Chapter 29 - Working

357 48 0
                                    

Dua hari telah berlalu. Dan hari ini Wonwoo sudah memiliki rencana untuk datang ke restoran milik Seungcheol. Ia berniat untuk menggantikan pekerjaan Soon Young sementara waktu, selama Hoshi masih dalam keadaan koma.

Rencana itu tercetus di otaknya, ketika ada suatu waktu keduanya, Wonwoo dan Hoshi, sedang membahas tentang Seungcheol yang sepertinya terlihat semakin dekat dengan si perawat cantik Bae Sujin. Bahkan Hoshi pernah mendengar celetukan Seungcheol bahwa pemuda itu berniat untuk menikahi Sujin. Dari situlah Wonwoo tiba-tiba terpikirkan pekerjaan Hoshi di restoran milik Seungcheol sebelum ia mengalami kecelakaan dan koma. Ia meminta pendapat Hoshi, bagaimana jika ia yang menggantikan pekerjaannya untuk sementara waktu.

Dan tentu saja niatan itu awalnya mendapat penolakan keras dari Hoshi. Bukannya apa-apa, tapi Wonwoo saja tidak pernah melakukan pekerjaan yang lumayan berat seperti itu. Wonwoo sama sekali belum berpengalaman. Namun, akhirnya Hoshi menyetujui ketika Wonwoo mengatakan jika Hoshi bisa mengambil alih tubuhnya di saat jam bekerja. Ya, tentu saja hal itu akan memudahkan rencana Hoshi, bukan?

Setelah itu, Wonwoo yang juga dibantu oleh Hoshi pun mulai membicarakannya dengan Bibi Cha. Sama seperti Hoshi, Bibi Cha awalnya juga menolak. Namun setelah bujukan-bujukan maut dilontarkan oleh keduanya, akhirnya Bibi Cha setuju. Dengan satu catatan, jangan sampai Wonwoo menjadi sakit dan kelelahan karena pekerjaan itu. Atau bahkan sampai bisa mencelakakan Hoshi sendiri. Bahkan Bibi Cha menggunakan ancaman, akan kembali bekerja ke Jeju jika sampai hal itu terjadi.

Dan siang ini, Wonwoo sudah sampai di depan restoran milik Seungcheol. Sementara itu, Bibi Cha sedang menjaga Hoshi di rumah sakit. Awalnya ia ingin memberitahu Seungcheol dan membicarakannya di rumah sakit saja saat ia menjenguk Hoshi. Namun karena sudah dua hari berlalu, dan juga karena Wonwoo yang sudah tidak bisa lagi menunggu dengan sabar, akhirnya Wonwoo memutuskan untuk mengunjungi restoran milik Seungcheol yang memiliki ukuran luas tidak terlalu besar itu. Tentu saja, dengan bantuan Hoshi sebagai penunjuk arah.

"Ramai sekali." Gumam Wonwoo sembari menatap satu bangunan restoran di depannya yang sedang ramai akan pengunjung.

"Kau lupa, ya? Ini kan sedang waktunya untuk makan siang." Sahut Hoshi yang berdiri sejajar dengan Wonwoo.

"Ah, benar juga, ya?" Wonwoo mengangguk mengerti, "pasti melelahkan ya bagi Seungcheol Hyung, dia bekerja sendirian selama kau sakit. Apalagi di jam-jam seperti ini," lanjutnya.

"Siapa yang bilang Seungcheol Hyung sendiri?"

Wonwoo menatap Hoshi tidak mengerti, "maksudmu?"

"Seungcheol Hyung mempunyai dua orang lagi yang membantunya selain aku. Dan mereka adalah sahabat-sahabatnya yang jauh lebih dulu bekerja dengan Seungcheol Hyung. Ya, kau tentu ingat. Aku hanya bekerja paruh waktu di sini." Ujar Hoshi.

"Ah, begitu, ya?" Wonwoo mengangguk paham. Tapi tiba-tiba saja kepalanya berdenyut nyeri. Sampai membuat Wonwoo sedikit oleng karenanya. Entah kenapa pusing itu tiba-tiba datang menyerang. Bersamaan dengan denyutan tadi, sekilas ingatan datang masuk ke kepalanya. Hanya sekilas saja. Wonwoo mengernyit sembari memijit keningnya perlahan.

"Gwaenchana?" Tanya Hoshi merasa ada yang tidak beres.

"Eoh." Kepala Wonwoo memang sudah tidak terasa sakit. Namun, kilasan ingatan itu membuatnya jadi penasaran. Memang masih belum jelas tentang apakah ingatan itu, namun yang pasti Wonwoo melihat restoran yang sama dengan yang ada di depannya saat ini.

"Lalu bagaimana? Mau masuk sekarang atau nanti saja menunggu saat sudah sepi?"

"Karena sudah sampai di sini. Ya langsung masuk saja." Wonwoo memutuskan dengan mantap.

The Gift || SEVENTEEN [COMPLETE]Where stories live. Discover now