ATLAS (End)

By nsall_

9M 632K 31.2K

☠️WARNING : TYPO BERTEBARAN Menceritakan kehidupan Atlas Guallin Dexter, seorang anak tunggal yang terjerumu... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57
Part 58
Part 59
Part 60
Part 61
Part 62
Part 63
Part 64
Part 65
Part 66
Part 67
Part 68
Information
PRESALE!!
Babak Baru
JEMPUT ATLAS!!

Part 7

190K 12K 46
By nsall_

Hallo....

Gais Siapa yang disini pas masuk kuliah pertama kali langsung culture shock? Sumpah aku pertama kali begitu tau, tapi soal pertemanan. Aku kaget banget ternyata pertemanan dimasa perkuliahan tuh bener-bener beda banget. Yang dulu aku SMA nya nggak pernah main circel2 kaya gitu, tapi pas masuk kuliah semuanya circel. Aku kaget dan untungnya dipertemukan sama temen yang baik-baik banget. Kalian ada yang sama kaya aku nggak sih, atau kalian dalam konteks lain?

Eh Absen dulu ya
Biar aku tahu siapa aja pembaca setia aku hehehe. Kali ini berikan satu kata untuk seseorang yang spesial dihidup kamu, boleh siapa aja. Oke

Jangan lupa vote dan komen dulu sebelum masuk ke jalan cerita, biar aku semakin semangat buat update. Dan kasih tau aku kalau ada typo.

Happy reading ❤️‍🔥

^^^

"Sebentar" Nabella mengambil tisu di samping kiri yang diletakan diatas meja bersebelahan dengan gelas berisikan air putih.

Nabella dengan telaten mengusap lembut bibir ibu yang terdapat butir nasi dan bercak kuah sup di bibir bagian bawah.

"Makannya sedikit lagi abis" Kata Nabella seraya kembali menyuapi ibu dengan perlahan dan hati-hati

Menu makanan ibu malam ini adalah sup bening yang berisikan potongan wortel, kentang serta potongan ayam bagian dada berukuran sedang. Ukuran sup ini terbilang tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit serta rasanya yang lumayan hambar karena ibu dilarang makan-makanan asin atau makan mengandung msg. Begitupun pada nasi yang ukurannya sangat sedikit, mungkin 3 atau 4 suap saja.

"Selesai" Seru Nabella dengan menampilkan senyum manis kearah ibu

Nabella mengambil gelas berisikan air putih dan membantu ibu untuk minum secara perlahan agar tidak tersedak. Setelah minum sedikit Nabella mengambil obat yang harus diminum lalu kembali membantu ibu.

Nabella kini duduk terdiam sambil memegang tangan hangat Luna. Besok ia sudah mulai berangkat ke Jakarta, rasanya benar-benar berat tapi mau bagaimana lagi.

Luna menatap kosong ke arah jendela yang terdapat pot bunga berukuran sedang. Nabella membeli bunga anggrek bulan beserta pot untuk bisa ditaruh di dekat jendela. Nabella tau bahwa ibu menyukai bunga anggrek namun Nana hanya bisa membeli satu jenis bunga anggrek yang harganya masih cocok dengan isi kantongnya.

"Bu, hari selasa kemarin Pak Vico atasan Nana nawarin pindah tugas ke Jakarta sebagai suster juga cuman katanya bukan di rumah sakit tapi di tempat rehabilitas" Nana tetap bercerita meskipun dia tidak tahu ibu mendengar atau tidak karena Luna masih fokus pada bunga anggrek di jendela.

"Saat itu Nana belum bisa jawab karena Nana bingung, tapi setelah dipikir-pikir akhirnya Nana setuju buat pindah tugas ke Jakarta" Nana mengelus punggung tangan Luna sambil tersenyum kecil "Jadi besok Nana pamit ya bu.... Nana pamit ke Jakarta buat pindah tugas.... Maaf Nana harus ninggalin ibu sementara waktu sampai tugas Nana disana selesai" Nana tidak mampu menahan air matanya

"Doain Nana ya bu, doain Nana supaya bisa dapat uang lebih banyak lagi biar ibu bisa cepet sembuh dan kita bisa kumpul lagi di rumah. " Suara Nana berubah parau

Kebiasaan Nabella adalah bercerita apapun yang telah dialami atau sedang terjadi, kepada Luna. Hanya kali ini Luna hanya diam, tidak memberikan komentar atau menyemangatinya.

Nabella dengan cepat melepas genggamannya pada tangan ibu dan pergi masuk kedalam kamar mandi. Nabella menangis tanpa suara sambil berjongkok serta kepalanya menunduk, Nabella bahkan berkali-kali memukul kuat dadanya yang terasa sesak.

Selama beberapa minggu berlalu Nabella mencoba menahan agar tidak lagi menangis, walaupun sempat pecah saat ayahnya datang dan sekali saat berbicara dengan Luna. Malam ini tangisannya kembali pecah tanpa bisa lagi Nana tahan.

Nabella tidak bisa melihat tatapan kosong Luna, Nabella tidak bisa melihat Luna yang tidak memiliki gairah untuk hidup, Nabella tidak bisa menerima kenyataan yang menimpa Luna. Luna terlalu berharga di hidup Nabella, hingga rasanya Nabella masih tidak bisa menerima apa yang telah terjadi pada Luna.

Luna memang mengalami gangguan kejiwaan namun yang bersyukurnya Luna tidak pernah berteriak atau melakukan hal berbahaya seperti bunuh diri. Mengingat kata dokter bahwa Luna hampir pada tahap 'gila', Luna terlalu tenggelam dalam kegelapannya hingga hampir tidak selamat.

Hal itu membuat Nabella diambang ke hancur, mendengar ibu mengidap penyakit jantung saja membuat Nabella hampir berhenti bernafas lalu ditambah dengan kenyataan baru membuat Nabella sepertinya benar-benar berhenti bernafas.

Kenapa? Kenapa harus Luna? Kenapa harus ibunya? Kenapa bukan dia saja yang mengalami hal menyakitkan ini? Kenapa tuhan? Kata-kata itu terus menjadi pertanyaan dalam benaknya.

Diluar kamar mandi tanpa ada seorangpun yang tahu, mata sebelah kiri Luna meneteskan air mata saat Nabella beranjak menuju kamar mandi. Luna mendengar semua cerita putrinya hanya saja Luna tetap ingin berada di lubang hitam yang dia buat. Luna tidak ingin kembali ke permukaan karena Luna merasa sangat lelah.

^^^

07.30 AM

Nabella kembali merapikan barang bawaannya lalu pergi ke kantin untuk menyempatkan sarapan pagi sebelum berangkat.

Masih ada 30 menit lagi sebelum Nabella berangkat menuju bandara. Nabella dengan cepat menghabiskan sarapannya dan kembali ke kamar ibu.

Nabella sudah kembali ke kamar ibu, dia mempunyai waktu 15 menit untuk berpamitan dengan ibu. Nabella lagi-lagi membuat nafas berat.

Luna masih tertidur pulas, Nabella ingin sekali membangunkan Luna tapi melihat wajah damai Luna yang tertidur, Nabella mengurungkan niatnya.

"Nana berangkat ya bu..... Nana mohon untuk tetap bertahan dan sehat sampai Nana kembali pulang" Nabella mengecup lama punggung tangan Luna lali beralih pada dahi Luna.

Nabella menatap sebentar wajah Luna, mungkin wajah Luna akan dia rindu beberapa bulan kedepan. Nabella sudah diberitahukan bahwa dia akan bekerja selama 6 bulan di Jakarta.

"Nana pamit bu" Nabella pergi meninggalkan kamar Luna.

Sebelumnya Nana sudah meminta suster untuk menjaga serta membantu Luna selama dia tidak ada disana. Nana juga berpesan agar tidak seorangpun bisa menemui Luna kecuali Olivia. Nabella tidak ingin mengambil resiko jika ayahnya menjenguk Luna.

Nana pergi menuju bandara dengan menggunakan taxi online. Nana kembali berdoa semoga apa yang sudah menjadi keputusannya bukanlah sesuatu yang salah.

Butuh waktu 20 menit untuk sampai di bandara internasional Adi Soemarmo International Airport. Setelah menempuh perjalanan menuju bandara kini Nabella sudah berada di pintu masuk bandara.

Nabella turun dari taxi online dan tak lupa membayar taxi. Nabella tidak terlalu banyak bawa barang jadi dia tidak kesulitan untuk membawanya.

Nabella mulai berjalan masuk mencari tempat keberangkatan. Sambil berjalan Nabella seraya menengok kanan kiria mencari keberadaan Vico yang katanya susah berada di bandara.

"Pak Vico"

Nabella melihat Vico sedang membeli roti dengan pakaian kaos polos hitam dan celana hitam. Tanpa pikir panjang Nabella langsung mendekat ke arah Vico

"Kamu sudah datang rupaya" Ucap Vico seakan menyindir bahwa Nabella terlambat. Vico membayar roti yang sudah di beli lalu berbalik menatap Nabella yang terlihat cantik.

Nabella meringis "Maaf pak, saya tadi pamitan dulu sama ibu saya"

"Tidak masalah" Vico berjalan lebih dulu diikuti Nabella dari belakang

09.30 AM keberangkatan dari Solo menuju Jakarta. Saat ini Vico dan Nabella sudah berada di dalam pesawat degan Nabella yang duduk di dekat jendela sedangkan Vico berada di sebelah kanan Nabella.

Nabella menatap ke arah luar jendela, Nabella cukup canggung duduk bersebelahan dengan atasannya.

"Kamu sudah makan Nabella?" Tanya Vico memecahkan keheningan diantara keduanya

"Sudah pak"

Vico mengangguk lalu kembali hening.

