"Sial banget gue udah telat, ketemu sama cewe dingin kaya kulkas seribu pintu, gue dihukum ga ada yang peduli ga kaya di pilm-pilm sama wattpad 'ini mas Arka minumnya' boro-boro anjim kaga ada." Keluh Arka

-CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS-

"Heyyy abanggg Arka, dah selesai hukumannya?" Tanya Satria berkesan mengejek, melihat temannya kesusahan merupakan kebahagiaan baginya. Salah sendiri bukan rela begadang hanya demi game-nya?

"Cih, bisa diem ngga!" jawab Arka ketus mengambil minuman di atas meja lalu meneguknya, tidak peduli itu minuman milik siapa.

"Woy, minuman gue, main embat aja! Ganti rugi dua juta!" Cibir Gibran pada sahabatnya. Tuman!

"Brisik! Gue haus abis lari keliling lapangan, dan ngga ada yang peduli sama sekali! Sakit hati abang?!" Ucap Arka mendramatisir keadaan.

"Alay, makannya cari pacar biar ada yang perhatian sama lo!" Tungkas Andra

"Nyari dimana pasar? Ok fix besok gue kepasar," ujar Arka semangat

"TOLOL!" Cibir mereka bertiga secara bersamaan

"Heh bang Toyib! Cariin doi cepet di shoppe siapa tau ada, bismillah gratis ongkir dua bulan," ujar Arka pada ketiga sahabatnya.

"Dua ribuan mau?" Tanya Satria berusaha menahan tawanya

Arka mendengus kasar, laku memilih duduk dikursi samping Satria. " Mana ada doi dua ribuan paling juga dapet bra-nya doang!"

"Eh Ka, bra dua ribuan juga cuma dapet talinya doang," tambah Gibran tetap fokus pada ponselnya

"Lah mana gue tau, gue laki, gue ngga pake bra, coba tanya pak Wondo pasti dia tau harga bra berapaan!" Ujar Arka

"Eh Jamal, pak Wondo juga laki-laki mana tau soal bra," ucap Gibran menimpali

"Ngapain pada bahas bra sih?" Tanya Andra bergidik ngeri, bingung dengan sifat para sahabatnya yang somplak masalah bra saja dipermasalahkan.

"Lah Satria yang mancing-mancing," ucap Arka mengalihkan pandangannya pada Satria yang fokus pada layar ponsel sambil senyum-senyum sendiri seperti orang gila

Arka tersenyum smirk, terbesit dipikirannya untuk melakukan sesuatu. "Senyumanmu yang indah bagaikan- lonteee," ucap Arka bernada mengundang gelak tawa seisi kelas, sementara Satria mengacuhkan sahabatnya dan memilih tetap fokus pada benda pipih yang sedang dia pegang.

-CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS-

Seorang gadis menengok kanan-kiri untuk mencari ruang kepala sekolah. Samar-samar gadis itu mendengar suara keributan dari lorong sekolah. Perlahan gadis itu mendekati asal suara. Mata gadis itu membelalakak kala melihat satu siswi yang dibully habis-habisan oleh tiga siswi lain.

"Lo itu anak ngga tau diri," ucap Icha menjambak rambut siswi berkuncir dua dan berkacamata bulat itu

"Akkhh lepas Ka," pinta siswi itu sambil meringis kesakitan dan sudut matanya mengeluarkan air mata.

"Dekil, kumuh, cupu!" Hina salah satu pembully. Tangan gadis pindahan itu mengepal kuat, dia paling tidak bisa melihat orang lain ditindas.

Gadis itu memberanikan diri menghampiri mereka. "Beraninya keroyokan?!" Ucap gadis itu lantang. Sontak tiga siswi pembully dengan ketua Icha, memandang gadis pindahan itu sinis.

"Murid pindahan aja belagu!" Ucap siswi itu mendorong kasar tubuh gadis pindahan tadi.

"Lo itu adek kelas jadi ngga usah sok jagoan!" Ujar salah satu siswi lain, tangannya mencekal rambut gadis pindahan itu sontak gadis itu menepisnya kasar.

Siswi itu hendak melayangkan tamparan namun berhasil gadis itu tangkis. Tangan gadis itu melambung, satu tamparan berhasil mengenai pipi salah satu siswi pembully.

Plak

"Kita cuma beda umur bukan beda nyali," ucapnya tanpa rasa takut

"Dan lo Kak, lo tau rasanya dibully, terus kenapa lo bully orang?" Ucap gadis itu menunjuk Icha. Teman-teman Icha memandang Icha bingung, apa maksud dari perkataan gadis pindahan itu.

"Pergi," ucap Icha menyeret kedua temannya

Gadis pindahan itu memandang sekilas wajah siswa yang dibully lalu melenggang pergi tanpa berbicara sepatah kata pun.

Gadis pindahan itu terus melangkahkan kakinya mencari ruangan kepala sekolah, karena tidak fokus gadis itu tidak sengaja menabrak dada bidang seseorang, sontak gadis itu mendongak menatap menatap kedua manik mata Arka dalam.

"Cari apa? Duit? Berapa duit yang ilang? Udah ikhlasin, sekarang cari duit itu gampang, lo tinggal telfon om Burhan, open bo, ngepet, udah deh dapet duit 'kan," ujar Arka tersenyum bangga bisa memotivasi seseorang untuk berbuat sesat.

Gadis itu memutar bola matanya jengah lalu hendak pergi namun pergelangan tangannya dicekal oleh Arka.

Arka terseyum kikuk lalu melepaskan genggaman tangannya, tangan laki-laki itu kembali telulur untuk mengajak bersalaman.

"Nama gue Arka, nama ayah gue Johan, ibu gue Dania, adek gue ada tiga, rumah gue di rumah yakali gue bawa ke sekolah, berat, hobi makan, habisin duit, motto hidup gue, hidup jangan dibuat susah, nggak ada duit, gampang nyopet bisa, ngepet bisa, open bajingan bisa, apa lagi ya? Banyak lah pekerjaan sesat, kalo mau kerja sesat dengan bergaya, tikus berdasi solusinya," ucap Arka memperkenalkan diri.

"Oh ya, gue itu ketua OSIS disini, gue kapten basket, gue siswa pinter, lo pasti goblok 'kan? Gue itu anaknya ganteng, ramah, humoris-"

"Brisik," ucap gadis itu dingin memotong perkataan Arka lalu beranjak pergi dari tempat.

Arka dibuat menganga kala gadis pindahan itu tidak menggubris perkataannya. Pandangan Arka tertuju pada tangannya sendiri yang telulur untuk berjabat tangan namun ditolak, perlahan Arka menurunkan tangannya.

"Gue? Dicuekin? Baru pernah," gumam Arka pelan.

-Crazy Ketos Vs Ice Waketos-

Ahahaha Dingin sekali dia 🌝

Gimana part ini?

Next?

Spam Next☞

Follow!
Instagram: @barvandest
Tik-tok: @syvayul_
Twiter: @WattpadSyi

Crazy Ketos Vs Ice WaketosWhere stories live. Discover now