Warning☞⚠️
[FOLLOW DULU BRADER!!!]
cerita ini terdapat adegan romance, baper, kekerasan, kata-kata kasar. Harap bijak dalam membaca, tidak untuk ditiru direallife❎
PLAGIAT DILARANG MENDEKAT ❎
HATE COMMENT=HAPUS
CERITA MENGANDUNG KEBENGEKAN YANG MEMB...
Hay guys sedikit informasi part ini lumayan panjang yaaa Happy reading❤️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kendaraan milik Arka melaju membelah kemacetan Jakarta, gadis yang duduk dibelakang membonceng Arka. Bingung melanda pikirannya saat ini, laki-laki itu akan membawanya pergi kemana.
Sampai motor Arka terparkir di masjid, Kesya turun lalu disusul Arka. Laki-laki itu berjalan membawa tas yang sedari tadi berada di punggungnya, Arka berbalik badan bingung Kesya tidak mengikutinya.
"Ayo!" Ajak Arka, namun Kesya hanya diam ditempat. Arka kembali membuka suara, "ayo masuk solat dulu."
Kesya tetap diam menunduk mungkin saat ini mukanya sudah seperti kepiting rebus, bagaimana bisa laki-laki didepannya ini tidak peka. Kesya ingin mengatakannya sungkan, malu? Tentu saja dia akan sangat malu.
"Lo ngga solat?" Tanya Arka membuat gadis itu tercengang seketika
"Pake nanya lagi!"
"Sya?" Panggilnya
"Libur," ucapnya tetap menunduk malu bisa-bisanya mulutnya keceplosan. Arka tertawa melihat tingkah Kesya seperti tadi dan sekarang gadis itu blusshing.
"Lo pake apa sampe pipi lo merah?" Tanya Arka. Kesya langsung menutupi pipinya dengan kedua tangan lagi-lagi Arka dibuat gemas oleh gadis di depannya ini
"Lo malu? Ngapain malu? Kan itu suatu keistimewaan perempuan, lo tunggu sini gue mau solat lo tunggu disini jangan kemana-mana kalo ada semut yang mau culik lo, lo teriak yang kenceng, sekenceng-kencengnya oke," ujar Arka dan hanya mendapatkan anggukan dari Kesya
Setelah selesai menjalankan ibadah Arka keluar dari masjid menuju motor yang terparkir bersama Kesya. Sepasang remaja itu kembali pergi membelah keramaian, selama perjalanan hening tidak ada yang membuka suara.
Arka fokus dengan jalan sedangkan Kesya menatap kearah depan dengan tatapan kosong, jujur Kesya masih merasa sakit hati dengan orang tuanya, mereka terlalu pilih kasih.
Sesampainya di tujuan Arka memarkirkan montornya lalu melihat gadis didepannya dia tau pasti Kesya bingung mengapa dirinya membawanya ke tempat seperti ini,tanpa berfikir panjang Arka mencekal pergelangan tangan Kesya dan menuntunnya menuju atap bangunan gedung itu. Kesya menepis tangan Arka lalu menaikkan satu alisnya bingung. Gadis itu menatap Arka yang pandangannya lurus ke depan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
