2.PERTEMUAN

94.1K 11.8K 1.8K
                                    

Happy reading ❤️

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Happy reading ❤️

Target 1k vote+1k comment 😍

Jam dinding menunjukkan pukul 07.00 WIB seorang laki-laki berparas tampan masih berbaring diranjang tempat tidurnya. Alarm berbunyi untuk ke-5 kalinya membangunkan laki-laki tersebut.

"Huammmmmmm jam berapa sih?" Tanyanya pada diri sendiri, tangannya telulur mengambil alarm di atas meja belajarnya dengan mata masih terpejam. Perlahan laki-laki itu membuka mata melihat alarm yang dipegangnya dengan setengah sadar.

"Jam 7, masih jam tuj—"

"Jam tujuh? Telat gue telat?!" Ucap laki-laki itu langsung berlari ke kamar mandi dan siap-siap untuk berangkat sekolah. Setelah selesai laki-laki itu berlari menuruni tangga dengan tergesa-gesa.

"Bunda kenapa ngga bangunin abang?" Protes laki-laki itu kepada bundanya sambil mengunyah selembar roti berisi selai coklat.

"Bunda cape bangunin kamu, tidurnya udah cosplay jadi kebo," jawab wanita berusia sekitar tiga puluh delapan tahun bernama Dania yang sibuk mencuci piring. Merasa telah selesai wanita itu mencuci tanganya dan menghampiri tubuh putra pertamanya.

"Serah bunda, anak bunda yang ganteng ini mau berangkat dulu bun, dadah  assalamu'alaikum," pamit laki-laki itu mencium telapak tangan bundanya, kemudian lari menuju garasi. Dania hanya tersenyum manis melihat tingkah anak laki-lakinya itu yang sudah beranjak dewasa.

Arka yah laki-laki itu adalah Arka Mahendra Stevenson pria tampan, berpostur tinggi, alisnya yang tebal berwarna hitam, sifatnya yang humoris membuat daya pikat tersendiri dari pesona seorang Arka selaku ketua OSIS SMA Victoria.

"Shit!!!" Umpat Arka kala melihat pintu gerbang sudah tertutup rapat.

"Bukain gerbang pak!" Teriaknya menggelegar.

"Telat dua menit doang juga, pak bukain gerbang, sultan mau masuk pak," teriaknya.

"Bukain pak please dosa gede loh pak yang mempersulit hidup orang pak, bukain pak!" Pintanya sekali lagi sembari menggoyang-goyangkan pagar supaya satpam membuka gerbang dan membiarkan laki-laki itu masuk tapi hasilnya nihil, tidak ada respon apapun dari satpam itu, telat tetap telat ini sudah peraturan sekolah.

Arka menggela nafas kasar, moodnya turun drastis hari ini. Laki-laki itu berjalan menuju motornya lalu menjatuhkan bokongnya disana, tidak lama datang seorang gadis lari terbirit-birit, dia sama seperti Arka yang terlambat.

"Pak bukain gerbang!" Mohon seorang gadis itu dengan  nafasnya tidak beraturan bagaimana tidak dia lari sejauh 2km angkot yang dia dikendarai bannya bocor, mau tidak mau dia harus lari agar tidak terlambat tetap saja dia terlambat seperti sekarang ini.

"Ngga bakal dibukain Julaiha?! Gue yang telat dua menit aja nggak dibukain apa lagi lo yang telat sepuluh menit," tungkas Arka, tidak ada respon apapun dari gadis itu.

"Lo anak baru yah? Kelas berapa lo? Jurusan apa? Oh iya nama lo siapa? Umur lo berapa? Hobi lo apaan? Rumah lo dimana? Nama bapak lo siapa? Mamih lo siapa? Lo ikut arisan ibu-ibu komplek ga? Lo suka ghibah ga? Emm... ga mungkin cewe ga ghibah kan no ghibah no life ," celetuk Arka panjang lebar pada gadis itu tanpa dosa, tetap saja tidak ada respon dari gadis itu.

"Lo budeg ya? Atau ga bisa bicara? Orang nanya itu dijawab bukan didiemin ga sopan! Woy sombong banget astahfirullah kaya gue dong ramah, sopan baik hati, dan tidak sombong, ngga kaya lo," cetus Arka terkesan ketus.

