Chapter 40 - Confusing Truth

278 47 6
                                    

Wonwoo mengerjapkan matanya, mencoba membiasakan cahaya dari lampu kamar yang langsung menusuk masuk ke retina saat ia baru membuka matanya. Meringis dan merintih pelan ketika merasakan seluruh tubuhnya yang entah kenapa terasa begitu pegal saat ia mencoba untuk bangkit dari posisi tidurnya.

"Kenapa tubuhku rasanya sakit semua?" Gumam Wonwoo. Lalu ia mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan. Mengernyit ketika mulai menyadari bahwa dirinya sedang tidak berada di kamarnya sendiri, melainkan ada di kamar Bibi Cha.

Wonwoo kemudian turun dari tempat tidur bersprei putih tersebut. Dengan kepala yang masih terasa sedikit pening, ia pun beranjak pergi meninggalkan kamar tersebut. Keluar kamar Bibi Cha tidak untuk beralih ke kamarnya sendiri, tapi Wonwoo langsung menuruni tangga untuk pergi ke lantai dasar.

Sekilas Wonwoo melirik jam yang tergantung di dinding ruang tengah. Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam kala itu. Wonwoo langsung teringat pada Bibi Cha yang katanya akan pulang saat jam makan siang. Dan ia juga ingat tentang Hoshi yang terakhir kali mengatakan bahwa akan meminjam tubuhnya lagi karena ia harus berbicara sesuatu yang penting dengan ibunya.

Hingga telinga Wonwoo mendengar suara berisik yang sepertinya berasal dari bagian dapur. Bersamaan dengan itu, samar-samar hidung mancungnya pun menangkap bau harum masakan yang akan menggugah napsu makan siapapun orang yang menciumnya. Tanpa ragu, Wonwoo langsung melangkah menuju dapur. Dan benar, ia mendapati Bibi Cha yang sedang sibuk dengan berbagai alat masak berikut juga masakannya.

"Bibi?" Panggil Wonwoo. Bibi Cha yang sedikit terkejut kemudian membalikkan badannya.

"Kau sudah bangun, Wonwoo-ya?"

"Ne." Wonwoo mengangguk.

"Duduklah. Sebentar lagi makan malam akan siap." Sembari tersenyum Bibi Cha menyuruh Wonwoo untuk duduk menunggu di meja makan, sementara ia akan kembali melanjutkan memasak masakan untuk makan malam.

Wonwoo pun mengiyakan. Duduk di salah satu dari beberapa kursi yang mengelilingi meja makan berbentuk persegi tersebut. Ia menuangkan air putih dari teko kaca transparan ke satu gelas bening yang ada di atas meja itu hingga terisi setengahnya, lalu meminumnya sampai habis tidak bersisa.

"Apa Bibi berbicara dengan Soon Young tadi?" Tanya Wonwoo yang langsung membuat Bibi Cha terpaku menghentikan aktivitasnya. Kedua matanya langsung bergetar. Menggigit bibir bawahnya, yang menandakan bahwa ia sedang gugup sekarang ini. Namun, seolah ia tidak ingin terlihat seperti itu di depan Wonwoo, Bibi Cha buru-buru menyembunyikan semua kegugupan serta kegelisahannya.

"Eum. Sudah." Jawab Bibi Cha kembali melanjutkan mengaduk-aduk panci berisi sayur yang ada di atas kompor di hadapannya.

"Apa-"

"Cha~ Sayur sudah matang. Wonwoo, bisakah kau menolong bibi mengambilkan mangkuk sayur di yang rak itu?" Bibi Cha mencoba menghentikan kalimat yang hendak dikatakan Wonwoo. Karena sejujurnya, Bibi Cha sedang tidak ingin membahas itu untuk sekarang ini.

"Ah, ne." Tanpa ragu dan bantahan, Wonwoo pun menurut dan mengambilkan satu mangkuk sayur yang ada di sebuah rak, yang sebelumnya sudah ditunjukkan oleh Bibi Cha. Kemudian memberikan mangkuk itu kepada Bibi Cha.

Dan setelah beberapa persiapan lain, mereka pun berlanjut untuk makan malam. Keduanya tampak begitu menikmati masakan yang dibuat Bibi Cha malam itu sembari mengobrol ringan.

Hingga sampai pada akhirnya, Wonwoo menanyakan sesuatu yang sensitif kepada Bibi Cha. Ia yang sangat penasaran, tampaknya sudah tidak bisa lagi untuk menahan rasa itu. Dengan hati-hati, Wonwoo menanyakan tentang ayah Hoshi dan keberadaannya kepada Bibi Cha.

The Gift || SEVENTEEN [COMPLETE]Where stories live. Discover now