Jihan hanya tersenyum tipis, lalu ikut berjalan masuk mengikuti Pak Tino. Perempuan itu menatap ke sekeliling, dimana tembok-tembok polos dilengkapi quotes-quotes yang mengatakan bahayanya narkoba dan terdapat figura foto yang terpajang. Foto tersebut merupakan pasien yang pernah melakukan rehabilitasi ditempat ini, foto tersebut diambil ketika acara pentas yang setiap tahunnya memiliki tema berbeda-beda, karena acaratersbeut juga hanya dilakukan setahun sekali.

“Kamu yakin mau kerja lagi disini?” Tanya Pak Tino yang kesekian kali, dia hanya ingin memastikan lagi apakah benar jika perempuan itu akan bekerja disini lagi. bukan karena dia tidak memperbolehkan hanya saja, Tino merasa aneh.

“Pak Tino sebenarnya izinin aku apa nggak sih, bapak nanya itu terus perasaan. Atau jangan-jangan bapak sebenernya nggak ngizinin aku ya” Ucap Jihan dengan nada sedih, raut wajahnya juga berubah sedih.

“Saya izinkan kamu” Ujar Pak Tino yang tidak ingin membahasnya lagi.

Kini keduanya sudah berada di depan kamar lama Jihan, Pak Tino memberikan kunci kamar tersebut kepada Jihan “Kamar kamu masih sama, ini kuncinya”

“Nanti saya akan memperkenalkan kamu sama suster baru disini, namanya Nabella Arasya. Sekarang kamu bisa ganti baju, dan mulai berkegiatan seperti biasa”

“Wah saya jadi nggak sabar buat kenalan sama Nabella” Raut wajah Jihan terlihat begitu antusias. Pak Tino melihat antusias Jihan hanya tersenyum kecil, tanpa disadari Pak Tino bahwa raut wajah tersebut memiliki maksud lain.

“Kalau gitu saya pergi dulu, sekali lagi selamat bergabung kembali Jihan”

“Terima kasih Pak”

Jihan masuk kedalam kamar dengan harum kamar yang dia rindukan. Dia meletakkan tasnya diatas kasur, lalu berjalan untuk mengganti pakaian. Setelah selesai Jihan berdiri di depan cermin yang memperlihatkan wajahnya, kedua ujung bibirnya terangkat.

“Gimana reaksimu ketika kita bertemu lagi, Atlas”

^^^

Dari kejauhan Jihan melihat pria yang menjadi tujuan awalnya. Atlas sedang berjalan bersama satu perempuan dan dua pria yang dia tidak tahu siapa. Keempat orang tersebut berjalan seraya berbincang dan tertawa, Jihan menyeringai melihat keempatnya.

Langkah kakinya mendekati mereka “Hai” Suara lembut Jihan membuat Atlas dan tiga orang lainnya berhenti.

Jihan tersenyum keempatnya bergantian lalu memfokuskan tatapannya pada Atlas yang belum menatapnya. “Saya Jihan suster disini juga” Jihan semakin tersenyum ketika Atlas langsung menoleh ke arahnya.

Jantung Atlas berdetak cepat ketika menatap wajah Jihan yang tersenyum ke arahnya hal itu juga membuat genggaman pada tangan Nabella mengerat kuat hingga Nabella meringis kecil. Atlas langsung melepas tangan Nabella dengan kasar lalu pergi meninggalkan Biru, Agam dan Nabella begitu saja.

Atlas berjalan cepet dengan kedua tangan yang mengepal kuat hingga bergetar, raut wajahnya terlihat tegang dan kepalanya berdenyut sakit.

“Lah kenapa tuh beruang”  Biru menatap aneh pada Atlas yang tiba-tiba pergi tanpa mengatakan apapun pada mereka. “Kesurupan kali ya?” Tanya Biru dengan pikiran bodohnya

Nabella sendiri tidak mengerti kenapa Atlas pergi, tangan kanannya juga sedikit terasa sakit ketika Atlas begitu mengeratkan genggaman tangannya dan menghempas tangannya dengan kasar. “Mungkin Atlas kaget lihat aku lagi” Celetuk Jihan sambil menatap Nabella, Nabella juga langsung menatap Jihan tidak mengerti.

“Maksudnya? Lo ngelindur ya?” Tanya Biru mengejek, dia menatap Jihan dengan tatapan tidak suka. Perempuan itu telah membuat Biru ilfeel dengan kepercayaan diri perempuan itu yang tidak masuk akal. Kali aja beruang kebelet boker atau memang kesurupan lagi, pikir Biru

Jihan langsung mendatarkan wajahnya “Kamu baru ya disini? Aku sama Atlas memang sudah kenal atau bahkan bisa dikatakan sangat kenal dan dekat” Ujar Jihan dengan penuh penekanan seraya melirik Nabella

“Ah iya, kamu Nabella ya? Salam kenal ya, semoga kita bisa jadi teman” Jihan mengulurkan tangannya untuk bersalaman, namun baru saja Nabella ingin membalas seorang pria langsung merangkul pundak Nabella dan menjauhkan tangan Nabella untuk tidak menyentuh tangannya.

