73. PUISI& NYANYI COLAB KESYA&CLARA

22.6K 3.5K 2.1K
                                    

Dipaksa dewasa oleh keadaan, dipukul mundur oleh kenyataan, diuji luka dan kekecewaan, namun dipaksa bertahan oleh impian dan masa depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dipaksa dewasa oleh keadaan, dipukul mundur oleh kenyataan, diuji luka dan kekecewaan, namun dipaksa bertahan oleh impian dan masa depan.

-Diary Galaksi Satria Effendi

Warning!!!
Yang lagi makan mending bacanya nanti aja ya😊😭
Trobos? Jangan salahin author kalo jadi nggak napsu😙

Seorang gadis cantik dengan rambut pirang sebahu mengerucutkan bibirnya sebal dengan pria didepannya yang terus berfokus pada beberapa berkas-berkas penting.

Nathan menghembuskan nafas panjang melirik sekilas kearah kekasihnya. "Kenapa hm? Gila?" Tanya Nathan. Icha memalingkan wajahnya kearah lain enggan untuk menjawab pertanyaan Nathan.

"Kenapa sayang?"

Blush

Hati Icha seketika mleyot kala Nathan menggunakan embel-embel sayang padanya. Icha menandang Nathan lama dengan mata berkaca-kaca.

Grep

Icha, gadis itu memeluk tubuh Nathan yang duduk disofa panjang cafe Benjoy sontak laki-laki mengenakan sweater putih itu membalas pelukan kekasihnya, mengusap lembut surai Icha.

"Hiks"

Mendengar isakan yang berasal dari gadisnya, Nathan merangkup wajah Icha, mengusap air mata gadis itu. "Jangan nangis," ucap Nathan. Bukannya berhenti tangis Icha justru semakin menjadi.

"Nathan huwaaaa aku nggak mau LDR?!" Jujur Icha, dirinya takut jika mereka LDR hubungan keduanya akan kandas karena rata-rata seperti itu.

"Jangan pergi ke Jerman," rengek Icha. Beberapa pekan terakhir ini Nathan selalu disibukkan dengan berkas-berkas pendaftaran universitas di Jerman.

"Kamu ikut aja."

Plak

Icha memukul lengan Nathan keras membuat sang empu meringis kesakitan. "Goblok! Otak gue nggak nyampe! Pinter nggak stres iya!" Jelas Icha terbawa emosi.

"Makannya otak itu jangan ketutup kemonceng!" Cibir Nathan sembari mencekal beberapa helai rambut Icha berwarna pirang itu.

"TOLOL! Kemonceng-kemonceng ini itu rambut bukan kemonceng bagong!"

"Tapi-"

BRAK

Pintu cafe terbuka kasar menampilkan sosok Arka dengan penampilan acak-acakan, beruntung keadaan cafe sepi hanya ada beberapa orang disana.

"Mentang-mentang cafe punya ibu Lo, buka pintu kasar! Ada apa gerangan sih kawan?" Tanya Nathan.

Arka mendekati dua sejoli yang duduk disofa khusus cafe dibagian pojok belakang, tangan kanannya meremas dada bagian kiri kuat. "Ati gue panas anjim, sakit," lirih Arka mendramatisir keadaan.

Crazy Ketos Vs Ice WaketosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang