26. SI BUCIN LISA

306 69 110
                                    

Tinggalkan jejak! masih belum ada konflik. Mungkin cerita ini sampai 50 part, terus aku bakal bikin cerita Arka and 2 cerita baru lainnya.

✨-Happy Reading-✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✨-Happy Reading-✨

Gemerlap lampu menerangi jalan komplek yang ramai dilalui oleh kendaraan bermotor, sayup-sayup hembusan angin membawa ranting pohon melambai-lambai, menimbulkan suara retakan yang malah terdengar mengerikan. Beberapa menit yang lalu adzan Maghrib baru berkumandang, tetapi langit biru terlihat begitu gelap, tanda-tanda gemercik hujan akan kembali datang. Entah mengapa petrichor—aroma alami yang dihasilkan oleh air hujan ke tanah kering membuat siapapun merasa nyaman.

Sepasang tangan mungil yang melingkari pinggang Dito semakin erat dari jok belakang. Kali ini cowok berkulit tan tersebut tidak bisa melajukan motor yang dikendarainya dengan kecepatan tinggi sebab Adiknya itu terus berteriak ketakutan, sukses membuat Dito lengah. Mungkin ini salahnya, sehabis Lisa membangunkannya secara paksa, Dito bukan langsung pergi membeli jajan di luar, tapi bermain play station hingga menjelang Maghrib. Alhasil Lisa menangis, melempar semua boneka yang tersusun rapi di lemari dengan bibir tertekuk ke bawah.

"Kak Ito," panggil Lisa seraya mendongakkan kepala, memudahkannya melihat raut wajah Kakaknya.

"Apa?" tanya Dito kelewat datar, tak mau fokusnya dalam mengendarai motor hilang.

"Liat sini, A'a Arka ganteng banget." cicit Lisa tersenyum malu-malu.

Refleks Dito menekan rem motor bagian depan, ia menolehkan kepalanya ke belakang, menatap Lisa tajam. Tunggu, tidak mungkin ia salah dengar. Panggilan yang Lisa katakan beberapa detik lalu membuat perutnya geli bukan main. Terdengar horor. Memang sejak awal pergi Lisa membawa selembar fotonya saat SMP dulu, sudah berkali-kali merebutnya secara paksa, tetapi Lisa enggan mengembalikan foto tersebut dan tetap memperhatikan dengan sorot memuja.

 Memang sejak awal pergi Lisa membawa selembar fotonya saat SMP dulu, sudah berkali-kali merebutnya secara paksa, tetapi Lisa enggan mengembalikan foto tersebut dan tetap memperhatikan dengan sorot memuja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dito meringis, sejujurnya ia agak muak melihat foto 4 tahun lalu, di mana penampilannya masih culun dengan rambut yang menutupi jidatnya. Ya, dirinya, Ganda, dan Arka memang sudah bersama sejak SMP, tapi baru kenal dekat menginjak kelas 9 karena mereka masuk ke dalam kelas yang sama dan berakhir rusuh. Arka itu pernah masuk pesantren selama 2 tahun lalu memilih masuk sekolah biasa karena sudah tidak kuat menghapal. Oleh karena itu, Guru-guru yang mengajar menyerah menghadapi kelakuan titisan syaiton serta sudah kelewat batas normal.

SEGITIGA SEMBARANG [SELESAI]Where stories live. Discover now