“Sorry ya, dari awal lo aneh banget. Sksd, lagi pula Nana nggak butuh temen soalnya dia cukup untuk temenan sama kita aja. Ayo Na” Ucap Agam yang merangkul Nabella, pria itu langsung berjalan dari sisi Biru ke sisi kiri Nabella. Agam langsung sedikit mendorong Nabella untuk pergi dari hadapan Jihan.

“Sorry ya sus, yang diucapin besti gua emang bener. Nabella nggak butuh teman imitasi, dia cuman perlu teman sama kita aja. Bye jiji” Biru melambaikan tangan seraya berjalan meninggalkan Jihan yang sudah mengepalkan kedua tangannya.

Jihan berbalik menatap mereka yang sudah pergi “Sialan! Kita lihat aja sampai kapan kalian akan terus berpihak sama Nabella”

Disisi lain Atlas sedang duduk di ruang makan dengan pandangan kosong, pria itu juga belum mengambil sarapannya. Pikiran Atlas masih tertuju pada wajah Jihan yang begitu mirip dengan seseorang yang begitu Atlas cintai setelah sang ibu. Wajah Jihan begitu sangat mirip, membuat perasaan rindu kembali menyeruak di hatinya setelah belasan tahun tertimbun di hatinya paling dalam.

“Woi, main tinggalin kita aja lo” Ujar kesal Biru sambil menepuk pundak Atlas sedikit kencang, kemudian pria itu duduk di samping Atlas.

Atlas menghiraukan Biru, dia menatap Nabella “Duduk disini” Atlas mendorong Biru untuk membiarkan Nabella duduk disebelahnya. Nabella menurut dia duduk di tengah antara Atlas dan Biru.

“Sialan lo beruang!”

“Agam ambil makanan sono, gua sekalian tapi” Biru menyengir seperti kuda “Sialan, lo kira gua pelayan!” Tutur Agam tidak terima “Mirip” Jawab Biru seraya tertawa

Di bawah meja, tangan Atlas menggenggam tangan kiri Nabella. Nabella sedikit tersentak lalu menatap Atlas yang sedang menatapnya begitu dalam. “Aku tadi genggam tangan kamu kekencengan ya, maaf ya” Ujar sesal Atlas, dia tidak sadar jika telah menggenggam tangan Nabella terlalu erat “Sini tangan kanan kamu, aku sembuhin pake cinta” Nabella menyodorkan tangan kanan nya. Atlas langsung mengecup punggung tangannya lalu mengecup telapak tangannya bolak balik berulang kali.

“Maafin Atlas ya buat tangan Bella sakit, janji nggak akan gitu lagi”

“Iya, nggak apa-apa kok. Nggak perlu dipermasalahkan, aku tau kamu nggak sengaja”

“Aku ambilin kamu makan dulu ya”

“Aku lagi males makan, jadi kamu duduk aja”

“Loh kenapa, kamu harus makan. Nanti perut kamu bisa sakit, kalau kamu nggak mau makan nasi. Aku ambilin buah sama jus buah aja gimana, setidaknya ada sesuatu yang mengisi perut kamu”

Atlas tersenyum kecil, Nabella benar-benar cerewet tapi sialnya perempuan itu terlihat menggemaskan di mata Atlas “Oke, aku makan buah sama jus buah aja. Terima kasih cantiknya Atlas”

“Sama-sama” Nabella langsung bangkit, sebelum dia pergi Nabella menawarkan Biru dan Agam ingin diambilkan sarapan apa. Tetapi baru saja Biru ingin menjawab Atlas lebih dulu memotong “Nggak perlu, mereka bisa ambil sendiri”

“Dih, orang Nana nawarin ke kita” Biru dengan nada sensinya, namun sedetik kemudian wajahnya berubah tersenyum saat menatap Nabella “Terima kasih atas kemurahan hati kamu Nana, karena aku takut beruang kutub berubah menjadi monster jahat dan menghancurkan seisi ruangan makan ini. Jadi biarin Agam aja yang ngambil makanan buat aku”

“Dih, pede lo dugong. Ambil sendiri” Sahut Agam yang langsung pergi mengambil sarapan untuk dirinya sendiri. Biru langsung menoleh ke arah Agam yang berlalu pergi dengan mata yang melotot “Tega kamu Mas, kamu membiarkan anak kita kelaparan” Ujar Biru penuh drama, terlebih tangan kanannya spontan mengelus perutnya yang rata.

