Side story 3 : Nadi Bahagia (4)

1.4K 115 26
                                    

Di Liu shanmen tentu saja juga ada mata-mata Jin Yiwei, demi menjaga nyawa Song Yue, Jinxia harus menghabiskan banyak uang untuk menaruh obat yang dicampur di dalam bubur dan supnya supaya dia bisa meminumnya. Awalnya A Luo masih tetap tidak mau diobati, Jinxia berulang kali menjelaskan kepadanya, di peradilan Liu Shanmen selain yang hadir adalah petugas polisi sebelumnya, masih akan ada beberapa petugas Daren yang akan ikut mendengarkan sidang, tidak mungkin memutuskan hanya berdasarkan pernyataan tertulis sebelumnya. Baru setelah itu A Luo bersedia diobati tangannya.

Gadis ini kalau dilihat begitu saja seperti wanita biasa-biasa saja, tetapi ternyata didalamnya sifatnya sangatlah keras dan bersikukuh. Dari perkataannya Jinxia bisa mendengar, dia dan Song Yue memang tidak ada hubungan asmara, hanya karena Song Yue pernah menolongnya beberapa kali, jadi dia yakin kalo dirinya adalah orang baik, jadi apapun yang terjadi tidak mau orang baik ini disalahkan.

Jinxia pernah bertanya kepadanya, melihat begitu banyak batang emas apakah tidak sampai tergoda? Asalkan mencuri dua tiga batang saja, dia sudah bisa melewati hari dengan jauh lebih enak. A Luo terdiam sangat lama, baru berkata: "Saya takut...."

"Takut diketahui oleh orang lain?"

A Luo menggelengkan kepalanya: "Bukan, saya rasa batang emas itu adalah barang yang membawa sial. Ibu angkatku sebelum meninggal berkata, saya masih terus mengingatnya. Suami dia karena batang emas ini, sudah mencelakakan sampai mati putranya, juga hendak mencelakakan dia. Saya tinggal dengan ibu angkat di gunung begitu lama, dia tidak pernah mengungkit tentang batang emas ini, barangkali dia juga berpikir ini adalah barang yang mencelakakan orang."

Setelah dipikir-pikir dengan seksama, dari beberapa tahun yang lalu, orang yang berhubungan dengan batang emas ini akhir hidupnya memang mengerikan, Jinxia bekerja di Liu Shanmen sekian lama, sudah melihat banyak sekali urusan manusia yang menghalalkan segala cara untuk mendapat kekayaan, jadi tidaklah merasa terlalu mengherankan.

"Kalau tahu begitu waktu itu seharusnya saya tidak berjalan bersama polisi Song, dengan begitu dia tidak akan ikut kena masalah." A Luo diam-diam mengalirkan air mata, "Ini gara-gara saya yang mencelakakan dia."

Jinxia juga tidak mempunyai cara untuk memberitahukannya, alasan sebenarnya mengapa Song Yue diseret masuk ke penjara, hanya bisa menenangkannya: "Asalkan kalian berdua memang benar-benar tidak mengambil batang emas tersebut, tentu saja akan membersihkan nama kalian."

A Luo bersandar di dinding yang dingin, tidak menjawab, matanya memandang jauh ke atas jendela teralis besi yang meniupkan bunga salju ke dalam, terpaku dan sedikit tidak sadar. Jarak waktu dari dia dipenjara di Liu Sanmen sampai hari ini sudah satu bulan lewat, sebelumnya dalam kehidupan sehari-harinya, tidak pernah banyak bercampur dengan masalah duniawi. Kali ini mulai dari ditangkap ke penjara Sichuan, terus dikirim ke ibukota, kemudian sampai hari ini.... dalam hatinya tahu kalau dirinya sama sekali tidak bersalah, mungkin seumur hidup ini akan terus menghadap empat sisi tembok yang lembab ini sampai meninggal.

Dia sendiri juga sudah lelah, batang emas adalah harta yang disembunyikan oleh ibu angkatnya, dia adalah anak angkat yang dibesarkan olehnya, jadi kalau dihitung-hitung anggap saja mewakili ibu angkat dihukum, jadi dia juga sudah rela. Tetapi mengapa Song Yue juga ikut menderita? Begitu A Luo memikirkannya, dalam hati menjadi semakin sedih, dia hanya menundukkan kepala dan menangis.

Dalam sekejap sudah lewat akhir tahun, Liu Shanmen akhirnya memberikan bonus, selain gaji akhir tahun, juga memberikan tambahan barang musim semi. Ayam goreng, bebek goreng, juga daging asin dan lain-lain, walaupun bukanlah barang yang sangat berharga, tetapi tetap merupakan barang bagus, paling tidak merayakan tahun baru bisa berhemat sedikit, para bawahan semuanya wajahnya berseri-seri. Jinxia sebagai atasan polisi, rumahnya tidak kekurangan akan barang ini, dengan senang hati, dia membagi-bagikan semuanya untuk para bawahan polisinya.

Under The Power (Novel Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang