Bab 113

591 88 12
                                    

Ketika sedang berbicara, Chun Yumin membawa teko teh masuk ke dalam, begitu melihat begitu banyak orang, langkahnya terhenti, berkata dengan suara halus: "Saya, saya kesini untuk meminta air panas."

"Disini ada, mari saya saja." Yang Yue buru-buru mengambil poci teh nya.

Melihat Jinxia, Chun Yumin sepertinya hendak berkata sesuatu tetapi tidak jadi, tetapi keburu terlihat oleh Jinxia.

"Ada apa?" Dia bertanya.

"Nona Yuan.... hal ini mungkin kurang cocok kalau saya yang mengatakannya, tetapi saya...." Chun Yumin ragu-ragu sejenak, "Sejak hari itu, kamu belum pernah bertemu dengan nyonya Shen bukan?"

Jinxia dengan tidak nyaman menjawab 'en'.

"Saya lihat beberapa hari ini air mukanya kurang bagus, sepertinya terus memikirkan kamu." Chun Yumin berkata.

Yang Yue telah selesai mengambil air, juga membujuknya: "Hari itu karena dia terlalu panik jadi salah bicara, kamu terus bersembunyi darinya juga bukan jalan keluar."

Muka Jinxia terlihat muram sesaat, setelah itu menghela nafas berkata: "Saya juga tahu.... tetapi dia terus mengatur saya, ini tidak boleh itu tidak boleh. Sekarang ini situasi benar-benar kacau, kalau saya berdamai dengannya sekarang, nanti sewaktu bajak laut datang menyerang, dia pasti akan terus menahan saya dan tidak akan membiarkan saya pergi."

"Bajak laut akan menyerang kota?" Chun Yumin terkejut.

Yang Yue mendelik ke Jinxia, selama ini mereka terus menyembunyikan hal ini dari Chun Yumin, mereka kuatir bisa membuat dia ketakutan.

Jinxia tidak terlalu setuju: "Sekarang ini sudah waktunya, sudah seharusnya dia mengetahuinya, dalam hati juga harus mempersiapkan diri."

"Bajak laut sungguh-sungguh akan menyerang kota?" Chun Yumin bertanya.

Jinxia memegang tangannya, berkata dengan sungguh-sungguh: "Kakak, kota Xinhe sebentar lagi akan mengalami pertempuran besar, tidak tahu apakah ada bala bantuan yang akan datang, kamu ingat, tidak peduli seberapa kacaunya ibukota, kamu harus ikut baik-baik paman dan bibiku, paman saya kungfunya sangat tinggi, menjaga kalian seharusnya bukan masalah."

Chun Yumin berkata dengan gelisah: "Kalian bagaimana?"

Jinxia melihat ke arah Yang Yue dan Cen Shou, ketiganya saling memandang, pandangan mata mereka artinya sama tanpa perlu mengatakan apa-apa.

"Di kota tenaganya terbatas, kita harus membantu nyonya Qi untuk melindungi kota."

Tanpa terasa sebentar saja, sejak Yu Dayou memberi perintah untuk menarik pasukan kembali ke markas, waktu sudah berlalu delapan hari, Cen Fu juga sudah kembali dengan cepat dari ibukota.

Selama delapan hari ini serdadu yang sudah terlalu kecapaian akhirnya bisa benar-benar beristirahat memulihkan tenaga, membereskan persenjataan, dan ketika waktu luang bisa berduka atas teman seperjuangan yang meninggal tetapi tidak bisa dikubur, sambil merenung berpikir kapan waktunya hidup dan mati kalah menang dalam pertempuran yang sulit ditebak.

Kalau mau jujur, Yu Dayou sama sekali tidak menganggap rencana Lu Yi ini. Rencana Lu Yi ini mau dikatakan sederhana juga tidak terlalu sederhana, intinya hanya mengelabui musuh, kemudian menyerang musuh ketika mereka tidak siap. Tetapi dilihat dari puluhan pertempuran sebelumnya, pertahanan bajak laut memang sangat rapat, berbagai senjata yang dibangun di atas gunung semuanya dalam keadaan siap siaga, walaupun mendadak menyerang dengan hebat, hendak merebut Cengang sungguh bukan hal yang mudah.

Sekarang ini, posisi Yu Dayou memang sudah dicabut, tetapi kenyataannya berbeda dia masih memegang kepemimpinan tertinggi, kalau masih tidak berhasil, sepertinya langkah selanjutnya dia sudah akan dijebloskan ke dalam penjara pusat.

Under The Power (Novel Terjemahan)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon