Chapter 48 - Unfinished

294 47 8
                                    

"Tentang apa? Kau tahu aku hanya malaikat. Aku hanya melaksanakan perintah dan bukanlah yang berkuasa membuat dan merubah takdir."

"Hoshi, dia akan baik-baik saja, bukan?"

Mingyu terdiam sembari menatap wajah Wonwoo yang memandangnya dengan serius. Meski begitu, Mingyu jelas bisa melihat aura khawatir di wajah pemuda tampan yang ada di hadapannya kini.

"Tidak akan terjadi apapun dengannya, kan? Semua yang ada di sekitarku akan baik-baik saja mulai sekarang, kan?" Wonwoo kembali mempertegas keingintahuannya.

"Aku minta maaf karena tidak bisa menjawab banyak. Tapi aku bisa memastikan, bahwa Hoshi akan baik-baik saja."

"Benarkah?" Wonwoo mencoba memastikan apa yang baru saja didengarnya dari Mingyu.

"Eum." Wonwoo mulai bisa menampakkan senyumnya tepat setelah Mingyu memberikan anggukan kecil kepadanya. Ya berkat itu, Wonwoo bisa merasa sedikit lega sekarang. Hingga beberapa detik kemudian, ia seperti teringat dengan sesuatu.

"Ah, satu lagi. Ada satu hal lagi yang harus kutanyakan kepadamu." Wonwoo kembali membuat suasana mendadak serius.

"Apa?" Tanya Mingyu.

"Mataku. Waktu itu kau mengatakan jika mataku akan kembali normal, setelah aku bisa menyelesaikan tiga kasus dari arwah berbeda, bukan? Seperti yang kau lihat, kenapa mataku masih seperti ini?" Kata Wonwoo sembari menunjuk ke arah matanya yang memang masih berwarna biru.

Mingyu tersenyum tipis. Oh, atau mungkin lebih tepat jika menyebutnya dengan seringai?

"Kau yakin sudah membantu menyelesaikan tiga kasus, Tuan Jeon Wonwoo?" Tanya Mingyu. Membuat Wonwoo yang mendengar itu langsung mengernyit kebingungan. Diam-diam ia sedang menghitung dan mengingat kembali kasus apa saja yang sudah ia selesaikan.

"Yoon Yu Jeong, Suster Kang Yuri, dan juga Kwon Soon Young. Eh? Tunggu dulu?" Kedua mata Wonwoo langsung terbuka lebar ketika ia seperti mengerti akan sesuatu tepat setelah mengucapkan nama Kwon Soon Young. "Jadi maksudmu, Kwon Soon Young tidak masuk ke dalam hitungan?"

"Aku tahu kau itu tidak sebodoh seperti yang terlihat." Mingyu semakin melebarkan senyum seringainya. Entah kenapa malaikat itu tampak semakin tampan saja sekarang ini.

Wonwoo menunduk. Benar juga, Kwon Soon Young bukanlah arwah sempurna. Ia hanya roh yang keluar dari tubuh manusia yang masih hidup. Kebingungannya kini terjawab sudah. Yang itu berarti, ia harus mencari satu lagi arwah yang akan mengakhiri penderitaannya memiliki mata birunya ini.

"Chan. Ya, Lee Chan. Maaf, Mingyu, tapi aku harus mencari Lee Chan sekarang!" Wonwoo hampir saja turun dari ayunan dan melesat pergi kalau saja suara Mingyu tidak terdengar menginterupsi. Wonwoo langsung kembali ke posisinya yang semula. Menatap Mingyu, dengan sorot mata yang meminta Mingyu untuk mengulangi apa yang baru saja ia katakan.

"Ya aku mengatakan itu, karena hanya tidak ingin kau terlalu berharap dan berakhir kecewa."

"Bisa tidak sih kalau bicara itu yang jelas, Tuan Malaikat?" Kata Wonwoo yang terdengar mulai sedikit kesal.

"Kenapa kau marah-marah begitu? Aku hanya ingin membantumu saja." Malaikat itu sepertinya merajuk. Terlihat dari ia yang tengah mengerucutkan bibir indahnya sekarang ini.

"Hah..." Wonwoo menghela napasnya, "bukannya marah. Hanya saja kau selalu membuatku bingung. Coba sekarang katakan dan jelaskan apa maksud perkataanmu tadi. Aku tidak bisa menentukan arwah mana yang harus kubantu?"

"Iya, benar. Kau tidak bisa memilih. Arwah itu akan datang dengan sendirinya kepadamu."

"Lalu, bagaimana jika bukan hanya satu arwah yang mendatangiku? Seperti yang kau lihat, mereka selalu berebut untuk mendapatkan perhatianku. Bukankah itu sama saja aku harus memilih di antara mereka?" Wonwoo mulai mengutarakan semua hal yang membuatnya kebingungan.

The Gift || SEVENTEEN [COMPLETE]Where stories live. Discover now