Kidnapped By A Possessive Vam...

Da Raessyyy_

4.5M 228K 12.6K

"You are mine. You can't escape from me." ALERT BIKIN KETAGIHAN!! START : 3 JANUARI 2023 END : 3 JULI 2023 Altro

BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 17
BAB 18
BAB 19
BAB 20
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 29
BAB 30
BAB 31
BAB 32
BAB 33
BAB 34
BAB 35
BAB 36
BAB 37
BAB 38
BAB 39
BAB 40
BAB 41
BAB 42
BAB 43
BAB 44
SPECIAL BAB (JAKE POV)
BAB 45
BAB 46
BAB 47
BAB 48
BAB 49
SPECIAL BAB 2 (JAKE POV)
BAB 50
BAB 51
BAB 52
BAB 53
BAB 54
BAB 55
BAB 56
BAB 57
Bab 58
BAB 59
BAB 60
SPECIAL BAB 3 (JAKE POV)
SPECIAL BAB 4 (JAKE POV)
BAB 61
BAB 62
BAB 63
BAB 64
BAB 65
BAB 66
BAB 67
BAB 68
BAB 69
BAB 70
BAB 71
BAB 72
BAB 73
BAB 74
BAB 75
BAB 76
BAB 77
BAB 78
BAB 79
BAB 80
BAB 81
BAB 82
BAB 83
BAB 84
BAB 85
BAB 86
BAB 87
BAB 88
BAB 90
INFO! KBAPV PINDAH GA YA?!
SPECIAL BAB (MASA SMA)
BAB 91
BAB 92
BAB 93
BAB 94
BAB 95
BAB 96
BAB 97
BAB 98
BAB 99
BAB 100 (PART 1)
BAB 100 (PART 2)
KBAPV SEASON 2?!
SPECIAL BAB : GIVE BIRTH (PART 1)
SPECIAL BAB : GIVE BIRTH (PART 2)
SPECIAL BAB : GIVE BIRTH (PART 3)
SPECIAL BAB : GIVE BIRTH (END)
CERITA BARU!!
CERITA BARUU (LAGI)

BAB 89

10.1K 962 90
Da Raessyyy_

SIAPA YANG KANGENN??

ENJOYYYYY

----------

Kami sudah sampai di depan kamar Alarick. Pintu besar itu membuat jantungku berdegup cepat. Padahal sudah sering bertemu dengan daddy, namun kali ini kondisinya berbeda.

Aku tidak lagi satu kubu dengannya.

Tanganku menggenggam Arabella dengan erat, tidak mau berpisah dengannya. Sedangkan Bastian berada di sisi Arabella yang lain dan Evelyn di sampingku.

Dengan perlahan aku membuka pintu tersebut, terlihat bapak tua itu yang sedang duduk di kursi kebesarannya. Wajahnya menumpu pada tangan dan matanya menatap lekat pada pintu yang baru saja ku buka.

"Kalian datang juga, aku sudah menunggu dari setengah jam yang lalu," sapa Alarick tiba-tiba tersenyum dengan cerahnya. Keningku mengerut melihat sifatnya yang berubah.

Tingkahnya seakan sudah mengetahui bahwa kami akan datang. Aku pun maju duluan bersama Arabella yang setia di belakangku.

Raut wajahnya tidak terlihat terintimidasi dan tetap tenang seperti biasanya. Entah mengapa aku merasa aura di sekitar ruangan mulai berubah, seperti banyak yang menatap kami saat ini.

Akan tetapi aku tidak mau memikirkannya, yang aku inginkan adalah semua ini cepat berakhir.

"Hentikan semua ini, Dad, Arabella keluarga kita juga saat ini. Dia mengandung cucu mu," ucapku dengan lugas.

Terlihat sedikit keterkejutan di wajah Alarick, namun ditahannya untuk berekspresi lebih. Cengkraman tangannya pada bahu kursi semakin menguat hingga urat-uratnya keluar.

Alarick menatap Arabella dengan tajam seakan ingin membunuhnya. Dengan refleks aku menyembunyikan wanitaku di balik punggung. 

Ku akui saat ini Arabella memang lebih kuat dariku, api yang berada dalam tubuhnya bisa membara dan membakar istana ini dalam sekejap. Akan tetapi ku yakin itu juga dapat membahayakannya.

