Warning☞⚠️
[FOLLOW DULU BRADER!!!]
cerita ini terdapat adegan romance, baper, kekerasan, kata-kata kasar. Harap bijak dalam membaca, tidak untuk ditiru direallife❎
PLAGIAT DILARANG MENDEKAT ❎
HATE COMMENT=HAPUS
CERITA MENGANDUNG KEBENGEKAN YANG MEMB...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading 🦋
Hari ini adalah hari dimana Kesya harus mengikuti olimpiade Fisika, Kesya mewakili SMA Victoria bersama Angga dan Juna Tidak terlewatkan para suporter yang sudah disiapkan sebelumnya perwakilan SMA Victoria sebanyak lima puluh siswa.
Bukkk
Karena kurang hati-hati dan terlalu terburu-buru laki-laki yang juga mengikuti olimpiade menabrak seorang gadis yang bukan lain adalah Kesya perwakilan SMA Victoria. Buku-buku latian sial olimpiade yang Kesya bawa berhamburan kelantai, pemuda itu berjongkok memungut buku-buku milik Kesya lalu menyodorkannya pada Kesya
"K-kesya," ucapnya mengeja Nick name yang tertera di almamater milik Kesya
"Sorry gue buru-buru jadi ngga liat ada Lo, gue Nathan dari SMA Galaksi , salam kenal, gue duluan semoga kita bisa ketemu lagi," ucapnya lalu melenggang pergi dari hadapan Kesya.
-CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS-
Pertandingan basket antara SMA Victoria dan SMA Purnama Bangsa berlangsung ramai, banyak yang menjadi suporter kedua belah pihak. Satria yang menonton disamping siswi-siswi sungguh kupingnya seperti ingin meledak, suara para siswi sangat mengganggu pendengarannya.
Ini semua karena Gibran yang meminta Satria untuk menemaninya menggombal siswi-siswi disana, sudah tidak asing bagi seseorang Gibran yang fucekboy. Lihat saja saat ini Gibran sedang asik dengan gombalannya sedangkan Satria? Dia diasingkan.
"Arkaaa go go"
"Aaaaaaaaaaa Arka ganteng banget"
"Pacar gue itu"
"Dih tunagan gue!"
"Terpesona aku terpesona memandang memandangmu terpesona"
"Andra ayo"
"Andra Gans"
"Ganteng Arka ih"
"Arka absurd Andra dingin, gue suka dingin-dingin"
"Es batu noh dingin, makan sekalian sama kulkasnya," ucap Satria kesal pada siswi-siswi disana dia sudah lelah, sungguh no boong.
"Anjip"
Teriakan suporter terutama ciwi-ciwi sangat menggelegar di seluruh lapangan basket saat ini SMA Victoria melawan SMA Putra Bangsa.
"Yeyyyyyyyyy go go go SMA VICTORIA BISA BISA," semua menjadi ricuh dan anggota chelleders mulai menunjukkan aksinya, ketua chelleders didapat oleh Clara.
Pastinya Arka bukan merasa semangat namun risih dengan sikap Clara yang seolah-olah hanya menyemangati dirinya. Bukan Arka yang ke-Pd an tapi memang nyatanya seperti itu teman lainnya pun beranggapan demikian.
"G DOUBLE O D J OB,GOOD JOB EE THE BEST , FANTASTIC BABY BEST , BEST,BEST IS THE BEST," teriak para tim chelleders terus menyemangati tim basket SMA Victoria
Denis mendribel bola lalu mengopernya kepada laki-laki yang disalah satu lengannya terdapat satu tanda bahwa dia adalah kapten basket SMA Victoria. Arka menerima bola dari Andra lalu mendribel bola dan melakukan lemparan shooting dan alhasil masuk kedalam ring lawan.
"B to the A to the S to the K to the E to the T yey BASKET, V to the I to the C to the T to the O to the R to the I to the A VICTORIA COME ON WE WILL WIN"
-CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS-
"Ekhm."
"Ada perlu apa?" Tanya seorang pria yang duduk dikursi ruangan kerjanya santai lalu meneguk secangkir kopi.
"Kapan anda berubah?" Ujar Galaksi yang kini sedang berada di kantor Effendii lebih tepatnya diruangan kerja ayahnya seorang pemilik perusahaan.
"Maksud kamu?" Tanya Frans tanpa memandang wajah anak laki-lakinya dan sibuk dengan berkas-berkas penting untuk kegiatan meeting yang akan dilaksanakan satu jam lagi.
"Anda bilang kalau saya jadi anak yang berprestasi selalu ikut lomba anda tidak akan memaksa Kesya untuk belajar dan belajar, tapi nyatanya apa? Anda justru banding-bandingkan saya dengan Kesya seolah-olah prestasi yang Kesya dapat itu tidak ada apa-apanya dimata anda, bahkan dari dulu anda selalu pilih kasih"
"Memang seperti itu adanya, adik kamu tidak bisa dibanggakan!"
"Apa anda bilang? Tidak bisa dibanggakan? Kalau memang Kesya belum bisa membanggakan anda setidaknya hargai usahanya, saya sudah turuti semua kemauan anda terutama untuk masih menganggap anda ayah saya, berperilaku baik seolah-olah keluarga anda keluarga paling bahagia, ck. Padahal anda meminta saya seperti itu hanya untuk kepentingan bisnis anda," jelas Galaksi
"Apa maksud dari ucapanmu?! Ayah tidak pernah mendidik kamu seperti ini!"
"KAPAN ANDA MENDIDIK SAYA? SAYA DAN KESYA BAHKAN DIDEWASAKAN OLEH KEADAAN!" Ucapnya dengan suara mulai serak, nafasnya tidak beraturan emosinya sekarang sudah tidak bisa dia kontrol saat ini.
"Keadaan yang mengharuskan kami untuk kuat, jika bukan karena bunda dan Kesya saya tidak akan sudi menganggapmu sebagai ayah," lanjutnya dengan tangan mengepal kuat ingin sekali dia memberi bogeman mentah di tubuh pria itu namun dia selalu ingat bunda dan adik kesayangannya.
"Bela saja adik kamu, kalian itu lemah, sudah tidak ada gunanya saya bicara dengan kamu, saya ada meeting silahkan keluar"
"Dengan senang hati tuan Effendi, dan perlu Anda ingat jangan kekang Kesya untuk kepentingan anda pribadi," ucapnya lalu keluar ruangan dengan membanting pintu dengan sangat keras.
