Kidnapped By A Possessive Vam...

By Raessyyy_

4.7M 232K 12.6K

"You are mine. You can't escape from me." ALERT BIKIN KETAGIHAN!! START : 3 JANUARI 2023 END : 3 JULI 2023 More

BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 17
BAB 18
BAB 19
BAB 20
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 29
BAB 30
BAB 31
BAB 32
BAB 33
BAB 34
BAB 35
BAB 36
BAB 37
BAB 38
BAB 39
BAB 40
BAB 41
BAB 42
BAB 43
BAB 44
SPECIAL BAB (JAKE POV)
BAB 45
BAB 46
BAB 47
BAB 48
BAB 49
SPECIAL BAB 2 (JAKE POV)
BAB 50
BAB 51
BAB 52
BAB 53
BAB 54
BAB 55
BAB 56
BAB 57
Bab 58
BAB 59
BAB 60
SPECIAL BAB 3 (JAKE POV)
SPECIAL BAB 4 (JAKE POV)
BAB 62
BAB 63
BAB 64
BAB 65
BAB 66
BAB 67
BAB 68
BAB 69
BAB 70
BAB 71
BAB 72
BAB 73
BAB 74
BAB 75
BAB 76
BAB 77
BAB 78
BAB 79
BAB 80
BAB 81
BAB 82
BAB 83
BAB 84
BAB 85
BAB 86
BAB 87
BAB 88
BAB 89
BAB 90
INFO! KBAPV PINDAH GA YA?!
SPECIAL BAB (MASA SMA)
BAB 91
BAB 92
BAB 93
BAB 94
BAB 95
BAB 96
BAB 97
BAB 98
BAB 99
BAB 100 (PART 1)
BAB 100 (PART 2)
KBAPV SEASON 2?!
SPECIAL BAB : GIVE BIRTH (PART 1)
SPECIAL BAB : GIVE BIRTH (PART 2)
SPECIAL BAB : GIVE BIRTH (PART 3)
SPECIAL BAB : GIVE BIRTH (END)
CERITA BARU!!
CERITA BARUU (LAGI)
SPECIAL BAB : BIG DAY
SPECIAL BAB : BIG DAY (END)
CERITA BARUU (3)

BAB 61

19.3K 1.4K 27
By Raessyyy_

UPDATE JUGAAAA

SO SORRYY YAH GES GUE LEBIH FOKUS NOVEL SEBELAH

YANG BARU EMG SUKA LEBIH MENGGODA

BUTTTT NOVEL INI BAKAL GUE BERESIN SAMPE TAMAT, TENANGG

BTWWW GMN COVER BARUNYA COCOK GA SII??

ENJOYYY

--------

Arabella POV

Sejak malam saat kami dikejar penjaga itu, aku dan Bastian menyasar di tengah hutan, tanpa adanya tanda kehidupan.

Aku sudah berusaha mengelilingi hutan itu, tapi sepertinya kami hanya memutar. Ditambah hari sudah malam, tidak ada cahaya sama sekali.

Akhirnya aku dan Bastian memilih tidur di hutan itu, kami hanya tidur dengan menumpu pada pohon. Tidak lupa membuat kayu bakar agar tetap hangat.

Aku kasihan pada Bastian yang tidak mengenakan atasan sama sekali.

"Brr dingin, hmm," gumam Bastian dalam tidurnya, dia menggigil. Sontak aku kembali terbangun dari tidurku saat mendengarnya.

Bastian masih memejamkan matanya, akan tetapi tangannya memeluk dirinya sendiri.

Dengan perlahan, aku membawa kepala Bastian menyender pada dadaku. Ku peluk dia dengan erat walaupun tidak sepenuhnya.

Badanku terasa pegal karena Bastian mengimpitnya. Tanganku juga kebas terus berada di posisi ini.

Namun, setidaknya kini Bastian nyaman.

"Maaf sudah membawamu ke hutan ini. Sweet dream!" ucapku sebelum benar-benar menutup mata.

Mungkin tanganku akan mati rasa esok hari, aku tidak peduli.

Saat aku terbangun, ku kira masih berada di hutan. Ternyata, aku sudah berpindah.

Aku tidak tahu dimana. Kamar ini sangat besar dan luas. Belum lagi kasurnya yang empuk seperti kasur kerajaan.

"Kau sudah bangun?" Tanyanya menyender pada pintu. Bastian.

Aku mengangguk masih dengan kepalaku yang pusing baru saja bangun tidur.

Aku bersyukur Bastian sudah mengenakan bajunya dan luka-lukanya sudah diobati, entah oleh siapa.

Bastian mendekatiku dan dengan tidak sabar ingin melihat keadaanku.

"Kau tidak apa-apa? Maksudku kau terlihat baik-baik saja. Ah sudahlah aku tidak peduli juga dengan keadaanmu. Keluarlah, seseorang menunggumu," ucapnya dengan wajah khawatir. Namun, ucapannya bertolak belakang.

Ya, kurasa Bastian masih gengsi padaku.

Dibanding itu, aku lebih penasaran sekarang ada dimana. Padahal niatku tadinya setelah keluar dari hutan adalah kembali pada Samuel. Sepertinya sulit.

Belum sempat Bastian keluar dari kamar ini, aku memanggilnya. Rasa penasaranku tidak dapat ditahan lagi.

"Tunggu! Kita ada dimana?"

Bastian membalikkan badannya dan menatapku lekat. Auranya terlihat dingin seakan tidak mau memberitahuku.

"Rumah ayah, Dariel. Seharusnya kau mengenalnya," lirihnya yang masih dapat ku dengar.

Entah perasaanku saja atau Bastian memang tidak nyaman membahas tentang ayahnya.

Tunggu? Ayah? Aku menganga menyadari jika sekarang kami berada di rumah Dariel.

Dariel, ayahku yang sejak lama sudah meninggalkanku, juga meninggalkan Bastian.

Pikiranku semrawut memikirkan bagaimana bisa Bastian dan Dariel saling kenal. Dariel sudah membuang Bastian sejak dia lahir.

Tidak dapat dipungkiri, perasaanku berdebar akan menemui Dariel. Banyak kenangan buruk tentangnya, walaupun aku tidak begitu ingat.

Dari cerita ibu, Dariel adalah sosok yang tidak pantas disebut sebagai seorang ayah.

"Bagaimana bisa kita tiba-tiba berada di sini?" Tanyaku tidak sabar saking penasarannya.

Bastian mendekatiku dan duduk di sebelahku. Dia berbalik dan menunjukkan chip di belakang telinganya.

"Ayah mengirim sinyal padaku. Ya, selama ini aku berada di sini," jelasnya membuatku tercengang.

Entah siapa yang harus ku percaya, akan tetapi sudut pandang ibu dan Bastian sepertinya berbeda.

Ternyata, Bastian tidak pernah dibuang.

Aku menahan tangannya yang hendak kembali berdiri. Ku paksakan dia untuk duduk kembali.

"Ceritakan padaku, semuanya!" pintaku dengan penuh harap.

Bastian menatap pergelangan tanganku dan melepaskannya. Tatapannya tajam kepadaku seperti saat pertama kali kita bertemu.

"Siapa kau mengatur-atur ku? Kita tidak se kenal itu, Bella."

Jujur saja ucapannya menyakitiku. Ku kira saat di penjara kemarin, hubungan kita membaik. Apa yang ku harapkan? Aku baru bertemu Bastian kemarin, tidak mungkin bisa langsung akrab.

Aku harus mewajarinya. Sejak awal bertemu Bastian, dia memang sosok yang dingin.

"Terima kasih sudah menjagaku semalam. Walaupun ku akui kau bodoh berlari ke tengah hutan seperti itu. Untung saja chip ini bisa diandalkan," ucapnya sebelum pergi meninggalkanku.

Aku melihat punggung Bastian menjauhiku seakan memang ada jarak antara kami.

Aku jadi rindu pada Bastian yang manja padaku. Sepertinya dia membentengi diri untuk menutupi sifat itu. Aku ingat Bastian tidak mempercayai keluarga.

Kalau begitu, sudah menjadi tugas bagiku untuk menunjukkannya. Akan ku beri dia kehangatan hingga es itu mencair.

Kakiku perlahan melangkah ke arah pintu dan membukanya. Di luar kamar, ruangannya terlihat lebih besar dengan plafon yang sangat tinggi.

Aku mengikuti jejak Bastian yang menuju ke suatu ruangan. Begitu dia masuk, aku pun menyusulnya.

Seseorang di balik jendela tampak serius tengah melihat keluar sana. Figurnya terlihat gagah dan berkharisma dari belakang, seakan memang orang yang sangat penting.

"Aku sudah membawakannya, ayah. Cicipilah sepuasmu, aku tidak akan peduli," ucap Bastian sebelum benar-benar pergi meninggalkanku dengan seseorang itu, Dariel.

Ku lihat Bastian mencengkram tangannya erat seperti tidak rela meninggalkanku. Namun akhirnya dia tetap keluar.

Aku sedari tadi menegang saat Bastian mengatakan hal itu, cicipi apa maksudnya?

Dariel membalikkan badannya dan tampak sosok kebapakan di sana. Namun, dibanding itu aku lebih fokus pada tatapannya yang sayu menatapku.

Dia tidak seseram yang ku bayangkan.

"Arabella, anakku!"

----------

YEYEYEYEYEY BERESSS

G NYAMPE SATU JAM INI KEBUT BGTT NGETIKNYA

CAPE YA DUA NOVEL OTAK GUE KEBELAH

TAPI TETEP GUE USAHAIN!!

GIMANA EKSPEKTASI KALIAN SAMA DARIEL?

SEMOGA PADA SUKA YAHHH

JANGAN LUPA VOTE COMMENTSS

LOV UUU🤍

Continue Reading

You'll Also Like

5.3M 283K 58
Serina, seorang gadis cantik yang sangat suka dengan pakaian seksi baru lulus sekolah dan akan menjadi aktris terkenal harus pupus karena meninggal o...
1.6M 67K 29
Alpha Daniel Werewolf Fantasy Story Wattpad by Andearr [TERSEDIA DALAM BENTUK EBOOK DI GOOGLE PLAYSTORE ETERNITY PUBLISHING] ____ Serigala besar itu...
8.6K 489 16
Tentang Raib, Ali, Seli dan orang-orang yang ada diantara mereka. 𝒐𝒏 𝒑𝒓𝒐𝒄𝒆𝒔𝒔 𝒑𝒖𝒃𝒍𝒊𝒔𝒉 [fanfic tokoh novel] 𝗻𝗮𝘃𝗲𝗿𝗯𝗲, 𝟮𝟬𝟭𝟴.
3.9K 365 37
(19+) ROMANCE - YOUNG ADULT - MELODRAMA ••From you're my missing Puzzle Piece to you're not my missing Puzzle Piece.•• NOTE : THIS STORY FOR 19+. UDA...