Pagi ini pukul 06.30 tiba-tiba seorang anak kecil menghampiri kamar orang tua nya.
"Mamah papah." Ujar anak kecil itu sambil mengetuk pintu kamar tersebut.
Aldebaran yang mendengar suara ketukan pintu dan memanggil nama nya langsung bangkit dari tempat tidur dan membuka pintu kamar nya.
"Loh sayang ada apa nak?." Tanya Aldebaran kepada Reyna anak nya.
"Aku mau bangunin papah sama Mamah." Jawab Reyna kepada Aldebaran.
"Mamah mana pah?." Lanjut Reyna kepada Aldebaran.
"Mamah masih tidur nak, ayo masuk sayang." Ujar Aldebaran kepada Reyna .
Setelah itu Reyna menghampiri mamah nya yang ternyata masih tertidur dengan pulas.
"Mamah kok belum bangun pah, kan biasanya mamah yang bangun nya paling awal." Ujar Reyna kepada Aldebaran.
"Mungkin mamah masih ngantuk sayang." Ujar Reyna kepada Aldebaran.
Tiba-tiba Andin terbangun karena mendengar suara Reyna dan Aldebaran.
"Morning mah." Ujar Reyna seraya mencium Andin .
Andin pun lantas tersenyum." Pagi sayang mamah." Jawab Andin sambil mencium balik Reyna.
"Pagi mas Al." Ujar Andin kepada Aldebaran.
"Pagi Din." Jawab Aldebaran sambil menatap Andin.
"Mah nanti jadi anterin aku ke sekolah kan?." Tanya Reyna kenapa Andin.
"Jadi kok sayang, sana kamu siap-siap abis itu langsung sarapan yah." Ujar andin kepada reyna.
"Oke mah." Ujar Reyna langsung berlari keluar kamar.
Setelah Reyna pergi, Aldebaran langsung menghampiri Andin dan duduk di samping Andin.
"Kamu yakin mau anter Reyna?". Tanya Aldebaran sambil melihat Andin.
"Yakin mas, kan aku udah baik-baik aja."
"Tapikan semalam kamu muntah-muntah teruss, sekarang perut nya masih mual ga?." Tanya Aldebaran sambil mengusap perut Andin.
Andin tersenyum sangat manis melihat tangan Aldebaran mengelus perut nya dengan lembut.
" Kenapa kok senyum-senyum?." Tanya Aldebaran kepada Andin.
"Gapapa mas." Jawab Andin kepada Aldebaran
"Jawab dulu pertanyaan saya." Ujar Aldebaran kepada andin.
"Mas Al aku udah baik-baik aja kok, lagipula di sana kan ada Mirna jadi kalo ada apa-apa pasti aku ga sendirian." Ujar Andin kepada Aldebaran.
"Kalo ada apa-apa langsung kabarin saya." Ujar Aldebaran kepada Andin.
"Iyaa mas Al, ih kamu sekarang makin posesif deh." Ujar Andin sambil tersenyum kecil .
"Saya begitu karna ga mau terjadi sesuatu sama kamu dan anak kita." Jawab Aldebaran sambil mengelus perut Andin dan berkata.
'Papah udah tidak sabar nunggu kamu lahir ke dunia nak.' batin Aldebaran sambil menatap perut Andin yang masih rata.
"Iyaa mas aku tau, yaudah aku siap-siap dulu yah." Ujar Andin segera beranjak dari tempat tidur.
"Hati-hati licin Din."
"Iyaa mas."
'Perasaan gua kenapa ya kok ga enak biarin Andin pergi , biasanya juga ga kaya gini, apa karna Andin lagi hamil gua jadi takut dia kenapa-kenapa.' Batin Aldebaran bersuara.
~~~~~~~~~~
Setelah selesai siap-siap, Aldebaran dan andin segera turun dari lantai atas menuju lantas bawah lebih tepatnya ruang makan keluarga Alfahri.
"Pagi semua." Ujar Aldebaran dan Andin.
"Pagi Al, Andin." Jawab mamah Rosa kepada Aldebaran dan Andin.
"Pagi mamah papah." Jawab Reyna sambil tersenyum.
"Ayo sini sarapan." Ujar mamah Rosa.
"Kamu mau makan pake apa mas?." Tanya Andin mengambilkan sarapan untuk Aldebaran.
"Tempe sama sayur aja Din." Jawab Aldebaran kepada Andin.