Yang ku takutkan bila itu terjadi adalah Arabella akan ikut terbakar. 

"Ah cucu dari neraka itu ya, aku mendapat kabar jika hutan di bagian utara sedikit terbakar karena ulah seseorang," ucap Alarick dengan tawanya yang mengejek itu.

Aku saja tidak mengetahui hal itu, Alarick memang selalu cepat mendapatkan info.

Badan Arabella gemetaran di belakangku seakan takut perbuatannya diketahui. Membakar hutan memang sedikit fatal bagi bangsa kami karena ada beberapa mahkluk lain yang tinggal di sana.

Aku menenangkan Arabella dengan mengelus tangannya lembut dan meyakinkannya tidak akan terjadi apa-apa.

Mendengar Alarick menyebut anakku seperti itu, rasanya darahku mendidih. Tanpa bisa ku tahan nada suaraku seperti membentaknya.

"Diamlah Alarick! Lebih baik kau menghentikan ini semua sebelum aku membunuhmu," ancam ku tidak lagi memanggilnya daddy. Lagipula setelah dipikir-pikir aku memang tidak begitu dekat dengannya.

Alarick sering mengganti-ganti wanita, itu yang membuatku semakin tidak menyukainya. Evelyn hanya termasuk salah satunya.

Tangan Alarick terangkat dan dia menjentikkan jarinya, memberi kode kepada para pengikutnya. Perlahan banyak orang yang mendekat dan menjaganya dari kanan kiri.

Beberapa ada yang bergerak mengelilingi kami agar tidak kabur. 

Aku bahkan baru tahu jika pasukannya masih banyak, pantas saja aku merasa banyak yang menatapku. 

Aku menatap sekitar dan menghitung jumlahnya, kira-kira masih ada puluhan vampir.

Kini posisi kami memutar dan Arabella berada di tengah-tengah. Dia mencengkram punggungku sedikit kuat menandakan tengah ketakutan.

"Silakan membunuhku jika kau bisa anak sialan! Kau pembangkang seperti mommy mu. Biar ku beri tahu, walaupun kau anakku, kau tidak memiliki kemampuan, Samuel," ucap Alarick dengan tersenyum lebar seperti di film-film horor.

Tidak ada ketakutan, aku malah menyeringai saat Alarick menghinaku seperti itu. Lagipula memang mommy lebih baik darinya. Aku tidak tahu asal-usulnya, akan tetapi kurasa kekuatannya lebih hebat.

Karena pada saat itu, Alarick benar-benar dibuat tidak berkutik.

Namun yang membingungkan ku adalah Alarick membahas tentang kekuatan ku. Entah mengapa aku merasakan firasat buruk. Sontak aku menatapnya bertanya dan memintanya untuk melanjutkan ucapannya.

"Baiklah aku akan memberitahumu, kekuatan vampir seharusnya seperti sihir. Tidak perlu racikan, obat, atau apapun. Dan kau tidak bisa melakukannya, Samuel. Artinya kau bukan vampir seutuhnya, sama seperti mommy mu. You're just half vampire, my son."

Aku mengerut bingung dan mengingat kembali masa lalu. Ya, seingat ku mommy, Angel, memang tidak terlihat seperti vampir. Dia tidak minum darah dan tidak memiliki nafsu untuk menggigit.

Akan tetapi aku berbeda, aku merasa seperti vampir. Aku butuh darah dan Arabella.

Setelah mendengar ucapannya, memang seperti ada yang janggal dengan kekuatanku. Aku terlalu payah untuk disebut seorang vampir.

Amarahku jadi tidak terkontrol. Aku menatap Alarick dengan tajam sirat bermusuhan. Persetan dengan vampir atau bukan, aku tetap akan melindungi wanitaku.

Aku mencium tangan Arabella dan menatapnya yang tengah ketakutan. Badannya sedikit gemetaran dan tangannya berkeringat dingin. Dia menatapku memelas seperti mau menangis.

Refleks aku mengelus rambutnya, menenangkan.

"Kita akan menyerangnya dalam hitungan ketiga. Bastian, kau urus pasukan di sebelah kanannya. Aku tahu kau tidak sepayah itu, setidaknya lakukan bela diri atau apapun. Vampir-vampir itu masih terlalu bodoh dan hanya mengandalkan kekuatannya yang belum sempurna. Dan Evelyn, lakukan saja ilmu sihirmu seperti biasa. Kau tidak bisa menyihir orang yang sama dua kali, kan? Karena itu lakukan tanpa kesalahan! Sedangkan Arabella, tetap lah di belakangku," ucapku mengarahkan mereka.

