38. LAMPU MERAH

23.8K 3.9K 494
                                    

Happy reading ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading ❤️

"Buku catatan sekertaris mana?" Tanya Kesya

"Dikamar, gue ambil dulu," ucap Arka menaiki tangga

Masih sibuk dengan laptopnya, Dania datang dengan celemek yang menempel ditubuhnya.

"Masih banyak tugasnya?" Tanya Dania duduk disamping gadis itu

"M–masih bun," ucap Kesya lalu kembali melanjutkan kegiatannya

"Jangan canggung gitu sama bunda"

Dania mengusap Surai gadis itu pelan. "Semangat!" Ucap Dania dengan lantang tangan kanannya membentuk 90° serta mengepal menyemangati gadis itu

Kesya tersenyum tipis. Gadis sungguh senang walau kata semangat bukan keluar dari mulut Kinan bundanya.

"Biar lebih semangat kita makan dulu tapi bantuin bunda masak mau?" Tanya Dania

"Mau tap–"

"Sudah nanti lanjut lagi, pikiranmu juga butuh istirahat , jangan terlalu diforsir" ucap Dania lalu diangguki oleh Kesya

Saat ini Dania dan Kesya sibuk di dapur. Harum masakan sampai pada lubang hidung Arka, laki-laki itu menuju dapur untuk melihat bunda dan Kesya yang sedang memasak, terlihat Kesya yang lihay dengan peralatan dapur seperti sudah familiar baginya.

"Goreng-goreng masak-masak Bimoli," ucap Arka bernada lalu duduk dikursi dapur. Tangan laki-laki itu telulur untuk mengambil sepotong ayam yang sudah tersaji dimeja namun tangannya ditepis oleh Dania

"Bunda pelit," ucap Arka pada bundanya

"Jangan brisik bang ganggu aja, ngapain disini? Sana ketemu kembaran kamu siapa tau kamu kangen," ucap Dania

"Mau gangguin bundaku yang cantek ini, kembaran emang abang punya?"

"Ada, badut mekdi"

"Iya-in biar dapet duit," ucap arka laku bangkit kakinya melangkah menuju belakang rumah

"Sya, kamu susul Arka gih, biar itu bunda yang kerjain, kamu pasti capek," ucap Dania mengambil alih pisau yang dipegang gadis itu

"Eng–"

"Jangan bilang engga, udah kamu halaman rumah aja menghirup udara segar, bunda bisa kerjain sendiri," ucap Dania. Kesya menuruti perintah wanita itu.

"Andai dia masih ada mungkin dia sudah sebesar kamu Sya," batin Dania

Kesya sampai di halaman belakang rumah keluarga Mahendra, dapat dikatakan cukup luas. Kesya mengambil duduk didekat Arka

"Nona kulkas datang," ucap Arka yang duduk dikursi panjang halaman belakang

Hening. Tidak ada percakapan antara mereka berdua, semua sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"Sya lo tau lo itu ibarat hujan," ucap Arka. Kesya hanya memutar bola matanya jengah dia sudah tau apa yang Arka sampaikan. Pasti sangat tidak bermutu

Crazy Ketos Vs Ice WaketosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang