Aldebaran yang melihat Farhan mengangkat pistol tersebut dan ingin menembak ke arah Andin lantas langsung berlari.
Dan..
Dorrr.
Suara tembakan terdengar jelas di telinga mereka semua.
"HAHAHAHA.."
Farhan tertawa dengan keras ketika melihat orang di sana begitu panik karna mendengar tembakan.
Aldebaran berhenti tepat di belakang Farhan dengan jantung yang begitu gemetar. Dia takut Farhan menembak Andin, dia tidak bisa lagi melihat wanita nya terluka karna masa lalunya.
Andin? Sekarang Andin seperti tidak punya tenaga lagi untuk berdiri. Dia pun jatuh terduduk.
Papah Surya? Dia berdiri tepat di belakang Andin dengan begitu panik.
Sedangkan mamah Rosa, mamah Sarah, berusaha untuk mengalihkan pandangan Reyna agar tidak melihat perdebatan itu.
Aldebaran yang melihat Andin begitu lemas lantas berjalan menghampiri Andin.
"Berani maju akan saya pastikan kali ini tembakan saya akan mendarat sempurna di istri kamu aldebaran Alfahri.." ujar farhan Kepada Aldebaran dengan sinis.
Aldebaran yang mendengar ucapan farhan lantas tidak jadi menghampiri Andin.
"Kamu boleh nembak saya, kamu boleh bunuh saya, kamu boleh buat saya menderita. Tapi saya mohon jangan sakiti istri saya, udah banyak beban yang dia tanggung atas masa lalu saya.." ujar Aldebaran kepada Farhan .
Farhan tertawa.
"Jadi kamu sadar sekarang? Kamu sadar kalau apa yang udah kamu lakukan dulu imbas nya ke istri kamu sendiri Aldebaran.."
"Saya berbuat seperti itu karna salah kamu Farhan sanjaya.." ujar Aldebaran kepada Farhan.
"Saya tidak akan memulai kalau kamu tidak memulai duluan Farhan Sanjaya.." Lanjut Aldebaran menatap tajam Farhan.
Farhan lantas menatap balik aldebaran dengan mata yang tak kalah tajam .
Aldebaran memang sengaja memancing Farhan agar bisa berdekat dengan dirinya supaya papah Surya bisa bawa Andin menjauh dari Farhan.
"Apa maksud kamu!." Marah Farhan Kepada Aldebaran.
"Emang benar kan kamu yang mulai duluan jadi apa salah nya saya balas perbuatan kamu.."
Farhan yang sudah tidak bisa menahan emosinya lantas langsung ingin menonjok Aldebaran.
Tapi belum sempat menonjok Aldebaran, tangan Farhan sudah di tahan oleh aldebaran.
"Kamu pikir saya akan diam Farhan Sanjaya.." ujar Aldebaran lantas menonjok balik Farhan dengan begitu keras.
Bruk.
Farhan terjatuh akibat pukulan aldebaran. Dia berusaha berdiri tapi nyatanya tidak bisa karna pukulan aldebaran begitu kuat.
Aldebaran yang melihat Farhan terjatuh lantas berteriak kepada papah Surya untuk menjauhkan Andin dari Farhan.
"Pah bawa Andin menjauh dari sini.." Teriak aldebaran Kepada papah surya.
Papah Surya yang mendengar ucapan aldebaran lantas menghampiri Andin.
"Sayang kita pergi dari sini yah.." ujar papah Surya sambil membantu Andin untuk berdiri.
Andin menggeleng kan kepalanya sambil menatap aldebaran.
"Engga pah, aku mau disini sama mas Al.." ujar Andin sambil menatap Aldebaran.
"Sayang kalau kamu di sini, nyawa kamu yang akan jadi taruhan nya, papah ga mau Din, kamu baru aja pilih nak.."
"Engga pah aku akan tetap disini temenin mas Al.." jawab andin Kepada papah Surya.
Aldebaran yang melihat Andin tidak mau pergi lantas langsung menghampiri Andin.
Tapi tiba-tiba saja kaki aldebaran di tahan oleh tangan Farhan.
"Mau kemana kamu!." Ujar Farhan yang berusaha berdiri.
"Lepas..!" Ujar aldebaran yang kemudian menonjok Farhan dengan begitu keras.
Bruk.
Farhan pun kembali terjatuh.
Aldebaran yang melihat Farhan terjatuh lantas Langsung cepat berlari menghampiri Andin.