"Saya baru tau kalau bapak juga tinggal di Jakarta" Ucap Nabella

"Ya saya bolak balik Jakarta Solo karena ayah saya juga mempunyai rumah sakit disana. Kebetulan juga saya harus menghadiri acara peresmian rumah sakit cabang baru disana" Jawab Vico sesekali melirik kearah Nabella

Nabella mengangguk mengerti.

"Saya dengar ibu kamu jatuh sakit?" Vico menengok ke arah Nabella, wajah perempuan itu seketika berubah "Maaf jika saya lancang bertanya... tidak perlu dijawab"

Nabella menggeleng cepat "Tidak apa-apa Pak. Ibu saya memang jatuh sakit, beliau dinyatakan memiliki sakit jantung"

Vico bisa melihat ada kesedihan di mata Nabella "turut berduka, saya berdoa semoga ibu kamu cepat sembuh"

"Kalau boleh tau, kenapa tidak di rawat di rumah sakit milik saya. Lagipula kamu juga bekerja disana jadi bisa lebih mudah untuk memantau keadaan dan perkembangan ibu kamu"

"Karena waktu ibu jatuh sakit saya langsung panik dan akhirnya memilih rumah sakit yang lebih dekat dengan rumah saya" Jelas Nabella

"Kalau begitu saya akan meminta orang suruhan saya untuk memindahkan ibu kamu ke rumah sakit saya. Disana ibu kamu bisa ditangani lebih baik serta mendapatkan perawatan yang lebih menjamin"

Nabella spontan menoleh ke arah Vico dengan wajah terkejut "Tidak perlu pak.... Lagi pula ibu saya sudah jauh lebih baik, jadi tidak perlu dipindahkan" Jika dipindahkan Nabella tidak akan sanggup untuk membayar. Ditambah jika suster di tempat ia kerja tahu bahwa ibunya dirawat disana, Nabella tidak akan bisa menjamin bahwa ibunya akan diperlakukan dengan baik. Mengingat sebagian dari mereka tidak menyukai Nabella.

Vico tau apa yang sedang dipikirkan oleh Nabella "Saya memberikan perawatan gratis untuk ibu kamu sampai beliau sembuh, jadi tidak perlu dipikirkan Nabella"

Nabella kembali menggeleng menolak "Tidak perlu pak, makasih atas niat baik bapak tapi saya benar-benar menolak atas tawaran bapa kali ini. Maaf pak" Nabella langsung membuang muka ke arah jendela

"Maaf Nabella" Nabella mengangguk tanpa melihat ke arah Vico.

Pesawat sudah Take-off. Ini kali pertamanya Nabella menaiki pesawat, berkali-kali Nabella berdecak kagum saat melihat pemandangan kota dari atas pesawat. Nabella menatap gumpalan awan putih di langit yang biru, sepanjang mata memandang Nabella hanya melihat awan tipis di udara dan pemandangan kota, pemukiman, serta per pohon yang terlihat dari atas.

Setelah menempuh 1 jam 10 menit akhirnya pesawat yang ditumpangi Vico dan Nabella landing dengan selamat.

Vico dan Nabella berjalan menuju penjemputan, dimana akan ada supir Vico yang akan menjemput keduanya.

"Kamu akan saya antar langsung ke tempat rehabilitas, disana juga sudah ada tempat tinggal jadi kamu tidak perlu keluar uang untuk mengontrak" Jelas Vico seraya berjalan menuju mobil hitam dengan seorang pria berumur yang menjadi supir pribadi Vico yang berdiri di samping depan pintu mobil.

"Baik pak, terima kasih"

^^^

Menurut kalian tindakan Nabella untuk bener belum? Nolak tawaran pak Vico untuk merawat ibunya di rumah sakit terbaik milik Ganeswara.

Jangan lupa vote dan komen

Sampai bertemu di part selanjutnya

Bye

Next

Continue Reading

You'll Also Like

157K 25.3K 30
"Gue cuman minta satu hal buat lo, berbahagialah setelah ini. Karena gue bahagia udah kenal sebegitu jauhnya sama lo." hey, its changlix. wanna see?
1.1K 194 36
Jangan lupa vote and coment:) Bagaimana, Jika kamu seorang siswa malas dan suka membolos malah jatuh cinta pada seorang siswi yang memiliki trauma da...
25.2K 2.9K 115
Di dunia persilatan sudah menjadi hukum tak tertulis bahwa seorang guru tidak boleh saling jatuh cinta dengan murid sendiri, apalagi jika guru dan mu...
409K 2.6K 3
SEMUA YANG ADA DALAM CERITA INI ADALAH KE AMBURADULAN,TYPO DIMANA MANA,KE NGAWURAN,DAN SEGALA HAL HAL YANG BENER BENER BIKIN KALIAN MUAL.JADI JANGAN...