64. DIARY

20.9K 2.9K 1.4K
                                    

"Arka," panggil Kesya lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Arka," panggil Kesya lembut. Cowok itu tidak berkeming sama sekali. Pemuda itu setia memandang lurus dengan tatapan kosong dibangku taman dekat rumahnya.

Mengingat kejadian tadi, hatinya terasa begitu sakit kala melihat kedua wanita yang sangat dia cintai menangis tersedu-sedu.

Tangan mulus Kesya telulur untuk merangkup wajah kekasihnya, meminta Arka untuk beralih menghadap dirinya. Arka setia menunduk, diam seribu bahasa.

"Kemana Arka Kesya yang dulu? Yang ceria, goblok, tolol. Jangan kaya gini Ka," ucap Kesya mengusap lembut pipi Arka

"Aku harus gimana?" Tanya Arka dengan suara sangat lirih berkesan serak seperti orang menahan tangisnya

"Kamu harus bisa jadi kekuatan buat bunda Dania sama Aca. Arga, Albara juga," jelas Kesya

"Tapi aku nggak tau kedepannya mau gimana Sya."

"Kamu percaya kan kalau ayah kamu bukan koruptor? Ini semua cuma fitnah."

"Papa Johan Mahendra anti yang namanya korupsi," jawab Arka mengendus kesal

"Selagi ayah kamu dalam proses penyidikan, kamu sama Arga yang urus masalah kantor, cari tau kebenarannya," jelas Kesya

"Iya. Aduh jadi CEO muda, pasti banyak para lonthe kepicut sama gue. Sultan Arka Mahendra Stevenson," ucap Arka dengan intonasi tinggi lalu tertawa keras yang mampu membuat orang-orang disekitar taman menatapnya heran.

Dengan gerakan secepat kilat Kesya menoyor kepala Arka. "Lama-lama mulut kamu halal buat di sumpelin nuklir?!" Cibir Kesya

Arka, cowok itu tidak mengindahkan perkataan kekasihnya, laki-laki itu berdiri lalu menaiki bangku taman. "HALLO PREN?!!!" Teriak Arka menggelegar

"JAWAB KALIAN DENGAR KAN?! KOK DIEM?! PUASA YAAA????" Teriak Arka tanpa rasa malu

"LONTE MANA YANG BUAT KAU NYAMAN SAYANGG?!!!!"

Teriakan Arka mampu membuat semua pasang mata kini tertuju pada Arka. Dengan cepat Kesya melepaskan baju almamater OSIS untuk menutupi wajahnya. Sungguh, dia malu. Jika dapat memilih Kesya akan memilih untuk pergi dari tempat itu sekarang juga.

"Ekhem"

"BRISIK?!"

"Arkaaa," panggil Kesya lirih, tangannya menarik jas almamater milik Arka. Manik mata Keysa melirik kearah belakang, gadis itu menelan salivanya kasar melihat sosok pria tegap dengan raut wajah garang. Ya walau ganteng.

"SEPERTI ASYUUUUUU YA SAYANG," Teriak Arka bernada menggoyang-goyangkan pinggulnya ala-ala artis yang menciptakan lagu.

Lagi-lagi Kesya menelan salivahnya kasar, kembali menutup wajahnya dengan jas almamater.

"Aw awsss apa-apaan sih main jewer aj-"

Ucapan Arka terpotong kala dirinya melihat pria dengan seragam khas polisi itu menjewer telinganya lalu. Arka menelan salivanya kasar.

Crazy Ketos Vs Ice WaketosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang