Bab 47

560 86 11
                                    

Setelah berhasil mengusir dia pergi, Jinxia menghela nafas lega, berbalik badan menghadap Lu Yi, dia berkata dengan nada minta maaf: "Dia itu memang orang kampung yang kasar, Daren orang besar yang berbesar hati, semoga tidak mengambil di hati."

Wajah Lu Yi yang tadinya tidak ada ekspresi seperti air, begitu mendengar perkataannya, tidak membuat dia semakin tenang, malahan menjadi bertambah gelap, dia berkata dengan sinis: "Belum juga menikah, sudah membela perkataan suami?"

Jinxia bengong sesaat, tiba-tiba teringat sebuah hal penting, dia berkata dengan buru-buru: "Daren, masalah ini jangan sampai cerita ke Liu Daren ya! Tolong, tolong, anggap saja saya memohon kepada Daren. Sekarang masih di tengah penyelidikan kasus, kalau sampai Liu Daren berpikir saya tidak setia dengan pekerjaan saya, dan jadinya menghukum saya, ini bukanlah sebuah perkara kecil."

"Kamu baru ingat bisa takut!" Lu Yi mendengus dingin, sambil menghadap meja dia memajukan bibirnya, "Minum obatnya dulu."

Begitu mendengar perintahnya, Jinxia tidak lagi membantah, langsung mengangkat mangkuk obat, gu dong gu dong langsung menelan seluruh isi mangkuk tersebut, tidak lagi berhenti mengambil nafas sama sekali. Melihat hal ini, Lu Yi mengangkat tangannya hendak berkata sesuatu, tetapi tidak jadi.

".... terima kasih Daren, resep obat yang Daren buat ini sungguh-sungguh aneh. Begitu meminum obat ini seluruh badan saya langsung terasa senang dan bersemangat, seperti mengalir ke urat nadi dan merasakan kehangatan yang menjalar." Jinxia meletakkan mangkuknya, begitu membuka mulut langsung keluar kata-kata sanjungan.

"Itu tadi masih mendidih!" Lu Yi berkata dengan sedikit kesal, "Obat ini baru dimasak, kamu tidak melihat masih ada uap panasnya?"

"Tidak apa-apa, saya tidak takut panas."

Jinxia membalikkan badannya, sambil mengeluarkan lidahnya mengusir rasa panas, begitu membalikkan kembali badannya, dia melihat Lu Yi sudah duduk di kursi.

"Daren, masih ada perintah yang lain?" Jinxia bertanya.

Lu Yi mengambil cawan teh, memutar cawan teh tersebut di atas meja, dia juga tidak menjawab pertanyaannya, setelah lewat beberapa saat baru bertanya: "Kamu tahu hal diantara Xie Xiao dan Shang Guanxi?"

"Tahu. Mereka berdua adalah saudara seperguruan, Xie Xiao berada di urutan ke empat, Shang Guanxi adalah kakak seperguruan nomor dua."

Lu Yi mengangguk-anggukkan kepalanya: "Ada lagi?"

"Tiga tahun lalu, mereka seharusnya menikah, tetapi tidak tahu mengapa Xie Xiao lari dari pernikahan ini, terakhir Shang Guanxi juga mengundurkan pernikahan ini." Jinxia memangku tangannya, dengan ragu-ragu berkata, "Kalau dibicarakan juga aneh, lari dari pernikahan adalah masalah besar, untuk gadis baik-baik hal ini tentu saja sangat memalukan, tetapi tidak terlihat sedikitpun rasa benci dari Shang Guanxi terhadap Xie Xiao."

"Karena Xie Xiao pernah menolong Shang Guanxi." Lu Yi menghela nafas ringan, "Saat itu Shang Guanxi belum selesai belajar, di Gusu diculik oleh sekelompok bandit, saat itu belum ada cabang Geng Wu An di Gusu, juga tidak ada banyak bawahan. Xie Xiao mengeluarkan uang menyewa empat, lima orang ahli silat, dan membawa mereka menerobos masuk ke benteng pertahanan bandit tersebut, walaupun berhasil menolong keluar Shang Guanxi, dia terluka berat dan nyawanya hampir melayang, cedera sampai setengah tahun baru bisa turun dari ranjang."

"Ternyata begitu ceritanya, tidak heran Shang Guanxi sangat baik kepadanya, selalu membantu dia dalam segala sesuatu." Jinxia menghela nafas.

Lu Yi melihat dia dan mengernyitkan alisnya: "Kamu sudah mengerti sekarang?"

Jinxia ragu-ragu sejenak, tetap menggelengkan kepalanya: "Tetapi mengapa dia lari dari pernikahannya."

"Lari dari pernikahan karena Xie Xiao sedang melawan Xie Baili, hubungan ayah dan anak ini sangat renggang pada tahun-tahun itu, Xie Xiao menganggap Xie Baili sengaja menggunakan alasan ini untuk mengikat erat dirinya di Geng Wu An, tentu saja dia tidak mau menundukkan diri."

Under The Power (Novel Terjemahan)Where stories live. Discover now