Chapter 23 - Wanna Be Your Friend

317 49 11
                                    

"Apa Bibi akan percaya jika aku mengatakan kalau aku bisa melihat hantu maupun roh orang?"

"Won-woo-ya? A-apa yang sedang kau bicarakan, eoh?"

"A-pa Bibi percaya jika aku bisa melihat roh Hoshi?"

"Roh Ho-shi?" Bibi Cha menatap Wonwoo. Ia masih tidak mengerti kenapa Wonwoo bisa mengatakan hal-hal aneh seperti itu. Bisa melihat hantu? Dan apa tadi katanya? Melihat roh Hoshi?

"Ya, Bi. Apa Bibi percaya yang mengatakan rindu kepadamu tadi adalah anak Bibi, Kwon Soon Young?"

"Wonwoo-ya, jangan bercanda. Soon Young masih hidup, jadi itu tidak mungkin terjadi. Mungkin kau terlalu lelah, Woo. Sebaiknya kau cepat beristirahat." Bibi Cha lalu bangkit dari duduknya. Membantu Wonwoo untuk segera berbaring di sofa yang cukup empuk itu.

"Tapi, Bi. Apa yang kukatakan itu semua benar, Bi. Hoshi sangat merindukan Bibi, jadi dia meminjam tubuhku. Dia-"

"Jeon Wonwoo!"

Seketika Wonwoo bungkam saat Bibi Cha menyebut namanya dengan nada yang sangat tegas. Sorot mata tersebut begitu terlihat serius. Mungkin ini memang bukan lah waktu yang tepat bagi Wonwoo untuk mengatakan semua itu. Terlebih hal-hal tersebut secara tidak langsung bersangkutan dengan Hoshi alias Soon Young. Dapat dipastikan Bibi Cha tidak mungkin dengan mudahnya percaya untuk saat ini.

"Tidurlah!" Perintah Bibi Cha yang kini berkata dengan nada yang menghalus. Wonwoo pun akhirnya menurut. Ia pun berbaring di sofa. Matanya memandang Bibi Cha yang kini juga tengah menatapnya. Sejujurnya Wonwoo sangat takut ketika Bibi Cha mulai bersikap tegas seperti itu. Dan tiba-tiba saja ia menjadi sangat rindu ibunya. Wonwoo menutup matanya dengan segala rasa sesak yang mendadak muncul menyiksa.

Kemudian, Bibi Cha kembali ke tempat duduknya di samping Hoshi setelah memastikan Wonwoo benar-benar sudah memejamkan matanya. Siapa yang tahu, kalau Bibi Cha ternyata sedang memikirkan apa yang tadi Wonwoo coba ceritakan. Dan tiba-tiba saja, nama Yoon Yu Jeong terlintas di benak Bibi Cha. Ah, satu lagi. Perihal si psikopat Han Jung Moo itu juga.

"Jadi, apa karena itu dia bisa melihat Yu Jeong, dan terlibat dalam perkara dokter psikopat itu?" Bibi Cha bergumam dalam hati, sembari melirik Wonwoo yang mungkin saja sudah terlelap saat ini. Bagaimanapun, ketika Bibi Cha mencoba untuk tidak memikirkan hal tersebut, semakin keras pula otaknya bekerja untuk menerka-nerka.

"Wonwoo-ya, apa kau benar-benar bisa melihat Soon Young-ku?" lirih Bibi Cha yang kini meraih tangan Hoshi dan menggenggamnya erat dengan raut wajah yang kembali sendu.








***






Pagi menjelang. Wonwoo terbangun dari tidurnya ketika sinar matahari yang menembus jendela kaca dengan gordennya sedikit terbuka telah mengenai wajah tampannya. Wonwoo mengernyit ketika cahaya itu begitu terasa menusuk mata. Membuatnya silau. Lalu, Wonwoo pun segera bangkit. Mengedarkan pandangannya dengan diiringi mulutnya yang terbuka lebar untuk menguap.

"Eh? Di mana Bibi Cha?"

Kosong. Tidak ada Bibi Cha di dalam sana. Hanya ada sosok pemuda yang terbaring di ranjang pasien dengan beberapa alat penopang tubuh yang dipakaikan padanya. Wonwoo pun berdiri dan mendekat ke arah ranjang yang ditiduri Hoshi, lalu duduk di kursi yang ia yakini semalaman diduduki oleh Bibi Cha. Wonwoo menatap Hoshi yang matanya tertutup rapat dengan wajahnya yang pucat. Oh, jangan lupakan bibirnya yang begitu kering kurang air. Tiba-tiba saja Wonwoo merasakan sesak di dadanya. Merasa tidak tega melihat kondisi Hoshi yang begitu menyedihkan.

"Hoshi-ya, mianhae." Lirih Wonwoo sembari menggenggam salah satu tangan Hoshi yang tentunya tidak tertancap jarum infus.

Cekrek!

The Gift || SEVENTEEN [COMPLETE]Where stories live. Discover now