Mereka mengangguk dan kembali fokus melihat musuh. Di antara kami, Bastian yang paling terlihat tidak percaya diri. Gelagatnya seperti pertama kali berperang.

Aku memegang bahunya, menguatkan.

Alarick tersenyum miring dan menatapku dengan remeh.

"Serang mereka! Dan jangan sampai mati, berikan padaku saat mereka sudah tidak bisa memberontak lagi!" suruh Alarick dengan nada tegas. Dia tetap duduk di kursi kebesarannya dan menonton kami seperti seorang raja.

Tatapannya seperti psikopat dan tidak sabar melihat kami kalah.

Tidak berapa lama, musuh di dekat kami mulai menyerang. Seperti rencanaku, kita berpencar.

Tanpa kekuatan sekalipun, aku sudah biasa berperang. Serangan mereka sangat tertebak.

Tiga orang di depanku mencoba memukul dari sisi kanan dan kiri. Aku pun menangkisnya dengan menunduk. Gerakan mereka seperti preman yang tidak tahu bela diri sama sekali, hanya menyerang tanpa arah.

Aku memukul perut salah satu orang tersebut dari bawah hingga dia tertunduk.

Sedangkan dua orang lagi langsung menahan tanganku. Aku menekan tangan mereka dan menghempaskannya.

Tanganku bergerak cepat mengeluarkan suntikan yang sudah ku sediakan banyak di kantongku. Tanpa aba-aba aku menusuk para vampir secara bergiliran. Terdengar teriakan bersamaan setelahnya, mereka seperti terbakar menahan rasa sakit dari suntikan itu.

Aku menyeringai senang dan memutar kepalaku hingga berbunyi.

Mataku melirik pada Evelyn dan dia melakukannya dengan baik. Tanpa ada yang menyentuhnya, dia dapat menyihir pasukan itu hingga hilang akal.

Bastian lah yang menjadi masalahnya. Belum ada sepuluh menit mereka menyerang, dia sudah terbaring di lantai dan melindungi kepalanya.

Arabella menatapku memohon agar membantu kembarannya. Namun, musuhku di depan juga masih sangat banyak dan tidak ada habisnya. Jantungku berdebar sangat kencang saat musuh kami dari sana tiba-tiba saja berteriak dan memanggil teman-temannya.

"Ayo kita serang orang ini, dia sangat payah dibanding dua lainnya!"

------------

BUNUH BASTIAN GA SIHHHH🌝🌝

EHEHEHGEHEEE

BTWWW EP SELANJUTNYA ADA KEJUTAN APA YAA🤫🤫

MAAPP YAAA GUE UDAH GA UPDATE SEMINGGUU BCOZZ

1. GUE GAADA IDE😭

2. GUE LG NIKMATIN LIBURAN LEBARAN EHEHEHE

3. GUE IRI SM PENULIS YG UDH DPT PENGHASILAN JD LG SIBUK NYARI" DOAIN YAH😔

BISMILLAHH ABIS INI CPT LG UPDATENYAAA

GIMANAAA LEBARAN KALIANN? SERUUU?

MINAL AIDIN WAL FAIDZIN YAA SYGG

JANGAN LUPA VOTE COMMENTS😚

LOVE YOU🤍

Continua a leggere

Ti piacerà anche

6.5K 659 30
"Jangan!! Jangan menggunakan perasaan yang bahkan tidak kamu punya. Itu ... menjijikkan!!" ucap Utari dingin kepada pria yang duduk di hadapannya. P...
2.5M 125K 42
(18+) BOOK 1 OF MY PRINCE VAMPIRE SERIES ✔ Ciel Areolla gadis cantik pintar pendiam berwajah dingin cuek tak suka hal yg berbelit-belit tapi di balik...
1.8M 241K 49
Erlan Anggara, ketua osis di SMA nya sendiri, SMA Cakrawala. Dingin, bermulut pedas, itu yang mereka kenal dari Erlan. Satu lagi, tampan. Semua wanit...
928 92 12
Deskripsinya hilang. Maaf ya guys, belum sempet nulis ulang Langsung baca aja ya Jangan lupa dukungannya (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