82. MISS

11.8K 2.1K 3.1K
                                    

"Abang ayo makan dulu," ucap Dania membuka pintu kamar, wanita itu melihat jika putranya tidak meresponnya, Arka tetap melamun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Abang ayo makan dulu," ucap Dania membuka pintu kamar, wanita itu melihat jika putranya tidak meresponnya, Arka tetap melamun.

Merasa peka Dania pergi ke dapur dan memilih membawakan makanan kekamar putranya, Dania meletakkan baki bersisi makanan dan minuman itu dimeja dekat kasur Arka.

"Abang... makan dulu yuk," ucap Dania membujuk Arka, wanita itu mendekati tubuh Arka lalu duduk disamping Arka yang tetap melamun.

"Bang..." panggil Dania.

"Pergi bun," ucap Arka membuat Dania tersentak.

"Bang-"

"Pergi! Abang butuh waktu sendiri," sambar Arka memotong perkataan Dania. Dania mengangguk lesu lalu keluar dari kamar putranya, wanita itu tidak pergi dari sana namun Dania mengintip putranya dari sela pintu yang belum ia tutup rapat.

Hati Dania terasa tertohok melihat putranya yang begitu hancur karena kehilangan sosok wanita yang dia cintai, laki-laki itu sangat menyesali perbuatannya dulu. Arka yang sekarang bukanlah Arka yang dulu, Arka yang ceria, banyak tingkah, absurd, kini Arka berubah menjadi sosok yang semakin pendiam, banyak melamun dan tertutup. Hal itu tentu saja membuat Dania merasa resah.

Dania tersentak kala ada sebuah tangan besar menepuk pundaknya, Dania mendongak dan menemukan sosok suaminya disana. "Gimana?" Tanya Johan.

Dania menggeleng lesu, "abang jadi makin pendiem yah, dia gak mau cerita," jawab Dania.

Johan mengusap pundak istrinya menenangkan hati Dania, dia tau bahwa perasaan istrinya saat ini tidak karuan memikirkan Arka. "Kita coba pelan-pelan bun," ucap Johan diangguki Dania.

"Bunda cuma takut karena masalah ini justru merembet ke psikis Arka yah, bunda takut," ucap Dania jujur dengan bahu bergetar dan air matanya yang menetes.

"Bun-"

"Aku mau Arka yang dulu yah, bunda kangen Arka yang dulu," ucap Dania menangis pelan takut jika Arka mendengarnya.

"Iya aku tau tapi kamu juga harus ngertiin perasaan Arka, sekarang tugas kita cuma support dia, hibur dia biar dia bisa sedikit lupain soal Kesya," ucap Johan diangguki Dania.

"Aku coba ngomong sama Arka," ucap Johan mendorong pelan pintu kamar putranya lalu menerobos masuk kedalam.

"Bang," panggil Johan.

Arka tidak mengindahkan panggilan ayahnya, laki-laki itu tetap menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong. "Bang," panggil Johan sekali lagi lalu duduk disamping putranya.

"Mau cerita gak bang? Ayah gabut nih," ucap Johan menyenggol lengan putranya.

Arka menggeleng lesu.

Johan membuang nafas panjang. "Yasudah ayah tinggal," ucap Johan berdiri sembari memandang wajah putranya sendu.

Crazy Ketos Vs Ice WaketosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang