13. BERITANYA KESEBAR?!

326 71 122
                                    

Komen banyak-banyak ya, btw lopenya gak bisa masa.

Komen banyak-banyak ya, btw lopenya gak bisa masa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-Happy Reading-

Erlan mempercepat langkah kakinya saat melihat orang yang ditunggunya berada dalam jangkauan. Rasa penasaran mengalihkan segalanya, padahal setelah ini ia ada rapat dengan anggota himpunan lainnya. Erlan menahan pergelangan tangan cewek itu, sehingga langkahnya terhenti.

"K-kenapa, Kak?" tanya Megi seraya mengedarkan pandangannya ke sekeliling koridor.

Refleks Erlan menjauhkan tangannya, cowok itu berdeham, menghilangkan suasana canggung. "Eh, sorry. Gue mau tanya sesuatu,"

"Mau tanya apa, Kak?" Alis Megi tertaut, merasa penasaran akan pertanyaan dari Kakak tingkatnya.

"Lo beneran pacaran sama Dito?" tanya Erlan to the point.

Sontak Megi terdiam kaku, bagaimana mungkin Erlan sampai mengetahuinya, padahal sudah ditutup rapat-rapat. Megi mengigit bibir bawah, mencari-cari alasan yang dapat dipercaya.

"Hah? Kak Erlan kenapa bisa tau?" tanya Megi kebingungan. Apa mungkin Kakak tingkatnya ini memiliki mata-mata? Rasanya tidak masuk akal.

"Gue denger desas-desus aja, katanya udah kesebar beritanya. Tapi, itu emang bener?" tanya Erlan berbalik, ia sudah kelewat penasaran, tapi Megi selalu mengalihkan dengan pertanyaan yang lain.

"Sebenernya..." Megi menukas, merasa bingung harus jujur atau memendam kebohongan ini dan membiarkan semua orang mengira jika ia adalah pacar dari seorang Dito Lavian—cowok menyebalkan tingkat tinggi yang minus akhlak. "Iya, soal berita itu emang bener." jawab Megi apa adanya.

"Kenapa bisa?" tanya Erlan lagi, ada nada putus asa dari suaranya.

"Ada alasannya, Kak, tapi saya bingung gimana jelasinnya." balas Megi menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal.

Erlan terkekeh kecil, sedari tadi Adik tingkatnya itu terlihat canggung berbicara padanya. "Enjoy aja kalau ngomong sama gue, nggak usah formal," ucap Erlan seraya mengusap puncak kepala Megi dengan gerakan lembut.

Seketika jantung Megi berhenti berdegup serta ada perasaan aneh yang menjalar di dadanya. Sebelumnya ia tidak pernah seperti ini. Megi tertunduk, perlakuan Erlan memang sederhana, tapi cowok itu tidak tau seberapa besar efeknya. Megi mengatur degup jantungnya agar kembali normal.

"Kesannya jadi nggak sopan, Kak." cicit Megi dengan seulas senyum tipis.

"Santai aja, bukannya kita teman?" tanya Erlan menaik turunkan alisnya bergantian.

"A-ah, iya teman." Megi menjentikkan jarinya, sejak kapan ia dan Erlan berteman, mengobrol hanya sesekali.

"Jadi alasan lo pacaran sama dia?" tanya Erlan menggulung jaket Levi's yang melekat sempurna pada badannya.

SEGITIGA SEMBARANG [SELESAI]Where stories live. Discover now