Bab 16

615 123 0
                                    

"Lao Si (saudara ke-empat)!" Shang Guanxi akhirnya menegurnya dengan suara keras, bagaimanapun menyinggung Jin Yiwei bukan perkara main-main, apalagi orang itu adalah Lu Yi.

Pada saat inilah, Yang Chengwan terpincang-pincang berjalan keluar dari rumah makan, dia terus berjalan sampai ke hadapan pria berewok itu, mukanya tersenyum hangat dan matanya terus melihat dia dari atas sampai bawah: "Kamu si Xiao kecil ya?"

Si pria berewok mendadak tertegun, dengan heran menatap orang tua di hadapannya.

"Waktu kecil kamu mirip ibumu, sekarang tumbuh janggut jadi mirip sekali dengan ayahmu," Yang Chengwan tertawa, "Bagaimana ayahmu sehat-sehat?"

Si pria berewok ini memang putranya Xie Baili, Xie Xiao, dia melihatnya dengan kebingungan, "Kamu, bagaimana kamu tahu mukaku mirip dengan ibuku?"

"Senior, anda adalah... ?"

Shang Guanxi juga tidak tahan untuk tidak bertanya.

Yang Chengwan dengan ekspresi yang hangat berkata: "Saya marga Yang, saya mengenal ayahmu ketika dia masih menjadi pengawal bersenjata, kalian mungkin sudah tidak mengingat saya."

"Kamu adalah paman Yang... si paman Yang yang membantu ayah mencari kembali patung giok Buddha!" Xie Xiao melihat lagi kaki Yang Chengwan, baru tiba-tiba tersadar dan langsung memberi hormat dengan sungguh-sungguh: "Mohon maafkan sikap kurang sopan keponakan ini, saya ingat dulu ayah pernah membawa saya ke ibukota untuk berkunjung memberi hormat kepada anda. Waktu kecil sering mendengar ayah berkata, dulu untung ada paman, kalau tidak nyawa ayah pun belum tentu selamat. Paman Yang, mohon terima penghormatan dari keponakan!"

Dia sebagai Tuan muda Bangzhu, mungkin memberi penghormatan ini terlihat biasa saja, tetapi akibatnya Shang Guanxi yang berada disampingnya, juga semua bawahan geng yang ada disekeliling mereka semua juga serentak memberi penghormatan kepada Yang Chengwan.

Dalam hati Lu Yi diam-diam berpikir: Tidak tahu kejadian apakah yang berhubungan dengan patung giok Buddha, bagaimana Yang Chengwan menolong Xie Baili, yang mengakibatkan Xie Xiao tanpa disangka-sangka memperlakukannya begitu hormat? Apakah kejadian ini terjadi ketika dia masih menjadi Jin Yiwei? Atau setelah dia masuk di Liu Shanmen?

Di kota Yangzhou, stasiun pos petugas pemerintahan, belakang dapur.

Kuntum-kuntum bunga magnolia, bunga kaca piring dan bunga hosta lily, kelopak bunganya dipetik sehelai-sehelai, membungkus adonan tepung kanji yang sudah direndam dengan air akar manis, kemudian dimasukkan ke dalam minyak kemudian digoreng, terakhir ditaruh di tengah wadah bambu, jadinya adalah sebuah cemilan yang wanginya meresap sampai ke hidung, garing dan sangat enak.

Di sebelah kompor juga telah selesai dimasak teh Mingqian, terdengar bunyi guduk guduk gelembung seperti mata ikan yang pecah.

Yang Yue mengambil nampan, menaruh cemilan dan poci teh kemudian membawanya ke pekarangan belakang stasiun pos. Di paviliun pekarangan belakang, Lu Yi sedang melihat daftar laporan otopsi yang baru selesai ditulis oleh Yang Chengwan: Yang Chengwan duduk di belakang samping; sedangkan Jinxia di samping sedang mengutak atik kantung wewangian yang mereka bawa pulang, memakai pisau kecil membuka tali kantung dan menyelidiki bolak balik isi kantung tersebut dari dalam sampai luar.

Dia mencium bau wangi dan langsung melompat berdiri, melihat cemilan yang mengkilap tersebut di nampan, dengan senang berkata: "Cepat sekali selesainya!"

"Ayah, Jingli Daren, silakan dinikmati." Sambil berkata Yang Yue menendang kaki Jinxia, "... tuan muda, saya mencari kamu sewaktu memanaskan api tetapi kamu tidak ada, cepat tuang teh!"

"Kamu lupa sebagian bunga-bunga ini saya yang bantu petik." Jinxia balik menendang dia, baru kemudian menuang teh untuk semua orang.

Ketika mereka dalam perjalanan pulang dari pinggir kota, Yang Yue melihat di pinggir jalan banyak sekali bermekaran bunga-bunga, lembut dan cantik, cerah dan jernih, tercium sangat wangi, jadinya dia menarik Jinxia untuk memetik beberapa tangkai, begitu pulang langsung menggoreng cemilan kue.

Under The Power (Novel Terjemahan)Where stories live. Discover now