"Cuma itu aja mas? Ini ada ayam loh." Ujar Andin kepada Aldebaran.
"Engga usah ini aja."
Tapi tiba-tiba saat ingin memakan nasi Andin merasa perut nya sangat mual.
"Kenapa Din?." Tanya Aldebaran melihat Andin menutup mulutnya.
Andin memejamkan mata nya sejenak lalu berkata. " Gapapa mas, cuma perut aku mual banget cium nasi." Jawab Andin berusaha menahan gejolak di dalam perut nya.
"Ini kamu minum dulu air hangat punya mamah supaya enggak mual Perutnya." Ujar mamah Rosa memberikan segelas air putih hangat milik nya untuk Andin.
"Makasih mah."
"Mamah gapapa?." Tanya Reyna kepada mamah nya.
"Gapapa sayang."
"Kamu yakin gapapa, mau ke rumah sakit?." Tanya Aldebaran sambil memegang tangan Andin .
Andin menggeleng." Gapapa mas, udah kamu makan aja. Aku minum susu aja yah." Pinta Andin kepada Aldebaran.
"Kok cuma susu?." Tanya Aldebaran kepada Andin.
"Perut aku mual mas makan nya." Jawab Andin sambil melihat ke arah Aldebaran.
"Al udah gapapa kasian Andin kalo di paksain nanti muntah." Ujar mamah rosa kepada Aldebaran.
"Yaudah, mir nanti kamu bawakan Andin bekal roti Takut nya nanti di sana dia lapar." Ujar Aldebaran kepada Mirna
"Syiap pak bos."
"Kamu bener hari ini mau ngajar?." Tanya mamah Rosa kepada Andin.
"Iyaa mah." Jawab Andin kepada mamah Rosa .
"Tapi ingat yah jangan cape-cape loh Din, mamah ga mau kamu kenapa-kenapa." Ujar mamah Rosa kepada Andin.
Andin pun tersenyum dan mengangguk kan kepalanya.
Tiba-tiba handphone Andin berdering menandakan ada panggilan masuk di handphone nya.
"Sebentar yah." Ujar Andin mengangkat telepon nya.
Via telepon.
"Halo." Ujar Andin .
"Hallo Bu Andin, ini saya Utari." Ujar Utari
"Ohh iyaa Utari ada apa?." Tanya Andin.
"Begini bu, dosen yang harus nya ngajar pagi ini ternyata sedang sakit dan tidak bisa mengajar." Jelas Utari
"Dan saya meminta Bu Andin untuk datang ke kampus sekarang agar bisa menggantikan beliau." Lanjut Utari .
"Ohh harus sekarang bangett ya? Soalnya saya udah janji untuk antar anak saya sekolah pagi ini." Jawab Andin.
"Iyaa Bu karna kami pihak kampus bingung harus di ganti kan dengan siapa." Ujar Utari.
"Maaf ya Bu saya kasih kabar nya mendadak." Lanjut Utari.
"Iyahh gapapa."
Setelah itu sambungan telepon pun terputus.
"Siapa Din.?" Tanya Aldebaran kepada Andin.
"Ini mas Bu Utari dia bilang aku harus ke kampus sekarang gantikan dosen yang ijin mengajar hari ini karna lagi sakit." Jawab Andin kepada Aldebaran.
"Harus banget kamu? Kan banyak dosen yang lain. Lagi pula kamu juga jadwal nya siang kan." Ujar Aldebaran sambil memakan sarapannya.
"Aku juga ga tau mas."
"Mamah berarti ga jadi anterin aku ke sekolah?." Tanya Reyna dengan muka sedih.
"Maaf ya sayang mamah ga bisa anterin kamu." Ujar Andin kepada reyna sambil mengelus rambut nya.
Reyna hanya terdiam.
"Reyna cucu omah yang cantik, hari ini kamu di anter sama omah aja yah." Ujar mamah Rosa Kepada Reyna .
"Engga mau aku mau nya sama mamah." Ujar Reyna sambil menangis.
"Sayang kok nangis si mamah jadi sedih nih." Ujar Andin mengusap kepala Reyna dengan lembut.
"Mamah kan udah janji mau anter aku ke sekolah hari ini."
Andin bingung harus berbuat apa sekarang.
"Yaudah mamah antar Reyna yah, tapi mamah ga bisa lama-lama karna abis antar Reyna mamah Langsung ke kampus sayang." Ujar Andin kepada Reyna.
