Setelah mencari sampe tiga puluh menit tapi mereka masih belum menemukan penjual rujak yang memiliki kepala botak. Bahkan penjual rujak saja mereka tidak menemukan.
"Mas kok ga ada si:(.." Ujar Andin dengan nada manja kepada Aldebaran.
"Ini udah malam soalnya Din jadi ga ada.." Ujar Aldebaran sambil melihat ke arah Andin.
"Sabar yah kita cari lagi, kamu kalo udah ngantuk tidur gih.." ujar Aldebaran kepada Andin sambil mengelus rambut Andin.
Andin pun hanya mengangguk kan kepalanya.
Setelah mencari lagi, Aldebaran memutuskan untuk bertanya kepada penjual makanan lain nya.
"Kamu tunggu disini sebentar saya mau tanya siapa tau mereka tau kan.." ujar Aldebaran kepada Andin.
"Iyaaa mas." Jawab Andin Kepada Aldebaran.
Kemudian Aldebaran turun dari mobil dan berjalan menghampiri penjual bakso.
"Permisi pak.." ujar Aldebaran kepada bapak itu.
"Iyaa pak ada yang bisa saya bantu?.." tanya bapak tersebut kepada Aldebaran.
"Begini pak, saya mau tanya di sekitar sini kira-kira ada penjual rujak ga ya? Soalnya istri saya lagi ngidam pengen makan rujak.." ujar Aldebaran kepada bapak tersebut.
"Wah saya ga tau deh pak soalnya saya juga baru dagang disini, coba bapak tanya sama penjual es cincau mungkin dia tau.." ujar bapak tersebut kepada Aldebaran.
"Oh gitu ya pak, terimakasih pak, kalo begitu saya permisi.." ujar Aldebaran kepada bapak tersebut.
"Iyaa pak sama-sama.."
Kemudian Aldebaran Langsung berjalan menghampiri penjual es cincau tersebut.
"Permisi pak.." ujar Aldebaran kepada penjual es cincau tersebut.
"Iyaa pak ada apa?." Tanya bapak tersebut kepada Aldebaran.
"Saya mau tanya pak disini kira-kira ada penjual rujak ga? Soalnya istri saya lagi ngidam pak dia pengen makan rujak katanya.." ujar Aldebaran kepada bapak tersebut.
"Wah kebetulan saya tau pak, cuma kalo sekarang gini beliau sudah tutup pak, kalo bapak mau saya akan kasih alamatnya.." ujar bapak tersebut kepada Aldebaran.
"Boleh pak.." ujar Aldebaran kepada bapak tersebut.
"Dari sini bapak lurus aja terus sampe ketemu pos, setelah itu bapak belok kiri terus ketemu sama pos lagi, nah tidak jauh dari pos itu rumah nya pak, nama rumah nya bapak jaya nanti ada bacaan nya kok dan warna rumah nya warna merah..." Ujar bapak tersebut kepada Aldebaran.
"Baik pak Terimakasih banyak informasi nya, kalo begitu saya permisi.." ujar Aldebaran kepada bapak tersebut.
"Iyaa pak sama-sama.." ujar bapak tersebut kepada Aldebaran.
Setelah itu Aldebaran Langsung berjalan ke arah mobil.
"Gimana mas?.." tanya Andin kepada Aldebaran.
"Penjual nya si udah tutup Din kata bapak itu, tapi tadi bapak itu kasih alamat penjual rujak nya, jadi sekarang kita kesana yah siapa tau masih ada kan.." ujar Aldebaran kepada Andin.
"Oh yaudah kita langsung kerumah nya aja mas, takut keburu malam ga enak nanti.." ujar Andin kepada Aldebaran.
Aldebaran lantas mengangguk kan kepalanya dan langsung menghidupkan mesin mobil nya.
~~~~~~~~~~~
Tak lama kemudian mereka sudah sampai di tempat rumah pak jaya bapak penjual rujak tersebut.
"Mas kalo bapak nya ga botak gimana?:(.. kan aku pengen nya yang botak..". Ujar Andin kepada Aldebaran.
"Kita tanya aja dulu siapa tau bapak itu punya kenalan penjual rujak yang botak kan?.." ujar Aldebaran kepada Andin.
Andin pun langsung mengangguk kan kepalanya.
Kemudian mereka berdua turun dari mobil dan Langsung berjalan menghampiri rumah pak jaya.
"Assalamu'alaikum." Ujar Aldebaran dan Andin sambil mengetuk pintu tersebut.
"Mas kok lama si apa mereka ga ada ya.." ujar Andin sambil melihat ke arah Aldebaran.
"Mungkin Din, yaudah kamu duduk aja jangan berdiri terus nanti pegel.." ujar Aldebaran kepada Andin.
Andin pun lantas duduk.
"Saya ketuk lagi ya.." lanjut Aldebaran kepada Andin.
