[1] Perjodohan

6.1K 320 59
                                    

Orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, tapi kadang sang anak salah paham akan niatnya. Itu sebabnya perlu adanya komunikasi antara anak dan orang tua sebelum akhirnya mereka mengambil keputusan.

[ [1] Perjodohan ]

*****

"Kamu kita jodohin."

Devon menatap tak percaya pada kedua orang tuanya yang duduk di jok depan. Jadi, dia yang disuruh dandan yang rapi, disuruh ikut pergi dengan mereka itu hanya ingin dijodohkan, tapi tunggu, jodohkan? Dia dijodohkan. Tidak, ini tidak bisa dibiarkan.

"Ma, apaan sih?! Kok aku dijodohin? Devon masih pengen hidup bebas, Ma, Pa. Lagian Devon masih kuliah, baru aja beres semester lima dan lagi liburan."

Tentu Devon protes, lah dikira ini jaman apaan main perjodohan saja!

"Udahlah Bang terima aja, cantik kok orangnya."

Sontak Devon lantas menoleh ke arah sang adik yang duduk di sampingnya. "Kamu udah ketemu?"

Dengan santainya sang adik, Dea Mahesa, menganggukkan kepalanya.

"Lho? Bukannya Devon yang dijodohin, tapi kenapa jadi Dea yang tahu duluan?"

Devon semakin tak mengerti dengan jalan pikir kedua orang tuanya. Maksudnya apa coba? Dia yang dijodohkan kok adiknya yang tahu duluan? Terlebih kenapa mereka tidak meminta pendapatnya?

Tahu begini Devon tidak ingin so-soan hengkang dari dunia playboy nya.

"Dev, dengerin Mama ya. Kamu udah kenal dia kok, dia baik, cantik, ramah, dan yang pasti dari keluarga yang baik-baik juga," jelas sang Mama, Deva Mahesa.

"Ma, bukan itu masalahnya!" ujar Devon frustasi, "masalahnya kenapa Mama gak minta persetujuan Devon dulu sih? Emang Devon mau?"

"Harus dong!"

Devon menghela napasnya gusar. Kemudian dia mengalihkan tatapannya pada sang Papa, Deris Mahesa, tapi sayang sang Papa mengabaikannya dan Devon baru ingat jika Papanya ini tipikal suami takut istri. Apapun yang sang Mama putuskan, pasti Papanya setuju.

"Udah Bang, Dea yakin pasti Abang seneng."

Akhirnya Devon hanya bisa pasrah dan dia berharap siapapun yang akan dijodohkan dengan dirinya adalah wanita baik-baik. Dia akui, dia egois dengan menginginkan wanita baik-baik sedangkan dirinya sendiri sebaliknya, tapi semua orang pasti menginginkan jodoh yang terbaik, bukan?

Sedangkan dilain tempat, seorang gadis berumur dua puluh tahun itu tersenyum menatap riasan wajahnya yang tidak menor, tapi cukup membuat wajahnya menjadi lebih menawan.

"Gue yakin, Dev pasti suka," gumamnya.

Lain halnya dengan Devon, sang gadis yang tak lain adalah orang yang dijodohkan dengan Devon ini, sudah tahu jika dia akan dijodohkan.

"Anak Mommy udah siap belum?"

Sontak sang gadis mengalihkan pandangannya pada Mommy-nya yang berada di ambang pintu.

"Aku cantik gak, Momm?"

Seraya berdiri menghadap sang Mommy gadis itu tersenyum memamerkan kecantikannya.

Mommy gadis itu tentu mengangguk, tidak ada turunan Askandra yang tidak cantik atau tampan.

"Dev bakalan suka gak ya, Momm?"

Pasutri Player [ Complete ]Where stories live. Discover now