Chapter 39 - Locked

286 47 15
                                    

"Hya! Kau!"

"Astaga!"

Chan tiba-tiba saja muncul tepat di depan Mingyu yang tengah berada di dalam lift. Tentu saja hal itu membuat Mingyu yang sedang asyik bersenandung kecil langsung terlonjak kaget. Bahkan Mingyu sampai bersandar dinding lift karena kedua kakinya terasa lemas seketika. Oh, sial! Mingyu tentu sempat mengumpat tadi.

Untung saja tidak ada orang lain yang satu lift dengan dirinya saat ini. Kalau sampai benar ada, orang yang bersama Mingyu saat itu juga sudah pasti akan ikut terkejut akibat mendengar teriakan kaget darinya.

"Hya, waegeurae? Kau mengagetkanku, Bocah!" Protes Mingyu. Malaikat tampan itu bahkan sampai menjentikkan jarinya ke kening bocah yang sudah meninggal tersebut karena saking kesalnya pada Chan.

"Apa yang kau lakukan pada Hoshi Hyung, hah?" Alih-alih menjawab, Chan malah balik bertanya pada Mingyu. Menatap tidak suka kepada Mingyu.

"Oh, kau melihatnya?" Mingyu jadi tampak lebih santai. Ia kembali bersikap cool di depan Chan. Bersandar dinding lift, melipat kedua tangannya di dada. Ditambah lagi dengan seringai tipis yang ditunjukkan olehnya, membuat Chan menautkan alisnya tidak mengerti.

"Ya. Aku melihatnya! Apa yang kau lakukan pada Hoshi Hyung? Cepat katakan!" Chan menegaskan setiap kata yang diucapkannya. Menuntut jawaban dari pria yang jauh lebih tinggi darinya itu. Sorot mata Chan juga menatap semakin tajam ke arah Mingyu. Selain rasa penasaran yang tampak dari wajah Chan, terlihat juga sorot wajah khawatir dan cemas dari raut bocah lelaki yang memiliki rambut berwarna pink itu.

Beberapa waktu yang lalu, Chan secara tidak sengaja melihat apa yang sedang dilakukan Mingyu kepada Hoshi. Dari ketika Mingyu yang mulai menempelkan telapak tangannya ke kepala Hoshi, sampai dengan cahaya putih yang perlahan-lahan muncul di ruangan tempat Hoshi terbaring. 

Chan yang melihat kejadian itu, memang tidak langsung menghadang dan menghentikan Mingyu untuk segera menanyakan apa yang dilakukannya kepada Hoshi. Melainkan Chan lebih dulu melihat keadaan Hoshi. Chan sangat takut jika Mingyu telah melakukan sesuatu yang buruk pada tubuh itu.

Ting!

"Aku tidak melakukan apapun. Aku hanya melakukan tugasku sebagai malaikat saja." Kata Mingyu sembari keluar dari lift yang kebetulan pintunya sudah terbuka. Ia kini sudah berada di lantai tujuannya, yaitu lantai dasar gedung rumah sakit. Chan berdecih melihat pria yang ia akui memang tampan itu. Namun kemudian Chan tetap menyusulnya, itu karena jawaban yang ia inginkan belum sama sekali didapatkannya.

"Hya! Jawab dengan jelas!" Teriak Chan yang mengekori Mingyu. Jarak Chan dan Mingyu memang tidak cukup jauh. Namun karena kaki-kaki Mingyu yang panjang, membuat jarak antar langkah mereka pun otomatis jadi semakin jauh juga. Walaupun Mingyu terlihat santai saat berjalan, tapi tetap saja membuat Chan menjadi tertinggal.

"Hya! Jangan membuatku terlihat seperti orang gila, karena harus menjawab pertanyaan dari hantu bocah sepertimu, Lee Chan."

Chan menghentikan langkahnya ketika telinganya seperti mendengar suara Mingyu. Meskipun Mingyu ada beberapa meter di depannya, tapi Chan sangat yakin bahwa Mingyu sama sekali tidak membuka mulutnya untuk berbicara. Itu karena saat suara tadi terdengar, kepala Mingyu sedang menoleh ke arah kanannya. Chan jelas tidak melihat ada pergerakan dari mulut malaikat itu untuk berbicara, kecuali senyum tipis yang terpasang di sana.

Oh, tunggu. Apa mungkin Mingyu baru saja berbicara dengan menggunakan kekuatan pikiran?

"Hya! Tunggu!" Chan kembali berteriak sembari setengah berlari menyusul Mingyu yang baru saja terlihat melewati pintu besar terbuat dari kaca.

The Gift || SEVENTEEN [COMPLETE]Where stories live. Discover now