Nabella terkekeh kecil “Aku ambilin aja ya”

“Terima kasih Nana, emang cuman kamu yang paling pengertian sama aku”

Atlas memutar bola mata malas, lihat bagaimana Biru kembali dengan ekspresi wajah normalnya. Hilang semua ekspresi wajah sedih, memelas, marah, senang hanya dalam hitungan detik.

Setelah menunggu tidak sampai 5 menit, Nabella sudah kembali dengan sepiring makan untuk Biru, dua piring buah dan dua gelas jus untuk Atlas dan Biru menggunakan nampan yang ukuran sedikit lebih besar. Sedangkan Agam sudah kembali sedari tadi, pria itu juga sudah makan lebih dulu tanpa menunggu makanan Atlas dan Biru datang

“Terima kasih cinta” Ujar Biru kepada Nabella

“Sama-sama”

Mereka mulai menikmati makanannya, Biru dengan lahap menghabiskan sepiring nasi dan lauk pauk yang diambilkan oleh Nabella. Agam begitu tenang menghabiskan sarapannya yang tinggal sedikit. Sedangkan Atlas sibuk menggenggam dan mengelus tangan kiri Nabella, pria itu juga diam-diam mengecup punggung tangan Nabella lalu menatap wajah cantik Nabella dengan penuh cinta.

“Cantik banget sih” Puji Atlas, dia greget ingin mengecup dan menggigit pipi mulus Nabella yang terlihat menggoda. “Aku greget pengen gigit pipi kamu, gembul”

“Nggak boleh, sakit tau”

“Aku belum gigit, udah bilang sakit”

“Pokoknya nggak boleh, abisin buah sama jusnya”

“Iya kesayangan Atlas yang bawel” Nabella langsung mengalihkan pandangannya dari Atlas, membuat pria itu terkekeh geli dengan gerak cepat dia mengecup punggung tangan Nabella.

“Beruang, emang lo kenal sama si jiji itu?” Tanya Biru pada Atlas, Biru benar-benar penasaran. Kali aja ucapannya bahwa perempuan itu kepedean memang benar.

Atlas langsung mendatarkan wajahnya “Nggak” Balas Atlas dengan nada begitu datar. Nabella melihat bahwa Atlas tidak nyaman dengan pertanyaan yang diajukan Biru.

“Kok manggilnya kaya gitu?” Protes Nabella seraya mengalihkan agar Biru tidak kembali bertanya pada Atlas. “Loh kenapa emangnya? Lagi pula namanya Jihan, jadi nggak salah kan manggil dia jiji”

“Karena namanya Jihan, tapi kenapa manggilnya kaya gitu”

“Nama lo aja Nabella panggilnya Nana. Jadi nggak salah gua panggil si Jihan itu Jiji, gua ambil dua huruf dari nama depannya kayak gua manggil lo”

“Nggak papa, asal jangan tambahan K dengan penekanan” Sahut Agam, dia juga setuju untuk memanggil Jihan dengan panggilan jiji. Sedari awal Agam sudah tidak suka dengan Jihan, perempuan itu seperti memiliki sesuatu yang mencurigai dari tampang wajahnya.

^^^

Biru baru ketemu Jihan
Udah punya panggilan kesayangan aja wkskwkw

Kalau kalian panggilan kesayangan untuk Jihan apa??

Kira-kira siapa ya orang yang Atlas maksud? Siapa yang berhasil buat Atlas rindu selain ke Nabella dan ibunya?

Oiya menurut kalian cast untuk karakter Jihan siapa ya yang cocok?

Jangan lupa vote dan komen

Sampai bertemu di part selanjutnya

Bye

Next

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 99.3K 45
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, KARENA SEBAGIAN PART PRIVATE SECARA ACAK] PRINCEKANIA XAV SERIES KE-04 SEQUEL OF AMETTA. Regita Kania. Sosok gadis yang di p...
183K 14.1K 21
"Iyuohhh Athalla. Muka nya luar biasa, dingin nya luar binasa!" °°° Athalla. Cowok indigo berparas tampan itu memiliki ilmu mistis yang tidak di keta...
45.8K 4.8K 35
Kepingan hatinya sudah jatuh tak bersisa, pedihnya luka kini tak dapat dirasa lagi. Seolbin hanya mengenggam 0,0001% harapan yang diberikan oleh Park...
1M 70.5K 54
Hidup Alif syegaf hancur berantakan ketika ayahnya dinyatakan meninggal akibat serangan jantung ketika mengetahui istrinya kabur membawa semua aset b...