Tok.tok.
Selang 1 menit kemudian akhirnya pintu tersebut di buka kan oleh pemilik nya.
"Waalaikumsalam, ada apa ya?.." tanya seseorang yang seperti istri dari bapak penjual rujak tersebut.
"Begini Bu, apa bener suami ibu jualan rujak?.." tanya Aldebaran kepada ibu tersebut.
"Wah iyaa mas, kenapa?.." tanya ibu tersebut kepada Aldebaran.
"Begini Bu, ini istri saya Andin dan istri saya ngidam pengen makan rujak, apakah masih ada? Soalnya saya dari tadi cari tidak ketemu.." ujar Aldebaran kepada ibu tersebut.
"Ada kok mas, sini silahkan masuk kasian istrinya lagi hamil.." ujar ibu tersebut mengajak Andin dan Aldebaran untuk masuk ke dalam.
"Terimakasih bu.."
Aldebaran dan Andin pun lantas masuk ke dalam.
"Siapa Bu.." tanya seseorang yang seperti nya bapak penjual rujak tersebut.
"Ini pak ada tamu.." ujar ibu tersebut kepada suaminya.
"Salam kenal pak, saya Aldebaran dan ini istri saya.." ujar Aldebaran kepada bapak tersebut.
"Kedatangan saya kesini ingin menanyakan apakah masih ada rujak nya? Soalnya istri saya lagi ngidam mau makan rujak pak.." lanjut Aldebaran kepada bapak tersebut.
"Wah kebetulan masih ada pak, sebentar saya bikinin dulu yah.." ujar bapak tersebut.
"Mas itu bapak nya ga botak:(.." ujar Andin kepada Aldebaran sambil berbisik.
"Yaudah nanti kita tanya sama mereka yah, seenggaknya kita udah ketemu kan rujak nya.." ujar Aldebaran sambil mengelus rambut Andin.
"Istri nya hamil berapa bulan pak? Kayaknya anak kalian kembar yah?.." ujar ibu tersebut bertanya kepada Aldebaran.
"Udah 4 bulan Bu, iyaa Bu istri saya hamil anak kembar.." ujar Aldebaran sambil tersenyum dan mengelus perut Andin.
"Wah kayaknya anak pertama yah?.."
"Iyaa Bu anak pertama.." jawab andin kepada ibu tersebut.
"Wah anak pertama kembar yah, semoga ibu dan bayi nya sehat selalu yah.." ujar ibu tersebut kepada Andin dan Aldebaran.
"Aamiin, Terimakasih Bu doa nya.." jawab Andin dan Aldebaran sambil tersenyum.
Tak lama kemudian bapak itu pun keluar.
"Permisi pak, Bu, ini rujak nya.." ujar bapak tersebut memberikan rujak itu kepada Aldebaran.
"Terimakasih pak, oh ya pak sebelumnya saya mau tanya, disini apakah ada penjual rujak lagi? Tapi mohon maaf sebelumnya yang penjual nya itu yang kepalanya botak pak? Soalnya istri saya ngidam pengen makan rujak yang penjual nya botak...". Ujar Aldebaran kepada bapak tersebut.
"Wah disini tidak ada lagi pak, kebetulan hanya saya saja disini yang jual.." ujar bapak tersebut kepada Aldebaran.
"Mas aku pengen nya yang botak..". Ujar andin dengan wajah memelas kepada.
"Nanti kita cari lagi yah.." ujar Aldebaran kepada Andin.
"Mau nya sekarang mas, aku udah cape:(.." ujar Andin kepada Aldebaran.
"Yaudah kita langsung cari sekarang.." ujar Aldebaran kepada Andin.
Baru saja Aldebaran ingin pamit dan membayar rujak namun bapak jaya menghentikan nya.
"Bapak lagi cari penjual rujak yang botak?.." tanya bapak tersebut kepada Aldebaran.
"Iyaa pak, istri saya lagi ngidam makan nya dari tadi saya masih mencari.." ujar Aldebaran kepada Andin.
"Yasudah gini aja, saya ga keberatan kok kalo harus potong rambut supaya botak, agar istri bapak ngidam nya terpenuhi, kasian kalo ga di penuhi pak.." ujar bapak jaya Kepada Aldebaran.
"Iyaa pak bener kata suami saya, biar suami saya aja yang potong rambut nya, kebetulan nih rambut suami saya udah panjang.." ujar istri pak jaya sambil tersenyum.
"Wah tidak usah pak,Bu, ga enak saya nya.." ujar Aldebaran kepada pak jaya dan Istrinya.
"Gapapa kok pak saya ikhlas cuma potong rambut doang kan.." ujar bapak jaya sambil tersenyum.
"Beneran pak?.." tanya Aldebaran kepada bapak tersebut.
Bapak jaya pun mengangguk kan kepalanya dan tersenyum.
