ATLAS (End)

By nsall_

9M 632K 31.2K

☠️WARNING : TYPO BERTEBARAN Menceritakan kehidupan Atlas Guallin Dexter, seorang anak tunggal yang terjerumu... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57
Part 58
Part 59
Part 60
Part 61
Part 62
Part 63
Part 64
Part 65
Part 66
Part 67
Part 68
Information
PRESALE!!
Babak Baru
JEMPUT ATLAS!!

Part 38

112K 10K 585
By nsall_

Happy reading 💕

^^^

Pukul 21.15 malam, Nabella baru tiba di rehabilitasi. setelah selesai menikmati semua wahana di Dufan dan pada pukul 19.23 Nabella dan Doni memipirkan mobil ke salah satu restoran untuk makan malam bersama.

Hari ini sangat menyenangkan, walaupun ada rasa sedih karena ibu tidak ikut menikmati indahnya kota Jakarta dimalam hari. Nabella sedih karena Luna tidak bisa menikmati semua permainan di Dufan, padahal Luna sangat suka bermain wahana seperti ada di Dufan.

Tapi ayah bilang, kita bisa pergi bersama-sama lagi bersama ibu. Ayah berjanji akan membawa Luna dan Nabella ke Disneyland setelah Luna dinyatakan sembuh.

Nabella hanya bisa mengiyakan dan berdoa semua permasalahan yang terjadi di dalam keluarga kecil bersama Doni dan Luna secepatnya usai. Karena Nabella tidak bisa membiarkan Luna terus berada di lubang hitam tanpa caranya seorang diri.

Sesampainya di rehabilitasi, Nabella langsung ke kamar untuk meletakan beberapa paper bag dan mengganti baju dengan baju tidur.

Setelah selesai Nabella keluar kamar menuju kamar Atlas yang cukup berjarak. Di minimnya cahaya, Nabella berjalan menyusuri lorong demi lorong menuju kamar Atlas.

Sebenarnya dia hanya ingin memastikan apa Atlas sudah tidur apa belum. Dan kemungkinan besar pria itu pasti sudah tidur.

Nabella mengetuk pelan pintu kamar Atlas, beberapa detik Nabella menunggu tapi tidak ada sautan dari dalam. Dia membuka knop pintu perlahan dan terlihat Atlas yang tertidur dengan posisi telungkup.

Nabella berjalan mendekat lalu tangan kanannya terangkat mengelus rambut hitam Atlas "Good night Atlas" Dia memberikan kecupan singkat pada kening Atlas.

Baru saja ingin berbalik pergi, tangan kirinya di cekal "Bella"

"Eh, maaf kamu kebangun gara-gara aku ya" Nabella langsung duduk di pinggir kasur dan tangan kanan sibuk mengelus rambut Atlas.

Pria itu membalikan posisi tubuhnya menjadi terlentang seraya menatap sayu Nabella. Atlas merubah posisinya kembali menjadi duduk lalu merentangkan tangannya "Bella peluk, aku kangen"

Atlas mendusel di leher Nabella ketiak perempuan masuk kedalam dekapannya "Kangen banget, sama kamu. Kenapa perginya lama"

"Baru sehari nggak ketemu, itu pun nggak sampai 24 jam"

"Kangen itu nggak bisa di hitungan berapa lama kita tidak bertemu, bahkan aku bisa kangen kamu walaupun kita tidak bertemu selama sedetik"

Nabella terkekeh kecil "Itu lebay namanya"

"Bella ayo cerita kamu pergi kemana aja, aku pengen denger" Ujar Atlas dengan mulut terus menguap

"Besok aja ya ceritanya, kamu udah ngantuk, jadi lanjut tidur aja ya"

"Mau sekarang Bella" rengek Atlas dengan mata terpejam, dia menikmati usapan lembut di punggungnya.

"Aku akan cerita semuanya sampe nggak ada yang kelewat sedikit pun. Dan besok aku juga mau ngasih kamu hadiah"

"Apa?" Mendengar kata hadiah, Atlas langsung melepas pelukan dan menatap Nabella dengan wajah penasaran ditambah wajahnya yang mengantuk.

"Nanti aja, udah malem juga… hadiahnya juga aku taruh kamar" Tangan kanan Nabella mengusap wajah dingin Atlas, mungkin karena pintu kamar dibuka. Dan beberapa jam sebelumnya hujan turun, namun tidak terlalu lama.