"Heii kamu ga usah pikirin saya, yang harus kamu pikirin adalah nyawa kamu dan juga anak kita Din.." ujar Aldebaran sambil memegang pipi Andin.
"Engga mas aku mau tetap disini.."
"Engga sayang kamu harus pergi saya ga mau kamu kenapa-kenapa Din, cukup sudah saya melihat kamu terluka terus.." ujar Aldebaran sambil meneteskan air mata nya.
"Kamu juga baru pulih sayang, anak kita juga keadaan nya masih lemah..Jadi saya mohon kamu pergi dari sini yah, kamu ga usah khawatir saya janji akan baik-baik aja untuk kamu.." ujar Aldebaran sambil mengusap kepala Andin.
Andin meneteskan air matanya.
"Saya Janji akan baik-baik aja untuk kamu yah.." ujar Aldebaran sambil mengusap air mata Andin.
"Sekarang kamu pergi, pergi jauh dari sini yah..Ajak Reyna dan semua nya juga untuk pergi dari villa ini.." lanjut Aldebaran kepada Andin.
"Ayo sayang.." ujar papah Surya Kepada andin.
Papah Surya pun lantas langsung menuntun andin.
Baru saja Andin dan papah Surya berjalan, tiba-tiba saja Andin kembali menoleh ke arah Aldebaran.
Aldebaran yang melihat Andin menoleh lantas memberikan senyuman dan kata-kata yang membuat Andin juga tersenyum.
"Saya cinta sama kamu Andini Kharisma Putri.." ujar Aldebaran sambil tersenyum melihat Andin.
Andin yang mendengar aldebaran mengucapkan hal itu lantas kembali berbalik menghampiri aldebaran dan Langsung memeluk Aldebaran.
Aldebaran pun kaget ketika Andin ternyata menghampiri dirinya lagi dan memeluk nya.
Mereka berdua berpelukan.
"Kamu harus Janji untuk baik-baik aja buat aku dan anak kita.." ujar Andin di pelukan Aldebaran.
"Saya janji Din.." jawab Aldebaran sambil mencium kepala Andin.
"Jangan buat aku takut.."
"Engga sayang.." jawab Aldebaran kepada Andin.
Aldebaran melepaskan pelukannya dan memegang kedua pipi Andin.
"Sekarang kamu pergi jauh ya dari sini.." ujar Aldebaran sambil menatap Andin.
Farhan yang melihat Andin ingin pergi lantas Langsung berusaha berdiri.
"Jangan coba-coba untuk kabur Andini Kharisma Putri.." ujar farhan sambil melihat ke arah Aldebaran dan Andin.
Aldebaran pun menoleh ke arah Farhan.
"Pergi sekarang Din cepetan.." ujar Aldebaran Kepada andin.
"Tapi mas.." ujar Andin sambil menangis.
"Dengerin omongan suami kamu Andini Kharisma Putri.." ujar Aldebaran sambil menatap Andin.
Andin hanya bisa meneteskan air matanya. Dia tidak tenang kalau harus meninggalkan aldebaran sendirian disini.
"Pah cepat bawa Andin pergi dari sini.." ujar Aldebaran kepada papah Surya.
Papah Surya pun lantas mengajak Andin untuk Pergi dari villa tersebut.
"Ayo sayang.." ujar papah Surya sambil membawa Andin pergi dari sana.
" Aku cinta kamu mas.." ujar Andin ketika ingin meninggalkan Aldebaran.
Aldebaran tersenyum mendengar ucapan Andin.
Farhan yang melihat Andin pergi lantas langsung berlari untuk mengejar Andin.
Tapi ternyata Farhan sudah terlebih dulu di cegah oleh Aldebaran.
"Saya ga akan biarkan kamu menyentuh istri saya sedikit pun.." ujar Aldebaran sambil mencengkram tangan Farhan dengan kuat.
Farhan menatap aldebaran dengan begitu emosi.
"Lepasin saya aldebaran Alfahri.."
"Jangan mimpi Farhan sanjaya.."
Bruk.
Farhan menonjok Aldebaran. Farhan yang melihat Aldebaran terjatuh lantas langsung berlari mengejar Andin.
Tapi sebelum sempurna mengejar Andin, kaki Farhan sudah lebih dulu di tahan oleh aldebaran.
"Jangan pernah mimpi untuk bisa menyakiti Istri saya..langkahi jasad saya dulu Farhan Sanjaya.." ujar Aldebaran menatap tajam farhan.
Mereka berdua pun saling tatap mata Dengan begitu tajam.
Setelah saling menatap mata satu sama lain.aldebaran dan farhan saling memukuli tanpa henti.
Dan kini akhirnya aldebaran yang membuat Farhan terjatuh dan tidak bisa untuk berdiri lagi.
"Ini belum sebanding dengan apa yang udah kamu perbuat.." ujar Aldebaran Sambil menonjok Farhan dengan lebih keras lagi.
Bruk.
Kini Farhan bener-bener terluka karna berkelahi dengan Aldebaran.
Aldebaran yang Melihat Farhan seperti nya tidak kuat lagi untuk berdiri, lantas langsung pergi dari hadapan Farhan dan berjalan untuk pergi dari villa tersebut.
Farhan yang melihat Aldebaran menjauh, lantas langsung mengeluarkan pistol yang masih ada di saku celana kanan nya.
Dan..
"Mati kamu Aldebaran Alfahri..." Ujar Farhan sambil mengangkat pistol dan menembak nya tepat di kaki aldebaran.
Dan..
Dor..
Suara tembakan pun terdengar begitu keras di villa tersebut.
"Ahhh..." Teriak Farhan kesakitan sambil memegang kakinya.
Aldebaran yang tadinya sudah memejamkan matanya karna pasrah kalau ternyata dirinya memang kena tembakan Farhan, kini aldebaran membuka matanya dan melihat Farhan yang terjatuh dan mendapati luka tembak di kaki nya.
"Jangan bergerak!."
Ternyata polisi yang sudah menembak kaki Farhan tadi. Polisi tersebut datang bersama Rendy.
Rendy yang melihat Aldebaran lantas langsung berjalan menghampiri Aldebaran.
"Bapak gapapa?." Tanya Rendy Kepada Aldebaran.
Aldebaran pun menggeleng kan kepalanya.
"Terimakasih sudah datang tepat waktu.
Rendy tersenyum.
"Sama-sama pak.."
Kini polisi tersebut sudah menangkap farhan.
"Awas kamu Aldebaran Alfahri, setelah saya bebas Nanti saya akan balas semua nya.. " ujar farhan sambil menatap Aldebaran dengan tajam.
Aldebaran hanya menoleh ke farhan.
"Dan Saya ga akan biarkan kamu kembali berulah.." ujar Aldebaran dengan nada dingin.
"Lepasin saya pak saya ga salah!." Teriak Farhan pada polisi.
Setelah Farhan tertangkap polisi, kini Aldebaran berusaha menghubungi Andin.
"Engga di angkat lagi.."
"Coba telepon pak Surya .."
Aldebaran pun lantas menelepon papah Surya.
Via telepon.
"Halo Al.." ujar papah Surya.
"Halo pah.."
"Al ya Allah kamu baik-baik aja kan Al..?" Tanya papah Surya.
"Alhamdulillah pah baik, Farhan juga sudah di tangkap oleh polisi.".
"Alhamdulillah ya Allah.."
"Andin gimana pah? Dia baik-baik aja kan?." Tanya Aldebaran.
"Alhamdulillah Andin baik-baik aja Al, dia sekarang lagi istirahat di kamar dan di temani oleh reyna.." jawab papah Surya.
"Alhamdulillah.."
"Oh ya sekarang papah sama Andin dan yang lain nya ada dimana?." Tanya Aldebaran.
"Papah, Andin, dan yang lain nya berada tidak jauh dari villa kamu Al..Mamah rosa mengajak kita semua untuk Tinggal sementara di villa kamu di jalan semu.." ujar papah Surya kepada Aldebaran.
"Yaudah Al jalan kesana sekarang.." ujar Aldebaran.
"Hati-hati ya al.." ujar papah Surya.
"Iyaa pah.."
Setelah itu sambungan telepon pun lantas terputus.
'Masalah ini udah selesai Din, dan ga ada lagi yang berani untuk menyakiti kamu sayang..Saya berharap hidup kita dan keluarga kita akan baik-baik aja setelah ini..' batin Aldebaran bersuara sambil tersenyum.
Bersambung..
Alhamdulillah akhirnya masalah nya sudah selesai gaes😭🤗
Semoga kedepannya tidak ada lagi masalah apapun disana..