"Gimana Din?.." tanya Aldebaran sambil menatap Andin.
"Apa engga ngerepotin pak?.." tanya Andin kepada bapak jaya.
"Gapapa kok Bu.." ujar bapak jaya kepada Andin.
Andin pun lantas tersenyum.
~~~~~~~~~~~~
Setelah hampir satu jam akhirnya kepala pak jaya sudah tidak memiliki rambut.
"Wahh Terimakasih banyak pak sudah rela memotong rambut nya.." ujar Aldebaran kepada bapak jaya.
"Iyaa pak terimakasih banyak ya pak.." Ujar andin kepada bapak jaya.
"Iyaa pak Bu sama-sama.." Ujar bapak tersebut sambil tersenyum.
"Oh ya ini saya ada uang untuk bapak, dan di dalam amplop tersebut juga ada cek untuk bapak sebesar 500 juta, semoga dengan uang ini bapak bisa membuat tokoh rujak ..." ujar Aldebaran sambil memberikan amplop tersebut kepada bapak jaya.
"Wah tidak usah pak, ya Allah ini kebanyakan pak.." ujar bapak jaya Kepada Aldebaran.
"Iyaa pak ini banyak sekali, tidak usah kami ikhlas kok.." ujar Istri bapak jaya kepada Aldebaran.
"Gapapa Bu, pak, kami juga ikhlas memberikan ini.." ujar Andin sambil tersenyum.
"Iyaa pak bener kata istri saya, kami ikhlas memberikan ini, bapak juga membantu saya udah memenuhi ngidam nya istri saya, kalo tidak ada bapak ga tau deh gimana jadi nya pasti Istri saya ngambek.." ujar Aldebaran sambil tersenyum.
"Tapi pa-." Ucapan bapak jaya terpotong karna Aldebaran.
"Udah pak ambil aja, kami ikhlas ko.." ujar Aldebaran kepada bapak jaya dan Istrinya.
"Terimakasih ya pak, Bu, kami tidak tau harus membalas kebaikan bapak dan ibu dengan apa, kami cuma bisa memberikan doa untuk keluarga bapak, dan juga istri dan calon anak bapak, semoga istri dan calon anak bapak sehat selalu.." ujar bapak jaya kepada Aldebaran dan Andin.
"Iyaa pak, Bu, terimakasih banyak, semoga nanti persalinan nya lancar ya Bu.." ujar istri pak jaya sambil mengelus perut Andin.
"Aamiin Terimakasih bu, pak , doa nya.." ujar Andin sambil tersenyum.
"Aamiin, terimakasih pak, Bu, doa nya..kalo begitu saya dan istri saya permisi.." ujar Aldebaran kepada bapak jaya dan Istrinya.
"Hati-hati ya pak Aldebaran dan Bu andin.."
Andin dan Aldebaran pun lantas tersenyum dan langsung keluar dari rumah pak jaya.
~~~~~~~~~~~~~
°Mobil°
"Gimana Din? Udah terpenuhi kan ngidam nya? Bahagia ga Hem?." Tanya Aldebaran kepada Andin sambil memegang tangan Andin.
"Bahagia banget mas, makasih ya.." ujar Andin kepada Aldebaran.
"Sama-sama sayang, apapun kemauan kamu selagi saya mampu akan saya berikan untuk wanita saya ini dan calon anak kita.." ujar Aldebaran kepada Andin sambil mencium kening Andin dan mengelus perut Andin dengan lembut.
Andin pun lantas tersenyum.
"Udah kan? Atau pengen sesuatu lagi? Jangan bilang kamu ngidam pengen makan rujak dari luar negeri lagi kaya di film-film Korea gitu..". Ujar Aldebaran kepada Andin.
"Kok tau si mas.." ujar Andin kepada Aldebaran sambil tersenyum.
"Andin.."
"Kenapa mas? Kan katanya mau nurutin apa aja kemauan aku.." ujar Andin kepada Aldebaran.
Aldebaran pun menghela nafas nya." Oke-oke, jadi kamu beneran mau itu? Berarti kita harus keluar negeri dulu kalo gitu." Tanya Aldebaran kepada Andin.
"Em beneran ga ya?.." ujar Andin kepada Aldebaran Sambil tersenyum menggoda.
Aldebaran pun memandang wajah Andin dengan wajah yang tersenyum.
'Apapun itu akan saya lakukan untuk membahagiakan kamu dan calon anak kita..' Batin Aldebaran sambil melihat ke arah Andin.
Bersambung...
Wah akhirnya Aldebaran bisa memenuhi ngidam nya Andin ya bund..🙈
Kira-kira itu Andin beneran ngidam rujak dari luar negeri ga ya🙈
Kayaknya akhir-akhir ini Aldebaran akan melihat betapa keren nya ngidam Andin😂
Istri sultan ngidam nya bukan main lagi🙈😂