Warning☞⚠️
[FOLLOW DULU BRADER!!!]
cerita ini terdapat adegan romance, baper, kekerasan, kata-kata kasar. Harap bijak dalam membaca, tidak untuk ditiru direallife❎
PLAGIAT DILARANG MENDEKAT ❎
HATE COMMENT=HAPUS
CERITA MENGANDUNG KEBENGEKAN YANG MEMB...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading 🦋
Jam dinding menunjukkan pukul setengah delapan malam, Kesya berada di kamarnya untuk mengerjakan pekerjaan sekolah yang berjibun-jibun. Ponsel Kesya yang berada di sebelahnya bergetar menampakkan satu notif baru.
+628******** Kas
Nomor yang sama seperti kemarin-kemarin, siapa dia? Kesya mencoba men-schroll chatingannya dengan pemilik nomor tadi. Dia ingat kemarin dia mendapat kode dari nomor tersebut. Jari-jarinya terus bergerak mencari dan menemukannya, lantas dia berfikir apa maksud pesan itu.
+628******** Lo ngga dirumah atau lo kabur gue santet
Kesya Theresa Lexandra O
Kesya kembali meletakkan ponsel miliknya diatas meja belajar dia berfikir mana mungkin Arka serius ingin kerumahnya untuk apa? Keadaan juga sudah larut malam. Tiba-tiba ponsel miliknya kembali berdering lantas Kesya membuka benda pipih miliknya dan terkejut dengan pesan itu
+628******** Gue udah didepan,cepet keluar.
Membaca pesan tersebut Kesya mengintip dari jendela kamar dan benar saja Arka sudah berada didepan rumahnya duduk diatas montor. Kesya pergi keluar menghampiri laki-laki tersebut
"Hai nyonya kulkas," ucapnya turun dari montor lalu menghampiri Kesya, gadis itu hanya diam seribu bahasa sudah biasa bukan? Arka masuk kedalam rumah Kesya meninggalkan pemilik rumah diluar. Kesya menatapnya tajam bisa-bisanya dia masuk ke dalam rumah tanpa izin?
"Mau apa?" Tanyanya dingin
"Tamu itu harus diajak masuk terus dibuatin minum," ucapnya santai lalu duduk di sofa. Kesya sungguh tidak mengerti dengan laki-laki didepannya ini
"Tamu?"
"Iya lah tamu"
"Tamu?"
"Iya tamu lo denger kan? Jangan bilang lo ngga bisa denger, telinga lo berfungsi semua kan? Kalo lo ngga denger mari kita otw ke rumah sakit ke bagian THT."
"Usir jangan?"
"Jangan lah,mending lo ganti baju," ucap Arka membuat Kesya mengerutkan dahinya bingung apa maksud dari perkataan laki-laki didepannya ini. Ah atau jangan-jangan
"Ngga usah mikir macem-macem ganti cepet! Atau perlu gue pak-"
Belum selesai berbicara Kesya sudah pergi menaiki tangga.
Setelah selesai mengganti baju sesuai perintah Arka. Gadis itu turun menuju ruang tengah dimana Arka sedang duduk disana. Arka yang melihatnya pun tersenyum manis namun tidak dihiraukan oleh Kesya.
Arka memperhatikan Kesya dari atas kepala sampai ujung kaki lalu membuka suara "Wawwwwwwwww wadawwwwww biasa aja."
Kesya memutar bola matanya jengah dengan penuturan Arka, dia bingung jika di drakor laki-laki memandangi perempuan dari atas sampai bawah akan dibilang cantik, namun ini apa? Apa ini? Tidak-tidak Kesya sama sekali tidak berharap dibilang cantik oleh manusia aneh plus plus gila tingkat dewa ini.
"Ayok kita berangkat, kunci pintunya takut maling masuk nyuri daleman lo," ucap Arka lalu lari menuju motornya terparkir sedangkan Kesya memandangnya tajam
"Gila Arka gila!" Batinnya.
"Kemana?"
"Udah lo tinggal ikut aja, gue ngga bakal macem-macem"
"Ogah"
"Cepet"
"Ngga"
"Lo ngga mau gue tunggu disini sampe ibu bapak lo pulang terus gue bilang kalau gue itu calon suami lo."
"Ck," Kesya berdecih lalu menaiki motor Arka lalu melaju membelah kerumunan dan ingat ini hanya terpaksa!
