Kini Aldebaran dan Andin masih terus berusaha untuk mencari penjual sate yang memakai pakaian daster.
Bahkan karna saking lelah nya mencari penjual sate tersebut, andin sampai ketiduran di mobil.
Aldebaran yang melihat Andin ketiduran di mobil jadi tidak tega melihat nya, karna untuk menemani nya mencari penjual sate Andin sampai ketiduran di dalam mobil.
"Kasihan pasti dia kecapean.." Ujar Aldebaran lantas mengusap kepala Andin.
"Ini juga tumben banget penjual sate engga ada biasanya kalo malam penjual sate pasti banyak.. " Ujar Aldebaran sambil melihat ke sekeliling nya.
Tiba-tiba handphone Aldebaran pun berdering.
Via telepon.
"Halo ren kamu udah ketemu?. " Tanya Aldebaran kepada Rendy.
"Alhamdulillah udah ketemu pak, karna penjual sate ini nenek-nenek jadi dia make masker." Ujar rendy.
Aldebaran pun tersenyum.
"Oh yaudah, Kira-kira lokasi kamu jauh dari villa?." Tanya Aldebaran.
"Lumayan jauh pak.. " Jawab Rendy.
"Oh yaudah saya ga bisa kesana kayaknya soalnya Andin udah kecapean ini jadi saya mau langsung pulang, jadi kamu aja yang beli sate itu dan borong semua sate nya.. " Ujar Aldebaran.
"Baik pak.. "
Setelah itu sambungan telepon pun terputus.
"Mas Al.." Ujar Andin yang tiba-tiba saja sudah membuka mata nya.
"Heyy kamu kenapa bangun?. " Tanya Aldebaran kepada Andin.
"Tadi aku denger suara orang, eh pas aku bangun ternyata kamu yang lagi teleponan. " Jawab Andin kepada Aldebaran.
"Maaf ya saya jadi ganggu kamu deh.. "
"Gapapa mas.. "
"Terus gimana udah ketemu?. " Tanya Andin kepada Aldebaran.
Aldebaran pun tersenyum. " Udah din tadi Rendy telepon saya katanya dia udah ketemu sama penjual sate yang memakai daster.
"Alhamdulillah, yaudah yu kita kesana.. " Ujar andin kepada Aldebaran sambil tersenyum.
"Kita ga kesana.. "
"Loh kenapa mas?. " Tanya andin kepada Aldebaran dengan wajah bingung.
"Saya ga mau kamu kecapean din soalnya kata Rendy alamat nya lumayan jauh dari villa, tadi aja kamu udah ketiduran kan pasti cape kamu." Ujar Aldebaran sambil menatap andin.
"Mas gapapa kok, aku malah pengen ikut supaya aku bisa ketemu sama penjual nya.. " Ujar andin kepada Aldebaran.
"Emang nya kenapa?. "
"Gapapa mas aku cuma pengen ketemu sama penjual sate itu.. " Ujar andin kepada Aldebaran.
"Nanti aja yah kapan-kapan kalo kita ada waktu luang kita kesana.." Ujar Aldebaran kepada andin.
Andin menggeleng kan kepala nya. " Engga mau mas aku mau nya sekarang boleh ya pliss.. " Pinta andin kepada Aldebaran.
Aldebaran terdiam sejenak.
"Mas al.. "
Aldebaran pun menghela napas nya. " Yaudah tapi kamu bener ga cape kan?.. " Tanya Aldebaran kepada Andin.
"Engga kok mas.. "
"Yaudah saya tanya Rendy dulu.. ".
Aldebaran pun lantas menelepon Rendy untuk menanyakan lokasi tersebut.
Via telepon.
" Halo pak.. "
"Hallo ren, tolong kamu kirim alamat penjual sate itu ya soalnya saya sama Andin yang akan kesana.. " Ujar Aldebaran.
"Baik pak.. "
Kemudian sambungan telepon pun terputus.
"Hei sayang kita udah nemuin penjual sate nya loh.. " Ujar Andin sambil mengelus perut nya.
Aldebaran pun tersenyum melihat nya." Anak papah emang pinter banget permintaan nya selalu keren.. " Ujar Aldebaran sambil mengelus perut andin dengan lembut.
"Mumpung papah aku ga sibuk jadi permintaan aku harus keren.. " Ujar Andin dengan suara seperti anak kecil.
"Kamu bisa aja.. " Ujar Aldebaran sambil tersenyum kepada Andin.
Ting.
Suara pesan masuk pun sudah terdengar di handphone Aldebaran.
"Rendy udah kirim alamat nya din.. " Ujar Aldebaran kepada Andin.
"Yaudah yu kita kesana.. " Ujar Andin kepada Aldebaran.
"Tapi kamu yakin kita kesana? Kok perasaan saya ga enak yah kalo kita kesana.. " Ujar Aldebaran kepada Andin.
"Engga enak gimana mas?.. "
"Iyaa engga enak aja din.. " Ujar Aldebaran kepada Andin.
"Mas ga boleh berpikiran negatif gitu ah kita kan cuma ketempat penjual sate bukan ke hutan.. " Ujar Andin kepada Aldebaran.
"Yaudah kita kesana. "
Aldebaran pun lantas menghidupkan mesin mobil nya dan lantas berjalan menuju lokasi yang tadi di kirim oleh rendy.
~~~~~~~~~~~~
30 menit kemudian akhirnya mereka tiba di lokasi penjual rujak tersebut.
"Pak al, bu Andin.. " Sapa Rendy kepada Aldebaran dan Andin.
"Dimana ren?.. " Tanya Aldebaran kepada Rendy.
"Itu pak.. " Ujar Rendy sambil menunjuk ke arah penjual sate tersebut.
"Iyaa mas nenek itu make daster, tapi kasian kok udah malam gini masih jualan.. " Ujar Andin kepada Aldebaran.
"Mungkin belum ada yang beli din.. "
"Oh ya ren ini kok tempat nya sepi ya.. " Ujar Aldebaran sambil melihat ke sekeliling nya yang memang sangat sepi cuma ada penjual sate tersebut.
"Iyaa pak tadi itu saya mau cari toilet tapi ga ketemu-ketemu jadi saya cari di lokasi ini dan ternyata ada, nah pas mau pulang saya melihat ada penjual sate itu. " Ujar Rendy kepada Aldebaran.
"Yaudah kamu pulang aja sekarang atau mau makan bareng disini?.. " Tanya Aldebaran kepada Rendy.
"Oh engga usah pak saya langsung pulang aja.. "
"Yaudah kamu hati-hati di jalan nya.. " Ujar Aldebaran kepada andin.
"Baik pak, kalo begitu saya permisi.. " Ujar Rendy pamit kepada Aldebaran dan Andin.
Setelah itu rendy pun lantas meninggalkan Aldebaran dan Andin.
"Yaudah yuu mas kita kesana.. " Ajak Andin kepada Aldebaran.
Aldebaran pun menganggukkan kepalanya dan langsung menghampiri nenek penjual sate tersebut.
"Assalamu'alaikum, permisi nek.." ujar Aldebaran dan Andin secara bersamaan.
"Waalaikumsalam."
Hening.
Entah kenapa Aldebaran menatap nenek tersebut dengan pandangan yang sulit di artikan. Sedangkan nenek tersebut terus memandang wajah Andin dan juga perut nya.
"Kalian mau beli sate yah?."
"Iyaa nek kami mau beli sate, suami saya ngidam pengen makan sate yang penjual nya harus memakai daster dan kebetulan ketemu sama nenek di sini.." ujar Andin kepada nenek tersebut.
"Wahh lagi ngidam ternyata suami nya, sama kaya suami nenek dulu dong waktu nenek hamil yang ngidam dia.." ujar nenek tersebut kepada Andin.
Andin pun tersenyum.
"Mau pesen berapa nak?." Tanya nenek tersebut.
"Mas mau pesen berapa?." Tanya Andin kepada Aldebaran.
Aldebaran pun masih diam memandang wajah nenek tersebut. Dia merasa ada yang ga beres dari nenek itu.
"Mas Al.."
Aldebaran pun tersadar.
"Iyaa Din Kenapa?."
"Ini sate nya mau beli berapa mas?." Tanya Andin kepada Aldebaran.
"Pesan semua aja biar kita makan di rumah.." ujar Aldebaran kepada Andin.
"Loh kok makan di rumah si mas, di sini aja mas aku pengen ngobrol sama nenek nya.." ujar Andin sambil melihat Aldebaran.
"Tapi ini udah malam Din ga baik buat ibu hamil.." jawab Aldebaran kepada Andin.
"Tapi kan aku pengen nya makan di sini, lagian kamu aneh deh tadi kamu kan yang minta penjual sate make daster dan sekarang giliran udah ketemu kamu malah diam aja.." ujar Andin kepada Aldebaran.
"Iyaa saya kan pengen ketemu doang, kalo makan nya kan bisa di rumah Din rame-rame.." ujar Aldebaran kepada Andin.
"Sebentar aja kok mas yah.."
"Boleh ya pliss.." pinta Andin kepada Aldebaran.
"Din mau nurut sama suaminya ga? Ini demi kebaikan kamu juga sayang.." ujar Aldebaran sambil memegang tangan Andin.
"Kita makan di rumah aja yah?." Bujuk Aldebaran Kepada andin.
"Iyaudah makan di rumah.."
Aldebaran pun tersenyum.
"Nek sate nya di bungkus semua aja yah, saya mau beli semua nya.." ujar Aldebaran kepada nenek tersebut.
"Wahh beneran nak? Alhamdulillah ya Allah.." ujar nenek tersebut.
"Beneran kok nek.." ujar Andin sambil tersenyum.
"Yaudah kalo gitu nenek bikin dulu yah.." ujar nenek tersebut lantas meninggalkan Andin dan Aldebaran.
Setelah kepergian nenek tersebut Aldebaran terus memandang wajah Andin
"Mas kamu kenapa si aneh banget dari tadi?." Tanya Andin kepada Aldebaran.
"Gapapa kok Din perasaan saya cuma ga enak aja di sini, mungkin karna tempat ini sepi.." ujar Aldebaran kepada Andin.
"Mas harus berpikir positif yah ga boleh negatif.." ujar Andin menenangkan Aldebaran.
Di sisi lain nenek tersebut memandang Andin dari kejauhan.
'Anak itu sedang hamil dan dia juga cantik sekali. Dan kalo saya perhatikan dari dekat wajah dia mirip sekali dengan wajah Tania. Kalo anak saya ketemu dia pasti anak saya bakal bahagia lagi, dan anak saya ga mungkin stress lagi.' batin nenek tersebut sambil memandang Andin dari jauh.
~~~~~~~~~~~~
Aldebaran dari tadi terus saja gelisah memikirkan sesuatu yang entah Kenapa sangat membuat nya khawatir.
"Nenek itu kok lama yah.. perasaan saya makin ga enak Din.." ujar Aldebaran kepada Andin.
"Mas ga boleh berpikir negatif, sebentar lagi juga selesai.." ujar Andin kepada Aldebaran.
Tak lama kemudian nenek tersebut menghampiri Aldebaran dan Andin.
"Permisi nak ini sate nya.." ujar nenek tersebut kepada Aldebaran dan Andin.
"Berapa nek harga semua nya?." Tanya Aldebaran kepada nenek tersebut.
"500 ribu nak.."
Tapi pada saat hendak mencari dompet di saku celana nya, Aldebaran tidak menemukan ada dompet di sana.
"Duh dompet saya kemana yah.." ujar Aldebaran kepada Andin.
"Kamu lupa Mungkin mas taro di mana, coba cari di mobil.." ujar Andin kepada Aldebaran.
"Oh iyaa di mobil, yaudah saya ke mobil dulu yah kamu diam-diam disini kalo ada apa-apa langsung kabarin saya.." ujar Aldebaran kepada Andin.
Andin pun mengangguk kan kepalanya.
Setelah itu Aldebaran pun berjalan menuju mobil mereka.
Tapi tiba-tiba..
"Ya Allah da-da nenek se-sak sekali nak.." ujar nenek tersebut dengan suara yang terputus-putus.
"Ya Allah nenek kenapa nek?." Tanya Andin dengan wajah panik.
"Asma nenek kumat nak, boleh nenek minta tolong? Antar kan nenek kerumah untuk mengambil obat nenek.." ujar nenek tersebut kepada Andin.
"Bisa nek tapi tunggu suami saya dulu ya nek.."
"Nenek ga bisa tunggu lama nak nenek udah ga kuat.." ujar nenek tersebut sambil menangis.
Andin yang tidak tega dan juga panik lantas menghantar kan nenek tersebut ke rumah nya.
"Yaudah saya antar ke rumah ya nek.."
Setelah itu nenek tersebut pun mengajak Andin ke rumah nya.
~~~~~~~~~~
°Mobil°
"Duh dompet nya mana ya..". Ujar Aldebaran kebingungan mencari dompet nya.
Tiba-tiba handphone Aldebaran berbunyi.
Via telepon.
"Assalamu'alaikum, hallo mah..". Ujar Aldebaran.
"Waalaikumsalam, Al kamu udah dapat?." Tanya mamah Rosa.
"Alhamdulillah udah mah ini sebentar lagi aku sama Andin pulang ko.." ujar Aldebaran.
"Oh yaudah jangan malam-malam yah Al ga bagus buat Andin, kamu juga jagain Andin terus yah.." ujar Mamah rosa.
"Iyaaa mah.."
"Assalamu'alaikum.." ujar mamah Rosa mengakhiri sambungan telepon.
"Waalaikumsalam.."
Setelah itu sambungan telepon pun lantas terputus.
Dan..
"Nah ini dompet nya, akhirnya ketemu juga.." ujar Aldebaran ketika menemukan dompet nya.
Kemudian Aldebaran lantas berjalan menuju tempat sate tadi. Dan Betapa terkejut dia melihat sudah tidak ada Andin lagi di sana.
"Andin..kamu dimana Din.." teriak Aldebaran sambil memanggil nama Andin.
"Ya Allah ini ga mungkin..Andin.."
"Andin kamu dimana Din..!" Teriak Aldebaran sambil memang nama Andin.
Bersambung...
Duh nenek itu mau ada niatan apa ya?
Semoga aja Andin ga di apa-apa in sama nenek itu..
Gaess malam ini nonton IC cinta seperti naik rollercoaster gaess😭
Mimin ga tau harus ngomong apa😭
Mimin cuma berdoa semoga hubungan Aladin baik-baik aja😭