Bab 62

548 91 7
                                    

Yang dimaksud dengan dekat dengan air, ternyata benar-benar dekat dengan sebuah mata air panas di tengah gunung, dibatasi oleh sebuah jendela, bisa terlihat dibawah sinar bulan kumpulan uap panas yang naik ke udara.

"Kakak Lu, kamu buka atasan baju dia terlebih dahulu, saya mau membersihkan lukanya." Tabib Shen berbalik menghadap Jinxia, "Kamu pergi timba seember mata air kesini."

Jinxia dengan cepat mengiyakan dan buru-buru keluar.

Paman pengemis membantu Lu Yi membuka pakaiannya, tanpa disadarinya, ada dua lembar surat yang berada di saku Lu Yi terjatuh keluar, kertas surat petugas pemerintah dengan surat orang awan berbeda, sekali lihat saja langsung ketahuan. Dia langsung buru-buru menutupinya dengan pakaian, sekaligus dibungkus, dia mencuri pandang ke nyonya Shen.

Nyonya Shen juga sedang melihatnya.

"Ini.... itu...." Dia tergagap-gagap.

"Kakak Lu, kamu rebahan di lantai untuk apa?" Nyonya Shen berkata perlahan, "Cepat berdiri dan pergi keluar mengambil beberapa lentera lagi kesini, disini kurang terang."

"Baik baik baik."

Berpikir mungkin nyonya Shen tidak memperhatikannya, paman pengemis berpikir dirinya cukup beruntung, setelah menaruh pakaian di samping, kemudian keluar mengambil lentera minyak.

Setelah melihat dia keluar, nyonya Shen melirik ke buntalan pakaian tersebut, dia tidak menyentuh dan menyelidikinya, kemudian melihat lagi ke arah Lu Yi, sepertinya dia tenggelam dalam pikirannya entah sedang memikirkan apa.

Di luar rumah disamping mata air panas, uap air merebak sampai di muka, membawa bau yang menusuk hidung, Jinxia mengambil centongan, menundukkan kepalanya dan melihat ke dalam mata air tersebut, terlihat memang air tersebut seperti berkarat, dia menggunakan centongan menyibak air tersebut, di kedalaman air yang remang-remang seperti ada suatu benda yang bergerak dan ikut naik ke atas. Dia terkejut, setelah berusaha keras melihat dengan seksama, dia baru melihat kalau di dalam air tersebut ternyata ada ular kecil, tidak lebih tebal dari jari manusia, seekor seekor mengikuti ombak air berenang, terlihat sangat lincah.

Tempat ini benar-benar adalah surga bagi ular, Jinxia menghembus nafas panjang, berusaha sebaik mungkin untuk tidak sampai menganggu ular kecil ini, satu centong kecil satu centong kecil mencoba mengambil air, setelah terisi seember penuh dengan air bersih baru dia membawanya ke nyonya Shen.

"Nyonya Shen, air sudah ditimba." Dia memberi hormat.

Nyonya Shen menganggukkan kepalanya, menggulung lengan bajunya, dari dalam ember dia mencedok air kemudian mencuci tangan, setelah melakukannya dengan cepat, dia mengeluarkan tangannya dan mengibaskannya dengan ringan, kemudian kembali memerintah: "Buang air ini, ambil seember lagi yang baru."

"Langsung saya kerjakan." Jinxia tidak mengatakan apa-apa lagi, dia membawa ember air keluar, kemudian kembali lagi dengan seember air yang baru.

Nyonya Shen juga menggunakan air ini untuk mencuci tangan, kemudian memerintah: "Ambil seember lagi kesini."

Jinxia juga pergi mengambil air lagi, dia melihat jelas-jelas nyonya Shen masih saja menggunakan air ini untuk mencuci tangan.

Setelah mencuci tangan dengan air, dia mengambil sapu tangan yang ada di samping dan melap tangannya dengan seksama, nyonya Shen dengan perlahan berkata: "Pergi ambil seember air lagi."

"Baik!" Jinxia tidak menambahkan sepatah katapun, dengan gesit langsung berlari keluar dan pergi mengambil air lagi.

Melihat bayangan dia, nyonya Shen tersenyum, dia berbalik ke arah paman pengemis dan berkata: "Gadis ini walaupun masih muda, tetapi lumayan sabar, atau kalau tidak, cinta dia terhadap kekasihnya cukup dalam."

Under The Power (Novel Terjemahan)Where stories live. Discover now