Tetap saja gadis itu tidak perduli dan melangkah pergi namun perjalanannya terhenti ketika ada sebuah tangan yang memegang pergelangan tangannya gadis itu menoleh dan menepis tangan Arka kasar.

"Ih galak banget, lo mau pulang? Gila kali ngga guna lo dah sampe sekolahan, mau ikut gue gak masuk lewat  pintu belakang? Ngga ya uda sana pulang," ucap Arka berbalik arah menuntun motornya menuju halaman belakang.

Gadis itu berfikir sejenak benar perkataan laki-laki itu jika dia pulang, ayahnya pasti akan marah jika tau hal ini, tanpa berfikir lebih lama gadis itu mengikuti Arka dari belakang, sementara Arka yang menyadari hal itu terkekeh kecil.

"Ngikut juga ternyata," batin Arka
Laki-laki itu berjalan menuju belakang sekolah bersama motornya yang dia tuntun sedari tadi, langkahnya terhenti membuat gadis yang mengikutinya di belakang menabrak punggung laki-laki itu.

"Ngapain  nabrak-nabrak? Suka lo sama gue? Suka mah bilang aja ga usah malu-malu," ucapnya. Gadis itu hanya memutar bola matanya malas sungguh lelaki didepannya ini sangat percaya diri tingkat dewa kelewat obesitas!

"Kita ga perlu manjat-manjat kaya monyet itu ada tangga, ambil gih," perintah Arka. Tidak ingin berdebat dengan laki-laki spesies langka gadis itu mengambil tangga dan menyenderkannya pada tembok

" Gue naik duluan nanti giliran lo," ujar Arka lalu mulai mengayunkan kakinya menginjak anak-anak tangga secara hati-hati.

Setelah sampai diatas sekarang gilirannya. Kaki gadis itu mulai memijak anak tangga satu persatu secara hati-hati, takut jika dia nanti jatuh, malu? Tentu sekaligus pantatnya tidak bagus lagi nanti.
Secara tidak sengaja kaki gadis itu menyenggol anak tangga membuat tangga itu jatuh ke tanah.

"Kenapa dijatuhin Junaedi?!" Kesal Arka.
Bingung. Itu yang ada dibenak dua insan tadi. Bagaimana cara mereka turun? Tidak lama terlintas dipikiran Arka ide brilian. Laki-laki itu mengambil ancang-ancang untuk loncat. Loncat dari ketinggian sekitar dua meter lebih tidak akan membuatnya mati.

"Sempurna," bangga Arka karena dapat turun dari tembok tinggi tadi dengan selamat, lebay? Memang!
Tungkai laki-laki itu melangkah pergi meninggalkan tempat, langkahnya terhenti ketika terdengar suara  lembut  berkesan dingin, siapa lagi jika bukan gadis tadi.

"Tolongin."

"Tinggal lompat juga apa susahnya," ucap Arka menginggalkan gadis itu tapi hatinya menolak dia tidak tega bagaimanapun Arka yang mengajaknya lewat belakang.
"Ya uda loncat cepet!" Desak Arka, gadis itu diam membisu.

"Mau turun ngga? Takut? Gue dibawah lo, lo loncat juga ga bakal mati lo lompat segini  paling  cuma masuk rumah sakit doang," celetuk Arka asal

"Pegang tangan gue, turun perlahan." ucap Arka mengulurkan kedua tangannya,gadis itu  menerima uluran tangan Arka tetapi tetap saja dia belum siap.

"Loncat atau gue tinggal?!" Ancam Arka geram, gadis menatap lurus ke depan  mengambil posisi yang tepat agar jatuh tepat sasaran.

1

2

3

Bukkk

Gadis itu berhasil lompat mengenai tubuh Arka, karena sikap  Arka yang belum siap Arka tersungkur ke tanah. Kini jarak antara mereka sangat dekat, tubuh Arka dibawah sementara tubuh gadis tadi berada disamping tubuh  Arka sedikit menindih tubuh laki-laki itu. Mereka saling  pandang satu sama lain sebelum suara seseorang membuyarkan lamunan mereka.

—Crazy Ketos Vs Ice Waketos—

Spam nextt☞

Follow!
Instagram: @barvandest
Tik-tok: @syvayul_
Twiter: @WattpadSyi

Crazy Ketos Vs Ice WaketosМесто, где живут истории. Откройте их для себя