"Sekarang waktunya tidur, udah malam. Maaf ya bikin kamu kebangun" Atlas menggeleng "Nggak aku emang sengaja nungguin kamu, tapi aku malah ketiduran"

Nabella mengecup Kening Atlas "Kalau gitu maaf bikin kamu nunggu"

"Sekarang kamu tidur, besok pagi aku kesini lagi" Nabella menuntun Atlas untuk merebahkan tubuhnya.

Nabella menarik selimut untuk menutupi tubuh Atlas hingga sebatas dada. Pria itu sudah memejamkan mata karena tidak dapat lagi menahan rasa kantuk.

"Mimpi indah kesayangan Bella" Bisik Nabella seraya mengecup kening Atlas

^^^

"Nabella" Suara terdengar dari arah belakang membuat Nabella memutar tubuhnya menghadap ke arah suara.

"Pak Vico" Gumam Nabella saat melihat Vico berjalan seraya tersenyum ke arahnya "Tumben pagi-pagi kesini?" Tanya Nabella ketika Vico sudah berdiri tegak di hadapannya

"Iya, saya ada sedikit urusan dengan pak Tino" Jelas Vico "Kamu sendiri mau kemana?" Tanya Vico sambil meneliti pakaian Nabella yang sudah rapih.

"Ah…seperti biasa, saya harus memastikan Atlas sudah bangun apa belum" Jawab Nabella sembari tersenyum tipis

Vico menipiskan bibirnya "Kenapa harus repot-repot untuk hal nggak penting Nana. Atlas bukan sehari dua hari berada disini kan? Seharusnya dia sudah terbiasa bangun pagi tanpa harus dibangunin seperti ini" Tutur Vico yang terdengar menjelekan Atlas dengan cara halus.

Senyum Nabella sedikit memudar namun dia masih menampilkan wajah ramah pada Vico yang notabene masih bos, karena Nabella tidak keluar dari rumah sakit tetapi hanya dipindah tugaskan saja.

"Atlas sudah terbiasa bangun pagi, tetapi karena saya seorang suster pribadi Atlas,  saya hanya ingin memastikan saja. Lagi pula seseorang bisa saja kesiangan atau bahkan lupa untuk bangun pagi karena merasa kelelahan, jadi menurut saya itu manusiawi. Semua orang pasti melakukannya, bahkan yang sudah terbiasa bangun pagi pun, masih bisa kesiangan" Ujar Nabella tanpa memihak sepenuhnya pada Atlas. Karena pria itu memang sangat manja semenjak dekat Nabella, Atlas akan bangun jika mendengar suara Nabella. Tapi Nabella yakin bahwa sebelum dia tiba di kamar Atlas, pria itu sudah bangun lebih dulu.

Dia tidak marah pada ucapan Vico, hanya saja intonasi nada saat mengucapkan hal tersebut terdengar begitu merendahkan Atlas. Vico seakan ingin Nabella melihat kejelekan Atlas, padahal Nabella tidak masalah untuk hal sepele seperti itu. Dia kerja dan Atlas pasiennya, jadi wajar saja kan.

Sedangkan Vico terdiam, arah matanya melihat sebuah paper bag yang di genggam Nabella. "Apa yang kamu bawa Nana?" Nabella menatap paper bag ditangan kanannya "Ini, saya punya hadiah untuk Atlas. Kemarin saya baru saja keluar untuk berjalan-jalan sama ayah saya, dan kebetulan saya melihat sesuatu yang bagus. Jadi saya beli untuk Atlas" Jawab Nabella dengan tersenyum tidak sabar untuk memberikannya pada Atlas.

"Oh" Vico tidak suka dengan senyum Nabella setiap kali mengucap nama Atlas, perempuan itu terlihat begitu senang, apalagi senyum manisnya terus terpancar setiap membahas Atlas "Apa kamu nanti malam ada waktu?" Tanya Vico

Nabella mengangkat satu alisnya "Ada, kenapa?" Vico tersenyum cerah mendengar jawaban Nabella "Saya ingin mengajakmu makan malam bersama di luar, sesekali menikmati udara segar malam hari tidak masalah kan? Gimana apa kamu mau?"

