Bab 135.

907 108 12
                                    

EPILOGUE

Sejak saat itu, Jinxia, juga Cen Fu dan lainnya terus berusaha sekuat tenaga merehabilitasi nama Lu Yi.

Tiga tahun kemudian, sekali lagi pengajuan laporan kepada baginda, wakil asisten Zhang Juzheng juga melakukan pembersihan kesalahan tuduhan, mengakui Lu Bing yang pernah menyelamatkan baginda telah melayani dengan baik, tidak memberontak bersekongkol dengan pengkhianat. Saat ini di istana baginda raja bukan lagi Jiajing, melainkan Wanli. Wanli menurunkan titah, mengampuni Lu Yi, tidak lagi mengejar hutang Lu Bing, sekaligus mengembalikan posisi Lu Yi seperti semula.

Bertepatan di bulan ke dua belas, di Jiangnan sudah turun sedikit hujan salju.

Shang Guanxi memakai jubah bertudung, tangannya memegang lembaran stok barang, di tepi dermaga memeriksa satu per satu barang yang dikirim dari ibukota. Semilir angin berhembus, membuka tudung jubahnya, dia menjulurkan tangan hendak memakainya kembali, tanpa sengaja membuat lembaran stok barang tersebut jatuh, tertiup angin terbang menuju permukaan sungai.

Belum juga dia pergi mengejarnya, sebuah bayangan orang sudah melompat keluar, terbang seperti burung walet, ujung jari kakinya melompat ringan di layar perahu, menangkap lembaran stok barang tersebut, di udara memutar badannya kembali, dan terakhir mendarat di depan Shang Guanxi.

"Tangzhu."

Sama seperti hari-hari terdahulu, A Rui memanggilnya sekali, menyodorkan lembaran stok barang tersebut ke tangannya. Luka tebasan yang ada di wajahnya sudah sembuh sepenuhnya, tetapi kalau dilihat dengan teliti masih terlihat samar-samar bekas luka.

Shang Guanxi melihatnya, ujung bibirnya terangkat membentuk senyuman: "Salah panggilan, sekarang saya sudah menjadi pemimpin geng."

A Rui tercengang: "Kalau begitu, kamu dan tuan muda bangzhu, bukan, dengan tuan muda Xie.... selamat ya..."

Shang Guanxi memotong perkataannya: "Saya belum menikah, dua guci anggur itu masih berada di dasar danau kok. Xie Xiao pergi ke Xibei, perkumpulan geng yang begini besar tidak ada yang mengurusnya, saya bantu tuan besar mengurusnya tidak masalah."

"........" Mengetahui dia belum menikah, A Rui langsung merasa malu, tidak tahu harus berkata apa.

Shang Guanxi melihat dia, kemudian melihat ke permukaan air lagi, berkata dengan suara lembut: "Tunggu ketika cuaca sudah lebih hangat, kamu bantu saya mengangkat keluar dua guci anggur yang ada di danau ya."

A Rui melihatnya, berkata "en" sekali.

Di ibukota, salju turun sangat tebal.

Chun Yumin mengikat celemek masuk ke dapur, tetapi dicegah oleh Yang Yue.

"Cuaca terlalu dingin, saya yang membungkus lumpia daging kambing saja, kamu tidak perlu turun tangan, masuk ke dalam ruangan hangatkan badan saja."

Chun Yumin tertawa: "Saya bantu kamu panaskan api, hari ini kakak tertua keluar dari penjara, saya seharusnya siapkan dimsum dahulu. Mereka sampai jam berapa? Lumpia bisa keburu dibikin?"

"Keburu. Saya dengar kata Jinxia, masih harus pergi memberi hormat ke baginda juga masih harus pergi melihat kediaman rumah keluarganya dahulu."

Lu Yi berjalan keluar dari penjara, salju menerpa wajahnya, terasa dingin membeku, tetapi perasaan dingin dan segar yang sudah lama tidak dia rasakan terasa membuat hati gembira dan menyegarkan pikirannya.