"Ga usah Din kamu langsung ke kampus aja, biar Reyna sama mamah." Ujar Aldebaran kepada Andin.
"Tapi mah aku kan udah janji sama Reyna ."
"Dengerin saya kalo kamu antar Reyna dulu ke sekolah terus langsung ke kampus kamu pasti bakal buru-buru dan ujung nya kamu juga bakal kecapean." Ujar Aldebaran kepada Andin.
"Iyaa Din bener kata Al , biar mamah aja yang antar Reyna." Ujar mamah Rosa kepada Andin.
"Gapapa mas , mah, aku juga ga mau liat Reyna sedih." Ujar Andin kepada Aldebaran dan mamah Rosa.
"Ndin-." Ujar Aldebaran terpotong.
"Mas Al, bener deh mas aku gapapa kok yah." Ujar Andin kepada Aldebaran.
Aldebaran pun menghela napas nya." Yaudah biar saya yang antar kamu."
Andin pun lantas tersenyum dan kembali melihat Reyna.
"Sayang jangan nangis yah mamah kan bisa antar Reyna ke sekolah hari ini." Ujar Andin kepada Reyna.
"Bener?." Tanya Reyna sambil melihat Andin
"Iyaa sayang."
" Yaudah yu berangkat nanti keburu siang." Ujar Mirna .
~~~~~~~~~~~~~~
°Sekolah°
15 menit di perjalanan akhirnya mereka sampai di sekolah Reyna.
"Yeyy udah sampai." Ujar Reyna.
"Sayang maaf ya mamah ga bisa anter Reyna ke dalam." Ujar Andin kepada Reyna .
"Iyaa mah gapapa." Jawab Reyna.
"Yaudah kamu semangat ya belajar nya." Ujar Andin mencium kening Reyna.
"Semangat ya nak." Ujar Aldebaran sambil mencium kening Reyna juga.
"Oke mah pah." Jawab Reyna sambil tersenyum
"Yaudah Din , pak bos , saya sama Reyna ke dalam dulu ya. Assalamu'alaikum." Pamit Mirna kepada Aldebaran dan Andin.
"Waalaikumsalam."
~~~~~~~~~~~~~
°Kampus°
"Aku masuk dulu ya mas, kamu hati-hati di jalan nya." Pamit Andin sambil mencium tangan Aldebaran.
"Ndin." Cegah Aldebaran di saat Andin ingin keluar dari mobil.
"Kenapa mas?." Tanya Andin sambil melihat Aldebaran.
"Kamu beneran baik-baik aja?." Tanya Aldebaran kepada Andin.
Andin lantas tersenyum dan berkata." Aku emang kenapa mas? Aku kan baik-baik aja mas ." Jawab Andin kepada Aldebaran.
"Yaudah, ini kamu makan bekal roti nya tadi kan kamu cuma minum susu aja." Ujar Aldebaran memberikan bekal roti kepada Andin .
"Iyaa mas, kamu hati-hati yah di jalan nya." Ujar Andin kepada Aldebaran.
"Iyaa, kamu juga kalo ada apa-apa langsung kabarin saya."
"Iyaa mas, assalamu'alaikum." Pamit Andin dan Langsung keluar dari mobil.
"Waalaikumsalam."
'Semoga cuma perasaan gua aja.' Batin Aldebaran melihat Andin .
~~~~~~~~~~
Setelah turun dari mobil Aldebaran, Andin pun langsung menuju ruang kelas, tapi sebelum sampai di ruang kelas Andin tiba-tiba ingin buang air kecil dan ia pun langsung pergi ke toilet kampus.
Setelah selesai buang air kecil Andin pun langsung keluar dari dalam toilet, tapi pada saat ingin keluar dari dalam toilet tiba-tiba....
Bersambung..
Duh andin kenapa ya? Semoga baik-baik aja.
Ternyata bener ya bund firasat Aldebaran tentang Andin...
Hi guys maaf ya Mimin baru bisa up sekarang karna kemarin Mimin pergi jadi ga bisa lanjutin nulis nya:(
Maaf ya:(
Ohh ya Mimin mau bilang kayaknya mulai Senin besok sampai Senin depan Mimin ga bisa up setiap hari karna besok hari Senin Mimin mau ulangan..
Doain ya semoga ulangan Mimin berjalan dengan lancar🤗
Tapi kalian tenang aja aku pasti bakal up secepatnya kok supaya kalian nunggu nya ga lama🤗