Bab 127

520 82 5
                                    

"Tidak boleh diceritakan?" Jinxia melihat Cen Fu.

Cen Fu menganggukkan kepalanya.

Jinxia mengerutkan alisnya, memandang Cen Fu dan berkata: "Kamu tidak boleh cerita, pasti karena perintah dari dia. Tetapi mengapa saya merasa begitu kamu datang, Lu Daren sepertinya ada yang tidak beres, apakah karena dia menemui hal yang menyulitkan dirinya?"

Cen Fu menghela nafas panjang, tetap tidak bersuara.

"Kalau begitu, kamu tidak perlu mengatakan apa masalahnya, tetapi paling tidak kamu harus memberitahu kami, apa yang bisa kami lakukan yang memberi keuntungan kepadanya, atau beritahu kami hal apa yang sama sekali tidak boleh dilakukan."

Karena Cen Fu adalah orang penjara Beizhen, bagaimanapun metode interogasi dia jauh lebih hebat dibanding dirinya, hendak memancing perkataannya, pasti tidak akan bisa, karena itu Jinxia hanya bisa berkata jujur dari hati, berharap Cen Fu bisa mengerti.

Cen Shou di samping juga berkata: "Benar, kak, coba kamu ceritakan kepada kami."

Wajah Cen Fu muram cukup lama, tetapi tidak juga mengeluarkan suara. Jinxia menghela nafas berkata: "Kakak Cen, kalau begitu saya tidak menyulitkan kamu lagi, daging babi ini ingat dimakan selagi panas."

Sambil berkata, dia berdiri dan beranjak ke pintu, belum juga melangkah keluar, terdengar suara Cen Fu.

"Baiklah, ada hal yang memang saya rasa perlu diberitahu kepada kalian."

Jinxia buru-buru memutar badannya, dengan langkah cepat kembali duduk di kursi, menunggu dia melanjutkan perkataannya.

"Di pengadilan istana ada orang yang melaporkan putra tertua menerima suap untuk melindungi pengkhianat negara, karena itu selanjutnya dalam melakukan apapun kalian harus berhati-hati, jangan sampai melakukan hal yang bisa menjadi celah supaya orang bisa berkata jahat."

"Menerima suap, melindungi pengkhianat?" Jinxia berpikir sendiri, "Maksud menerima suap itu apakah menunjuk ke barang-barang yang dikirim oleh Hu Zongxian? Kalau begitu yang disebut pengkhianat, apakah adalah Hu Zongxian?"

Cen Shou berkata dengan marah: "Barang-barang itu jelas-jelas sudah dikembalikan semuanya oleh putra tertua, mengapa masih bisa dilaporkan oleh orang? Bagaimana reaksi baginda?"

"Baginda hanya memanggil tuan besar dan bertanya beberapa hal kepadanya, boleh dikatakan sama sekali tidak mempertanyakan putra tertua, tetapi juga tidak mempertanyakan orang yang melapor tersebut." Cen Fu mengernyitkan alisnya, "Kata tuan besar, ini adalah taktik melempar batu melihat kedalaman air, hendak menguji bagaimana perasaan baginda kepada keluarga Lu, jadi ingin putra tertua berhati-hati."

"Tidak mempertanyakan Lu Daren, kurang lebih karena hukuman Hu Zongxian belum final, jadi tidak termasuk pengkhianat. Tetapi kalau begitu Hu Zongxian dipecat, maka...." Jinxia menjadi sedikit panik. Teringat kalau Lu Yi berkata ada cara supaya Hu Zongxian bisa dihargai oleh baginda, dia agak sedikit tidak percaya, pada dasarnya sifat baginda itu sulit ditebak, kalau mudah ditebak, Yan Song tidak akan begitu lama berkuasa di pengadilan istana.

"Pokoknya, dalam bertugas kalian harus berhati-hati, lebih baik sedikit dirugikan tetapi juga jangan sampai ditipu orang, dengan orang Hu Zongxian jangan berjalan terlalu dekat." Cen Fu menasehati.

"Saya sudah mengerti." Cen Shou menjawab.

Jinxia menganggukkan kepalanya, tidak lagi berkata apa-apa, kemudian berjalan keluar dalam diam.

Malam semakin larut, Lu Yi bolak balik di atas ranjang, bagaimanapun juga dia tidak bisa tidur, terakhir dia mengenakan jaket dan bangkit berdiri.

Di daun jendela, ada orang yang mengetuk dua kali, dia melepaskan cantelan jendela kemudian mendorongnya terbuka, terlihat Lan Taoxing sedang duduk santai diatas atap rumah, jubahnya berkibar-kibar.

Under The Power (Novel Terjemahan)Where stories live. Discover now