"Maaf pak bukannya saya menolak, seperti yang saya bilang bahwa kemarin saya baru saja keluar dengan ayah. Saya tidak mungkin keluar lagi, apa lagi dimalam hari" Tolak Nabella "Nggak masalah jika bukan malam ini, lain kali atau minggu depan jika kamu berkenan"

Nabella hanya tersenyum tipis tanpa menjawab apapun "Kalau begitu saya permisi pak" Vico hanya diam seraya menatap punggung Nabella yang berjalan menjauh.

"Loh pak Vico" Vico menoleh ke belakang, terlihat Tino yang bingung dengan kedatangan Vico

"Ingin bertemu Agam?" Tanya Tino "Iya, saya baru saja bertemu. Saya baru saja ingin pergi" Ucap Vico

"Kalau gitu saya permisi pak" Pamit Vico berlalu pergi tanpa menunggu jawaban dari Tino, moodnya berubah ketika Nabella tidak menjawab ajakannya.

Sedangkan Tino memandang bingung, kapan pria itu ketemu adiknya. Pasalnya Tino baru saja bertemu Agam di persimpangan dekat taman.

^^^

"Lama" Atlas menatap sebal, bibirnya mengerucut ketika Nabella baru datang ke kamarnya.

"Maaf, tadi pas mau kesini ada pak Vico terus dia ajak aku ngobrol dulu sebentar" Ucap jujur Nabella seraya duduk di samping Atlas dan meletakkan paper bag di sebelah kirinya.

"Ck! Kaya nggak punya kerjaan aja kesini mulu, caper" Dumel Atlas memandang lurus kedepan

"Kamu udah mandi?" Tanya Nabella mengalihkan kekesalan Atlas "Udah" walaupun kesal pada Nabella, Atlas tidak ingin mendiami Nabella dengan tidak menjawab pertanyaan Nabella

"Mau ke ruang makan sekarang?" Tanya kembali, Atlas langsung menoleh ke arah Nabella dengan wajah kesalnya lagi "Kamu lupa? Kamu mau ngasih aku hadiah, kamu juga mau cerita tentang kemarin"

"Nggak lupa, cuman aku takut kalau kamu udah laper karena nunggu aku yang kelamaan" Nabella memberikan pengertian, bukan karena lupa, tapi karena khawatir takut Atlas kelaparan karena nunggu dia terlalu lama

Atlas menggeleng "Nggak aku nggak lapar, aku mau dengar cerita kamu. Ayo Bella cerita" Atlas menggoyang-goyangkan lengan Nabella karena dari semalam dia sudah antusias menunggu Nabella datang dan bercerita, tapi karena mengantuk dia tidak jadi mendengar.

"Gimana kalau ceritanya abis kamu makan aja. Aku tau kamu udah laper, perut kamu bunyi" Tangan kiri Nabella mengelus pipi Atlas seraya terkekeh karena dia mendengar jelas perut Atlas yang berbunyi.

Atlas langsung menutup perutnya dengan kedua tangan, pipinya bersemu malu "Aku nggak laper Bela, perutkan bisa aja bunyi bukan karena lapar" Elak nya sambil menunduk

"Ayo makan dulu, ambis ini baru aku cerita semuanya. Kita ceritanya di taman biar sekalian berjemur dibawah matahari" Ajak Nabella sembari berdiri lalu menggenggam tangan kiri Atlas untuk ikut berdiri

"Kamu pemaksa" Kata Atlas lalu ikut berjalan dengan membalas genggaman erat tangan Nabella

^^^

Jangan lupa vote dan komen

Follow juga ig aku

@nsall_
@storyofnsall_

Sampai bertemu di part selanjutnya

Bye

Next

Continue Reading

You'll Also Like

4.4M 262K 61
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
183K 14.1K 21
"Iyuohhh Athalla. Muka nya luar biasa, dingin nya luar binasa!" °°° Athalla. Cowok indigo berparas tampan itu memiliki ilmu mistis yang tidak di keta...
60.1K 2.5K 36
"Karena cinta bukan hanya sebuah rasa." Scarletta Queenara Gadis angkuh dan arogan dengan sejuta pesonanya. Tidak ada yang berani mendekati gadis itu...
12.4K 446 13
Lelaki tinggi dan tampan itu adalah teman adik laki-laki ku! Krriieettt... Terdengar suara pintu kamar mandi terbuka. Mulutku menganga mataku membula...