Warning☞⚠️
[FOLLOW DULU BRADER!!!]
cerita ini terdapat adegan romance, baper, kekerasan, kata-kata kasar. Harap bijak dalam membaca, tidak untuk ditiru direallife❎
PLAGIAT DILARANG MENDEKAT ❎
HATE COMMENT=HAPUS
CERITA MENGANDUNG KEBENGEKAN YANG MEMB...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading ❤️
Seorang laki-laki berusia enam belas tahun tengah sibuk memainkan game di kamar benuansa elegant itu, sepulang sekolah laki-laki itu memutuskan untuk langsung pulang rasanya hari ini dia sangat lelah, selesai rapat OSIS dia harus mengikuti kegiatan basket untuk persiapan lomba bulan depan.
Arka memilih untuk main game dari pada tidur, sedang sibuk dengan dunia game-nya pintu kamar perlahan terbuka menampakkan gadis kecil dengan raut wajah sulit diartikan.
Ceklekkk
"Bang Arka," panggil gadis kecil itu yang merupakan anak dan adik kandung satu-satunya di keluarga Mahendra
"Ada apa hm?" jawab Arka masih berfokus pada game-nya
"Aca laper, ga ada makanan dikulkas," rengek adik perempuannya yang mempunyai nama Bianca Mahendra Zyahileva.
"Yah abang lagi sibuk, di rak dapur ada mie, buat mie aja, sekalian abang bikinin," Papar Arka masih fokus memainkan PS nya itu.
"Iya Aca tau, tapi abanggg Aca ngga mau mie, kalo kaya gini mending tadi ikut bunda, abang malah nyuruh-nyuruh, abang pengen mie bikin sendiri sana ngga usah nyuruh Aca!" Proses Bianca kesal
"Ya ampun Ca sama abang sendiri juga, bikinin lah sekalian."
"Ogah bikinin setan kasat mata" cibir Bianca
"Aba-"
"Yes menang impresif, ayo terus maju terus trabas yok-yok." Teriak Arka tanpa mendengarkan keluh kesah adiknya yang sedang kelaparan
"ABANG JAHAT ADIKNYA LAPER DIDIEMIN, ADIKNYA ABANG ITU BIANCA ATAU GAME SIH!!!" geram Bianca meninggalkan abangnya yang akhlaknya sudah tertelan game itu. Bianca memilih untuk menuju ke supermarket sendirian, tanpa meminta izin pada abangnya
"Abang macam apa ini adeknya laper ga dipeduliin, pantes jomblo terus ga ada yang mau lebih mentingin game sih!" Gerutu Bianca sepanjang jalan menuju supermarket.
Di supermarket Bianca mengambil roti tawar beserta selai-nya, beberapa cemilan, dia juga suka sekali coklat baginya coklat adalah makanan favorit untuk menenangkan jiwa dan pikiran. Seperti saat ini contohnya.
Jari-jarinya bergerak mengambil coklat yang dia inginkan namun jari miliknya tidak mengenai coklat tersebut melainkan telapak tangan seseorang, Bianca menoleh dan menemukan sosok gadis yang juga ingin membeli coklat
"Eh maaf ka, Aca cuma mau ambil coklat itu," ucap Bianca sambil menunjuk coklat yang dia suka. Tidak ada jawaban. Kesya mengambil coklat dan memberikannya Bianca lalu melangkah pergi.
"Makasih ka," ucap Bianca sambil sedikit berteriak karena Kesya sudah lumayan jauh.
Kesya menghadap belakang dan tersenyum manis kepada Bianca lalu kembali melangkah pergi. Bianca kembali fokus berbelanja merasa barang yang dia beli sudah cukup Bianca segera ke kasir untuk membayar belanjaannya.