Di depan tidak terlalu jauh dari situ, Jinxia menarik seekor kuda, wajahnya penuh senyuman, benar sedang menunggu dirinya, di bahunya terdapat beberapa percikan salju, jelas kalau dia sudah menunggu cukup lama.

Dia berjalan ke arahnya, perlahan membantunya membersihkan salju di bahunya, diantara keduanya, bisa ada hari dimana mereka bisa berkumpul kembali sudah terasa sangat cukup, tidak lagi perlu terlalu banyak berkata-kata.

Keduanya berbalik badan naik ke kuda.

"Rumah kediaman lama sudah disegel begitu lama, didalamnya pasti sudah...." Jinxia tidak ingin dia melihat rumah kediaman lamanya yang bobrok dan menjadi sedih, "Kalau tidak tunggu beberapa hari lagi, sudah dibersihkan baru pergi?"

"Saya ingin pergi melihatnya dahulu." Lu Yi berkata dengan suara lembut.

Jinxia tidak lagi membujuk, mengikuti maunya bersama berkuda menuju rumah kediamannya yang lama.

Sampai di depan rumah kediamannya, sebuah gembok tembaga yang sangat besar tergantung di atasnya, ketika Lu Yi keluar dari penjara kunci baru dikembalikan kepadanya. Lu Yi membuka gembok tersebut, mendorong pintunya, pintu yang sudah lama tidak diminyaki berderit zhi zhi ya ya....

Tadinya berpikir di setiap sudut rumah akan terlihat suram dan bobrok, tetapi karena lebatnya salju yang turun, membuat semua kebobrokan rumahnya tersembunyi dibawah tumpukan salju, sepanjang mata memandang, terlihat semuanya bersih dan jernih seperti es.

Lu Yi melangkah ke depan, terus berjalan sampai ke aula besar, Jinxia menarik kudanya, dengan cepat mengikuti dia.

Di aula besar penampilannya sudah tidak seperti dahulu, kursi meja sudah ambruk, cat di lukisan sudah berbintik-bintik, kain satin di atas papan pembatas sudah lama pudar warnanya.

Jinxia tiba-tiba menarik Lu Yi: "Tunggu, di belakang sepertinya ada orang."

Yang dia tunjuk adalah bayangan hitam samar-samar di belakang papan pembatas.

Selain mereka berdua, Lu Yi tidak mendengar suara nafas orang lain, tetapi melihat bayangan hitam tersebut memang mencurigakan, jadi dia menarik papan pembatas tersebut terbuka.

Pada saat bersamaan, kedua orang ini berhadapan dengan bayangan tersebut.

Dibelakang papan pembatas, terlihat sebuah peti berbentuk manusia yang karya tangannya sangat detil.

Wajahnya yang terbuat dari porselen, senyumnya kaku dan aneh, kedua matanya hitam pekat.

Dia, sedang memandang lekat-lekat ke arah mereka.

*****

Notes:
Finallyyy!!!!
Saya berhasil menyelesaikan terjemahan novel Under The Power!! Hampir setahun lamanya proyek ini berlangsung! Thank you untuk semua pembaca yang sudah setia mengikuti dan voting dari awal sampai akhir ya, 135 bab!! Wow!! Saya masih heran bisa menyelesaikan semuanya hahaha
Btw, walaupun bab inti di novelnya sudah selesai, masih ada 4 bab bonus dari bukunya, 3 bab masih berkaitan dengan Lu Yi dan Jinxia, 1 bab side story karakter lainnya. Jadi jangan kuatir akan saya selesaikan semuanya.
Next project selain "Outlander" yang sudah mulai saya terjemahkan, ada satu novel populer lagi yang akan menjadi proyek berikutnya. Stay tuned ya!!

Under The Power (Novel Terjemahan)Where stories live. Discover now