Chapter 61 - Im Yujin's Secret

252 46 32
                                    

"Kim Mingyu?" Yujin mengangguk menjawab pertanyaan singkat yang keluar dari mulut Wonwoo tersebut.

"Tunggu dulu. Kim Mingyu yang kau maksud, si peramal itu?" Hoshi mencoba meyakinkan diri, apakah Kim Mingyu yang dimaksud oleh Yujin ini adalah orang yang sama dengan orang yang ada dipikirannya.

"Peramal?" Tanya Yujin setengah terkejut ketika mendengar penuturan Hoshi yang baru saja mengatakan tentang sosok Kim Mingyu yang dikenalnya sebagai seorang peramal.

Yujin lalu mengalihkan pandangannya sejenak ke arah Wonwoo. Mencoba meminta konfirmasi padanya, apakah itu Kim Mingyu yang sama. Hingga sesaat kemudian ia melihat anggukan kecil yang Wonwoo berikan.

"Apa dia mengatakan sesuatu padamu?" Tanya Yujin lagi. Dan ketika tadi Yujin yang menatap Wonwoo, kini giliran Hoshi yang tampak sedang meminta persetujuan dari Wonwoo untuk menjawab pertanyaan dari Yujin itu.

"Ya, dia meramalku." Jawab Hoshi tepat setelah melihat Wonwoo mengangguk kepadanya.

Kemudian Hoshi menceritakan bagaimana awal pertemuannya dengan Kim Mingyu. Termasuk dengan apa-apa saja yang dikatakan oleh Mingyu selama kebersamaan singkat mereka tadi di restoran. Berbeda dengan Wonwoo yang memang sudah mengetahui sebelumnya, Yujin tampak begitu fokus mendengarkan cerita Hoshi.

Wonwoo sesekali mencuri pandang ke arah Yujin. Siapa yang tahu, jika sejujurnya Wonwoo pun masih begitu penasaran dengan sosok Im Yujin ini. Seorang gadis yang ternyata cukup mengenal sosok Bibi Cha. Terlebih lagi adalah dengan apa yang sempat dikatakannya tempo hari, untuk tidak begitu saja mempercayai Kim Mingyu.

"Aku masih tidak tahu, ini ilusi atau apa, tapi seperti yang kau lihat, sekarang aku memiliki ini di tanganku." Kata Hoshi sembari menunjukkan telapak tangannya yang menampakkan garis berwarna biru tua di sana.

Kedua mata Yujin terbelalak hebat melihat apa yang ditunjukkan oleh Hoshi. Yujin hendak meraih tangan Hoshi, namun pemuda itu langsung menepisnya. Tampak sekali di wajah pemuda itu ada raut sedikit takut dan cemas.

"Kenapa?" Tanya Yujin terheran.

"A-aku hanya takut." Jawab Hoshi.

"Tidak apa-apa, Hoshi-ya. Kau bisa mencobanya denganku." Wonwoo mencoba menawarkan diri.

"Ti-tidak. Aku belum siap." Hoshi kembali menolak.

Yujin terdiam. Lalu ia mengangguk mengerti. Menegakkan duduknya dan menatap Hoshi yang terlihat masih tidak bisa percaya dengan apa yang baru saja didapatkannya.

"Setidaknya, kau jauh lebih beruntung. Tidak bertemu dengan hantu setiap waktu sepertiku dan Wonwoo. Jadi, kau tidak perlu takut, Kwon Soon Young." Cara bicara Yujin ini memang terkesan sedikit ketus, namun gadis itu sedang mencoba menenangkan Hoshi. Ya, karena ia tahu bagaimana rasanya berada di posisi Hoshi. Mendapatkan sesuatu yang istimewa, yang bahkan tidak pernah masuk ke dalam pikirannya.

Mendengar itu, Hoshi hanya bisa diam sembari menatap ke arah tangan kanannya. Ada benarnya juga apa yang dikatakan Yujin. Bisa membaca dan melihat ingatan orang lain memang menakutkan, toh ia bisa menutupinya agar tidak bersentuhan langsung dengan orang lain nantinya. Namun melihat hantu setiap waktu dan di manapun ia berada, sepertinya lebih menakutkan.

"Im Yujin?" Panggil Wonwoo.

"Wae?"

"Yang kau katakan padaku waktu itu, apa maksudnya?" Tanya Wonwoo. Yujin mengernyit. Mencoba mengingat-ingat tentang apa yang pernah ia katakan pada Wonwoo.

The Gift || SEVENTEEN [COMPLETE]Where stories live. Discover now